Você está na página 1de 102

AGRIBISNIS PETERNAKAN

OLEH :
Dimas Pratidina Puriastuti H, S.Pt., MM
KONTRAK PERKULIAHAN
• Toleransi keterlambatan 15 menit dari jadwal
yang sudah di tentukan.
• Mahasiswa yang datang terlambat
diperkenankan mengikuti kuliah tetapi tidak
diperkenankan menandatangani presensi
• Setiap mengikuti perkuliahan harus memakai
pakaian sopan dan rapi, bersepatu. Tidak
diperkenankan memakai sandal dan kaos
oblong.
• Dosen terlambat 15 menit dari jadwal,
mahasiswa diperkenankan mengisi presensi
• Mahasiswa yang kehadiran kurang dari 75 %
tidak diperkenankan mengikuti UAS
Silabus
1. Pendahuluan
2. Peran & Fungsi Agribisnis dalam
Perekonomian Indonesia
3. Sistem Agribisnis
4. Lanjutan Sistem Agribisnis
5. Peran Manajemen Dalam Agribisnis
6. Lanjutan Peran Manajemen Dalam Agribisnis
7. UTS
8. Manajemen Produksi Agribisnis
9. Karakteristik Agribisnis
10. Pemasaran dan Distribusi Produk Peternakan
11. Lanjutan Pemasaran dan Distribusi Produk
Peternakan
12. Prospek Agribisnis Yang Sedang Trend
13. Lanjutan Prospek Agribisnis Yang Sedang
Trend
14. UAS
PENDAHULUAN
• Agribisnis berasal dari kata Agri dan Bisnis.
Agri berasal dari kata Agricultural ( pertanian).
Bisnis berarti usaha komersial dalam dunia
perdagangan.
• Agribisnis = suatu usaha bertujuan utk
mendapatkan keuntungan pada bidang pertanian
(agroindustri hulu & hilir serta pemasaran & jasa
penunjang) & bidang yg berhubungan dgn
pertanian dlm arti luas (pertanian tanaman
pangan, perkebunan, peternakan, perikanan &
kehutanan)
• Agribisnis peternakan = sebuah sistem
pengelolaan ternak secara terpadu &
menyeluruh yg meliputi semua kegiatan mulai
dr pembuatan (manufacture) dan distribusi
sarana produksi ternak (sapronak), kegiatan
usaha produksi (budidaya), penyimpanan &
pengolahan, serta penyaluran & pemasaran
produk peternakan yg didukung oleh lembaga
penunjang seperti perbankan & kebijakan
pemerintah
• Pertanian mempunyai dua pengertian yaitu
pertanian dalam arti sempit dan pertanian
dalam arti luas.
• Dalam arti sempit pertanian menunjuk pada
kegiatan pertanian rakyat yang biasanya hanya
bercocok tanam atau melakukan budidaya
tanaman pangan seperti padi, jagung, kedele,
ubi kayu dll.
• Pertanian dalam arti luas meliputi :
1. Pertanian rakyat atau pertanian dalam arti
sempit
2. Perkebunan yaitu perkebunan rakyat dan
perusahaan perkebunan yang melakukan
budidaya tanaman perkebunan seperti
kopi,lada, cengkeh, kelapa sawit, teh
3. Kehutanan yang menghasilkan produk hutan
seperti kayu dan rotan
4.Peternakan yaitu budidaya ternak baik ternak
kecil seperti ayam dan kambing maupun ternak
besar seperti sapi dan kerbau.
5.Perikanan yang meliputi perikanan darat dan laut.
• Berdasarkan makna kedua kata pembentuknya
maka Agribisnis didefinisikan sebagai usaha
pertanian yang dikelola berdasarkan prinsip-
prinsip komersial atau ekonomi.
• Dalam hal ini pertanian bukan lagi sebagai Way of
live tetapi merupakan usaha yang memberikan
keuntungan
• Dalam agribisnis segala aktivitas pertanian
didasarkan pada prinsip ekonomi bukan
mengikuti kebiasaan atau turun menurun.
• Agribisnis didefinisikan sebagai tiga sector
secara ekonomi saling berkaitan yaitu : The
input supply sector, The farm production
sector, The product marketing sector.
Sektor agribisnis itu ada 3, yaitu :
a. The input supply sector atau sektor pemasok
input pertanian adalah sektor yang
memberikan pasokan bahan dan peralatan
pertanian untuk beroperasinya the farm
production sector. Sektor ini memasok pakan
ternak atau ikan, benih atau bibit, pupuk,
bahan bakar minyak, alat pertanian,
peptisida dsb.
b. The farm production sector atau sektor
budidaya pertanian merupakan sektor yang
mengubah input pertanian menjadi output
atau komoditas primer hasil pertanian. Sektor
ini meliputi pertanian dalam arti luas yaitu
budidaya tanaman, peternakan, perikanan dan
kehutanan. Komoditas primer yang dihasilkan
oleh sektor ini adalah bahan pangan ( jagung,
padi, kedelai), daging, ikan, telur, susu, sayur
atau hortikultura dan kayu.
c. The product marketing sector atau pemasaran
hasil pertanian yang melibatkan individu
atau perusahaan yang menangani dan
mengolah komoditas primer hasil budidaya
pertanian sampai ke konsumen akhir.
Pemasaran
• Pemasaran adalah sebuah proses memenuhi
kebutuhan manusia dengan menghadirkan
produk kepada mereka dalam bentuk produk
yang cocok serta pada tempat dan waktu yang
tepat.
Pemasaran mempunyai delapan
fungsi dasar yaitu :
1. Pengumpulan bahan mentah ( komoditas
primer) biasanya dilakukan oleh pedagang
pengumpul atau tengkulak
2. Pembuatan kelas mutu atau grading bahan
mentah
3. Penyimpanan bahan mentah termasuk di
dalamnya pembersihan dan pengeringan
komoditas primer
4. Pengolahan bahan mentah menjadi produk
akhir( barang yang siap dikonsumsi)
5. Pengemasan produk olahan (barang jadi)
6. Penyimpanan produk olahan
7. Pendistribusian produk olahan ke pedagang
besar, pengecer dan konsumen
8. Pengangkutan produk olahan dan komoditas
primer
Pelaksanaan ke delapan fungsi tersebut
dapat dilakukan oleh individu atau
perusahaan secara sendiri-sendiri,
beberapa individu atau perusahaan, satu
atau beberapa fungsi pemasaran
PERAN DAN FUNGSI AGRIBISNIS
DALAM PEREKONOMIAN NASIONAL
• Peranan Agribisnis secara keseluruhan dalam
perekonomian nasional telah cukup besar, hal ini dapat
dilihat :
1. Kontribusi agribisnis terhadap pertumbuhan ekonomi
nasional. Pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 7 %
merupakan kontribusi agribisnis
2. Besarnya angkatan kerja sekitar 70% yang dapat
diserap oleh sektor agribisnis. Hal ini menunjukkan
bahwa agribisnis merupakan penyedia lapangan kerja
yang besar bagi perekonomian nasional
3. Inflasi yang rendah dibawah 10% merupakan
kontribusi rendahnya harga bahan pangan
yang dihasilkan oleh agribisnis
4. Sejak jaman penjajahan agribisnis sudah
berkontribusi dalam penerimaan devisa dari
sektor bukan migas
• Besar dan luasnya peranan agribisnis dalam
perekonomian nasional tidak terlepas dari
fungsi agribisnis yaitu :
1. Menghasilkan bahan mentah atau komoditas
primer baik bahan pangan, ataupun bahan
lainnya.
2. Menghasilkan produk antara atau barang jadi
baik pangan, bahan pembuat tekstil, bahan
bangunan, obat-obatan dsb.
3. Menyerap tenaga kerja dari yang inskilled
sampai yang skilled.
4. Menyumbang pada pendapatan nasional dan
pertumbuhan ekonomi
5. Menghasilkan devisa negara melalui kegiatan
ekspor maupun pariwisata
SISTEM AGRIBISNIS
• Sistem Agribisnis terdiri atas empat subsistem
yaitu :
1.Subsistem Agribisnis Hulu (Uptream
agribusiness) disebut juga subsistem faktor
input yaitu subsistem pengadaan sarana
produksi pertanian. Kegiatan subsistem ini
berhubungan dengan pengadaan sarana
produksi pertanian yaitu memproduksi dan
mendistribusikan bahan, alat dan mesin yang
dibutuhkan usahatani seperti pembibitan
(semen beku, DOC, final stock, benih unggul),
agrokimia (pakan, obat-obatan, vaksin, pupuk,
pestisida),agro-otomotif (traktor,mesin-mesin
pertanian)
2. Subsistem Agribisnis Usahatani (on farm
agribusiness) disebut juga subsistem produksi
pertanian. Kegiatan subsistem ini adalah
melakukan kegiatan usahatani atau budidaya
pertanian dalam arti luas. Kegiatan subsistem
ini menghasilkan berbagai macam komoditas
primer atau bahan mentah
3.Subsistem Agribisnis Hilir (Downstream
Agribusiness). Subsistem ini terdiri dari dua macam
kegiatan yaitu pengolahan komoditas primer dan
pemasaran komoditas primer atau produk olahan.
Kegiatan pengolahan komoditas primer adalah
memproduksi produk olahan baik produk setengah
jadi maupun barang jadi yang siap dikonsumsi oleh
konsumen dengan menggunakan bahan baku
komoditas primer. Kegiatan industri yang mengolah
produk pertanian primer menjadi produk olahan :
susu pasteurisasi, youghurt
keju, mentega, bakso, tepung tapioka, maizena,
tepung terigu dsb. Kegiatan ini sering disebut
juga agroindustri.
Contoh kegiatan komoditas primer yang
menghasilkan barang jadi adalah pabrik
makanan dan minuman sari buah atau sirup.
Kegiatan pemasaran berlangsung mulai dari
pengumpulan komoditas primer sampai
pengeceran kepada konsumen
4.Subsistem jasa layanan pendukung agribisnis
(supporting institution) adalah semua jenis kegiatan
yang berfungsi mendukung dan melayani serta
mengembangkan kegiatan ketiga subsistem
agribisnis yang lain. Lembaga-lembaga yang terlibat
dalam kegiatan ini adalah penyuluhan,
konsultan,keuangan dan penelitian. Lembaga
penyuluhan dan konsultan memberikan layanan
informasi dan pembinaan teknik produksi, budidaya
dan manajemen.
Keempat sub sistem agribisnis tersebut tidak
dapat berdiri sendiri tetapi saling terkait satu
sama lain
Bagan Sistem Agribisnis
Subsistem Penyediaan Sarana
Produksi
menyangkut kegiatan-kegiatan pengadaan dan
penyaluran sarana produksi pertanian yang
didasarkan pada perencanaan dan
pengelolaannya sehingga sarana produksi
tersebut dapat memenuhi kriteria 5 tepat (yaitu
tepat : waktu, jumlah, jenis, mutu dan produk)
Subsistem Usahatani atau Proses
Produksi
menyangkut kegiatan-kegiatan pembinaan dan
pengembangan usahatani dalam rangka
meningkatkan produksi primer pertanian.
Termasuk dalam kegiatan ini adalah pemilihan
lokasi usahatani, pemilihan komoditas,
pemilihan teknologi, serta pola usaha tani
Subsistem Agroindustri atau
Pengolahan Hasil
menyangkut kegiatan-kegiatan pengolahan hasil
usahatani yang merupakan keseluruhan
kegiatan mulai dari penanganan pasca panen
sampai pada tingkat pengolahan lanjutan hasil
pertanian dengan maksud untuk menambah
nilai dari produksi primer
Subsistem pemasaran
menyangkut kegiatan pemasaran hasil-hasil
pertanian atau agroindustri yang ditujukan pasar
domestic maupun ekspor.
Kajian Sistem Agribisnis
Dilakukan dgn dua pendekatan analisis,yaitu analisis
makro & mikro
1. Pendekatan analisis makro memandang
agribisnis sebagai unit sistem industri dr suatu
komoditas tertentu, yg membentuk sektor ekonomi
secara regional/nasional
2. Pendekatan analisis mikro memandang
agribisnis sbg suatu unit perusahaan yg bergerak,
baik dlm salah satu subsistem agribisnis maupun
lebih dr satu subsistem yg bergerak
Pendekatan Mikro
• Unsur-unsur yg mjd sasaran analisis dlm
perusahaan agribisnis, yaitu aktivitas yg
meliputi kegiatan pengadaan input,
pengolahan, & pemasaran.
• Selain itu, pada lingkup manajemen terdapat
divisi riset & pengembangan, administrasi &
personalia serta keuangan
• Di luar lingup manajemen ada tenaga
kerja/serikat pekerja, sumber-sumber
pembiayaan(bank, investor, dll),
pelanggan/konsumen, distributor, pemasok, serta
karaktristik bahan baku & lingkungan tugas
lainnya
• Lingkungan yg paling luar & tidak dapat dikuasai
aktivitas manajemen adalah lingkungan jauh
(lingkungan ekonomi, politik, sosial, budaya,
teknologi & sumber daya alam)
Pendekatan Makro
• Pendekatan makro memberikan kerangka
analisis utk tujuan pengembangan agribisnis
nasional
• Sistem agribisnis secara makro dipengaruhi
lingkungan ekonomi, politik, sosial budaya,
hankam & teknologi, baik nasional, regional
maupun internasional
• Untuk membangun sistem agribisnis nasional
yg tangguh peran kebijakan pemerintah
adalah menjadi penuntun, pendorong,
pengawas, & pengendali sistem
Contoh sistem agribisnis berdasarkan
kajian secara mikro :
• Perusahaan ayam petelur (bergerak dlm satu
subsistem agribisnis & dlm satu lini komoditas)
• Perusahaan sapi perah, kolam ikan, budidaya
sayur-sayuran (bergerak dlm satu subsistem
agribisnis & beberapa lini komoditas)
• Perusahaan pakan ternak, pembibitan ayam,
budidaya ayam, rumah potong ayam, pengolahan
ayam (bergerak dlm beberapa subsistem)
• Pendekatan makro mengkaji
agribisnis berdasarkan hubungannya dgn
produk domestik bruto, peningkatan
pendapatan nasional, peningkatan
kesempatan berusaha, pemerataan distribusi
pendapatan, peningkatan ekspor, upaya
substitusi impor, inflasi, penurunan tingkat
pengangguran serta hubungannya dgn
komponen ekonomi makro lainnya
• Sistem agribisnis secara makro dipengaruhi
lingkungan ekonomi, politik, sosial budaya,
hankam & teknologi, baik nasional, regional
maupun internasional.
Faktor-faktor yg mempengaruhi agribisnis
peternakan
• Faktor internal
1. Lokasi = perhatikan sentra produksi & kultur
sosial masyarakat
2. Skala usaha
3. Modal
4. Peternak = perhatikan latarbekang
pengetahuan, ketrampilan, pengalaman
usaha, kultur/budaya masyarakat
5. Ternak = ternak unggul hasil pemuliaan,
kondisi ternak

• Faktor eksternal
1. Pasar
2. Teknologi
3. Kondisi ekonomi nasional
4. Kebijakan pemerintah
Peran Manajemen dalam
Agribisnis
• Manajemen = suatu rangkaian proses yg
meliputi kegiatan perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan,
evaluasi & pengendalian dlm rangka
memberdayakan seluruh sumber daya
organisasi, baik sumber daya manusia, modal,
material, maupun teknologi secara optimal
utk mencapai tujuan organisasi
• Manajemen Agribisnis adalah seni dan ilmu
untuk melaksanakan rangkaian pekerjaan
pada kegiatan-kegiatan agribisnis sejak dari
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan,
pengawasan, pengendalian sampai dengan
evaluasi.
• Sedangkan kegiatan agribisnis yang dimaksud
meliputi kegiatan penyediaan sarana maupun
prasarana produksi, proses produksi,
pengolahan produk primer dan pemasaran
produk
Manajemen dlm agribisnis
• Perbedaan antara manajemen agribisnis &
manajemen bisnis lainnya :
1. Keanekaragaman jenis bisnis pd bidang
agribisnis sangat besar, yaitu mulai dr
produsen primer sampai pedagang perantara,
pengolah, pengepakan, manufaktur, lembaga
keuangan, pengecer, restoran, rumah
makan,dst.
2. Jumlah agribisnis sangat besar. Banyak bisnis
yg berbeda yg menangani rute perjalanan
komoditas dr produsen ke konsumen
3. Cara pendirian agribisnis dikelilingi oleh
pengusaha tani
4. Skala usaha agribisnis sangat beragam
5. Falsafah hidup tradisionaal yg dianut
sebagian besar produsen menyebabkan
agribisnis lebih ketinggalan dibanding bisnis
lainnya
6. Usaha agribisnis cenderung sebagai usaha
keluarga
7. Agribisnis kebanyakan berbasis pedesaan
sehingga masih memiliki ikatan keluarga yg
relatif tinggi
8. Sifat produk yg umumnya cepat busuk, mudah
rusak, tidak tahan lama, sehingga menuntut
penanganan khusus
9. Sifat produksi musiman, kecil-kecil tersebar
sehingga menuntut penerapan manajemen yg
berbeda
11. Ancaman dr gejala alam yg tidak dapat
diprediksi
12. Kebijakan & program pemerintah sering
sangat berpengaruh pd bidang agribisnis
ORGANISASI AGRIBISNIS

• Agribisnis dapat dilakukan dari tingkat skala


kecil (usahatani rakyat) sampai dengan skala
besar (perusahaan agribisnis) yang dapat
dilakukan oleh seseorang atau sekelompok
orang
• Kegiatan ekonomi berbasis pertanian
diselenggarakan oleh dua golongan yaitu
peternakan rakyat dan perusahaan
peternakan
• Status kepemilikan agribisnis merupakan
suatu hal yang menentukan bentuk hukum
pasti bagi organisasi agribisnis
Menurut Downey dan Erickson ada 4
bentuk dasar usaha agribisnis :
• Agribisnis Perseorangan atau Pribadi
merupakan bentuk organisasi yang paling tua
dan paling sederhana yaitu merupakan
organisasi usaha yang dimiliki dan
dikendalikan oleh satu orang. Agribisnis
perorangan cenderung merupakan usaha kecil
• Persekutuan (Partnership). Persekutuan
adalah asosiasi atau perhimpunan dari dua
orang atau lebih sebagai pemilik usaha. Tidak
terdapat batas jumlah orang yang dapat
bergabung dalam persekutuan. Persekutuan
dapat didasarkan pada perjanjian tertulis dan
lisan atau kontrak antara individu-individu
yang terlibat. Sebaiknya persekutuan
didasarkan pada perjanjian tertulis
• Perseroan, yang dilengkapi dengan hukum atas
kekuasaan, hak, kewajiban serta tugas-tugas lainnya.
Contoh: PT.Wonokoyo, Charoen Pokphan,PT.Medion
• Koperasi. Sebagai inspirasi pentingnya koperasi bagi
petani, didasarkan pada realitasnya bahwa posisi
petani rakyat adalah lemah sehingga secara individu
tidak mampu merebut nilai tambah yang
diharapkan.Oleh karena itu perlu adanya organisasi
bisnis petani rakyat, dimana petani rakyat perlu
difasilitasi untuk membentuk organisasi bisnis petani
yang berupa koperasi agribisnis dan dikelola oleh
orangt-orang yang profesional
Yang dikoperasikan bukan usaha taninya
melainkan kegiatan agribisnis hulu (industri
pakan ternak) dan hilir (pemotongan ternak,
perdagangan hasil ternak). Bila kondisi ini
dapat dicapai maka nilai tambah yang ada
pada agribisnis hulu dan hilir akan dapat
direbut oleh petani rakyat melalui
koperasinya, sehingga pendapatan petani
rakyat akan meningkat
Fungsi-fungsi
manajemen agribisnis
A. Fungsi perencanaan
• Fungsi perencanaan mencakup semua kegitan
yg ditujukan utk menyusun program kerja
selama periode tertentu pd masa yg akan
datang
• Enam langkah dlm proses perencanaan :
1. Mengumpulkan fakta2 & informasi2 yg
berkaitan dg obyek perencanaan
2. Menganalisis fakta2 & informasi2 yg
berkaitan dg obyek perencanaan
3. Memprediksi perkembangan masa depan
4. Menetapkan tujuan
5. Mengembangkan alternative2 tindakan
6. Mengembangkan sistem evaluasi kemajuan
& pengendalian
B. Fungsi pengorganisasian

Fungsi pengorganisasian merupakan upaya


manajemen utk mengorganisasikan semua
sumber daya perusahaan untuk mencapai
tujuan yg ingin dicapai
• Fungsi pengorganisasian meliputi kegiatan :
1. Menyusun struktur organisasi
2. Menentukan pekerjaan yg harus dikerjakan
3. Memilih , menempatkan & mengembangkan
karyawan
C. Fungsi pelaksanaan

• Fungsi pelaksanaan meliputi usaha utk


memimpin, mengawasi, memotivasi,
mendelegasikan & menilai para karyawan yg ada
dlm organisasi
• Pengarahan ditujukan utk menetapkan kewajiban
& tanggungjawab setiap karyawan dlm organisasi,
menetapkan hasil yg harus dicapai,
mendelegasikan wewenang pd setiap karyawan &
mengawasi agar pekerjaan benar-benar
dilaksanakan sebagaimana mestinya
• Fungi kordinasi lebih menekanan pd
hubungan koordinasi antar individu atas
berbagai aktivitas organisasi sehingga
diperoleh harmonisasi dlm setiap pelaksanaan
kegiatan
D. Fungsi pengawasan
• Fungsi pengawasan menekankan pd
bagaimana membangun sistem pengawasan &
melaksanakan pengawasan terhadap
pelaksanaan rencana yg telah dibuat agar
tetap berjalan sesuai dg rel yg telah
ditetapkan
E. Fungsi evaluasi
• Fungsi evaluasi menekankan pd upaya utk
menilai proses pelaksanaan rencana,
mengenai ada tidanya penyimpangan &
tercapai tidaknya sasaran yg telah ditetapkan
berdasarkan rencana yg telah dibuat yg
ditujukan pd obyek tertentu & periode
tertentu
F. Fungsi pengendalian
• Fungsi pengendalian merupakan upaya
manajerial utk mengembalikan semua
kegiatan pd rel yg telah ditentukan sehingga
jika diperoleh penyimpangan2 dr prosedur
kerja dpt segera dilakukan pengenadalian
• Pengendalaian juga dpt berupa penyesuaian2
dr rencana awal karena adanya faktor2 yg
berubah sehingga pencapaian organisasi
tujuan organisasi dpt dilakukan
MANAJEMEN PRODUKSI
AGRIBISNIS
• Produksi agribisnis = seperangkat prosedur &
kegiatan yg terjadi dlm penciptaan produk
agribisnis (produk usaha pertanian, peternakan,
perikanan, kehutanan dan hasil olahan produk)
• Manajemen produksi agribisnis = sbg perangkat
keputusan utk mendukung proses produksi
agribisnis, mulai dr keputusan perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan,
pengendalian hingga evaluasi proses produksi
• Manajemen produksi memiliki dampak
menyeluruh & terkait dg berbagai fungsi, seperti
fungsi personalia, keuangan, penelitian &
pengembangan, pengdaan & penyimpanan, dll
• Manajemen produksi terutama menyangkut
keputusan lokasi, ukuran/volume & tata letak
fasilitas, pembelian, persediaan & penjadwalan
serta mutu produk, akan mjd perhatian khusus dr
para manajer produksi
• Manajemen produksi memiliki dampak
menyeluruh & terkait dg berbagai fungsi, seperti
fungsi personalia, keuangan, penelitian &
pengembangan, pengdaan & penyimpanan, dll
• Manajemen produksi terutama menyangkut
keputusan lokasi, ukuran/volume & tata letak
fasilitas, pembelian, persediaan & penjadwalan
serta mutu produk, akan mjd perhatian khusus dr
para manajer produksi
Perencanaan Produksi
Agribisnis
• Perencanaan upaya penyusunan program,
baik program yg sifatnya umum maupun
spesifik, baik jangka pendek maupun jangka
panjang
• Suatu usaha produksi yg baru memerlukan
perencanaan yg bersifat umum (pra
perencanaan)
Pra perencanaan produksi

Faktor- faktor yg harus diputuskan dlm pra


perencanaan dlm agribisnis, khususnya
produksi primer/usahatani adalah pemilihan
komoditas, lokasi produksi, pertimbangan
fasilitas, skala usaha.
1. Pemilihan komoditas
• Prioritas utama bernilai ekonomis
tinggi selanjutnya pemasarannya
• Komoditas yg telah dipilih selanjutnya
ditetapkan jenisnya/varietasnya sesuai dg
kondisi topografi & iklim usaha yg
direncanakan
2. Pemilihan lokasi produksi & penempatan fasilitas
Beberapa hal yg harus dipertimbangkan dlm pemilihan
lokasi :
a. Ketersediaan tenaga kerja
• Mencakup jumlah, spesifikasi, mutu tenaga kerja yg
dibutuhkan, tingkat upah regional & peraturan2
daerah tentang ketenagakerjaan
b. Ketersediaan sarana & prasarana fisik penunjang
• Seperti transportasi & perhubungan, komunikasi,
penerangan serta pengairan/sumber air
• Karena sifatnya yg kamba (voluminous), tdk tahan
lama
• Lokasi pemasaran, insentif wilayah
merupakan faktor pertimbangan dlm
menetapkan keputusan lokasi produksi
• Insentif wilayah terkait dg kebijakan pemda.
• Kebijakan pajak, kebijakan pajak & peraturan
tenaga kerja, kebijakan investasi, budaya
pelayanan publik, efektivitas pelayanan publik
merupakan daya tarik bg investor
3. Skala usaha
• Terkait dg ketersediaan input & pasar
Perencanaan proses
produksi
• Hal-hal yg dipertimbangkan :
1. Biaya produksi
2. Penjadwalan proses produksi
3. Perencanaan bahan pelengkap produksi
Perencanaan desain produk
Desain produk tergantung pd besar kecilnya
usaha, jenis usaha, teknologi yg digunakan,
intensitas penggunaan tenaga kerja/modal,dll.
Pengorganisasian input &
sarana produksi
 Berguna bg pencapaian efisiensi & waktu
 Pencapaian efektivitas dlm pengorganisasian
menekankan pd penempatan fasilitas & input2
secara tepat dlm rangkaian proses, baik dr segi
jumlah maupun mutu & kapasitas
• Dilain pihak, pencapaian efisiensi lebih mengarah
kpd optimasi penggunan berbagai sumber daya
tsb sehingga dapat dihasilan output maksimum
dg biaya tetap/biaya minimum dg output tetap.
• Pencapaian efektivitas & efisiensi sangat
menentukan tingkat produktivitas perusahaan
Kegiatan Produksi

• Kegiatan Produksi melaksanakan rencana


produksi yg telah dibuat & merupakan
kegiatan yg mempunyai masa yg cukup lama
serta terkait dg bagaimana mengelola proses
produksi berdasarkan masukan, baik yg
langsung maupun tdk langsung utk
menghasilkan produk
• Proses produksi menentukan
keberhasilan usaha efektif & efisien
• Efektivitas kegiatan produksi dilihat dr alokasi
sumber daya yg benar, perencanaan proses
produksi yg benar, pelaksanaan yg benar.
• Efisiensi produksi dicapai dg melaksanakan
rencana & proses produksi dg benar, menimalkan
pemborosan selama proses produksi
berlangsung, baik pemborosan sumber daya,
waktu, & tenaga maupun pemborosan karena
kehilangan alat serta kehilangan & kerusakan
produk
Pengawasan produksi
• Pengawasan dlm usaha produksi peternakan
meliputi pengawasan anggaran, proses,
masukan , jadwal kerja, dll
• Pengawasan dilakukan agar semua rencana
dpt berjalan sesuai dg yg diharapkan & semua
karyawan melakukan apa yg telah ditugaskan
sesuai dg pekerjaan masing2
Evaluasi produk
• Evaluasi dilakulan secara berkala, mulai dr
perencanaan sampai akhir usaha tersebut
berlangsung, sehingga jika terjadi
penyimpangan dr rencana yg dianggap
merugikan, maka segera dilakukan
pengendalian
Pengendalian produksi
• Untuk menjamin agar proses produksi
berjalan pada rel yg telah direncanakan.
KARAKTERISTIK
AGRIBISNIS
• Karakteristik agribisnis tidak terlepas dari proses
agribisnis itu sendiri.
• Sebelum memahami karakteristiknya terlebih
dahulu harus memahami proses agribisnis.
• Agribisnis merupakan kegiatan produksi atau
operasi, maka proses agribisnis juga sama dengan
proses produksi.
• Proses produksi merupakan kegiatan yang
mentransformasikan input menjadi output
• Tujuan kegiatan produksi ini adalah menciptakan
dan menambah utilitas suatu barang atau jasa
Berdasarkan sifatnya Proses produksi
dibedakan menjadi :
1. Proses produksi yang terus menerus atau
countinuous process. Dalam proses ini
peralatan yang digunakan disusun dan diatur
berdasarkan urutan kegiatan dalam
menghasilkan produk.
Aliran bahan dalam proses ini telah dibuat
standar.
2.Proses produksi yang terputus-putus atau
intermitten process. Kegiatan produksi dalam
proses ini tidak berlangsung secara standar,
tetapi berdasarkan pada produk yang
dikerjakan.
Penyusunan dan pengaturan peralatan produksi
bersifat fleksibel untuk dapat menghasilkan
berbagai macam produk dengan beragam
ukuran
3.Proses produksi yang bersifat proyek. Kegiatan
produksi pada proses ini berlangsung pada
tempat dan waktu yang berbeda-beda.
• Peralatan produksi yang digunakan
ditempatkan dan diatur di lokasi proyek
SIFAT-SIFAT PRODUK PETERNAKAN
• Produk peternakan umumnya memiliki sifat
rawan terhadap kerusakan (perishable), memiliki
ukuran yg besar per tumpukan
(bulky/voluminous) & beranekaragam mutunya.
• Kerawanan terhadap kerusakan & ukuran yg
besar per tumpukannya sangat berperan utk
menentukan metode & tempat penyimpanan,
metode & alat pengangkutan serta penjadwalan
• Keanekaragaman mutu memerlukan
standarisasi, penyortiran & pengelompokan
berdasarkan standar produk yg
baku/diinginkan oleh konsumen.
• Sifat produk peternakan yg mudah busuk &
rusak memerlukan penanganan yg cepat &
cermat utk menjaga mutu sesuai dg yg
diinginkan oleh konsumen
• Penanganan : pengepakan (packing), pendinginan
(cooling & feezing), pengangkutan dg cepat &
pengolahan sesuai dg jenis produk.
• Selama pengangkutan, tingkat kelembaban &
suhu harus tetap dpt dikontrol & goncangan hrs
dpt dikurangi.
• Pengepakan produk berfungsi mengurangi
kerusakan selama pengangkutan, melindungi
produk selama penyimpanan.
• Jenis & cara pengepakan disesuaikan dg jenis
produk& angkutanyg digunakan serta lama &
jauhnya jarak pengangkutan
• Fungsi penyimpanan berperan utk mengurangi
jumlah kerusakan & kebusukan produk, dpt
bertahan lebih lama, serta mjd pelindung dr
serangan hewan.
• Pengolahan secara sederhana dpt membuat
produk peternakan bertahan lebih lama, ex :
dendeng daging, telur asin
• Perkembangan teknologi industri, melalui produk
olahannya, dpt dikonsumsi dimana saja & kapan
saja
Sifat Produksi Peternakan
1. Musiman
2. Bervariasi dlm jumlah & nilai
Variasi jumlah produk peternakan dlm suatu
periode tertentu disebabkan oleh tanggapan
petani terhadap tingkat harga, program2
pemerintah mengenai pengembangan
komoditas, seperti program pewilayahan
komoditas, peningkatan produksi, dll serta
pengaruh dr faktor2 yg tdk dpt dikontrol seperti
bencana alam & serangan penyakit.
3. Wilayah produksi tersebar
4. Biaya produksi berbeda di setiap daerah
produksi
rumus2
• Biaya Produksi atau Total Cost (TC) adalah
penambahan dari keseluruhan biaya tetap
dan biaya variabel.
TC = FC + VC
Keterangan :
TC = Total Cost/ Biaya total
FC = Fixed Cost/ Biaya tetap
VC = Variable Cost/ Biaya variabel
• Penerimaan akan diperoleh dari suatu proses
produksi dengan mengalihkan jumlah hasil
produksi dengan harga produksi yang berlaku
pada saat itu.
TR = P x Q
• TR = Total Revenue atau total penerimaan
(Rp/Tahun).
• P = Price Of Quality atau harga (Rp).
• Q = Quantity atau jumlah (Kg)
• Keuntungan
π = TR – TC
• π : Keuntungan (Rp/Tahun).
• TR : Total Revenue atau total penerimaan
(Rp/Tahun).
• TC : Total Cost atau biaya total (Rp/Tahun)
• Return Cost (R/C) Ratio
Analisis (R/C) ratio adalah merupakan
perbandingan antara total penerimaan
dengan biaya. Semakin besar nilai R/C
semakin besar pula keuntungan dari usaha
tersebut.
R/C = Penerimaan Total/Biaya Total
• Analisa Break Even Point (BEP)
BEP adalah suatu keadaan dimana suatu usaha
tersebut tidak untung maupun tidak rugi,
dengan memperoleh titik impas
Contoh soal
Peternakan mempunyai 10 ekor sapi perah
dengan produksi maksimum 10 liter/ekor/hari,
lama pemeliharaan 5 tahun, harga jual susu
Rp. 5.000/liter. Biaya investasi : kandang untuk
10 kdg @ Rp. 2.000.000, pembelian sapi @
Rp. 5.000.000.. Gaji Karyawan 2 orang x Rp.
250.000, Pakan Rp.4.500 /ekor. Pemeliharaan
Rp. 500 /ekor. Transport Rp. 100/liter. Carilah
TC, Keuntungan, TR, R/C, BEP
Kandang 10 x 2.000.000=Rp.20.000.000
Biaya tetap :
• Pembelian 10 ekor sapi @ Rp.5.000.000 = Rp.
50.000.000
• Gaji karyawan 2 orang x Rp. 250.000 x 60
bulan = Rp. 30.000.000. Total biaya tetap Rp.
80.000.000
Biaya Variabel
• Pakan Rp.4.500 x 10 ekor x 365 hari x 5 tahun =
Rp.82.125.000
• Pemeliharaan Rp. 500 x 10 ekor x 365 hari x 5 tahun =
Rp. 9.125.000
• Transport Rp. 100 x 100 liter x 365 x 5tahun =
Rp.18.250.000 . Total biaya variabel Rp. 109.500.000

Biaya total
= biaya tetap+biaya variabel =
Rp. 189.500.000
• Modal usaha=biaya investasi + biaya total
=Rp.20.000.000+Rp.189.500.000
=Rp.209.500.000
• Produksi susu 10 liter x 10 ekor x 365 x 5
tahun = 182.500 liter
• BEP PRODUKSI
Total biaya/ Harga penjualan =
189.250.000/5.000 = 37.850 liter
• BEP HARGA
Total Biaya/Total produksi =
189.250.000/182.500 = 1.036

Você também pode gostar