Você está na página 1de 72

Asuhan Keperawatan Pada Lansia

Kelompok 1
1. Aida Rahmawati
2. Maryaenah
3. Nadiya Nurazizah
4. Neng aida delianti F
5. Rani dwiputri Utami
6. Reny rosriana
7. Rizky Febriana Dosen pembimbing:
H. Wasludin, , SKM.M.Kes
Pengertian Lansia

Lansia adalah seseorang yang karena usianya mengalami


perubahan biologis, fisik, kejiwaan dan sosial, perubahan ini
akan memberikan pengaruh pada seluruh aspek kehidupan,
termasuk kesehatanya, oleh karena itu kesehatan lansia
perlu mendapat perhatian khusus dengan tetap dipelihara
dan ditingkatkan agar selama mungkin dapat hidup secara
produktif sesuai dengan kemampuanya sehingga dapat ikut
serta berperan aktif dalam pembangunan (Mubarak, 2006).
Tahap Perkembangan Keluarga Usia Lanjut

1. Tugas perkembangan Keluarga Usia Lanjut

2. Permasalahan yang terjadi pada usia lanjut

3. Menurunya fungsi dan kekuatan fisik

4. Sumber-sumber finansial yang tidak

5. memadaiIsolasi sosial

6. Kesepian
Ciri-ciri
Lansia
1. Usia lanjut merupakan periode
kemunduran
2. Orang lanjut usia memiliki status
kelompok minoritas
3. Menua membutuhkan perubahan
peran
4. Penyesuaian yang buruk pada lansia
Kondisi fisik pada
lansia

Setelah orang memasuki masa lansia umumnya

mulai dihinggapi adanya kondisi fisik yang bersifat

patologis berganda (multiple pathology), misalnya

tenaga berkurang, energi menurun, kulit mulai

keriput, gigi mulai rontok, tulang makin rapuh,

dan sebagainya)
Masalah Kesehatan Pada Lansia

Beberapa masalah kesehatan yang sering terjadi pada lansia sebagai


berikut:
 Kurang bergerak  Depresi
 Istabilitas  Kurang gizi
 Beser  Daya tahan tubuh menurun
 Gangguan intelektual  Impotensi
 Infeksi  Tidak punya uang
 Penyakit obat-obatan
Penyakit Pada Lansia

1. Jantung dan Serangan Jantung


2. Tekanan darah Tinggi
3. Arthritis (reumatik)
4. Osteoporosis (tulang rapuh)
5. Diabetes
6. Kanker
7. Ginjal
8. Pembesaran prostat
9. TBC
10.Penyakit mata
11.Alzheimer
Konsep Teori Asuhan Keperawatan Lansia
Pengertian

 Asuhan keperawatan lansia adalah suatu rangkaian


kegiatan dari proses keperawatan yang ditunjukan
kepada lansia. Kegiatan tersebut meliputi pengkajian
kepada lansia dengan memerhatikan kebutuhan biofisik,
psikologis, kultural, dan spiritual; menganalisis suatu
masalah kesehatan/keperawatan dan membuat diagnosis
keperawatan; membuat perencanaan; melaksanakan
perencanaan; serta terakhir melakukan evaluasi
Tujuan Pemberian Asuhan

 Tujuan pemberian asuhan keperawatan lansia adalah sebagai berikut:

 Mempertahankan kesehatan serta kemampuan melalui jalan perawatan


dan pencegahan

 Membantu mempertahankan serta memperbesar semangat hidup klien


lansia

 Menolong dan merawat klien lansua yang menderita penyakit

 Meningkatkan kemampuan perawat dalam melakukan proses


keperawatan
Sasaran

 Sasaran asuhan keperawatan pada lansia adalah klien

lansia yang berada di keluarga, panti (sebagai individu

atau kelompok), juga kelompok masyarakat (pos bindu).


Faktor-Faktor yang Harus Dipertimbangkan dalam
Memberikan Asuhan Keperawatan

 Hubungan timbal balik antara aspek fisik dan psikososial pada


lansia.

 Efek dari penyakit dan ketidakmampuan/keterbatasan (disability)


status fungsional

 Menurunya efisiensi dari mekanisme homeostatis

 Kurang/belum adanya standar keadaan sehat atau sakit dari klien

 Perubahan respon terhadap penyakit dimana tanda dan gejalanya


tidak spesifik terhadap pengobatan

 Kerusakan fungsi kognitif


Proses Keperawatan Lansia

 Pengkajian

Pengkajian pada lansia yang ada dikeluarga dilakukan dengan


melibatkan keluarga sebagai orang terdekat yang mengetahui tentang
masalah kesehatan lansia. Sengkan pengkajian dikelompok lansia di
panti ataupun di masyarakat dilakukan dengan melibatkan penanggung
jawab kelompok lansia, kultural, tokok masyarakat, serta petugas
kesehatan.

Untuk itu, format pengkajian yang digunakan adalah format


pengkajian pada lansia yang dikembangkan sesuai dengan keberadaan
lansia.
Diagnosis keperawatan

Masalah keperawatan yang dijumpai antara lain gangguan nutrisi

(kurang/lebih), gangguan persepsi sensorik (pendengaran,

penglihatan, kurangnya perawatan diri), intoleransi aktifitas, gangguan

pola tidur, perubahan pola eliminasi, gangguan mobilitas fisik, risiko

cedera, isolasi sosial (menarik diri), harga diri rendah, cemas, reaksi

berduka, marah, serta penolakan terhadap proses penuaan.


Tipologi diagnosis keperawatan keluarga dibedakan
menjadi 3 kelompok :

 Diagnosis actual,

 Diagnosis resiko atau resiko tinggi,

 Diagnosis potensial
Daftar masalah keperawtan (NANDA) yang dapat
digunakan sebagai berikut :

 Gangguan proses keluarga

 Gangguan pemeliharaan kesehatan

 Perubahan kebutuhan nutrisi: kurang atau lebih dari kebutuhan tubuh

 Gangguan peran menjadi orang tua

 Gangguan pola eliminasi

 Kondisi sanitasi yang tidak memenuhi syarat kesehatan

 Gangguan penampilan peran

 Gangguan pola seksual


Rencana keperawatan

 Rencana keperawatan membantu klien memperoleh bdan


mempertahankan kesehatan pada tingkatan yang paling
tinggi, kesejahteraan, dan kualitas hidup dapat tercapai,
demikian juga hal untuk menjelang kematian secara
damai.
Rencana tindakan keperawatan terhadap keluarga, meliputi kegiatan-
kegiatan yang bertujuan

 Menstimulasi kesadaran atau penerimaan keluarga mengenai masalah dan


kebutuhan kesehatan

 Menstimulasi keluarga untuk memutuskan cara perawatan yang tepat,

 Memberikan kepercayaan diri selama merawat anggota keluarga yang sakit

 Membantu keluarga untuk memelihara(memodifikasi) lingkungan yang


dapat meningkatkan kesehatan

 Memotivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada


disekitarnya
Tindakan keperawatan

Perawat melakukan tindakan keperawatan sesuai dengan rencana


perawatan yang telah dibuat. Tindakan yang dilakukan pada lansia:

 Menumbuhkan dan membina hubungan saling percaya dengan


memanggil nama klien

 Menyediakan penerangan yang cukup

 Meningkatkan rangsangan pancaindra melalui buku-buku yang


dicetak besar dan berikan warna yang dapat dilihat

 Mempertahankan dan melatih daya orientsi realitia

 Memberikan perawatan sirkulasi


Evaluasi keperawatan

 Perawat harus mengevaluasi secara terus-menerus respon klien dan


keluarga terhadap tindakan keperawatan yang telah dilakukan.
Evaluasi dilakukan untuk tercapainya dan memperbaharui data,
diagnosis keperawatan, serta rencana keperawatan jika tindakan
keperawatan yang dilakukan belum mencapai tujuan yang
diharapkan. Evaluasi dibuat dalam catatan perkembangan
menggunakan SOAP (subjektif, objektif, analisis, perencanaan)
Konsep Hipertensi pada Lansia
 Hipertensi adalah suatu keadaan dimana tekanan systole
dan diastole mengalami kenaikan yang melebihi batas
normal yaitu tekanan darah systole > 140 mmHg dan
diastole 90 mmHg. Hipertensi atau tekanan darah tinggi
adalah suatu penyakit salah satu resiko tinggi yang bisa
menjadi penyakit jantung, stroke dan gagal ginjal (
Muwarni, 2011 ;Zhao, 2013).
Klasifikasi Hipertensi
Batasan Tekanan Darah (mmHg) Kategori

Diastolik
< 80 Tekanan darah normal

80-89 Prehipertensi

90-99 Hipertensi stage 1


≥ 100 Hipertensi stage 2
Sistolik
≤ 120 Tekanan darah normal
120-139 Prehipertensi
140-159 Hipertensi stage 1
≥ 160 Hipertensi stage 2
Macam-macam Hipertensi

Hipertensi dapat terbagi menjadi dua golongan :

1) Hipertensi Esensial atau Hipertensi Primer

2) Hipertensi Sekunder
Tanda dan Gejala Hipertensi

 Menurut Udjianti (2010) tanda dan gejala hipertensi yang


sering terjadi adalah:

 Sakit kepala( rasa berat di tengkuk)

 Kelelahan

 Keringat berlebihan

 Tremor otot

 Mual, muntah
faktor penyebab mempengaruhi hipertensi

 Diit

 Merokok

 Kegiatan fisik (gaya hidup)

 Obesitas

 Stress
Faktor Yang Mempengaruhi Kekambuhan Hipertensi

 Gaya hidup

 Stress

 Merokok
Pencegahan Hipertensi
 Mengurangi konsumsi garam . kebutuhan garam per hari yaitu 5 gr ( 1 dst).

 Mencegah kegemukan

 Membatsi konsumsi lemak

 Olah raga teratur

 Makan buah dan sayuran segar

 Hindari merokok dan tidak minum alcohol

 Latihan relaksasi/ meditasi

 Berusaha membina hidup yang positif


Pengobatan Hipertensi

Pengobatan Non Farmakologi diantaranya:

 Diit rendah garam/ kolesteral/ lemak


jenuh
Pengobatan dalam
 Mengurangi asupan garam kedalam Farmakologi
tubuh
• Deuretik
 Ciptakan keadaan rileks • Betabloker

 Melakukan olah raga seperti senam • Penghambat simpatetik

aerobic atau jalan cepat selama 30-45 • Antagonis kalsium

sebanyak 3-4 kali seminggu.

 Berhenti merokok dan Alkohol


Diit hipertensi

 Mengurangi asupan garam

 Menghentikan kebiasaan buruk

 Memperbanyakan serat

 Melengkapi kebutuhan kalsium

 Memenuhi kebutuhan magnesium

 Mengetahui sayuran dan bumbu dapur yang ber manfaat untuk tekanan
darah.
A. Kerangka Teori

Penyebab hipertensi :
1. Stress Faktor yang Mempengaruhi
kekambuhan hipertensi
2. Obesitas 1. Gaya hidup
3. Diit 2. Stress
4. Gaya hidup 3. Merokok
5. Merokok

Kekambuhan hipertensi
pada

Hipertensi

Faktor yang mempengaruhi


pengetahuan : Pengetahuan keluarga
1. Tingkat pendidikan
tentang diit hipertensi
2. Budaya
3. Informasi
4. Social ekonomi
5. Pengalaman
Asuhan Keperawatan
Pengkajian

1. Data Umum

Ny. O memiliki 4 orang anak, 3 orang anak perempuan dan 1 orang anak laki – laki. Anak

pertamanya perempuan bernama Yuyun Lismatano yang berusia 43 tahun dengan pendidikan

terakhir S1, yang sekarang bekerja di Departemen Agama sebagai seorang PNS. Anak keduanya

laki – laki bernama Dede Rahmat Firdaus yang berusia 42 tahun dengan pendidikan terakhir S1

sebagai seorang PNS. Anak ketiganya perempuan yang bernama Nur Sakinah yang berusia 36

tahun dengan pendidikan terakhir D4 kebidanan yang sekarang bekerja sebagai bidan dan

membuka praktek mandiri di rumahnya. Dan anaknya yang terakhir berjenis kelamin perempuan

yang bernama Dewanti Pertiwi yang berusia 25 tahun yang sekarang sedang menempuh

pendidikan S2. Semua anak Ny. O mendapatkan imunisasi lengkap seperti Hepatitis B, BCG, DPT,

polio dan campak.


Sifat keluarga
Yang paling berperan dalam
pengambil keputusan keluarga:
Dalam keluarga Ny. O, yang paling
berperan dalam mengambil keputusan
adalah Ny. O sendiri karena ibu Otih
merupakan seorang single parents dimana
di dalam rumah tangga Ny. O berperan
sebagai seorang ibu sekaligus seorang
ayah.
Kebiasaan hidup sehari – hari:

Istirahat tidur: Makan:


Pola istirahat sehari-hari Dalam sehari Ny. O makan
Ny. O cukup baik sesuai dengan teratur 3x sehari lengkap dengan
kebutuhan usia lauk-pauk dan buah- buahan. Serta
ditambah dengan minum susu setiap
harinya.
Kebersihan diri

Setiap harinya Ny. O mandi 2x sehari memakai

sabun di kamar mandi rumahnya dan menggosok

gigi menggunakan pasta gigi 2x sehari pada pagi

dan sore hari. Dan Ny. O mencuci rambut nya

setiap 3x seminggu menggunakan shampoo. Ny. O

menggunting dfkukunya seminggu sekali atau jika

Ny. O merasa jika kukunya sudah panjang.


Rekreasi/hiburan

Hampir setiap minggu, Ny. O sering keluar


berekreasi dengan keluarganya. Rekreasi bersama
keluarganya membuat Ny. O merasa bahagia
berkumpul bersama keluarganya sebagai pelepas
penat. Di samping itu juga, Ny. O dan keluarganya
berkumpul untuk membicarakan masalah –
masalah yang sering timbul di dalam keluarga,
misalnya keluhan dari anak bungsu tentang
perkuliahannya.
Berkumpul keluarga

Di samping itu juga, Ny. O dan keluarganya berkumpul untuk membicarakan


masalah – masalah yang sering timbul di dalam keluarga, misalnya keluhan
dari anak bungsu tentang perkuliahannya.
Data sosial

Status ekonomi keluarga merupakan ekonomi


menengah. Ny. O setiap bulannya mendapatkan
penghasilan sebesar Rp. 2.400.000 dari pensiunan
suaminya. Ny. O mengatakan bahwa dari
penghasilan tersebut cukup untuk memenuhi
kebutuhan Ny. O setiap bulannya.
Fungsi Keluarga

a. Fungsi keagamaan:

Di dalam keluarga Ny. O menganut agama islam dan


menjalankan kewajiban shalat lima waktu, semua
aktifitas yang dilakukan tidak boleh bertentangan
dengan ajaran agama islam
b. Fungsi budaya:

 Keluarga Ny. O adalah suku Sunda,


namun dalam berkomunikasi sehari-hari
keluarga menggunakan bahasa
Indonesia. Keluarga Ny. O tidak memiliki
kebiasaan khusus yang mempengaruhi
kesehatan seperti pantangan terhadap
makanan ataupun berobat ke non medis
c. Fungsi budaya

Keluarga Ny. O adalah suku Sunda, namun


dalam berkomunikasi sehari-hari keluarga
menggunakan bahasa Indonesia. Keluarga
Ny. O tidak memiliki kebiasaan khusus
yang mempengaruhi kesehatan seperti
pantangan terhadap makanan ataupun
berobat ke non medis
d. Fungsi perlindungan:

Menurut Ny. O salah satu fungsi keluarga yaitu sebagai


tempat berlindung bagi anggota keluarganya. Karena di
dalam ikatan keluarga harus memberikan perasaan
aman dan nyaman antar anggota keluarganya,
mengatasi setiap masalah yang terjadi secara bersama-
sama sehingga timbul rasa saling memiliki sesama
anggota keluarga, dan mampu bertanggung jawab
terhadap tugas dan peranannya masing-masing sebagai
anggota keluarganya
f. Fungsi Ekonomi

Menurut Ny. O penghasilan hanya diperoleh dari hasil pensiun.

Ny. O mengatakan bahwa penghasilannya sudah cukup


kebutuhannya .

Sehingga sekarang sudah memiliki rumah sendiri. Selain Ny. O,


anaknya pun memiliki penghasilan, adapun sumber lain untuk
meningkatkan penghasilan keluarga
g. Fungsi kelestarian lingkungan

Kelestarian lingkungan di sekitar rumahnya


menurut Ny. O sudah cukup baik karena bersih dan
banyak pohon-pohon. Ibu Otih juga menyadari
bahwa lingkungan merupakan faktor penting dalam
menentukan sehat atau sakitnya seseorang karena
pengaruh lingkungan yang kotor
Fungsi sosialisasi

 Keluarga selalu mengajarkan dan menekankan bagaimana


berperilaku baik dengan sesama karena menurut keluarga
dalam hidup ini manusia selalu membutuhkan orang lain.

 Dan Ny. O juga menerangkan bahwa perlunya hubungan


sosialisasi yang baik antara keluarga dan orang lain yaitu
tetangga disekitarnya dan selalu mengarahkan kepada anak-
anaknya agar tidak sombong, saling menghargai orang lain
Stress dan koping keluarga

a. Stressor (Masalah) Jangka Pendek

 Ny. O gelisah karena masalah kesakitan yang kadang dialaminya

yaitu hipertensi karena jika tekanan darah tingginya naik bisa

menggangu kebiasan rutinitasnya sehari-hari.

b. Stress (Masalah) Jangka Panjang

 Ny. O cemas dengan kondisinya yang sudah mampu merawat

anaknya dan terlebih anak-anaknya 3 orang sudah berkeluarga

sehingga kebutuhan keluarga tidak bisa ia harapkan pada anaknya

semua.
 Organisasi sosial yang diikuti keluarga

Ny. O sering mengikuti pengajian disekitar rumahnya

 Mobilitas Geografis Keluarga

Ny. O sudah lama tinggal di daerah tersebut semenjak berkeluarga.


Suami Ny. O sudah beberapa tahun tiada,. Karabat dari keluarga
Ny. O berada di daerah lain yang agak jauh dari rumah Ny. O,
namun tidak terlalu jauh dari rumah keluarga almarhum suaminya.
• Interaksi Dengan Masyarakat

Keluarga Ny. O hidup berdampingan dengan tetangga dan terjalin komunikasi dengan baik
antar masyarakat, keluarga Ny. O sering terlibat dalam kegiatan di daerah tempat tinggalnya
terlebih begitu juga dengan anak-anaknya. Namun disaat sakit ibu S jarang keluar rumah dan
lebih sering istirahat dirumahnya (bedrest).

• Sistem pendukung keluarga

Sistem pendukung keluarga yang dimiliki Ny. O sangat mendukung karena dari segi jumlah
anggota yang sehat dan fasilitas kesehatan yang dimiliki. Dan antar anggota keluarga saling
mensuport satu sama lainya.c
Tahap perkembangan keluarga

1. Tahap Perkembangan
Keluarga Saat Ini
2. Tahap Perkembangan
Keluarga yang Belum
Terpenuhi
 Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini

Tahap perkembangan keluarga Ny. O adalah tahap perkembangan dengan

usia lanjut. Adapun tugas perkembangan keluarga Ny. O saat ini yaitu

adaptasi dengan perubahan kehilangan pasangan, teman, kekuatan fisik dan

pendapatan serta Mempertahankan hubungan dengan anak dan sosial

masyarakat.
 Tahap Perkembangan Keluarga yang Belum Terpenuhi

Pada saat ini tahap perkembangan keluarga Ny. O sudah terpenuhi,


dalam tahap perkembangan ini yang harus difokuskan bukan lagi
memperluas keluarga. Akan tetapi bagaimana caranya
mempertahankan hubungan dengan anak dan menantu serta sosial
masyarakat.

 Riwayat kesehatan keluarga

Ny. O mengatakan bahwa keluarga nya sejak dulu hingga saat ini
tidak memiliki riwayat penyakit serius.
Data Lingkungan

 Rumah

Ny. O tinggal di rumah pribadi berukuran 204 M dengan jumlah ruangan


sebanyak 6 ruangan. Ventilasi di rumah ibu Otih baik, karena dirumah Ny. O
ada ventilasi udara. Jadi walaupun pintu rumah dalam keadaan tertutup
udara tetap bisa masuk melalui lubang ventilasi tersebut. Di samping itu, Ny.
O juga suka membuka jendela rumahnya yang membuat sinar matahari
masuk kedalam rumah. Sehingga pada siang hari walaupun tanpa
menggunakan lampu, rumah Ny. O mempunyai penerangan yang cukup
sehingga masih memungkinkan untuk membaca.
DENAH
 Penyediaan air bersih

Penyediaan air bersih di rumah Ny. O bersumber dari


pompa air tanah (sanyo) dengan warna jernih dan tidak
berbau yang cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-
harinya seperti mandi, mencuci piring, mencuci pakaian, dan
memasak. Dan untuk sumber air minum Ny. O sudah
mengkonsumsi air isi ulang.
 Sarana komunikasi

Sehari – harinya Ny. O berkomunikasi dengan keluarganya menggunakan


bahasa Indonesia. Namun pada saat jauh dari anak – anaknya, Ny. O
berkomunikasi dengan mereka melalui telepon genggam (HP).

 Sarana transportasi

Sarana transportasi yang digunakan Ny. O saat pergi ke puskesmas adalah


sepeda motor dengan di antar oleh anggota keluarganya. Biasanya, saat Ny.
O sedang banyak masalah atau merasa stress Ny. O akan pergi ke tempat –
tempat yang disukai dengan menggunakan angkutan umum
 Fasilitas pelayanan umum

Fasilitas pelayanan umum yang digunakan Ny. O adalah balai warga.

 Fasilitas pelayanan kesehatan

Fasilitas pelayanan kesehatan yang biasa di gunakan Ny. O adalah


puskesmas, yang dapat di jangkau dengan menggunakan sepeda motor.

 Bahaya kesehatan

Bahaya kesehatan Ny. O yaitu tekanan darahnya yang kadang naik


 Riwayat kesehatan anggota keluarga

Keluarga Ny. O tidak mempunya riwayat penyakit yang

serius. Dan Ny. O sendiri mempunyai penyakit hipertensi yang

hanya muncul ketika Ny. O memiliki masalah atau pun dalam

keadaan stress. Biasanya ketika penyakit tersebut muncul,

upaya yang dilakukan Ny. O adalah istirahat dengan tidur atau

pun jalan – jalan ke tempat yang dia inginkan untuk

memulihkan kembali keadaannya. Kartu jaminan kesehatan

yang Ny. O miliki yaitu ASKES.


• Riwayat kesehatan
Ny. O mempunyai riwayat Hipertensi. Hipertensinya
muncul hanya ketika ada stresor yang mempengaruhi.

• Imunisasi
Semua anak dari Ny. O sudah mendapatkan imunisasi
lengkap, karena Ny. O sendiri yang sudah mempunyai
pengetahuan tentang pentingnya imunisasi.
• Pengetahuan keluarga tentang kesehatan

Pengetahuan Ny. O dan keluarganya tentang kesehatan cukup baik karena ada
anggota keluarga nya yaitu anak Ny. O yang berprofesi dalam bidang kesehatan.

• Pemenuhan perawatan/pemeliharaan kesehatan

Pemenuhan perwatan dan pemeliharannya juga cukup baik karena kesehatan keluarga
nya sangat dipantau sehingga tidak ada masalah kesehatan yang perlu dikhawatirkan
dalam keluarganya
• Riwayat psikologis

Ny. O memiliki psikologis yang relatif normal, tetapi mudah sensitif jika ada
suatu perkataan anaknya yang kurang enak di hati Ny. O. Sehingga membuat
Ny. O memikirkannya terus menerus yang bisa membuat penyakit hipertensi
Ny. O muncul kembali.

• Ny. O mempunyai kondisi emosi yang stabil. Tapi ketika ada


perkataan dari anaknya yang kurang mengenakkan biasanya akan
membuat Ny. O merasa tertekan dan kepikiran yang membuat
penyakit hipertensinya kambuh kembali
 Konsep diri

Ny. O mengatakan merasa nyaman dengan kehidupannya saat ini


karena setiap bulannya semua kebutuhan Ny. O terpenuhi dan juga
anak-anaknya yang sudah mapan.

 Pola interaksi

Hubungan dengan keluarga sangat baik dikarenakan antar


keluarga sering berkumpul bersama, hubungan dengan tetangga
sekitar rumah Ny. O baik, sering berbincang – bincang dan saling
menyapa tetapi hubungan dengan masyarakat kurang aktif
dikarenakan Ny. O lebih sering menghabiskan waktunya di rumah.
• Mekanisme pertahanan diri
Masalah dari dalam keluarga yang sering dihadapi oleh
Ny. O yaitu terkadang ada perkataan anaknya yang membuat
Ny. O merasa tersinggung dan Ny. O menyikapinya dengan cara
pergi menenangkan diri keluar rumah seperti berbelanja dan
jalan-jalan. Sedangkan masalah yang biasa terjadi dari luar
keluarga Ny. O mengatakan tidak ada karena hubungan Ny. O
dengan tetangga sekitarnya cukup baik.
 Harapan keluarga terhadap petugas kesehatan

Lebih meningkatkan pelayanan mutu yang diberikan kepada masyarakat.

 Riwayat spiritual:

Ny. O termasuk orang yang taat terhadap ibadah, ibu otih sering melakukan
sholat sunah seperti sholat tahajud dan sholat dhuha. Selain itu, Ny. O juga
selalu mengikuti pengajian di sekitar rumahnya setiap minggunya. Apabila Ny.
O sakit, ia pasrahkan penyakitnya kepada Allah SWT seperti melakukan sholat
karena kepercayan Ny. O setelah melakukan sholat Ny. O merasa tenang
Riwayat Kultural

Ny. O sudah tidak terpengaruh oleh adat istiadat yang


sering terjadi di masyarakat dan Ny. O sudah percaya
dengan Medis karena salah satu anak Ny. O bekerja
dibidang kesehatan dan juga ada faktor pendukung
yaitu Ny. O tinggal di lingkungan kesehatan.
LANJUTAN…

PEMBAHASAN
Pengkajian

Keluhan utama yang didapatkan saat pengkajian


terhadap Ny.O pada tanggal 22 Agustus 2017 ialah
Ny. O memiliki riwayat penyakit hipertensi yang
muncul ketika Ny.O mendapatkan stresor dari
anggota keluarganya yaitu anak-anaknya berupa
perkataan yang kurang menyenangkan.
Diagnosa Keperawatan

Diagnosa yang muncul pada Ny.O berupa diagnosis actual


yaitu perubahan peran menjadi orang tua tunggal pada
Ny.O berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
mengenal masalah peran orang tua tunggal setelah
suaminya meninggal dan diagnosis resiko yaitu resiko
tinggi terjadinya serangan ulang hipertensi yang berbahaya
pada lansia berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga memberikan perawatan kepada Ny.O.
Intervensi
Penulis memberikan intervensi keperawatan dengan
diagnosa resiko terjadinya serangan ulang hipertensi yang
berbahaya pada lansia berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga memberikan perawatan kepada
Ny.O. Dengan cara mengajarkan kepada keluarga untuk
menyelesaikan masalah lansia dengan keluarga,
mengajarkan kepada keluarga setiap diskusi perlu diambil
suatu keputusan yang terbaik, bersama keluarga
memodifikasi lingkungan yang aman dan menyenangkan
untuk lansia
 Tindakan Keperawatan / Implementasi

 Penulis melakukan semua intervensi yang di tulis, yaitu mengajarkan


kepada keluarga untuk menyelesaikan masalah lansia dengan keluarga,
mengajarkan kepada keluarga setiap diskusi perlu diambil suatu
keputusan yang terbaik, bersama keluarga memodifikasi lingkungan
yang aman dan menyenangkan untuk lansia.
Evaluasi
 Evaluasi adalah tahap akhir dari proses keperawatan dan merupakan
tindakan intelektual untuk melengkapi proses keperawatan yang
menandakan seberapa jauh diagnosa keperawatan, rencana tindakan
dan pelaksanaanya sudah berhasil dicapai. Tujuan evaluasi adalah untuk
mendapatkan umpan balik yang relevan dengan cara
membandingkannya dengan kriteria hasil. Hasil evaluasi
menggambarkan tentang perbandingan tujuan perbandingan tujuan
yang hendak dicapai dengan hasil yang diperoleh (Hutahaean,2010).
 Sesuai dengan kriteria hasil diagnosa yang muncul sesuai teori yaitu
risiko tinggi terjadinya serangan ulang hipertensi yang berbahaya pada
lansia berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga memberikan
perawatan pada Ny.O dapat dihindari sehingga masalah keperawatan
dalam keluarga dapat teratasi.

Você também pode gostar