Você está na página 1de 19

Aliran ilmu marxisme

Oleh :
Nama : Fian Muhammad AL Farisi
NIM : 17060484071
Kelas : IKOR 2017-B
Daftar isi
1. Pendahuluan
1.1 Kata Pengantar
1.2 Latar Belakang
2. Pembahasan
2.1 Pengertian Marxisme
2.2 Sejarah Marxisme
2.3 Pengaruh Marxisme
2.4 Tradisi Hegel
2.5 Ilmu ekonomi sebagai dasar
2.6 Aliran-aliran Marxisme
2.6.1 Materialisme
2.6.2 Sosialisme
2.6.2.1 Politik
2.6.2.2 Ekonomi
2.7 Tokoh Aliran Marxisme
2.7.1 Karl henrich marx
2.7.2 Mao Zedong
2.8 Perbedaan pemikiran marx dengan pemikiran lain
2.8.1 Ekonomi
2.8.2 Materialisme Sejarah
2.8.3 Revolusi

3. Kesimpulan
4. Referensi
PENDAHULUAN

I.1 KATA PENGANTAR


Dengan memanjatkan puja dan puji syukur ke Khadirat Allah SWT yang tulus atas berkat dan
rahmat yang dilimpahkan kepada hamba-Nya, sehingga saya FIAN MUHAMMAD AL FARISI
mahasiswa UNESA IKOR 2017B dapat menyelesaikan tugas makalah dengan baik yakni tentang
“Aliran Ilmu-ilmu Filsafat (Marxisme)”.
Makalah ini adalah hasil kajian dari berbagai literatur yang kami kemas dalam makalah tentang
“Aliran Ilmu-ilmu Filsafat (Marxisme)”.
Dalam keterbatasan waktu dan kemampuan yang saya miliki, makalah tentang “Aliran Ilmu-ilmu
Filsafat (Marxisme)”,dapat saya selesaikan berkat dorongan dan dukungan yang sangat besar
dari Dr. Made Pramono. M,Hum. selaku dosen pembimbing mata kuliah filsafat ilmu.
Akhirnya dengan kesadaran penuh akan kekurangan yang terdapat dalam makalah ini, saya
mengharap pembaca memberikan berbagai masukan berupa kritik dan saran untuk
menyempurnakan tugas selanjutnya.
Surabaya, 03 September 2017
FIAN MUHAMMAD AL FARISI
17060484071
IKOR 2017B
1.2 Latar belakang

Marxisme merupakan dasar teori komunisme modern. Teori ini tertuang dalam buku
Manisfesto Komunis yang dibuat oleh Marx dan Friedrich Engels.Marxisme merupakan
bentuk protes Marx terhadap paham kapitalisme. Ia menganggap bahwa kaum kapital
mengumpulkan uang dengan mengorbankan kaum proletar. Kondisi kaum proletar
sangat menyedihkan karena dipaksa bekerja berjam-jam dengan upah minimum,
sementara hasil pekerjaan mereka hanya dinikmati oleh kaum kapitalis. Banyak kaum
proletar yang harus hidup di daerah pinggiran dan kumuh. Marx berpendapat bahwa
masalah ini timbul karena adanya "kepemilikan pribadi" dan penguasaan kekayaan
yang didominasi orang-orang kaya. Untuk menyejahterakan kaum proletar, Marx
berpendapat bahwa paham kapitalisme diganti dengan paham komunisme. Bila
kondisi ini terus dibiarkan, menurut Marx, kaum proletar akan memberontak dan
menuntut keadilan. Inilah dasar dari marxisme.
Marxisme

Marxisme adalah sebuah paham yang berdasar pada pandangan-pandangan Karl Marx. Marx
menyusun sebuah teori besar yang berkaitan dengan sistem ekonomi, sistem sosial, dan sistem
politik. Pengikut teori ini disebut sebagai Marxis. Marxisme mencakup materialisme dialektis
dan materialisme historis serta penerapannya pada kehidupan sosial.

2.2 Sejarah Marxisme


Karl Marx dilahirkan di Treves, kota kecil di wilayah Rhineland, Jerman. Ia adalah keturunan rahib
Yahudi dari pihak ayah dan ibunya, namum kemudian ayahnya yang merupakan pengacara
terkenal pindah ke agama Protestan. Marx menerima pendidikan di Universitas Bonn, Berlin,
dan Jena, secara serius Marx mengkaji mengenai sejarah, ilmu hukum, dan filsafat. Tahun 1836
Marx belajar ilmu hukum di Bonn, lepas satu semester pindah ke Berlin untuk belajar filsafat
disinilah Marx mendalami filsafat Hegel dan kemudian digunakannya untuk melakukan kritik
terhadap sistem politik di wilayah Jerman. Tahun 1814 di kota Jena Marx memperoleh gelar
Doctor dalam bidang filsafat.
Marx berusaha untuk menjadi staf pengajar di universitas, namun upaya Marx gagal hal inilah
yang mengantarkan Marx beralih pada jurnalisme, posisinya sebagai staf Rheinische Zeitung,
surat kabar demokratis –liberal yang terbit di Cologne. Tahun 1843 Marx menikah dengan Jenni
Von Westphalen, mereka dikaruniai enam orang anak dan tiga diantaranya meninggal pada usia
dini.
Marx setelah menikah pergi ke Paris sehingga ia dapat berhubungan dengan banyak pemikir
sosialis Prancis. Selama tinggal di Paris, Marx bertemu dengan Friederich Engels, yang
merupakan putra pengusaha tekstil Jerman yang kaya, pada masa selanjutnya Engels ini
merupakan teman akrab Marx dan ia banyak membantu Marx dalam hidupnya, pada saat itu
Engels mengelola pabrik di kota Manchester, melalui Engels inilah Marx menjadi tahu mengenai
kondisi buruh dan ekonomi Inggris. Tidak lama Marx tinggal di Prancis Marx di usir karena ia
menulis di salah satu surat kabar Paris menyerukan revolusi Jerman, akhirnya Marx pergi ke
Brussel dan membentuk liga komunis yang merupakan organisasi yang berusaha menyatukan
orang-orang yang membentuk mazhab baru sosialisme.
Tahun 1848 terjadi revolusi di Jerman, Marx kembali ke tanah airnya Rhineland untuk ikut serta
dalam gerakan tersebut, namun pada akhirnya gerakan revolusi Jerman gagal dan Marx
terbang ke London untuk menghabiskan masa hidupnya. Pada tahun 1864 Asosiasi Pekerja
Internasional di dirikan di London , dengan tujuan adalah menjadi lembaga yang mewakili
proletariat dari semua negara, dengan cepat Marx menjadi kekuatan dominan dalam organisasi
baru tersebut
Marx sangat anti agama, sehingga filsafatnya didasarkan atas metafisika materialistik. Marx
berpendapat agama adalah hasil proyeksi keinginan manusia, Marx berfikir keinginan yang
timbul ditengah-tengah manusia tertentu didapatkan didalam hubungan kemasyarakatan.
Perasaan-perasaan dan gagasan-gagasan keagamaan adalah hasil suatu bentuk masyarakat
tertentu. Jika membicarakan manuisa tidak boleh membicarakannya sebagai tokoh yang abstrak,
yang berada di luar dunia ini. Manusia berarti manusia, yaitu negara, masyarakat. Negara,
Masyarakat inilah yang kemudian menghasilkan agama. Dalam hidupnya Marx mengetengahkan
prinsip bagaimana hidup, dan membangun masyarakat dan negara, sehingga Ia
harus mengalami pembuangan diluar negeri dengan demikian Ia menjalani hidup yang terlunta-
lunta diberbagai negara Eropa yaitu Jerman, Belgia, Prancis, dan Inggris, hingga akhirnya Marx
meninggal di Inggris pada tahun 1883.
2.3 Pengaruh Marxisme
Karl Marx.
Salah satu alasan mengapa Marxisme merupakan sistem pemikiran yang amat kaya adalah bahwa Marxisme memadukan tiga tradisi intelektual
yang telah sangat berkembang saat itu, yaitu filsafat Jerman, teori politik Perancis, dan ilmu ekonomi Inggris. Marxisme tidak bisa begitu saja
dikategorikan sebagai "filsafat" seperti filsafat lainnya, sebab marxisme mengandung suatu dimensi filosofis yang utama dan bahkan
memberikan pengaruh yang luar biasa terhadap banyak pemikiran filsafat setelahnya. Itulah sebabnya, sejarah filsafat zaman modern tidak
mungkin mengabaikannya.
2.4 Tradisi Hegel
Dalam mengemukakan teori ini, Marx sangat dipengaruhi oleh Hegel. Bahkan sampai saat ini pun kalangan Marxis masih menggunakan
terminologi Hegel. Ada baiknya jika di sini disebutkan satu persatu ide Hegelianisme yang juga menjadi isi penting dari Marxisme:
•Pertama, realitas bukanlah suatu keadaan tertentu, melainkan sebuah proses sejarah yang terus berlangsung.
•Kedua, karena realitas merupakan suatu proses sejarah yang terus berlangsung, kunci untuk memahami realitas adalah memahami hakikat
perubahan sejarah.
•Ketiga, perubahan sejarah tidak bersifat acak, melainkan mengikuti suatu hukum yang dapat ditemukan.
•Keempat, hukum perubahan itu adalah dialektika, yakni pola gerakan triadik yang terus berulang antara tesis, antitesis, dan sintesis.
•Kelima, yang membuat hukum ini terus bekerja adalah alienasi-yang menjamin bahwa urutan keadaan itu pada akhirnya akan dibawa menuju
sebuah akhir akibat kontradiksi-kontradiksi dalam dirinya.
•Keenam, proses itu berjalan di luar kendali manusia, bergerak karena hukum-hukum internalnya sendiri, sementara manusia hanya terbawa
arus bersama dengannya.
•Ketujuh, proses itu akan terus berlangsung sampai tercapai suatu situasi, di mana semua kontradiksi internal sudah terselesaikan.
•Kedelapan, ketika situasi tanpa konflik ini tercapai, manusia tidak lagi terbawa arus oleh kekuatan-kekuatan yang bekerja di luar kendali mereka.
Akan tetapi, untuk pertama kalinya manusia akan mampu menentukan jalan hidup mereka sendiri dan tentunya mereka sendiri akan menjadi
penentu perubahan.
•Kesembilan, pada saat inilah untuk pertama kalinya manusia dimungkinkan untuk memperolah kebebasannya dan pemenuhan diri.
•Kesepuluh, bentuk masyarakat yang memungkinkan kebebasan dan pemenuhan diri itu bukanlah masyarakat yang terpecah-pecah atas
individu-individu yang berdiri sendiri seperti dibayangkan oleh orang liberal. Akan tetapi, merupakan sebuah masayrakat organik, di mana
individu-individu terserap ke dalam suatu totalitas yang lebih besar, sehingga lebih mungkin memberi pemenuhan daripada kehidupan mereka
yang terpisah-pisah.
Dari kesepuluh kesamaan tersebut, kuantitas materiil yang semakin kompleks bisa berubah menjadi suatu kualitas baru.
2.5 Ilmu ekonomi sebagai dasar
Menurut Karl Marx, hal paling mendasar yang harus dilakukan manusia agar dapat terus hidup
adalah mendapatkan sarana untuk tetap bertahan hidup. Apapun yang bisa menghasilkan
pangan, sandang, dan papan bagi mereka, serta untuk memenuhi kebutuhan dasar. Tidak ada
yang bisa menghindar dari tugas memproduksi hal-hal itu. Namun, ketika cara-cara produksi
berkembang dari tahap primitif, segera muncul kebutuhan agar tiap individu dapat melakukan
spesialisasi, karena menemukan bahwa mereka akan lebih makmur dengan cara itu. Lalu, orang
menjadi bergantung satu dengan yang lain. Produksi sarana hidup kini menjadi aktivitas sosial,
bukan lagi aktivitas individu.
Dalam saling ketergantungan ini (masyarakat), setiap orang ditentukan hubungannya dengan
sarana produksi. "Apa yang kulakukan seorang diri untuk penghidupanku menentukan sebagian
besar hal pokok dalam cara hidupku, dan sekaligus merupakan kontribusiku terhadap
masyarakat secara keseluruhan." Hubungan ini juga menentukan siapa saja yang punya
kepentingan sama denganku dalam pembagian produk sosial itu dan siapa saja yang
bertentangan dengan kepentinganku.
Dengan cara pandang seperti itu, terbentuklah kelas-kelas sosial ekonomi, yang juga
mengakibatkan timbulnya konflik di antara kelas-kelas itu.
2.6 Aliran – aliran Marxisme

2.6.1 MATERIALISME
Konsep Marx tentang materialisme sejarah adalah bahwa sejarah manusia sejak jaman primitif dibentuk oleh
faktor-faktor kebendaan. Awal sejarah manusia dimulai dengan adanya pemilikan pribadi yang kemudian
menimbulkan pertarungan memperebutkan materi atau kekayaan ekonomi. Materi atau bendalah yang menjadi
faktor konstitutif proses sosial politik historis kemanusiaan. Marx menyangkal argumen Hegel dan Marx Weber yang
melihat faktor non-bendawi, roh (spirit) dan gagasan (idea) berpengaruh dan menentukan sejarah.
Memahami konsep materialisme sejarah Marx tidak bisa dipisahkan dengan dialektika dan materialisme. Dalam
merumuskan gagasannya tentang dialektika, Marx memperoleh inspirasi dari gurunya, Hegel. Tidak berlebihan
untuk dikatakan bahwa substansi dialektika Marx tidak lain merupakan penjungkirbalikan saja dari dialektika Hegel.
Bagaimana dengan gagasan dialektika Hegel itu?. Hegel berpendapat bahwa dialektika merupakan proses
antagonisme tesis versus antitesis yang kemudian menghasilkan sintesis. Dari sintesis ini akan timbul tesis dan
antitesis yang baru. Demikian seterusnya proses ini akan berlangsung. Proses dialektis Hegel terjadi dalam dunia
gagasan atau jiwa. Hegel percaya dengan adanya ‘jiwa’ -suatu entitas mistis- yang menjadi penyebab
berkembangnya sejarah manusia melalui proses dialektika. Proses dialektika ini akan berhenti bila sudah tercapai
ide mutlak. Bagi Engels, sahabat Marx, dialektika adalah ilmu pengetahuan mengenai hukum-hukum gerak dan
perkembangan alam, masyarakat manusia dan pemikirannya.
Untuk memahami materialisme sejarah, kita perlu memahami faham materialisme Marx. Materialisme adalah
faham serba benda. Marx meyakini bahwa tahap-tahap perkembangan sejarah ditentukan atau dipengaruhi oleh
keberadaan material. Bentuk dan kekuatan produksi material tidak saja menentukan proses perkembangan dan
hubungan-hubungan sosial manusia, serta formasi politik tetapi juga pembagian kelas-kelas sosial. Dalam Powerty
of Philosophy, Marx, berpendapat bahwa hubungan-hubungan sosial sangat erat kaitannya dengan kekuatan-
kekuatan produksi dan dalam menciptakan kekuatan produksi baru manusia akan mengubah bentuk-bentuk atau
cara produksi mereka. Jadi, materi baik dalam bentuk modal kekuatan-kekuatan maupun alat-alat produksi
merupakan basis sedangkan kehidupan sosial, politik, agama, seni dan negara -dengan segala dinamika dan
perkembangannya- merupakan suprastruktur.
2.6.2 Sosialisme

Konsep sosialisme Marx berasal dari konsepnya tentang manusia. Menurut konsep tentang
manusia ini, sosialisme bukan sebuah masyarakat yang tersusun atas individu-individu yang
diatur dan otomatis yang mengabaikan apakah mereka memiliki pendapatan yang cukup atau
tidak, dan yang mengabaikan apakah pangan dan sandang mereka tercukupi dengan baik atau
tidak. Sosialisme bukanlah sebuah masyarakat di mana individu tersubordinasikan oleh negara,
mesin dan birokrasi. Tujuan sosialisme adalah manusia. Sosialisme harus menciptakan sebuah
bentuk produksi dan organisasi masyarakat di mana manusia dapat mengatasi alienasi dari
produknya, dari kerjanya, dari sesamanya, dari dirinya sendiri dan dari alam; di mana dia dapat
kembali menjadi dirinya sendiri dan menguasai dunia.
Dalam konsep sosialisme Marx, individu berpartisipasi secara aktif dalam perencanaan dan
pelaksanaannya, pendeknya, merupakan pewujudan demokrasi politik dan industrial.
Sosialisme, bagi Marx, adalah sebuah masyarakat yang memberi ruang bagi aktualsasi esensi
manusia, dengan cara mengatasi alienasinya. Sosialisme tidak kurang dari menciptakan kondisi-
kondisi untuk mencapai manusia yang benar-benar bebas, rasional, katif dan independen. Bagi
Marx, tujuan sosialisme adalah kebebasan, tetapi kebebasan yang maknanya jauh lebih radikal
daripada yang dipahami oleh demokrasi yang hidup pada saat itu, yakni dalam pengertian
independen yang didasarkan pada kedirian manusia yang berpijak pada kakinya sendiri, yang
menggunakan kekuasaannnsya sendiri dan menghubungkan dirinya dengan dunia secara
produktif.
Dalam konsep sosialisme, meliputi bidang – bidang :

Bidang politik
Masyarakat dan Negara. Negara menurut Marx sebagai alat belaka dari kelas penguasa
(berpunya) untuk menindas kelas yang dikuasai (yang tidak berpunya). Negara dan
pemerintahan identik dengan kelas penguasa, artinya dengan kelas berpunya dalam sejarah
berturut dikenal kelas pemilik budak, kelas bangsawan (tuan tanah), kelas borjuis. Ini berkaitan
dengan dialektika bahwa perkembangan masyarakat feodalisme kemasyarakatan borjuis atau
kapitalisme dan se-lanjutnya menuju masyarakat sosialisme yang perubahan itu merupakan
kelanjutan yang tidak dapat dielakkan. Untuk menuju masyarakat komunis, tidak dengan
berdiam diri, melainkan harus berjuang bukan menanti dialektika sejarah itu.
Bidang ekonomi
Adanya kelas-kelas sosial yang membedakan diri satu sama lain berdasarkan kedudukan dan
fungsi masing-masing dalam proses produksi. Pemisahan antara para pemilik dan pekerja yaitu
masyarakat Borjuis dan masyarakat Proletar. Masyarakat Borjuis adalah mereka yang menguasai
negara, cara dan alat-alat produksi serta kapital. Masyarakat Proletar adalah masyarakat kelas
buruh, petani, usahawan kecil, mereka yang tidak punya apa-apa selain tenaga kerja.
Masyarakat proletar berusaha untuk melawan kelas Borjuis dengan cara menghilangkan kelas.
Dan hal ini sering disebut sebagai pemikiran utopis para pengikut Marxis. Pergesekan kelas ini
membuat para kaum Proletar tergerak untuk meniadakan kelas-kelas tersebut. Tetapi malah
menimbulkan konflik yang berkepanjangan sehingga melibatkan pengikut-pengikutnya untuk
selalu mengobarkan permusuhan.
2.7 Tokoh utama aliran Marxisme

Karl henrich marx


Pemikiran Marx tentang ide-ide sosialis, perjuangan masyarakat kelas bawah, terutama
disebabkan karena ia lahir di tengah pertumbuhan industri yang berbasis kapitalis. Perusahaan-
perusahaan yang mempekerjakan buruh dengan jam kerja yang sangat panjang setiap hari ,
yang sifatnya paten dan dengan upah yang sangat minim. Upah yang sangat minim yang
diperoleh para buruh, bahkan hanya cukup membiayai makan sehari. Marx melihat kelas sosial
yang tercipta berdasarkan hubungan kerja yang terbangun antara para pemilik modal dan buruh
sangat bertentangan dengan prinsip keadilan.
Mengembalikan kesadaran manusia untuk memaknai hidupnya adalah inti dari pemikiran Marx.
Sistem kapitalisme telah membawa alam kesadaran para buruh pada kondisi keterasingan
(alienasi). Menurut Marx ada empat aspek utama yang membuat kita teralienasikan dari kerja
kita di bawah kapitalisme, yakni:
Alienasi dari produk terlihat dari pola pekerja yang memproduksi sebuah objek namun tidak
berkuasa untuk menggunakan atau memiliki obyek tersebut.
Alienasi dari aktivitas produksi
Alienasi dari esensi-spesies
Bekerja dengan jam kerja yang panjang, para buruh sangat susah memperoleh waktu untuk
berinteraksi dengan orang lain, bahkan terkadang waktu untuk keluarga pun tereduksi oleh
pekerjaan.
2. Mao Zedong (1976)

Mao banyak berpikir tentang materialisme dialektik yang menjadi dasar sosialisme dan
penerapan gagasan-gagasan ini dalam praktek. Konsep falsafi Mao yang terpenting adalah
konflik. Menurutnya: “Konflik bersifat semesta dan absolut, hal ini ada dalam proses
perkembangan semua barang dan merasuki semua proses dari mula sampai akhir”. Mao jadi
berpendapat bahwa semua konflik bersifat semesta dan absolut, jadi dengan kata lain bersifat
abadi.
Konsep Mao kedua yang penting adalah konsepnya mengenai pengetahuan yang juga ia ambil
dari paham Marxisme. Mao berpendapat bahwa pengetahuan merupakan lanjutan dari
pengalaman di alam fisik dan bahwa pengalaman itu sama dengan keterlibatan.Mao
membedakan dua jenis konflik; konflik antagonis dan konflik non-antagonis.
2.8 Perbedaan pemikiran marx dengan pemikiran lain

Pemikiran hagel yaitu pengetahuan absolut yang membedakan filsafat hegel


dengan filsafat yang lain yaitu cara berpikir dimna pengetahuan absolut dalam bentuk
simbolis sedangka filsafat itu dalam bentuk keyataan.
Kemudian di krtik oleh marx pemikiran marx mengandung arti bahwa segala
ketidakadilan dan penderitaan itu dalam teori pengetahuan absolut hegel adalah hal
yang rumlah dan di maafkan.
Kemudian marx menyatakan filsafat hegel ini belom absolut karena absulutannya
hanya lah dalm teori sedangkan realitas sosial- politik masih belum tersentuh filsafat.
Kemudian sebelumnya hegel memahami sejarah sebagai gerak ke arah rasionalitas dan
kebebasan yang semakin besar.

Berikut yang membedakan pemikiran marx dengan yang lain yaitu:


Pemikiran tentang teori ekonomi
Marx menjelaskan bahwa ekonomi adalah faktor yang paling penting di dalam
masyarakat apapun. Marx juga menjelaskan para kapitalis mengeksplointasi para
pekerja industri yang terdiri dari infatruktur dan suprastruktur.
Tentang teori materialisme sejarah
Materialisme adalah paham serba benda. Jadi materi baik dalam bentuk
modal kekuatan-kekuatan maupun alat produksi merupakan basis yang
menentukan kehidupan sosial politik filsafat dan agama, bukanlah cara
berpikir manusia yang menentukan perubahan sosial dan sejarah
melainkan bagaimana hubungan-hubungan produksi materialnya.
Teori revolusi
Marx menyakini bahwa kaum proletar memiliki kesadaran tinggi untuk
melakukan refolusi. Sebuah perubahan sistem sosial hanya dapat
tercapai melalui kekerasan, yaitu revolusi. Menurut marx sebuah teori
filsafat harus menjadi praktis yang mampu mendorong adanya
perubahan sosial.
KESIMPULAN
Marxisme adalah sebuah paham yang menyusun sebuah teori besar yang
berkaitan dengan sistem
ekonomi, sistem sosial, dan sistem politik. Pengikut teori ini disebut sebagai
Marxis. Marxisme mencakup materialisme dialektis dan materialisme historis
serta penerapannya pada kehidupan sosial. Marxisme melihat dari pandangan-
pandangan dan pendapat Marx yang mendapat pengaruh juga dari pendapat
Hegel, ide ini muncul karena marx enggan melihat konsep orang kapitalis yang
menyusahkan kaum proletar.
Karl Marx juga berusaha menciptakan suatu konsep ekonomi yang baik
dan menguntungkan abgi kaum proletar, karena rakyat merupakan pemimpin
dari konsep demokratis yang terjadi pada masa itu.
Menurut Karl Marx, hal paling mendasar yang harus dilakukan manusia
agar dapat terus hidup adalah mendapatkan sarana untuk tetap bertahan
hidup. Apapun yang bisa menghasilkan pangan, sandang, dan papan bagi
mereka, serta untuk memenuhi kebutuhan dasar.
Marx juga sangat dipengaruhi oleh Hegel yang sampai sekarang Marxis masih
menggunakan teori hegel. Seperti realitas bukanlah suatu keadaan tertentu, melainkan sebuah
proses sejarah yang terus berlangsung karena realitas merupakan suatu proses sejarah yang
terus berlangsung, kunci untuk memahami realitas adalah memahami hakikat perubahan
sejarah. Lalu perubahan sejarah tidak bersifat acak, melainkan mengikuti suatu hukum yang
dapat ditemukan, hukum perubahan itu adalah dialektika, yakni pola gerakan triadik yang terus
berulang antara tesis, antitesis, dan sintesis yang membuat hukum ini terus bekerja adalah
alienasi-yang menjamin bahwa urutan keadaan itu pada akhirnya akan dibawa menuju sebuah
akhir akibat kontradiksi-kontradiksi dalam dirinya proses itu berjalan di luar kendali manusia,
bergerak karena hukum-hukum internalnya sendiri, sementara manusia hanya terbawa arus
bersama dengannya , proses itu akan terus berlangsung sampai tercapai suatu situasi, di mana
semua kontradiksi internal sudah terselesaikan, ketika situasi tanpa konflik ini tercapai, manusia
tidak lagi terbawa arus oleh kekuatan-kekuatan yang bekerja di luar kendali mereka. Akan tetapi,
untuk pertama kalinya manusia akan mampu menentukan jalan hidup mereka sendiri dan
tentunya mereka sendiri akan menjadi penentu perubahan, pada saat inilah untuk pertama
kalinya manusia dimungkinkan untuk memperolah kebebasannya dan pemenuhan diri, bentuk
masyarakat yang memungkinkan kebebasan dan pemenuhan diri itu bukanlah masyarakat yang
terpecah-pecah atas individu-individu yang berdiri sendiri seperti dibayangkan oleh orang
liberal. Akan tetapi, merupakan sebuah masayrakat organik, di mana individu-individu terserap
ke dalam suatu totalitas yang lebih besar, sehingga lebih mungkin memberi pemenuhan
daripada kehidupan mereka yang terpisah-pisah.
REFERENSI
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
https://fitriqalisyah.blogspot.co.id/2016/11/makalah-filsafat-marxisme.html
http://semogabermanfaat8.blogspot.co.id/2014/09/makalah-marxismepengertian-
https://andreyarsboim.wordpress.com/2011/10/27/makalah-sejarah-tentang-marxisme/
Buku Nasionalisme Islamisme Marxisme Pikiran-Pikiran Soekarno Muda

Você também pode gostar