Você está na página 1de 14

JOURNAL READING

The Impact of Allergic Rhinitis on Symptom


Improvement in Pediatric Patients After
Adenotonsillectomy
Sumber: Clinical and Experimental Otorhinolaryngology 2018; 11(1): 52-57
Penulis : Dong-Jun lee, Young-Jun Chung, Yeon-Jun Yang, Ji-Hun Mo

Pembimbing :
dr. R. Ena Sarikencana , Sp. THT
Oleh :
Wisnu Surya Wardhana
2013730120

KEPANITERAAN KLINIK STASE TELINGA, HIDUNG, DAN TENGGOROK


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIV. MUHAMMADIYAH JAKARTA
RS ISLAM JAKARTA CEMPAKA PUTIH
2018
PENDAHULUAN
•Penyebab paling umum obstruksi jalan napas atas pada anak-anak
adalah hipertrofi adenotonsiler
•Adenotonsilektomi dapat mengatasi obstruksi jalan napas atas pada
sekitar 80% -90% anak-anak. Namun, karena banyak anak menjalani
adenotonsilektomi,
•10% hingga 20% pasien mengeluhkan gejala obstruktif seperti
mendengkur dan sumbatan hidung bahkan setelah adenotonsilektomi
selama periode follow-up yang lama
•Rinitis alergi (AR) merupakan faktor risiko penting untuk tonsil dan
hipertrofi adenoid
TUJUAN
Untuk mengevaluasi efek AR pada perbaikan gejala
setelah adenotonsillectomy antara pasien AR dan
nonallergic
MATERIAL DAN METODE
• Department of Otorhinolaryngology, Dankook University
Tempat
dan waktu
College of Medicine, Cheonan, Korea, Juni 2009 – Juni 2014

Desain
• Studi Retrospektif
Penelitian

• Mengunakan kuesuiner Gejala (Mengunakan Sklas Vas) dan melakukan pemeriksaan fisik
• Analisis statistik dilakukan dengan software SPSS 19.0
Teknik • Distribusi data: uji T-Test
Pengolahan
data • P <0,05 dianggap signifikan secara statistik untuk semua tes

• Pada 250 pasien anak < 10 tahun yang melakukan


adenotonsilektomi dan membagi kelompok rhinitis alergi dan
Sample kelompok kontrol
Alur Penelitian
Grup AR (131)
Evaluasi
250 berusia <10 Pemeriksaan data dan
Kuesioner analisis
Tahun Fisik
statistik
Grup Kontrol
(119)

• Penilaian
• Gejala Preoperatif Hipertrofi Tonsil
• Skala Analog Visual • Tes Alergi
(Optimen Test)
HASIL
HASIL
HASIL
HASIL
HASIL
DISKUSI
•Dalam penelitian ini, kami menunjukkan bahwa pasien dengan AR memiliki gejala
obstruktif dan rhinitis yang lebih berat sebelum operasi dan bahkan setelah
adenotonsilektomi.
•Selain itu, meskipun adenotonsilektomi telah memperbaiki gejala pada kelompok
AR dan kelompok kontrol, derajat perbaikan gejala secara signifikan lebih rendah
pada kelompok AR di sebagian besar gejala kecuali gatal dan bersin.
•Satu penelitian sebelumnya melaporkan hasil serupa bahwa AR merupakan faktor
risiko yang memperburuk gejala pasca operasi pasien,
•AR merupakan faktor penting dalam mempertahankan perbaikan setelah
adenotonsilektomi
•AR merupakan faktor risiko utama untuk kemunduran gejala dalam jangka
panjang setelah adenotonsilektomi
KETERBATASAN PENELITIAN
• Pertama, ini adalah penelitian retrospektif dengan survei
telepon daripada studi prospektif.
• Kedua, sebagian besar gejala dijawab oleh orang tua pasien
karena usia mereka yang masih muda. Selain itu, karena usia
mereka yang masih muda dan kerjasama yang buruk, sangat
sulit untuk menindaklanjuti pasien untuk jangka waktu lama
bahwa survei telepon dilakukan. Dalam survei telepon,
informasi yang diberikan oleh responden bisa singkat dan
terbatas daripada wawancara konvensional
KESIMPULAN
Penelitian ini dapat menunjukkan bahwa AR merupakan faktor risiko
penting pada perbaikan gejala setelah adenotonsillectomy. Oleh karena
itu, perlu untuk mengevaluasi keberadaan AR pada pasien yang
dijadwalkan untuk adenotonsilektomi, dan pasien dengan AR harus
dirawat secara jangka panjang setelah adenotonsilektomi.

Você também pode gostar