Você está na página 1de 18

Kualitas Data dalam Riset Akuntansi

Manajemen dan Keperilakuan: Bukti


Empiris dari Metode Survei di
Indonesia
 Studi ini menguji kualitas penelitian dalam
bidang akuntansi manajemen dan
keperilakuan. Rangka yang digunakan dalam
studi ini merujuk pada Van der Stede et al.
(2005) yang menguji kualitas dari seluruh
mail survey dalam penelitian akuntansi
manajemen dan keperilakuan yang
dipublikasikan dalam proceeding Simposium
Nasional Akuntansi (SNA) periode 1999-
2012.
 Dalam bidang akuntansi manajemen dan
keperilakuan ini menggunakan metode survei
dengan kuesioner yang dikirim melalui pos
(mail questionnaire).
 Penelitian ini menganalisis riset survei dalam
bidang akuntansi manajemen dan keperilakuan
selama jangka waktu 15 tahun sejak SNA
pertama hingga SNA 15 (tahun 2012) dengan
fokus analisis pada survei dengan mail
questionnaire. Dari data yang tidak ditabulasikan,
terlihat bahwa hampir semua penelitian empiris
yang menggunakan mail questionnaire bertujuan
untuk menjelaskan suatu hubungan antar dua
atau beberapa variabel, hanya satu penelitian
yang juga bertujuan untuk menjelaskan
karakteristik suatu populasi.
 Penelitian bidang akuntansi manajemen dan
keperilakuan akan memperoleh manfaat
apabila kita sebagai peneliti bersedia untuk
lebih berusaha mempelajari prinsip-prinsip
mendasar dari metode penelitian tersebut
dan menerapkannya dalam penelitian kita.
Seperti legal framework yang menyatakan
bahwa data dari suatu survei yang dirancang
dengan baik dan dilakukan dengan baik
dapat diakui dan digunakan sebagi bukti
dalam pengadilan.
ANALISIS SISTEM KAS BERBASIS
AKUNTANSI
KEPERILAKUAN DALAM PELAPORAN
ARUS KAS PADA
PT. BANK SULUTGO
 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
hubungan dan pengaruh akuntansi
keperilakuan terhadap sistem kas dalam
pelaporan arus kas pada PT. Bank Sulutgo.
 Diketahui bahwa variabel yang akan diteliti dalam
penelitian ini adalah variabel aspek keperilakuan yang
terdiri dari sikap, motivasi, persepsi, pembelajaran, dan
emosi.
 Hipotesis
 H1 : Sikap diduga berpengaruh terhadap jalannya sistem
akuntansi kas.
 H2 : Motivasi diduga berpengaruh terhadap jalannya
sistem akuntansi kas.
 H3 : Pembelajaran diduga berpengaruh terhadap jalannya
sistem akuntansi kas.
 H4 : Persepsi diduga berpengaruh terhadap jalannya
sistem akuntansi kas.
 H5 : Emosi diduga berpengaruh terhadap jalannya sistem
akuntansi kas.
 Definisi Operasional Variabel
 Sikap
 Variabel ini mempengaruhi dan memiliki hubungan terhadap sistem kas
perusahaan karena berkaitan langsung dengan perilaku para karyawan
yang menyusun dan membuat laporan keuangan.
 Motivasi
 Motivasi sangat berkaitan dengan kepemimpinan dan manajerial dalam
perusahaan, dimana motivasi yang diberikan akan mempengaruhi
kinerja dari karyawan dalam menyusun laporan keuangan dan penerapan
sistem kas perusahaan.
 Persepsi
 Persepsi adalah bagaimana karyawan dalam suatu perusahaan melihat
atau menginterprestasikan peristiwa, objek, serta manusia. Persepsi
yang positif dari karyawan akan memberikan dampak yang positif juga
terhadap pelaporan keuangan.
 Pembelajaran
 Pembelajaran adalah proses dimana perilaku baru diperlukan,
pembelajaran terjadi sebagai hasil dari motivasi, pengalaman, dan
pengulangan dalam merespon situasi dalam suatu perusahaan.
 Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan
bahwa akuntansi keperilakuan menggunakan
indikator sifat, motivasi, persepsi,
pembelajaran, dan emosi berpengaruh
signifikan terhadap sistem kas dalam
pelaporan arus kas pada PT. Bank Sulutgo
Manado.
 Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Sikap, motivasi, persepsi, pembelajaran, dan emosi
berpengaruh secara simultan (bersamasama) dan
signifikan terhadap penerapan sistem kas (akuntansi)
pada PT. Bank Sulutgo.
2. Sikap tidak berpengaruh secara parsial (individu) terhadap
sistem kas (akuntansi) pada PT. Bank Sulutgo.
3. Motivasi berpengaruh secara parsial (individu) terhadap
sistem kas (akuntansi) pada PT. Bank Sulutgo.
4. Persepsi berpengaruh secara parsial (individu) terhadap
sistem kas (akuntansi) pada PT. Bank Sulutgo.
5. Pembelajaran berpengaruh secara parsial (individu)
terhadap sistem kas (akuntansi) pada PT. Bank Sulutgo.
6. Emosi tidak berpengaruh secara parsial (individu)
terhadap sistem kas (akuntansi) pada PT. Bank Sulutgo.
ANALISIS ASPEK KEPERILAKUAN TERHADAP
PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI
PERSEDIAAN PADA
PT. SURYA WENANG INDAH MANADO
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis
pengaruh:
1. Sikap, motivasi, persepsi dan emosi terhadap
penerapan sistem akuntansi persediaan.
2. Sikap karyawan terhadap penerapan sistem
akuntansi persediaan.
3. Motivasi karyawan terhadap penerapan sistem
akuntansi persediaan.
4. Persepsi karyawan terhadap penerapan sistem
akuntansi persediaan.
5. Emosi karyawan terhadap penerapan sistem
akuntansi persediaan.
 H1: Sikap, motivasi, persepsi dan emosi
berpengaruh terhadap sistem akuntansi
persediaan
 H2: Sikap berpengaruh terhadap sistem
akuntansi persediaan
 H3: Motivasi berpengaruh terhadap sistem
akuntansi persediaan
 H4: Persepsi berpengaruh terhadap sistem
akuntansi persediaan H5: Emosi berpengaruh
terhadap sistem akuntansi persediaan
 Jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif
dengan metode deskriptif kuantitatif, yaitu
menggambarkan data yang diperoleh dan
menganalisis data yang ada secara kuantitatif
(statistik). Penelitian deskriptif meliputi
penilaian sikap atau pendapat terhadap
individu, organisasi, keadaan, ataupun
prosedur.
 Sikap berpengaruh secara signifikan terhadap penerapan sistem
akuntansi persediaan. Ini berarti bahwa para karyawan telah
mematuhi setiap peraturan dan tata tertib perusahaan dalam rangka
penerapan sistem akuntansi persediaan PT. Surya Wenang Indah
Manado sehingga sistem akuntansi persediaan yang diterapkan
berjalan dengan baik. Motivasi tidak berpengaruh signifikan
terhadap sistem akuntansi persediaan karena manajemen dinilai
kurang dalam memberikan upaya pemotivasian karyawan sehingga
karyawan belum merasa termotivasi dalam melakukan pekerjaan.
Persepsi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap sistem
akuntansi persediaan karena cara pandang karyawan terhadap tugas
dan tanggung jawab mereka masih sederhana sehingga terjadi
kurangnya keinginan untuk memberi lebih terhadap perusahaan.
Emosi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap sistem
akuntansi persediaan sehingga ini berarti bahwa para karyawan
dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya tidak
melibatkan emosi (emosi tidak terlihat) sehingga tidak
mempengaruhi pekerjaan mereka dalam penerapan sistem
akuntansi persediaan. Secara bersama-sama aspek keperilakuan
yakni sikap, motivasi, persepsi dan emosi berpengaruh secara
signifikan terhadap sistem akuntansi persediaan.
1. Sikap, motivasi, persepsi dan emosi berpengaruh
secara simultan terhadap penerapan sistem akuntansi
persediaan pada PT. Surya Wenang Indah Manado.
2. Secara parsial sikap berpengaruh signifikan terhadap
penerapan sistem akuntansi persediaan pada PT.
Surya Wenang Indah Manado.
3. Secara parsial motivasi tidak berpengaruh signifikan
terhadap penerapan sistem akuntansi persediaan
pada PT. Surya Wenang Indah Manado.
4. Secara parsial persepsi tidak berpengaruh signifikan
terhadap penerapan sistem akuntansi persediaan
pada PT. Surya Wenang Indah Manado.
5. Secara parsial emosi tidak berpengaruh signifikan
terhadap penerapan sistem akuntansi persediaan
pada PT. Surya Wenang Indah Manado.

Você também pode gostar