Você está na página 1de 18

Pembimbing

dr. Widya Pasca Amir Sp.KK

Disusun oleh
Rian
Epidemiologi
 Terjadi diseluruh dunia
 Tidak ada kecendrungan ras

 Sweet sindrom klasik atau idiopatik bisa ikaitkan


dengan infeksi (ISPA atau sal. Pencernaan), penyakit
radang usus besar atau kehamilan
 Banyak terjadi pada perempuan usia 30-60tahun
 Pasien termuda yg pernah ditemui adalah laki- laki
usia 10 dan 15 hari
Cont..
 Keganasan tidak didominasi oleh perempuan dan
lebih dikaitkan pada leukimia myelogenous akut
 Sweet sindrom dgn keluhan dermatosis akibat tumor,
karsinoma organ genitourinari, payudara, dan sal.
pencernaan merupakan kangker yg sering muncul
Gejala klinis Demam
Muskuloskeletal
Okular
Lokasi Lesi Ekstremitas atas dan bawah
Kepala dan leher
Badan dan punggung
Membran mukus oral
Temuan Lab Neutrofilia
Anemia
Peningkatan endapan eritrosit
Abnormal platelet
Abnormal fungsi ginjal
Etiologi
 Sweet sindrom bisa terjadi akibat dari reaksi
hipersensitivitas terhadap bakteri, virus, atau antigen
tumor
 Kemunculan histopatologi dan rangkaian lesi kulit
juga mengacu pada gagasan ini
 Respon cepat dari gejala dan lesi terhadap pemberian
kortikosteroid juga menunjang akan hipotesa diatas
Gejala klinis
 Umumnya pasien sweet sindrom merasakan sakit yg
teramat sangat, erupsi kulit diikuti demam dan
leukositosis
 Dapat diikuti demam dalam beberapa hari hingga
minggu atau secara bersamaan muncul dengan
demam pada tiap tahapan dermatosis
 Atralgia
 Malaise
 Sakit kepala
 Mialgia
Lesi kulit
 Biasanya terasa lunak, merah atau merah keunguan
berupa papul atau nodul
 Dapat muncul lesi tunggal atau jamak tersebar tidak
beraturan
 Edema diatas deris berupa transparan seperti vesikel
(vesicel illusion)
 Tahap selanjutnya bag.tengah yg tak terdampak
membentuk gelang atau kurva
Cont..
 Lesi akan nampak bula, menjadi ulkus dan nampak
morfologi pyoderma gangrenosum pada pasien sweet
sindrom yg parah
 Lesi melebar dalam jangka waktu hari atau minggu
 Kemudia bergabung dan membentuk plak berpagar
tidak beraturan
 Hilang secara tiba tiba tanpa bekas setelah pengobatan
 Sweet sindrom dapat muncul sbg pustular dermatosis
 Lesi pustul kecil diatas papul kemerahan
 Lesi pustul dari ulkus kolitis meliputi variasi klinis
sweet sindrom
 Extremitas : eritematus , nodus yg lunak
 Kaki: eritema nodusum
Manifestasi klinis selain pada kulit
Letak Manifestasi
Tulang Atrhalgia, osteomyelitis steril
SSP Gejala kejiwaan, encephalitis jinak akut, meningitis
aseptik
Telinga Benjolan merah yg lunak
Mata Hemmorage konjungtiva, konjungtifitis, glaukoma, uvoitis
Ginjal Abnormalitas urinalisis, mesangopilary glomerulonefritis
Hati Hepatomegali, abnormalitas enzim serum hati
Jantung Stenosis aorta, aortritis, cardiomegali,
Paru Bronki bintil merah di tepian, bronki dgn inflamasi
neutrofil
Mulut Bengkak pada lidah
Otot Miositis, tendinitis, tenosinovitis
Limpa splenomegali
Diagnosis Banding
Paling mungkin Pasti bukan
Erisepelas Lupus eritematous
Pioderma gangrenosum Sifilis
Erupsi obat Sepsis bakteri
Khloroma Tuberculosis
Mungkin Limfangitis
Limfoma
Urtikaria
Eritrema multiforme
halogenodema
Komplikasi
 Dapat dihubungkan dengan lesi mukus kulit atau
dihubungkan secara tidak langsung pada sweet
sindrom yg berkaitan dengan kondisi
 Lesi kulit bisa menjadi infeksi sekunder dan terapi anti
mikroba sangat diperlukan
 Pada pasien dengan keganasan, kemunculan kembali
dermatosis dapat memicu temuan yg tidak
diperkirakan sebelumnya bahwa kangkernya kambuh
 Manifestasi sistemik sweet sindrom berkaitan dengan
kondisi inflamasi usus, sakoidosis, dan penyakit tiroid
yg merupakan butuh perawatan khusus
Prognosis
 Gejala dan lesi akan hilang dengan sendirinya pada
beberapa pasien dengan sweet sindrom klasik namun
lesi akan bertahan selama beberapa minggu hingga
bulan
 Pada keganasan, dermatosisnya akan hilang seiring
dengan berhasilnya penanganan kanker, setelah tidak
melanjutkan pengobatan, gejala akan muncul kembali
 Pembedahan juga membantu kesembuhan dari gejala
sweet sindrom terutama pada pasien tonsilitis, tumor
padat, gagal ginjal
 Sweet sindrom dapat muncul kembali baik setelah
pengurangan terapi secara tiba tiba ataupun
penyembuhan induksi terapi
 Lebih banyak kambuh pada kanker, dimana gejala yg
munculberupa sindrom paraneoplastik yg di tandai
dengan kembalinya keganasan setelah diobati
Terapi
 Kortikosteroid merupakan terapi utama
 Metilprednisolon secara IV setiap harinya perlu
dilakukan bagi pasien yg sukar disembuhkan
 Obat oles seperti clobetasol propionate 0,05% / secara
intralesi seperti triamcinolone acetonide 3,0mg/cc-
10,0mg/cc
 Kortikosteroid efektif pada lesi lokal sweet sindrom
Terimakasih

Você também pode gostar