Você está na página 1de 32

PERANAN ASI DALAM TUMBUH

KEMBANG ANAK

dr. Vaya Dasitania, SpA., MKes.


RS Mitra Keluarga Bekasi
ANAK
 Konsepsi  proses tumbuh
kembang  18 tahun 
dewasa

 Investasi generasi bangsa


Kunci keberhasilan
Tumbuh Kembang Anak

 ASAH : pendidikan
 ASIH : kasih sayang
 ASUH : nutrisi dll
Tumbuh Kembang Anak
Anak
 Tumbuh : bertambahnya massa
Berat
Tinggi
Lingkar kepala

 Kembang : bertambahnya fungsi


4 Aspek : motorik kasar dan halus, kemampuan
berbahasa dan kognisi
Nutrisi Anak
 Asupan makanan yang tepat dan adekuat 
pertumbuhan, kesehatan, dan perkembangan anak baik

 Pemberian makanan tidak tepat  tumbuh kembang


buruk & berisiko terhadap kesehatan
Air Susu Ibu
 Breastfeeding is the best nutrition
 Rekomendasi WHO ASI eksklusif (6 bulan pertama)
dilanjutan sampai 2 tahun bersamaan PASI
 Undang-Undang Kesehatan No. 36 tahun 2009, pasal
128 : pemberian ASI eksklusif kecuali atas indikasi medis
(ibu dan bayi)
 Kandungan ASI : makronutrien dan mikronutrien
Penelitian tentang pentingnya ASI
 Penelitian menunjukan  bayi yang mendapatkan ASI
mempunyai pertumbuhan yang lebih baik

 Penelitian Promotion of Breastfeeding Intervention Trial (PROBIT)


di USA  pemberian ASI dapat meningkatkan
perkembangan kognitif anak.

 Penelitian di Jerman  pemberian susu formula


meningkatkan kejadian overweight dan obesitas masa anak.
 Penelitian Martin dkk. di Inggris membandingkan subjek
yang mendapat ASI dan susu formula saat bayi  yang
mendapat ASI mempunyai tinggi badan lebih tinggi
dibandingkan yang mendapat susu formula, tetapi IMT sama
 Penelitian Kramer dkk.  terdapat bukti kuat  hubungan
pemberian ASI dengan peningkatan perkembangan kognitif
anak

 Metaanalisa Anderson dkk,  perbedaan fungsi kognitif 3,2


point antara anak yang mendapat ASI dibandingkan dengan
yang mendapat susu formula
 Penelitian di RSHS  menilai bayi yang mendapatkan ASI
dibandingkan dengan yang mendapatkan susu formula 
mempunyai risiko 175 kali lebih rendah untuk mengalami
gangguan bahasa
Kandungan ASI
Zat-zat Nutrisi
 Protein whey > casein (65 : 35)  lebih mudah diserap bayi
 Cacium, phosphor dan vitamin D serta vitamin lainnya
 Trace element seperti besi, zinc dan cuprum
 Hormon

Aspek imunologis  proteksi terhadap infeksi


 Protein : laktoferin
 Enzyme : lisozim
Kandungan ASI
Asam deoksaheksanoat (DHA) dan asam arakidonat (AA) 
pembentukan sel-sel otak yang optimal

Jumlah DHA dan AA dalam ASI sangat mencukupi untuk


menjamin pertumbuhan dan kecerdasan anak
Kandungan ASI
Komposisi zat gizi ASI berubah sesuai masa kehamilan dan
post partum dari hari ke hari

Kolostrum (protein lebih tinggi, lemak dan laktosa lebih


rendah dibanding ASI transisi / ASI mature

Komposisi ASI awal menyusui (fore milk : protein >>)


berbeda dengan komposisi ASI akhir menyusui (hind milk :
lemak >>)
Manfaat ASI
 Imunologis
 Zat – zat nutrisi : karbohidrat, lemak dan protein
 Mudah
 Ekonomis
 Mother-infant bonding
 Tumbuh kembang anak
Manfaat ASI
Aspek psikologis
 Interaksi ibu & bayi saat menyusui  menstimulasi
pertumbuhan dan perkembangan anak
 Pengaruh kontak langsung  ikatan kasih sayang (skin-to-skin
contact)
 Bayi merasa aman dan puas merasakan kehangatan tubuh ibu
Faktor Protektif yang Terdapat di Dalam ASI
Epidermal Growth Factor (EGF)
EGF merupakan komponen terbanyak faktor pertumbuhan
dalam ASI  efek terhadap proliferasi dan diferensiasi dari
epitel sel usus
ASI dan tumbuh kembang
 Mother-infant bonding
 John Bowlby  ”Attachment behavior”  perilaku yang
menyebabkan seseorang dekat dengan individu tertentu 
periode awal kehidupan, terutama pada 9 bulan pertama
hingga usia 3 tahun  karakter anak
Breasfeeding with or without love

Breasfeeding with or without love


 Mother-infant bonding sebaiknya dilakukan sesegera dan
semaksimal mungkin setelah bayi lahir
 Pasca melahirkan, kandungan hormon oksitosin ibu sangat
tinggi dan memicu timbulnya perasaan dan perilaku sayang
kepada bayinya
 Penelitian Klaus dan Kennell :
membandingkan bonding antara ibu yang diberi waktu kontak
minimal 16 jam bersama bayinya setelah lahir dengan ibu
yang hanya melihat bayinya sebentar setelah lahir, dan
menyusui maksimal 3 jam per hari
 Hasilnya  bonding terbentuk antara ibu dan bayi yang diberi
waktu lebih untuk berinteraksi segera setelah lahir bersifat
lebih kuat dan intens.
 Ibu lebih merasa ‘memiliki’, sensitif dan responsif terhadap
kebutuhan bayinya
 Ibu lebih sigap saat bayinya menangis dan cenderung
melakukan banyak kontak mata pada saat menyusui.
 Breastfeeding isn’t just about milk, it is also about love
 Studi dipublikasikan Pediatrics  ibu yang menyusui langsung
lebih sensitif terhadap isyarat bayinya dibandingkan dengan
ibu yang menggunakan botol
 Ibu menyusui juga cenderung lebih sering menyentuh,
membelai dan menatap bayinya lebih lama, sehingga secara
signifikan mempengaruhi proses bonding
 Proses menyusui  menekan tingkat stres pada ibu
 Ketika bayi mengulum puting ibu  otak merangsang
pembentukan hormon oksitosin
 Hormon ini meningkatkan aktivitas saraf parasimpatis 
penurunan tekanan darah dan denyut jantung serta
mengurangi efek cemas ibu
 Proses bonding : proses skin-to-skin contact
 International Childbirth Education Association (ICEA): kontak
kulit ke kulit  membantu bayi lebih tenang, lebih nyenyak
tidur, termoregulasi dan mencegah hipotermi
 Proses ini  mengurangi angka kejadian apnea (henti napas)
pada bayi, penurunan berat badan lahir yang tajam
 Semakin lama ibu menyusui, semakin sering kontak kulit ke
kulit dilakukan  efek positif pada masa perkembangan 
mempercepat perkembangan lingual, sosial, motorik kasar
dan halus pada usia 1 tahun

 Anak lebih mudah dilatih toilet training dan memiliki kontrol


emosional dan kognitif yang lebih baik
Manfaat ASI utama
 Nutrisi terbaik
 Efek proteksi : kekebalan
 Attachment (bonding infant - mother/skin to skin
contact) : psikologis ibu dan bayi
 Stimulasi pada bayi
Inisiasi menyusui dini
dan rawat gabung
 Inisiasi menyusui dini (IMD) dan rawat gabung adalah upaya
lain yang dapat dilakukan untuk menyukseskan program ASI
eksklusif.
 Ibu dan bayi dapat menjalani IMD bila keduanya dalam
keadaan bugar
 Lakukan kontak antara kulit ibu dan bayi sesegera mungkin
dengan cara meletakkan bayi di dada ibu segera setelah lahir
selama minimal 1 jam.
 Rawat gabung adalah proses perawatan bayi bersama ibu
dalam ruangan yang sama setelah persalinan
Posisi dan perlekatan yang benar
 Carilah posisi menyusui yang paling nyaman untuk ibu
 Dekap bayi sedekat mungkin dan hadapkan bayi ke
payudara ibu dengan posisi badan yang lurus
 Hendaknya seluruh badan bayi menghadap ke dada dan
perut ibu; bukan hanya wajahnya saja
 Telinga bayi akan tampak sejajar dengan bahu dan
hidung mendekat ke payudara
 Rangsang refleks hisap bayi dengan menyentuh sudut
bibirnya
 Saat mulut bayi terbuka lebar, masukkan area
kehitaman di sekitar puting (areola) sebanyak-
banyaknya ke dalam mulut bayi
 Perlekatan yang baik akan terjadi bila mulut bayi
terbuka lebar dengan bibir atas dan bawah terlipat
keluar
 Bayi dikatakan menyusu efektif bila ia menghisap
perlahan, pipi membulat, dan sesekali berhenti untuk
menelan ASI.
Kesimpulan
 Tumbuh kembang yang optimal didukung oleh pemberian
nutrisi yang optimal
 ASI eksklusif pemberian ASI saja tanpa tambahan makanan
atau minuman lain, dianjurkan sampai usia bayi 6
bulannutrisi yang optimal
 Setelah usia 6 bulan  pendamping ASI (MPASI)
 ASI tetap diberikan hingga usia anak minimal 2 tahun, bahkan
dapat lebih lama bila bayi dan ibu masih menginginkan
TERIMA KASIH

Você também pode gostar