Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
instruksi untuk
penatalaksanaan pasien
yang diberikan secara lisan
atau melalui telepon
mencatat / (memasukkan ke
komputer) perintah secara
lengkap atau hasil
pemeriksaan oleh penerima
perintah
kemudian penerima
perintah membacakan mengkonfirmasi bahwa
kembali (read back) apa yang sudah
perintah atau hasil dituliskan dan dibaca
pemeriksaan; ulang adalah akurat
•Kebijakan dan/atau prosedur
pengidentifikasian juga menjelaskan
bahwa diperbolehkan tidak melakukan
pembacaan kembali (read back) bila
tidak memungkinkan seperti :
di kamar operasi dan situasi gawat
darurat di IGD atau ICU
Latar belakang
• Meningkatkan
keamanan obat-obat • Mengurangi resiko
Goal dengan kewaspadaan bahaya akibat pasien
3. tinggi Goal jatuh
6.
PENDAHULUAN
Banyak KTD di RS disebabkan
karena masalah komunikasi
termasuk di Bagian
Keperawatan.
• Awalnya digunakan di
beberapa perusahaan industri
berat, perusahaan kapal selam
nuklir, angkatan laut, dan
perusahaan penerbangan di
Amerika.
“ Hand-off
“ Read back “. communications
“
ELEMEN
SASARAN
READ BACK
KEBIJAKAN DASAR SPO
Setiap order secara lisan atau 1. Mengembangkan kebijakan dan
melalui telepon atau prosedur yang mengarahkan pada
keakuratan komunikasi lisan atau
melaporkan hasil-hasil melalui telepon.
pemeriksaan dengan nilai yang 2. Orang yang menerima informasi
kritis, maka yang memberikan atau order, mencatat kelengkapan
order harus memverifikasi order atau hasil pemeriksaan atau
kelengkapan order tersebut menginput ke dalam komputer.
dengan meminta pada penerima 3. Orang yang menerima informasi
order untuk membacakan atau order membacakan kembali atau
“ read back “ secara lengkap.
kembali atau "read back"
4. Orang yang memberikan order
kelengkapan order tersebut. mengkonfirmasi kembali informasi
atau order tersebut
SINGKATAN BAKU YANG TIDAK BOLEH
DIGUNAKAN
STANDAR DASAR SPO
RS harus membakukan daftar Menetapkan dan
singkatan, akronim, simbol, mengimplementasikan daftar
dan penandaan dosis yang singkataan baku, akronim,
tidak boleh digunakan di simbol-simbol dan penandaaan
seluruh bagian RS dosis yang tidak boleh
digunakan di seluruh bagian
RS dan menggunakannya pada
semua pendokumentasian
baik secara manual maupun
dengan komputer.
Contoh :
The Joint Commissions”Do Not Use” Abbreviation list
PEMERIKSAAN DAN HASIL YANG KRITIS
( CRITICAL RESULT VALUE )
STANDAR DASAR SPO
RS menetapkan kebijakan untuk 1. Ada ketetapan jenis pemeriksaan kritis, hasil
dan nilai yang kritis.
mengukur, menilai, dan bila 2. Ada ketetapan lama waktu ( timeliness ):
diperlukan mengambil tindakan 1. Antara order diberikan dan pelaporan
hasil baik normal maupun abnormal.
untuk meningkatkan ketepatan ( dari staf laboratorium )
waktu pelaporan dan penerimaan
hasil/ nilai-nilai pemeriksaan yang 2. Pelaporan hasil-hasil pemeriksaan rutin
dengan nilai-nlai abnormal atau kritis (
kritis oleh orang yang kompeten oleh perawat )
dan bertanggung jawab 3. Sejak adanya/ diterimanya hasil dan nilai
pemeriksaan yang kritis sampai diterima
oleh dokter yang bertanggung jawab
Assessment Recommendation
(SBAR)
SBAR Adalah Alat Komunikasi Dalam
Melakukan Identifikasi Terhadap Pasien
Sehingga Mampu Meningkatkan
Kemampuan Komunikasi Antara Perawat
Dan Dokter
Kegagalan komunikasi menyebabkan
kesalahan dalam pelayanan kepada pasien
(Leonard, 2004)
• Dokter lebih memperhatikan karena informasi
yang ringkas
• Perawat bekerja lebih cepat
• Mengkomunikasikan masalah dengan jelas
• Memberi kesempatan
menyampaikan saran kolaborasi
Acronym SBAR adalah
S – Situation : Apa yang terjadi dengan
pasien ?
B – Background: Hal-hal apa yang
melatarbelakangi kondisi klinis pasien ?
A – Assessment: Saya pikir apakah
problemnya ?
R – Recommendation: apa yang akan
saya lakukan untuk memperbaiki
kondisi itu ?
FORMAT PENDOKUMENTASIAN MODEL
SBAR UNTUK SERAH TERIMA ANTAR SHIFT
• Diagnosa Medis
S • Masalah Keperawatan
RS mengimplementasikan
pendekatan yang standar/
baku untuk “ Metode
komunikasi serah terima
informasi kesehatan
pasien “.
Serah Terima Informasi Kesehatan
Pasien
( Hand-off )
Serah terima terjadi kapanpun pada saat ada
pengalihan tanggung jawab pasien dari satu
tenaga kesehatan kepada yang lain.
Tujuan:
Untuk menyediakan informasi secara akurat,
tepat waktu tentang rencana keperawatan,
pengobatan, kondisi terkini, dan perubahan
kondisi pasien yang baru saja terjadi ataupun
yang dapat di prediksi selanjutnya
Serah terima informasi pasien di RS
Antar perawat antar
shift
Pengalihan tanggung
jawab dari dokter
kepada perawat
Pengalihan tanggung
jawab dokter on-call
Pengalihan tanggung
jawab sementara, mis:
saat istirahat makan.
Antar perawat antar
ruangan
CONTOH PENULISAN SBAR
S: Anak post op hari 1 dengan Craniotomi removal e.c Astrocitoma post pemasangan Vp
Shunt
Masalah keperawatan :
– Gangguan perfusi jaringan Cerebral
– Tidak efektifnya bersihan jalan nafas
– Resiko infeksi
– Resiko gangguan keseimbangan cairan : kurang
B: Ibu pasien mengatakan anak cendrung tidur , ubun-ubun tampak cekung , refleks
menghisap kurang, tidak ada muntah . Breast feeding hanya 20 ml. Feeding susu 8x 50ml.
GCS; E 3 M 5 V menangis, pupil 2/2 reaksi positif, suhu 37.3°C, RR 24 x/mnt, Ronchi
dikedua lapang paru, HR 144x/mnt. BAB tidak ada, hasil PA belum ada. Sedang terpasang
D5i/4 NaCl/12 jam. BB 5.8Kg
A: Perfusi jaringan serebral belum adekuat pasen masih cenderung tidur. Tidak ada tanda-
tanda peningkatan TIK, slem masih banyak, batuk tidak efektif, tanda-tanda infeksi tidak
ditemukan
R: Monitor status neurologi dan tanda-tanda peningkatan TIK
Gunakan tehnik a/anti septic dalam merawat luka.
Observasi balance cairan
Kaji dan monitor status pernafasan
Follow up dan diskusikan hasil PA
FORMULIR SBAR
(SITUASTION, BACKGROUND, ASSESMENT, RECOMENDATION)
Empathy
Humble
(kemampuan
(rendah hati)
mendengar)
Audible (dapat
didengarkan
Clarity (jelas)
atau dimengerti
dengan baik)
• Jika kita membangun
komunikasi dengan
respect rasa dan sikap saling
menghargai dan
• Berarti rasa menghormati, maka
hormat & saling kita dapat
menghargai membangun
• Jika kita bahkan harus kerjasama yang
orang lain. Pada
mengkritik atau menghasilkan sinergi.
prinsipnya,
memarahi seseorang, Selanjutnya, hal ini
manusia ingin
maka lakukan dengan akan meningkatkan
dihargai dan
penuh respek terhadap efektifitas kinerja kita
dianggap baik sebagai individu
harga diri dan
penting maupun secara
kebanggaaan
seseorang. keseluruhan sebagai
sebuah tim
respect
respect
“Empathy”
Adalah kemampuan
kita untuk
menempatkan diri kita
pada situasi atau
kondisi yang dihadapi
oleh orang lain
Salah satu prasyarat utama
dalam memiliki sikap
empati adalah kemampuan
kita untuk mendengarkan
atau mengerti terlebih dulu
sebelum didengarkan atau
dimengerti oleh orang lain.
audible Bermakna antara audible Dalam
lain: dapat
didengarkan atau komunikasi
dimengerti dengan
baik
personal, hal
ini berarti
Jika empati berarti kita bahwa pesan
harus mendengar
terlebih dahulu
disampaikan
ataupun mampu dengan cara
menerima umpan atau sikap
balik dengan baik,
maka audible berarti yang dapat
pesan yang kita diterima oleh
sampaikan dapat
diterima oleh
penerima
penerima pesan pesan.
pesan harus
dapat maka hukum keempat
dimengerti yang terkait dengan
itu adalah kejelasan
dengan baik dari pesan itu sendiri
sehingga tidak
menimbulkan multi
interpretasi atau
berbagai penafsiran
yang berlainan
clarity
Berarti rendah hati
Numerator Denominator
Kuesioner Staf Total staf Total staf Semua staf yang diaudit
yang diaudit yang diaudit mampu menjawab
mampu prosedur read back
menjawab secara lengkap dan benar
kuesioner (100%)
prosedur
read back
secara
lengkap dan
benar
INDIKATOR KLINIK DAN PARAMETER
PENGUKURAN
Cara Audit Indikator Pengukuran Kriteria Sukses
Numerator Denominator