Você está na página 1de 32

ANFIS PENDEGARAN

KIKYN,S.Kep.,Ns
MARANATHA
1. Helix
10. Cochlear and vestibular nerves
2. Antihelix
11. Cochlea
3. Tympanic membrane (eardrum)
12. Lateral semicircular canal
4. External auditory meatus
13. Superior semicircular canal
5. Lobule
14. Rear semicircular canal
6. Middle ear
15. Stapes
7. Round window
16. Incus
8. Eustachian tube
17. Malleus
9. Stapes footplate covering oval window
ANATOMI TELINGA
• Telinga luar (auris externa)
– Auricula (helix, lobulus)

Atau daun telinga, pina berbentuk pipih dan berlekuk


yang tersusun atas kerangka tulang rawan (kartilago)
kecuali pada lobulus, diliputi oleh kulit yang melekat pd
perikondrium.
Pada proses mendengar daun telinga ini berfungsi
untuk menangkap da engumpulkan gelombang bunyi
serta menentukan arah sumber bunyi( pada binatang
aurikulum ini dapat digerakkan)
– Canalis auditorius externus – cerumen (liang telinga
luar)
Yang terbagi menjadi
• 1/3 lateral = pars kartilago=cartilago auricula, lapisan
kulit (folikel rambut, kel. Sebasea, kel. Sudorifera, kel.
Serumenosa)
• 2/3 medial = pars osseus, kulit atau mukosa folikel
rambut.
Pada proses mendengar memiliki fungsi untuk
melanjutkan gelombang suara dan meresonansi bunyi ±
12-15 db.
Telinga tengah (auris media)
Batas antara telinga luar dan tengah adalah membran
tympani.
Bagian dari telinga tengah terdiri dari :
 Membran tympani
selaput yang berwarna putih spt mutiara yang
berbentuk oval-kerucut
 Kavum timpani
Bangunan yg berbentuk kubus yg tak teratur,
terletak antara telinga tengah dan telinga dalam.
Kavum timpani berisi : osikula yg terdiri dari;
 Malleus
 Incus
 Stapes
Pada proses mendengar :
Membran timpani dan osikula memperkuat gelombang
bunyi sekitar 25-30 kali, sedangkan muskulus
stapedeus dan muskulus tensor timpani mengurangi
gelombang bunyi yg berlebihan.
 Tuba eustachius
Menghubungkan cavum timpani dengan nasofaring,
terdiri dari 2 bagian :
• Pars osseus (1/3 bagian lateral dg pnjg 12 mm, selalu
terbuka
• Pars cartilaginosa 92/3 bagian medial, selalu tertutup.
Tuba pada anak lebih pendek, lebih lebar dan lebih
horizontal, oleh karena itu pd anak sering mengalami
OMA karena kuman mudah masuk.
Berfungsi :
- Drainase dan ventilasi
 Antrum dan sel-sel mastoid
mengandung rongga udara yang disebut dengan
selluale yang juga berhungan dengan antrum
Telinga dalam (auris interna)

 Tulang = labirin osseus

 Membran = labirin membranosa

Labirin membranosa terdapat dlm labirin osseus dan

diantara keduanya terdapat perilhimpe sedang dlm

labirin membranosa terdapat endolhimphe


•TELINGA DALAM
Terdiri dari :

 Labyrinthus osseus
Merupakan serangkaian rongga pada tulang pelipis yang
dilapisi oleh periosteum berisi cairan perilinfe.
Labirin osseus terdiri dari :
- Canalis semicircularis
- Vestibula

Mengandung reseptor keseimbangan tubuh

- Coclea

mengandung reseptor pendengaran


Cochlea
bagian coclea labirin adalah saluran melingkar yg pd
manusia pnjgnya 35 mm dan membentuk 2 ¾ kali
putaran.
membran basilaris
membran reissner

Membagi 3 bagian ruang (skala)


• skala vestibuli
• skala timpani perilimfe

•Skala media endolimfe


 Labyrinthus membranaceus
Terdiri dari :
- Ductus semicircularis
Dalam kanalis semisirkularis pd membran
basilaris terdapat organon corti dengan bangunan
pilar, sel-sel rambut dan sel-sel penyokong.
- Utriculus
- Sacculus
Organon Corti (organon spiralis)

- Mengandung sel-sel rambut yangmerupakan


reseptor pedengaran yg terletak di membran
basilaris.
- Bentuknya seperti spiral
• Sel rambut tersusun dalam 4 baris yaitu :
• 3 baris “outer hair cells” (puncak tertanam di
membrana tectoria; 5-10% inervasi sensoris;
90% inervasi motoris kolinergik)
• 1 baris “inner hair cells” (90-95% inervasi sensoris;
sedikit inervasi motoris)
FISIOLOGI PENDENGARAN
FISIOLOGI PENDENGARAN

Telinga dapat mendengar jika ada gelombang suara,


yang merupakan suatu perubahan rapatan dan
renggangan molekul udara yang disebabkan oleh
bergetarnya suatu benda.
- Daun telinga berfungsi sebagai yang mengumpulkan
gelombang suara kemudian disalurkan ke saluran
telinga luar.
- Gelombang udara akan diteruskan ke tulang-tulang
pendengaran.
-Getaran pada tulang pendengaran akan
menyebabkan tingkap oval bergetar sehingga perilinfe
pada skala vestibula jg bergetar.dan terjadi penguatan
getaran sekitar 20 kali.
-Getaran tersebut akan mengintari membran vestibula
sehingga menggetrkan membran basilaris
-Akibatnya sel rambut akan bergetar terhadap membran
tektoria dan menimbulkan inpuls yang akan dijalarkan ke
saraf otak VIII lalu ke korteks otak bahian pendengaran
untuk diinterpretasikan
1.Auricula mengarahkan gelombang suara ke meatus
acusticus externus  canalis auditoris externus 
membrana tympani

2.Membrana tympani bergetar (resonator) tergantung


frekuensi & intensitas

3.Vibrasi malleus  incus  stapes (kekuatan 1,3 x)

4.Getaran stapes  fenestra ovale (20x > kuat


daripada membrana tympani)

5.Getaran fenestra ovale  perilymphe scala vestibuli


6. Scala vestibuli  scala tympani  fenestra rotunda
7. Deformasi dinding scalae  membrana vestibularis
8. Membrana vestibularis  endolymphe (ductus
cochlearis)
9. Endolymphe  membrana basalis
10. Membrana basalis  menggerakkan sel rambut
terhadap membrana tectoria
• Setiap bagian membrana
basalis berespon maksimal
terhadap gelombang suara
frekuensi tertentu

• Membrana basalis dekat


basis cochlea: sempit &
kaku  frekuensi tinggi
(20.000 Hz)

• Membrana basalis dekat


apex cochlea: lebar &
lentur  frekuensi rendah
(20 Hz)
Stimulasi pada Sel Rambut

• Sel rambut mentransduksi getaran


mekanis  sinyal listrik

• Membrana basalis bergetar 


stereocilia (hair bundles) pada apex
sel rambut bergeser satu sama lain
Jaras Auditoris
• Cabang cochlearis n.
Vestibulocochlearis (VIII) 
nuclei cochlearis medulla
oblongata  nuclei olivarii
superior pons  Colliculus
inferior mesencephalon 
nucleus geniculatum
mediale thalamus  area
auditoris primer di gyrus
temporalis superior cortex
cerebri (Area Brodmann 41
& 42)
FISIOLOGI KESEIMBANGAN

• Keseimbangan statis: Pemeliharaan posisi badan terhadap


gravitasi

• Keseimbangan dinamis: Pemeliharaan posisi badan


terhadap gerakan cepat (rotasi, akselerasi, deselerasi)

• Organ reseptor keseimbangan: Aparatus vestibularis


(sacculus, utriculus, ductus semicircularis)

• Canalis semicircularis  akselerasi rotasional

• Utriculus  keseimbangan statis & akselerasi linear


horizontal
• Sacculus  keseimbangan statis & akselerasi linear
vertikal
Organ Otolitik (Macula): Utriculus dan Sacculus
• Area kecil, menebal: macula
• Macula: Sel rambut
Sel pendukung (“supporting cells”)
> 70 “Hair bundles” (stereocilia) + “tip links”
1 kinocilium > stereocilia
Membran otolitik: lapisan glikoprotein gelatinosa
tebal
Otolith/ Otoconia: lapisan kalsium karbonat padat
• Menundukkan kepala  membrana otolitik tertarik
gravitasi  menekuk stereocilia
• Duduk di mobil  mobil bergerak ke depan tiba-tiba 
membrana otolitik “tertinggal”  menekuk stereocilia
• Tekukan stereocilia  meregangkan “tip links” 
membuka kanal transduksi  potensial reseptor 
depolarisasi
• Tekukan ke arah berlawanan  repolarisasi
Ductus Semicircularis
• Crista ampullaris:
- Sel rambut
- “Supporting cells”/ “sustentacullar cells”
- Cupula: materi gelatinosa
• Kepala bergerak  endolymphe
“tertinggal”  deformasi cupula
berlawanan arah terhadap rotasi 
menekuk stereocilia  potensial reseptor
 impuls saraf

• Rotasi konstan  cupula tegak lagi

• Rotasi berhenti  endolymphe bergeser


ke arah rotasi  deformasi cupula searah
rotasi
• Neurotransmiter dari sel rambut  neuron sensoris orde
1 (cabang vestibular n. VIII)
• Ganglion vestibular
• Neuron motoris bersinaps dengan sel rambut & neuron
sensoris  regulasi sensitivitas
Jaras Keseimbangan

• Mayoritas cabang vestibular


n. VIII  nuclei vestibular
medulla oblongata & pons 
Nuclei n. III, IV, VI, XI
 tractus vestibulospinalis

• Sebagian cabang vestibular


n. VIII  peduncullus cerebelli
inferior  cerebellum  Area
motorik cerebrum
• Refleks vestibulo-okular (nystagmus)
• Stimulasi kalorik  nystagmus, vertigo, nausea
Rujukan

• Tortora GJ & Derrickson B (2006). Principles of


Anatomy and Physiology, 11th ed. Chapter 15,
Pages: 595 – 605
• Ganong WF (2005). Review of Medical
Physiology, 22nd ed. Chapter 9, Pages 171 -
184.

Você também pode gostar