Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Identitas Pasien
Identitas Pasien
Nama : An. Au
Tgl Lahir : 12-12-2009
Umur : 7 tahun 2 bulan
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Yogyakarta
Agama : Islam
Tanggal Masuk : 04-02-2017
Identitas orang tua
Nama Ibu : Mj
Umur : 46 Tahun
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Pendidikan : SMA
Keluhan utama
Nyeri perut kuadran kiri bawah
Pasien dibawa
ke poliklinik anak, karena
mengeluhkan nyeri perut bagian kiri bawah dengan
nilai vas 4. Nyeri dirasakan sejak tadi pagi sebelum
berangkat sekolah. Nyeri perut dirasakan memberat
saat berdiri dan berjalan. Nyeri dirasakan membaik
atau berkurang saat tiduran. Riwayat trauma
sebelumnya disangkal. Demam(-), pusing (-), batuk
(+), pilek(+), mual (-), muntah (-), diare (-).
Riwayat Penyakit
dahulu
Riwayat penyakit serupa (-)
Riwayat mondok di RS (+) satu minggu yang lalu
dengan diagnosa demam tifoid
Riwayat operasi (-)
Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat penyakit yang serupa dengan anak (-)
Keluarga yang meninggal akibat penyakit berat (-)
Ibu : gastritis (+), apendisitis (+) diabetes ( - ),
hipertensi ( - )
Ayah : Riwayat mondok (-), hipertensi (-),
diabetes(-)
Riwayat Kehamilan dan
Persalinan
Riwayat Kehamilan: Pasien adalah anak kedua dari seorang
ibu berusia 39 tahun, UK: 38 minggu . Selama kehamilan
ibu kontrol rutin di bidan.Keluhan selama hamil: mual
waktu hamil muda, pusing-pusing pernah tapi jarang,
hipertensi (-), demam waktu hamil (-).
Persalinan normal
dengan usia kehamilan 38
minggu di Rumah sakit ditolong oleh bidan. Berat
badan lahir 2600 gram, PB 49cm, bayi langsung
menangis.
Keadaan bayi saat lahir sehat, ibu selamat, IMD
(+),Pemberian injeksi Vitamin K dan salep mata
antibiotika pada bayi setelah lahir(+)
Riwayat Makanan
Usia Jenis Makanan Frekuensi
0-6 bulan ASI eksklusif Sesuka bayi
6 bulan – 2 ASI Sesuka bayi
tahun MPASI (bubur susu, nasi 3 kali sehari
tim)
Kepala:
mesocephal, rambut hitam distribusi rata tidak mudah dicabut.
mata/ CA (-/-), SI (-/-)
telinga/ discharge (-), nyeri tekan (-)
hidung/ discharge (-)
mulut/ mukosa basah, tanda radang (-)
Leher:
Limfonodi/ tidak teraba
Thorax:
I/ datar, simetris, retraksi (-)
P/ ketinggalan gerak (-), vocal fremitus (N)
P/ sonor
A/ C/ S1S2 reguler, bising (-)
P/ vesikuler (+/+) wheezing (-/-)
Abdomen :
Inspeksi: datar
Auskultasi: Peristaltik (+) N.
Perkusi: Timpani (+), undulasi (-), nyeri ketok ginjal (-)
Palpasi: Supel (+), nyeri tekan (+) daerah kiri bawah,
turgor elastis balik cepat (+), hepar tidak teraba, lien
tidak teraba, masa (-).
ASSESMENT
Nyeri akut abdomen
PLANNING
Konsul bagian bedah
Nyeri Akut Abdomen
• Suatu sensasi yang tidak menyenangkan pada abdomen
• Dapat disebabkan karena perdarahan, peradangan, perforasi,
atau obstruksi pada saluran pencernaan
1.Nyeri viseral
2.Nyeri somatik
3.Referred pain
•Nyeri akut :
•Onset cepat
•Nyeri kronik :
•Berlangsung > 3 bulan
•Mendadak dan dalam
hitungan (menit – jam) •Terus menerus atau hilang
•Dapat terjadi dengan timbul
intensitas yang berat
patogenesis
Distensi /gangguan pasase organ bersaluran :
menimbulkan stimulus rasa sakit yang kuat.
Contohnya nyeri pada fase awal apendisitis,
obstruksi intestin.
Inflamasi ( primer/sekunder ) biasanya karena
pelepasan bradikinin yang merupakan perangsang
rasa sakit yang kuat. Contohnya rasa sakit pada
peritonitis.
Ischemia Ischemia akan diikuti oleh peradangan .
Contoh : Kista, Jepitan Usus oleh suatu pita
perlekatan atau hernia
Kelainan dinding abdomen, misalnya hematom pada
bungkus m. Rectus abdominis karena trauma, dapat
menimbulan rasa sakit seperti dari dalam abdomen.
Kelainan diluar abdomen misalnya pneumoni atau
torsi testis dapat terasa seperti nyeri abdomen.
Abnormalitas metabolik menimbulkan nyeri perut
melalui mekanisme yang belum diketahui, misalnya
pada keracunan timah hitam.
Abnormalitas neurologik, misalnya karena Herpes
dapat dirasa sebagai nyeri perut
Gastroenteritis
gastroentritis atau diare akut adalah peradangan
yang terjadi pada lambung dan usus yang
memberikan gejala diare dengan frekwensi lebih
dari 3 kali perhari dengan tinja berbentuk cair
/setengah padat dan banyaknya lebih dari 200 – 250
gram.
apendisitis
Apendisitis adalah peradangan pada apendiks
vermiformis.
Apendisitis akut adalah penyebab paling umum
inflamasi akut pada kuadran kanan bawah rongga
abdomen, penyebab paling umum untuk bedah
abdomen darurat
Gejala apendisitis akut pada anak tidak spesifik.
Gejala awalnya sering hanya rewel dan tidak mau
makan.
Dalam beberapa jam kemudian akan timbul muntah-
muntah dan anak menjadi lemah dan letargi. Karena
gejala yang tidak khas tadi, sering apndisitis
diketahui setelah perforasi.
Tanda App
Pada penekanan perut kiri bawah akan dirasakan
nyeri pada perut kanan bawah yang disebut tanda
Rovsing (Rovsing Sign).
Apabila tekanan di perut kiri bawah dilepaskan juga
akan terasa nyeri pada perut kanan bawah yang
disebut tanda Blumberg (Blumberg Sign)
Pemeriksaan khusus
Uji psoas dilakukan dengan rangsangan otot psoas
lewat hiperektensi sendi panggul kanan atau fleksi
aktif sendi panggu l kanan, kemudian paha kanan
ditahan. Bila appendiks yang meradang menempel
di m. psoas mayor, maka tindakan tersebut akan
menimbulkan nyeri.
Pada uji obturator dilakukan gerakan fleksi dan
endorotasi sendi panggul pada posisi terlentang. Bila
appe ndiks yang meradang kontak dengan obturator
internus yang merupakan dinding panggul kecil,
maka tindakan ini akan menimbulkan nyeri.
Bila diagnosa
sudah tepat dan jelas ditemukan
appendicitis maka tindakan yang dilakukan adalah
operasi membuang appendiks (appendektomi).
Penundaan appendektomi dengan pemberian
antibiotik dapat mengakibatkan abses dan perforasi.
ISK
Pada bayi baru lahir (neonatus), gejala klinis tidak
spesifik sehingga sering tidak terdeteksi, dapat
berupa apatis, kesulitan minum, tampak kuning,
gagal tumbuh, muntah, diare, suhu tubuh turun atau
meningkat.
Pada bayi usia satu bulan sampai satu tahun, gejala
klinis dapat berupa demam, penurunan berat badan,
gagal tumbuh, nafsu makan berkurang, cengeng,
tampak kuning, kolik, muntah, dan diare.
Pada anak lebih besar, gejala penyakit biasanya lebih
khas, berupa gejala lokalsaluran kemih, seperti nyeri
ketika berkemih, anyang-anyangan, ngompol, air
kemih keruh, dan nyeri pinggang. Selain itu, dapat
dijumpai mual, muntah, diare, demam tinggi disertai
menggigil, yang kadang-kadang sampai kejang.
Diagnosis
Anamnesis
Usia, jenis kelamin, rasa sakit (lokalisasi, sifat dan faktor yang
menambah/mengurangi rasa sakit, lama sakit dan rasa sakit
seperti ini sebelumnya), gejala penyerta (anoreksia, muntah,
diare dan demam), pola defekasi, pola miksi, siklus haid, akibat
sakit perut pada anak (kemunduran kesehatan, nafsu makan
anak), gejala/gangguan traktus respiratorius,gangguan
muskuloskeletal, aspek psikososial,trauma, penyakit yang
pernah diderita dalam keluarga
Pemeriksaan fisik
dicari/dilihat/diperiksa asimetri perut, bentuk perut,
gambaran usus, nyeri terlokalisasi, massa, cairan
asites,ketegangan dinding perut, bising usus, colok
dubur dan tanda kedaruratan seperti: dinding
abdomen kaku, defens muskular, nyeri tekan
Pemeriksaan penunjang
Tanda Bahaya
Tatalaksana
Pertama kali
yang harus diperhatikan dalam
menghadapi nyeri perut pada anak adalah memilah
apakah kelainan fungsional (kelainan organik atau
psikogenik (psikosomatik) yang mendasari keluhan
tersebut.
Pengobatan diberikan sesuai etiologi. Pada sakit
berulang fungsional pengobatan ditujukan kepada
penderita dan keluarga bukan hanya mengobati
gejala.
Penting untuk menentukan apakah nyeri perut
membutuhkan suatu tindakan bedah atau tidak,
perlu dipikirkan pada keadaan sakit mendadak,
kolik, tempatnya tertentu, jauh dari umbilikus,
bertambah nyeri dengan aktivitas, muntah yang
berwarna hijau atau feses
Terimakasih