Você está na página 1de 33

LAPORAN KASUS

GIZI BURUK

Disusun oleh :
ABDUL KADIR

Pembimbing :

dr. Erman, Sp.A

SMF ILMU KESEHATAN ANAK


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BATAM
RSUD EMBUNG FATIMAH KOTA BATAM
2017
IDENTITAS PASIEN
 IDENTITAS PASIEN
Nama penderita : By.DF
RM : 17****
Jenis kelamin : Perempuan
Tanggal lahir : 15 Februari 2017
Umur : 1,5 Bulan
Agama : Islam
Suku :-
Kiriman dari : UGD
Tanggal dirawat : 1 April 2017
IDENTITAS ORANG TUA

Ayah: Ibu:
Nama : Tn. YC Nama : Ny. SR
Umur : 30 tahun Umur : 24 tahun
Alamat :Bt Aji Alamat : Bt Aji
Pekerjaan : PNS Pekerjaan : IRT
Agama : Islam Agama : Islam
Keluhan Utama

Diare

7 6 5 4 3 2 1 UGD RSUD

Demam

Tidak mau minum


Riwayat penyakit keluarga

 DM
 Asma
 Jantung
 Ginjal
 TB paru
 Dll
Di sangkal Orang Tua
Riwayat penyakit dahulu

Kejang demam (-)


Thypoid fever (-)
DHF (-)
Campak (-)
TB paru (-)
Bronkopneumonia (-)
RIWAYAT KEHAMILAN

Kehamilan Morbiditas kehamilan Normal


Perawatan antenatal Periksa ke bidan 3 kali/bulan
Kelahiran Tempat persalinan Puskesmas
Penolong persalinan Bidan
Cara persalinan Normal
Masa gestasi 9 bulan (Aterm)
Keadaan bayi Berat bayi lahir 2500 gram
Panjang badan lahir 48 cm
Langsung menangis
Kulit kemerahan
Riwayat Makanan
Sejak lahir hingga usia 1,5 bulan penderita

hanya mendapat ASI, dan PASI

BCG Riwayat
: Imunisasi
(+)
DPT : (+)
Hepatitis : (+)
RIWAYAT TUMBUH KEMBANG

Sesuai dengan pertumbuhan


dan perkembangan

RIWAYAT SOSIAL, EKONOMI DAN LINGKUNGAN

- Anak Pertama
- Tinggal bersama kedua orang tuanya
- Tinggal dirumah milik sendiri
- Pekerjaan ayah PNS dan ibu IRT
PEMERIKSAAN FISIK

KU TTV Antropometri

Tampak kurus, lemas Nadi: 150 x / menit Umur : 1,5 bulan

Kesadaran : Compos
Suhu : 39ºC BB : 2,100 g
mentis

RR : 40 x/ menit PB : 48 cm
STATUS GENERALIS

Normocephal, ubun-ubun datar,


rambut bewarna hitam dan tidak
mudah dicabut

Konjungtiva anemis(-/-), sklera


ikterik(-/-), konjungtiva hiperemis (-/-),
cekung (+/+),
Pernafasan cuping hidung (-/-), secret (-/-),
deviasi septum (-), epistaksis (-)

Nyeri (-/-), serumen (-/-), darah (-/-)

Bibir kering (+), stomatitis (-), lidah kotor (-),


Hiperemis (-), gusi berdarah (-)
PARU
INSPEKSI
simetris dextra-sinistra, PALPASI
bentuk dan pergerakan simetris, vocal fremitus
simetris dextra=sinistra (-), tidak dilakukan, nyeri tekan
retraksi (-) (-)

PERKUSI AUSKULTASI
sonor pada semua lapang suara napas vesikuler (+/+),
paru ronkhi (-/-), wheezing(-/-)
ABDOMEN

INSPEKSI PALPASI
cembung (+), perut nyeri tekan epigastrium(-)
kembung(-) hepatomegali (-) splenomegali (-)
Turgor kulit melambat (+)

PERKUSI
timpani pada seluruh AUSKULTASI
kuadran abdomen , Asites (-),
Distensi (+) bising usus (+) normal
Akral hangat, tidak ada edema, CRT <2 detik, EKSTREMITAS
PEMERIKSAAN LABOR :
Hasil Satuan Nilai Rujukan
Haemoglobin 11,6 gr/dl 11.0-16,9
Lekosit 44,700 /ul 3504-10.000
Hematokrit 33 % 39-50
Eritrosit 4,0 juta/ul 3,8-50
Trombosit 590 ribu/ul 154-500
MCV 81,5 Fl 80,0-97,4
MCH 28,5 Pg 26,5-33,9
MCHC 34,9 g/dl 31,5-35,4
Limfosit 15 % 17-48
Monosit 4 % 4-10
Glukosa Sewaktu 80 Mg/dl <200
DIAGNOSA

•Gizi Buruk
DIGANOSIS
KERJA

•Dehidrasi
DIAGNOSIS •Hiponatremi
BANDING
•Hipokalemi
PENATALAKSANAAN

PENATALAKSAAN
AWAL RENCANA KERJA
O2 Nasal Canule Pasang OGT
IUFD DS10% 200 CC / 24 Jam
Injeksi Cefotaxim 2x100 mg
GDS
Injeksi Rantidine 2 x 4 mg Cek DL
P.o paracetamol drop 4 x 30 m
FOLLOW UP
Hari/Tanggal/Jam Hasil Pemeriksaan Instruksi Dokter

1 April 2017 Keadaan umum demam sudah Terapi :


BB : 2100g O2 Nasal Canule 2L
berkurang. batuk dan pilek sejak 3 hari
IVFD DS 10%
HS = 4
yang lalu, mencret (+) BAB (+), BAK NS200cc/24jam
HP = 1 Injeksi Meropenem 3x50
(+). HR: 121 x/menit, RR 39 x/menit, T
mg
36,8oC. Diet ASI/Formula 8 x 5cc Injeksi Ranitidine 2x4 mg
Po : paracetamol drop 4x30
FOLLOW UP
Hari/Tanggal/Jam Hasil Pemeriksaan Instruksi Dokter

5 April 2017 Keadaan umum pasien anak sangat Terapi :


BB : 2100g O2 Nasal Canule 5LPM
rewel dan menangis terus sehingga
IVFD DS 10% NS200cc/24jam
HS = 8
sulit tidur. Sudah mau menghisap KCL 4 cc /24jam
HP = 5 NaCl 3%/24jam
kompeng dan puting susu dan sudah
Injeksi Meropenem 3x50 mg
kencang. BAB (+), BAK (+) dalam Injeksi Ranitidine 2x4 mg
Po : paracetamol drop 4x30
keadaan normal. Berat badan pasien
2100 kg. Tanda-tanda vital HR: 138
x/menit, RR 52 x/menit, T 36,4oC. Diet
ASI/Formula 8 x 25cc
FOLLOW UP
Hari/Tanggal/Jam Hasil Pemeriksaan Instruksi Dokter

10 April 2017 Keadaan umum pasien sudah tidak Terapi :


BB : 2100g IVFD D5 ¼ NS 240cc per 24
demam. Minum sudah lancar.
jam
HS = 13
Kesadaran kompos mentis. Tidak Injeksi Meropenem 3x50 mg
HP = 10 Injeksi Ranitidine 2x4 mg
terdapat mual dan muntah. BAB (+),
Po : paracetamol drop 4x30
BAK (+) dalam keadaan normal. Berat
badan pasien 2100 kg. Tanda-tanda
vital HR: 130 x/menit, RR 44 x/menit, T
36,6oC. Diet ASI/Formula 8 x 30cc
DISKUSI

Demam 3
hari dan Mata cekung dan Hasil
diare 3 hari turgor kulit pemeriksaan Leukositosis
lebih dari 5 melambat Laboratorium
kali
PROGNOSIS

Dubia ad bonam
DEFINISI
Menurut WHO adalah terdapatnya edema pada kedua
kaki atau adanya severe wasting (BB/TB < 70% atau <
-3 SD), atau ada gejala klinis gizi buruk (kwasiorkor,
marasmus, atau marasmik-kwashiorkor).
KLASIFIKASI
Klinis Antropometri
Gizi Buruk Tampak sangat kurus dan atau edema pada < -3 SD **)
kedua punggung kaki sampai seluruh tubuh

Gizi Kurang Tampak Kurus -3 SD - < -2 SD

Gizi Baik Tampak Sehat -2 SD -2 SD

Gizi Lebih Tampak Gemuk >2 SD


PATOFISIOLOGI
PENILAIAN AWAL ANAK GIZI BURUK

Anamnesis awal (untuk kedaruratan):


 Lama dan frekuensi diare dan muntah serta tampilan dari
bahan muntah dan
 Diare (encer/darah/lendir)

 Kapan terakhir berkemih

 Sejak kapan tangan dan kaki teraba dingin.

 Bila didapatkan hal tersebut di atas, sangat mungkin anak


mengalami dehidrasi dan/atau syok, serta harus diatasi segera
Anamnesis lanjutan
Untuk mencari penyebab dan rencana tatalaksana selanjutnya, dilakukan setelah
kedaruratan ditangani:
 - Diet (pola makan)/kebiasaan makan sebelum sakit
 - Riwayat pemberian ASI
 - Asupan makanan dan minuman yang dikonsumsi beberapa hari terakhir
 - Hilangnya nafsu makan
 - Kontak dengan pasien campak atau tuberkulosis paru
 - Pernah sakit campak dalam 3 bulan terakhir
 - Batuk kronik
 - Kejadian dan penyebab kematian saudara kandung
 - Berat badan lahir
 - Riwayat tumbuh kembang: duduk, berdiri, bicara dan lain-lain
 - Riwayat imunisasi
 - Apakah ditimbang setiap bulan
 - Lingkungan keluarga (untuk memahami latar belakang sosial anak)
Pemeriksaan fisis

 Apakah anak tampak sangat kurus, adakah edema pada kedua punggung
kaki. Tentukan status gizi dengan menggunakan BB/TB-PB
 Tanda dehidrasi: tampak haus, mata cekung, turgor buruk (hati-hati
menentukan status dehidrasi pada gizi buruk).
 -Adakah tanda syok (tangan dingin, capillary refill time yang lambat, nadi
lemah dan cepat), kesadaran menurun.
 Demam (suhu aksilar ≥ 37.5° C) atau hipotermi (suhu aksilar < 35.5°C).
 Frekuensi dan tipe pernapasan: pneumonia atau gagal jantung
 Sangat pucat
 Pembesaran hati dan ikterus
 Adakah perut kembung,
 Bising usus melemah/meninggi,
 Tanda asites, atau adanya suara seperti pukulan pada permukaan air
(abdominal splash)
PENANGANAN

 Pengobatan terhadap gizi buruk adalah


ditujukan untuk menambah zat gizi yang
kurang, namun dalam prosesnya memerlukan
waktu dan harus secara bertahap
10 LANGKAH PENANGANAN GIZI BURUK
PENCEGAHAN

 Mempertahankan status gizi anak yang sudah baik tetap baik


dengan menggiatkan kegiatan surveilance gizi di institusi
kesehatan terdepan
 Mengurangi resiko untuk mendapat penyakit
 Memperbaiki/mengurangi efek penyakit infeksi yang sudah
terjadi supaya tidak menurunkan status gizi.
 Meningkatkan peran serta masyarakat dalam program
keluarga berencana
TERIMA KASIH

Você também pode gostar