Você está na página 1de 60

By.

Sri Haryani
± 60% BB orang dewasa pada umumnya terdiri
cairan ( air & elektrolit)
 Umur
 Jenis kelamin
 Kandung lemak tubuh

♂♀ muda % cairan ≥ tua


♂ muda % cairan ˃ ♀
♂♀ gemuk % cairan ˂ daripada kurus
 PEMBENTUK STRUKTUR TUBUH
 SARANA TRANSPORTASI
 METABOLISME SEL
 PELARUT ELEKTROLIT DAN NON
ELEKTROLIT
 MEMELIHARA SUHU TUBUH
a.Mempertahankan panas tubuh dan
pengaturan temperatur tubuh
b.Transpor nutrien ke sel
c. Transpor hasil sisa metabolis
d. Transpor hormon
e. Pelumas antara organ
f. Mempertahankan tekanan hidrostatik dalam
sistem kardiovaskuler
 BBL : 80 % BB
 ANAK-ANAK : 70 % BB
 DEWASA : 60 %
 USILA : 40 – 45 %
a. Interstisial → sel tubuh 15% BB
b. Intravaskuler → plasma 5% BB
membran sel 40% BB
 DIFUSI : perpindahan cairan dari yg berkonsentrasi tinggi
kedaerah yg lebih rendah
 OSMOSIS : perpindahan cairan dr konsentrasi rendah
kepelarut yang lbh tinggi.

Isotonik : larutan dengan osmolalitas yang sama dengan


plasma (Nacl 0,9% atau RL)

Hipotonik : larutan dengan konsentrasi solut lebih rendah


dari plasma (Nacl 0,45% & 0,33% & Dex 2,5%)
Hipertonik : larutan dengan konsetrasi solut lebih tinggi
dari plasma (D5% dlm Nacl 0,45% & D5% dlm Nacl n
D5% dlm RL & Salin 3%)

 FILTRASI : suatu perpindahan air dan substansi yg dpt


larut scr bersamaan sbg respon thdp adanya tekanan
cairan.

 TRANSPOR AKTIF mrpkan suatu mekanisme mengenai sel-


sel yg mengabsorbsi glukosa dan substansi2 lain untuk
melakukan aktivitas metabolik.
Masukan & Haluaran pada Orang
Dewasa / 24 Jam
MASUKAN HALUARAN

Cairan oral 1300 ml Urine 1500 ml


Air dalam makanan 1000 ml Feses 200 ml
Air hasil metabolisme 300 ml Tidak kasat mata; paru-paru 300 ml
Kulit 600 ml

TOTAL 2600ml TOTAL 2600 ml


 Ex.Rata-rata haluaran cairan setiap hari pada orang
dewasa dengan berat 70 Kg :

Organ atau sistem Jumalh ( ML)

Ginjal 1500
Kulit
kehilangan tak kasat mata 600-900
kehilangan kasat mata 600
Paru-paru 400
Saluran pencernaan 100

Jumlah total 3200-3500


 IWL ( insensibel water loss/kehilangan air tak kasat mata
) : 6 ml/kg/24 jam
Paru-paru : 400 ml/24 jam

 Kehilanganair kasat mata/SWL (sonsibel water loss) :


1000 ml atau > /24 jam
Keringat >>/ dpt dirasakan

Olah raga >>


Suhu Lingkungan
Aktivitas metabolik
1. USIA
2. BAYI
3. ANAK2
4. REMAJA
5. LANSIA
6. UKURAN TUBUH
7. TEMPERATUR LINGKUNGAN
8. GAYA HIDUP ( DIET, STRESS, OLAHRAGA )
INTAKE :
 INGESTION :
 JUMLAH TERGANTUNG DARI :
 USIA
 BB

 OXIDASI SEL : ± 10 ml / 100 kcal


YANG DIBAKAR
 IWL :
 TERGANTUNG DARI :
 USIA
 BB
 DIPENGARUHI OLEH :
SUHU

 KERJA FISIK

 KONDISI ATMOSFER

 URINE :
 3 TH / > : 1 – 2 ml / kg BB/jam
 < 3 TH : 3 – 4 ml / kG BB/jam
 AIR
 ELEKTROLIT :
 KATION : Na, K, Ca, Mg
 ANION : Cl, HCO3, PO4, SO4, ASAM ORGANIK, PROTEIN
 NON-ELEKTROLIT :
 GLUKOSA, FRUKTOSA
 UREUM, KREATININ
 KOLOID : PLASMA PROTEIN (ALBUMIN, GLOBULIN)
FUNGSI :
 PELARUT
 REAKSI KIMIA
 METABOLISME
REGULATOR :
 ADH
 ALDOSTERON
 MERUPAKAN ELEKTROLIT UTAMA DI
EKSTRASEL
 TERDAPAT PADA SOSIS, KEJU, KECAP,
MUSTARD, MAKANAN KALENG, ROTI,
CEREAL, DAGING BABI YG DIKUKUS DAN
DIASINKAN, HAM, MAKANAN KECIL
YANG ASIN
 NORMAL : 135 – 145 mEq/L
 FUNGSI :
 MENGATUR VOLUME CAIRAN
 BERPARTISIPASI DALAM MEMBENTUK
TRANSMISI IMPULS SARAF
 MERUPAKAN ELEKTROLIT UTAMA DI INTRASEL
 TERDAPAT PADA : SAYURAN (SPT BROKOLI,
KENTANG) BUAH-BUAHAN (JERUK, APRIKOT,
PISANG, PERSIK, KIWI, MELON, PRUNE,
ANGGUR)
 DIDAPAT DLM JMLH BANYAK PADA SEKRESI GI,
SALIVA, PERSPIRASI
 NORMAL DLM PLASMA : 3.5 – 5.0 mEq/L
 FUNGSI :
 REGULATOR UTAMA AKTIVITAS ENZIM SELULAR
 BERPERAN PENTING DLM TRANSMISI IMPULS SARAF
 MEMBANTU KESEIMBANGAN ASAM-BASA
 TERDAPAT BANYAK DALAM TULANG DAN GIGI
 DIPERLUKAN ± 1gr/hr DAN ↑ SAAT HAMIL,
MENYUSUI, DAN MENOPAUSE
 FUNGSI :
 U/ TRANSMISI IMPULS SARAF DAN PEMBEKUAN
DARAH
 SBG KATALIS DLM KONTRAKSI OTOT
 U/ ABSORPSI VIT.B12
 KATALIS PADA BBRP RX KIMIA
 MENGUATKAN TULANG DAN GIGI
 MEMBANGUN KEKUATAN DAN KETEBALAN MEMBRAN
SEL
 TERBANYAK DIJUMPAI DI INTRASEL
 DIBUTUHKAN 18 – 30 mEq/hr
 BANYAK TERDAPAT PADA SAYURAN, KACANG
TANAH, IKAN, PADI-PADIAN, KACANG MERAH
 FUNGSI :
 METABOLISME KH DAN PROTEIN
 SINTESA PROTEIN & DNA, TRANSKRIPSI DNA & RNA,
TRANSLASI RNA
 MEMPERTAHANKAN KALIUM INTRASEL
 MEMBANTU DLM AKTIVITAS LISTRIK MEMBRAN SEL
SARAF DAN OTOT
 MERUPAKAN ANION UTAMA DI EKSTRASEL
 TERDAPAT DALAM MAKANAN YG BANYAK
MENGANDUNG Na, PRODUK SUSU, DAN DAGING
 FUNGSI :
 BERSAMA DG Na MEMPERTAHANKAN TEK.OSMOTIK
DARAH
 MEMEGANG PERANAN PENTING DALAM
KESEIMBANGAN ASAM-BASA
 BAHAN PEMBENTUK ASAM LAMBUNG
 MERUPAKAN BUFFER BASA UTAMA DIDALAM
TUBUH
 FUNGSI :
 BERPERANAN PENTING DALAM MEMPERTAHANKAN
KESEIMBANGAN ASAM-BASA
 MERUPAKAN ANION TERBANYAK DI INTRASEL
 FUNGSI :
 MEMBANTU MEMPERTAHANKAN KESEIMBANGAN ASAM-
BASA
 MENGEFEKTIFKAN BBRP VIT. B
 MENINGKATKAN AKTIVITAS SARAF & OTOT, DAN
METABOLISME KH
 BERPERAN DALAM PEMBELAHAN SEL DAN TRANSMISI
TRAIT HERIDITER
1. GG cairan
 Tidak seimbang isotonik
 Tidak seimbang osmolar
2. Ketidakseimbangan elektrolit
 Ketidakseimbangan elektrolit
 Ketidakseimbangan natrium
 Ketidakseimbangan kalium
 Ketidakseimbangan kalsium
 Ketidakseimbangan magnesium
 Ketidakseimbangan klorida
3. Ketidakseimbangan asam-basa
 Asidosis respiratorik
 Alkalosis respiratorium
 Asidosis metabolik
 Alkalosis metabolik
Volume darah turun,
osmolalitas serum naik

Produksi ADH dalam TD arterial turun ADH dilepaskan ke dlm


neurohipofisis darah dr tempat
Perfusi ginjal turun penyimpanan dlm
pituitari posterior naik

H2O & Na Pelepasan renin naik


disaring oleh
ginjal naik
Angiotensin I & II
Reabsorpsi
naik
H2O ginjal
naik
Aldosteron naik
Volume darah
naik, osmolalitas Ekskresi Na &H2O
Ekskresi
serum turun urin
Vol H2O&Na yg bersirkulasi naik
 GINJAL
 JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
 PARU-PARU
 KELENJAR HIPOFISE
 KELENJAR ADRENAL
 KELENJAR THYROID
 KELENJAR PARATHYROID
 Kehilangan cairan gastrointestinal akibat : muntah-
muntah; diare; GI suction; drainage dari tube fistula
 Shift cairan ke ruang ke III akibat : luka bakar ;
peradangan pada organ intraabdominal ; sepsis ;
pancreatitis ; asites karena sirosis hepatis, obstruksi
usus
 Poliuria akibat hiperglikemia, ARF fase poliuria
 Demam
 Kurang intake cairan akibat sulit menelan;
 Depresi
 ↓berat badan secara mendadak kecuali pada shift cairan
ke ruang III
 ringan jika ↓ BB sampai denga 4 %
 sedang jika ↓ BB sekitar 5 % - < 10%
 berat jika ↓ BB sekitar 10% / >
 ↓turgor kulit, lidah, ↓kelembaban membran mukosa
 ↓urine output dan ↑ berat jenis urine
 Perubahan ratio BUN dengan kreatinin
 Perubahan tanda-tanda vital : tekanan darah, suhu ,
denyut jantung, nadi cepat dan lemah
 ↓CV P dan pengisian vena perifir, dan ↑ Ht
 Gangguan mekanisme regulasi akibat : gagal ginjal; payah
jantung; cirrhosis hepatis, sindroma Cushing
 Kelebihan intake cairan intra vena yang mengandung
natrium
 Kelebihan intake natrium
 ↓ BUN dan Ht
 ↑berat badan secara mendadak
 Ringan : ↑ BB sampai denga 4 %
 Sedang : ↑ BB sekitar 5 %-<10%
 Berat : ↑ BB sekitar 10% / >
 edema perifir
 distensi vena jugularis
 pengosongan vena perifir melambat
 CVP > 11 mmH2O
 Suara paru : rales
 Jika jantung, ginjal normal : poliuria
 Jika kelebihan cairan berat : ascites, efusi pleura,
edema paru
 serum Na > 145 mEq
 osmolalitas serum > 295
 BJ urine : 1.015
 CARBONAT
 PHOSPHATE
 PROTEIN
 HEMOGLOBIN
 Riwayat Keperawatan :
 Riwayat intake cairan dan makanan 24 jam yang lalu
 Berat Badan sebelum sakit
 Riwayat kehilangan cairan : Diare, muntah-muntah
 Keluhan yang berhubungan dengan < / > cairan, elektrolit
 Adanya penyakit kronis / pengobatan yang mengganggu
keseimbangan cairan dan elektrolit
 Pemeriksaan Tanda-tanda Kinis :
 Berat badan saat ini : kenaikan /penurunan BB 1 kg
menggambarkan kelebihan / kehilangan cairan 1000 ml
 Turun 2%-5% = < volume cairan ringan
 Turun 5%-10% = < vplume cairan sedang
 Turun 10%-15% = < volume cairan berat
 Turun 15%-20% = kematian
 Naik 2% = > volume cairan ringan
 Naik 5% = > volume cairan sedang
 Naik 8% = > volume cairan berat
 Tanda-tanda vital
 Jumlah intake dan output dalam 24 jam
 Pembedahan
 Luka bakar
 Gangguan kardiovaskuler
 ganguan pernafasan
 Gangguan ginjal
 Kanker
 Cedera kepala
 Perubahan berat badan

 Woc kekurangan cairan


Perdarahan Sindroma
/ luka ruang-
bakar ketiga

Kerusakan Perpindahan cairan dari sistem


vaskuler ke ruang tubuh yang lain Pemakaian diuretik >>
pembuluh kapiler
Diare/muntah/keringat Poliuri
berlebihan/demam/drainas Edema pada luka bakar
Volume intravaskuler ↓ Diabetes Insipidus
Pemberian formula e/ penurunan asupan oral Asites pada sirosis
hipertonik cepat Peritonitis
Plasma darah ↓ Hiperglikemia
Air berpindah Kehilangan cairan
dari intrasel Volume darah ↓ Diuresis Osmotik
ke ekstra sel
Hiponatremi Hipomagnesemia
a Takikardi & Gangguan
Hiponatremi Shock hipovolemik takipneu
Fungsi seluler rusak pola nafas Poliuria
a
Kekurangan volume cairan
Dehidrasi intra sel

Jantung Ginjal Kulit/mukosa Saluran pencernaan Otak


Otot

Kulit dingin, Gangguan Cairan elektrolit


Produksi renin ↑ Jumlah cairan ↓ Rasa haus ↑
Isi kuncup ↓ kering & lengket aktin & ↓
miosin
Angiotensin I ↑ Rangsangan Turgor Kontraksi Anoreksia Anoxia
Curah jantung ↓ kemoreseptor di jelek Mual
otot
Angiotensin II ↑ hipothalamus melemah Muntah Metabolisme
Resiko kerusakan Anaerob
TD↓ Diteruskan ke Kelemahan
integritas kulit
Aldosteron ↑ hipofisis
anterior Asam laktat ↑
Freuensi Intoleransi ↓ BB
jantung Menahan air + Na Produksi ADH ↑ aktifitas
lemah Gangguan rasa
Penyerapan air di Gangguan nyaman
Hipotensi tubulus distal ↑ perubahan nutrisi
Hipernatremi
a
Rasa haus Hiperkalemia
Hipokalemia
Oliguria/Anuri Temuan Laboratorium :
Hipomagnesemia a - Hematokrit ↑
Hipermagnesemia - Kadar protein serum ↑
- BUN ↑
Perubahan eliminasi
PATOFISIOLOGI (WOC) Kelebihan Volume Cairan

Gagal jantung kongestif Sindroma Cushing Gagal ginjal Malnutrisi Hipomagnesemia


Malnutrisi
Gangguan aliran darah Terapi
Asupan protein ↓ ↑ sekresi ADH & aldosteron Perubahan struktur
korticosteroid & fungsi hepar
Kontraktilitas ↓
Hipoalbuminemia Retensi air & natrium Pemberian
Hipokalsemia
larutan garam Nekrosis parenkim hepar
↑ frekwensi jantung Hipernatremi IV secara cepat
Gangguan permeabilitas a
& keseimbangan osmotik Asupan natrium >> Fibrosis
COP ↓ Edema pada wajah,
Perpindahan cairan tungkai
Sirosis hepatis
↑ volume & intravaskuler ke
tekanan ventrikel ekstravaskuler Asupan air >>
kanan Sumbatan aliran darah
Cairan terkumpul di tungkai , ke vena kava inferior
lengan, wajah, abdomen,
↑ tekanan vena kava Kelebihan volume cairan
peri orbital, skrotal
resistensi pembuluh darah ↑
Hepatomegali Pengenceran volume cairan extrasel
Asites
Tekanan sinusoid ↑
Cairan terdorong ke Osmosis air ke intra sel
abdomen Hipertensi
portal

Asites Tekanan hidrostatik


Otak Kulit Paru-paru Sirkulasi darah ↑

Pe (+) BB Lecet & Pleura ↑ TD Extravasasi


Edema serebral
meregang Denyut nadi kuat
Distensi vena jugularis Asites
↓ tingkat Kerusakan Sesak ↑ CVP
Gangguan perfusi
kesadaran integritas nafas/dipsnea
jaringan serebral
kulit

Koma Inefektif pola nafas


1. Usia
2. Penyakit kronik
3. Trauma
4. Terapi
5. Kehilangan melalui saluran gastrointestinal
 Kulit: suhu, kelembaban, warna, dan turgor
 Rongga Mulut : membran mukosa, lidah, saliva
 Mata : penglihatan, edema pada kelopak mata, tekanan
bola mata
 Cardiovasculer : V.Jugularis, capillary refilling time
 Paru-paru : suara nafas, perkusi paru, pengembangan
paru, kecepatan dan kedalaman nafas
 Neurologis : tingkat kesadaran, eksitabilitas
neuromuscular, tanda Trousseau, tanda Chvoste
 Serum elektrolit
 Anion Gap : ( Na + K ) – ( Cl + HCO3 ) ; Normal : 11 – 17
mEq/l
 Hematocrit : Laki-laki : 40 – 54%
 Wanita : 37 – 47%
 Anak-anak : 34 – 47 %
 Osmolalitas Serum :
 Osmolalitas serum = 2 Na + Glukosa darah +BUN
 18 28
 Normal : 275 – 295 mOsm/kg air
 PO2 : 80 – 100 mmHg
 PCO2 : 35 – 45 mmHg
 Ph : 7.35 – 7.45
 BE : - 2.5 S/D + 2.5
 HCO3 : 22 – 28 mEq/L
 Pemeriksaan urine :
 Osmolalitas urine :
 laki-laki : 390 – 1090 mOsm/kg air
 wanita : 300 – 1090 mOsm/kg air
 bayi : 213 mOsm/kg
 pH normal : 6 ( 4.6 – 8 )
 Ketidakseimbangan isotonik
1. Kekurangan volume cairan
 Kehilangan cairan dari sistem gastrointestinal
seperti diare, muntah atau drainase dari fistula
atau selang
 Kehilangan plasma atau darah utuh, seperti yang
terjadi pada luka bakar Atau perdarahan
 Keringat berlebihan
 Penurunan asupan cairan per oral
 Penggunaan obat-obatan diuretik
Tanda dan gejala :
 Pemeriksaan fisik : nadi cepat tetapi lemah,
kolaps vena, hipotensi, frekuensi nafas cepat,
letarg, oliguria, kulit dan membran mukosa
kering, turgor kulit tidak elastis, kehilangan
berat badan yang cepat
 Hasil pemeriksaan laboratorium : berat jenis
urine > 1,025, peningkatan semu nitrogen urea
darah (BUN) >25 mg/100 ml
 Kelebihan volume cairan
 Gagal jantung kongestif
 Gagal ginjal
 Sirosis
 Peningatan kadar aldosteron dan steroid didalam
serum
 Asupan natrium berlebihan

Tanda dan gejala :


 Pemeriksaan fisik : denyut, nadi kuat, pernafasan
cepat, hipertensi, distensi vena leher, peningkatan
tekanan vena, suara krakels diparu-paru,
peningkatan berat badan yang cepat
 Hasil pemeriksaan laboratorium : penurunan semu
BUN <10 mg/100 ml
1. Resiko kekurangan volume cairan
2. Kekurangan volume cairan
3. Kerusakan integritas jaringan
4. Gangguan pertukaran gas
5. Penurunan curah jantung
 NIC
 NOC
 Sal.Pencernaan : 100 ml/hari

 Intake =...............

 Output =..............
IWL =............... -
.....(jumlah cairan) ml + ....jam = ....ml/jam

Ex. 4 L diprogramkan dalam 24 jam


Mikrodrip : 60 tts/mnt
jmlh cairan (ml) x 60 = ...... Tts/mnt
Jam

Makrodrip : Abbott Lab. 15 tts/mnt


travenol Lab 10 tts/mnt
McGaw Lab 15 tts/mnt
BaxterLab. 10 tts/mnt
 Vena sefalika
 Vena Superfisial dorsalis
 Ramus Vena dorsalis
 Vena basilika
 Vena kubiti mediana
 Vena radialis
 Vena safena magna
 dll

Você também pode gostar