Você está na página 1de 35

ASUHAN KEPERAWATAN

KELUARGA

By
Idawati
Proses keperawatan adalah metode ilmiah yang
digunakan secara sistematis untuk mengkaji dan
menentukan masalah kesehatan dan
keperawatan keluarga, merencanakan asuhan
keperawatan dan melaksanakan intervensi
keperawatan terhadap keluarga sesuai dengan
telah disusun dan mengevaluasi mutu hasil
asuhan keperawatan yg dilaksanakan terhadap
keluarga.
Merupakan proses yang memerlukan dasar
pengetahuan dan keterampilan yang telah
dipelajari dan diselidiki dengan menggunakan
pemikiran yg tajam.
Dasar dari proses keperawatan adalah
menggunakan cara-cara ilmiah dalam
menganalisa data sehingga mencapai
kesimpulan yang logis dalam menyelesaikan
masalah secara rasional dan masuk akal.
Tahap-tahap dalam Proses keperawatan

A. Pengkajian (Assessment)
Merupakan tahapan terpenting dalam proses
perawatan, tindakan pemantauan secara
langsung pada manusia untuk memperoleh
data tentang klien dengan maksud
menegaskan kondisi penyakit dan masalah
kesehatan.
• Suatu tindakan yang digunakan oleh perawat
untuk mengukur keadaan klien (keluarga)
dengan memakai norma-norma kesehatan
keluarga maupun sosial, yang merupakan sistem
yang terintegrasi dan kesanggupan keluarga
untuk mengatasinya.
Norma yang digunakan untuk menentukan
status kesehatan keluarga :
• Keadaan kesehatan normal dari setiap anggota
keluarga.
• Keadaan rumah dan lingkungannya yang
membawa kepada peningkatan kesehatan
keluarga.
• Sifat keluarga, dinamika dan tingkat
kemampuan keluarga yang dapat membawa kpd
perkembangan keluarga dan perubahan perilaku
sehat.
Pengumpulan data, dapat dilakukan melalui cara :
1.Wawancara : yang berkaitan dengan hal-hal
yang perlu diketahui, baik aspek fisik, mental,
sosial budaya, ekonomi, kebiasaan, lingkungan
dsb.
2.Pengamatan/observasi : terhadap hal-hal yang
tidak perlu ditanyakan, krn sdh dianggap cukup
melalui pengamatan sj, diantaranya yang
berkaitan dengan lingkungan fisik, mis ventilasi,
penerangan, kebersihan dsb.
• Studi dokumentasi : berkaitan dengan
perkembangan anak, diantaranya melalui Kartu
Menuju Sehat (KMS), kartu keluarga dan
catatan-catatan kesehatan lainnya.
• Pemeriksaan Fisik : dilakukan terhadap anggota
keluarga yang mempunyai masalah kesehatan
dan keperawatan, berkaitan dengan keadaan
fisik mis kehamilan, kelainan organ tubuh dan
tanda-tanda penyakit.
Tahapan Proses Keperawatan Keluarga :
Pengkajian keluarga dan individu dalam keluarga,
yg termasuk pada pengkajian keluarga adalah :
1. Mengidentifikasi data umum, data demografi
dan sosio kultural.
2. Riwayat dan tahapan perkembangan
3. Data Lingkungan
4. Struktur Keluarga dan fungsi keluarga
5. Stress dan koping keluarga
6. Harapan keluarga
7. Perkembangan keluarga
8. Pemeriksaan fisik
9. Data tambahan
Sedangkan yg termasuk pada pengkajian
terhadap individu sebagai anggota keluarga,
adalah pengkajian :
1. Fisik
2. Mental
3. Emosi
4. Sosial
5. Spiritual
Dari hasil pengumpulan data tersebut maka
akan dapat diidentifikasi masalah kesehatan
yang dihadapi keluarga :
Contoh :
1. Imunisasi tidak lengkap pada An ‘S’
2. Perubahan peran menjadi orangtua tunggal
pada Bapak I yang berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga mengenal masalah
peran orang tua tunggal setelah istrinya
meninggal
3. Resiko penyebaran penyakit kulit pada
anggota keluarga.
b. Penjajakan II
Pengkajian yang tergolong dalam penjajakan II
diantaranya pengumpulan data-data yang berkaitan
dengan ketidakmampuan keluarga dalam menghadapi
masalah kesehatan sehingga dapat ditegakkan diagnosa
keperawatan.
Adapun ketidakmampuan keluarga mengenal masalah
diantaranya :
1.Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah
kesehatan.
2.Ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan
3.Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga.
4. Ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan
5.Ketidakmampuan keluarga memanfaatkan fasilitas
kesehatan
Analisa data
Analisa data merupakan kegiatan pemilahan
data dalam rangka proses klarifikasi dan validasi
informasi untuk mendukung penegakan
diagnosa keperawatan yang akurat.
Review data yang dapat menghubungkan antara
penyebab dan masalah yang ditegakan.
Menghubungkan data dari pengkajiaan yang
berpengaruh kepada munculnya suatu masalah.
1. Keadaan kesehatan yang normal dari setiap
anggota keluarga, meliputi :
a.keadaan kes. Fisik, mental, sosial anggota
keluarga.
b.keadaan pertumbuhan dan perkembangan
anggota keluarga.
c.keadaan gizi anggota keluarga
d.Status imunisasi anggota keluarga
e.Kehamilan dan keluarga berencana.
2. Keadaan rumah dan sanitasi lingkungan,
meliputi :
a.Rumah meliputi : ventilasi, penerangan,
kebersihan, konstruksi, luas rumah
dibandingkan dengan jumlah anggota keluarga
dsb
b. Sumber air minum
c. Jamban keluarga
d. Tempat pembuangan air limbah
e. Pemanfaatan pekarangan yang ada dsb
3. Karakteristik keluarga :
a. Sifat-sifat keluarga
b. Dinamika dalam keluarga
c. Komunikasi dalam keluarga
d. Interaksi antar anggota keluarga
e. Kebiasaan dan nilai-nilai yang berlaku dalam
keluarga.
Diagnosa Keperawatan keluarga
Merupakan kumpulan pernyataan, uraian dari
hasil wawancara, pengamatan langsung dan
pengukuran dengan menunjukkan status
kesehatan mulai dari potensial, resiko tinggi
sampai masalah aktual.
Struktur diagnosa keperawatan terdiri atas
formulasi PES (Problem, Etiologi dan
Sign/Symptom)
Tipe-tipe diagnosa keluarga diantaranya :
Aktual, Resiko tinggi, Potensial.
Perumusan diagnosa keperawatan keluarga
menggunakan aturan yang telah disepakati,
terdiri atas :
• Masalah (problem)  pernyataan tidak
terpenuhinya kebutuhan dasar manusia yang
dialami oleh keluarga atau anggota keluarga.
• Penyebab (etiologi)  suatu pernyataan yang
dapat menyebabkan masalah dengan mengacu
kepada 5 tugas keluarga.
• Tanda/gejala (sign/symptom)  sekumpulan
data subjektif dan objektif yang diperoleh
perawat dari keluarga secara langsung atau tidak
langsung, yang mendukung masalah dan
penyebab
Tipologi masalah
• Tipologi diagnosa keperawtan keluarga dibedakan
menjadi 3 kelompok, yaitu :
• Diagnosa aktual  masalah keperawatan yang sedang
dialami keluarga dan memerlukan bantuan dari perawat
dengan cepat.
Contoh :Gangguan pemenuhan kebutuhan istirahat
tidur pada Ibu B keluarga Bapak Am yang
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
memodifikasi lingkungan yang nyaman untuk istirahat
dan tidur.
• Diagnosa resiko tinggi  masalah keperawatan yang
belum terjadi, tetapi tanda untuk menjadi masalah
keperawatan aktual dapat terjadi dengan cepat apabila
tidak segera mendapat bantuan perawat.
Contoh :Resiko tinggi (resti) terjadinya serangan ulang
yang berbahaya pada lansia Er keluarga Bapak Li
yang berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan
(puskesmas) yang dekat dengan tempat tinggal
keluarga.
• Diagnosa potensial  suatu keadaan sejahtera dari
keluarga ketika keluarga telah mampu memenuhi
kebutuhan kesehatannya dan mempunyai sumber
penunjang kesehatan yang memungkinkan dapat
ditingkatkan.
Contoh : Potensial peningkatan kesejahteraan Ibu Ju
yang sedang hamil di keluarga Bapak Man.
Diagnosa Keperawatan Keluarga menurut NANDA yang
dapat digunakan sebagai berikut :
Lingkungan
1. Kerusakan penatalaksanaan pemeliharaan rumah
(Higienis lingkungan)
2. Risiko terhadap cedera (lingkungan)
3. Risiko terjadi penularan penyakit (lingkungan)

Struktur Komunikasi
komunikasi keluarga disfungsional

Struktur Peran
1. Berduka dan diantisipasi
2. Berduka disfungsional
3. Isolasi sosial
4.Perubahan dalam proses keluarga (dampak adanya
orang yg sakit terhadap keluarga).
5. Potensial peningkatan menjadi orang tua
6. Perubahan menjadi orang tua (krisis menjadi orang tua)
7. Perubahan penampilan peran
8. Gangguan citra tubuh.

Fungsi Afektif
1. Perubahan proses keluarga
2. Perubahan menjadi orang tua
3. Potensial peningkatan menjadi orang tua
4. Berduka diantisipasi
5. Koping keluarga tidak efektif, menurun
6. Koping keluarga tidak efektif, ketidakmampuan
7. Risiko terhadap tindakan kekerasan.
Fungsi Sosial
1. Perubahan proses keluarga
2. Perilaku mencari bantuan kesehatan
3. Konflik peran orang tua
4. Potensial peningkatanmenjadi orang tua
5. Perubahan menjadi orang tua
6. Perubahan pertumbuhan dan perkembangan
7. Perubahan pemeliharaan kesehatan
8. Kurang pengetahuan
9. Isolasi sosial
10. Kerusakan interaksi sosial
11. Risiko terhadap tindakan kekerasan
12. Ketidakpatuhan
13. Gangguan identitas pribadi
Fungsi Perawatan Kesehatan
1. Perubahan pemeliharaan kesehatan
2. Potensial peningkatan pemeliharaan kesehatan
3. Perilaku mencari pertolongan kesehatan
4. Ketidakefektifan penatalaksanaan aturan terpeutik
keluarga
5. Siriko terhadap penularan penyakit

Strategi Koping
1. Potensial peningkatan koping keluarga
2. Koping keluarga tidak efektif, menurun
3. Koping keluarga tidak efektif, ketidakmampuan
4. Risiko terhadap tindakan kekerasan.
Menetapkan Etiologi
Menentukan penyebab atau etiologi dalam perumusan
diagnosa kep. dgn model single diagnosis diangkat dari 5
tugas keluarga :
1.Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah
kesehatan.
2.Ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan
3.Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga.
4. Ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan
5.Ketidakmampuan keluarga memanfaatkan fasilitas
kesehatan
Prioritas Masalah
Merupakan langkah selanjutnya setelah
menentukan masalah atau diagnosa keperawatan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam prioritas
masalah adalah sebagai brkt :
1. Tidak mungkin masalah-masalah kesehatan
dan keperawatan dalam keluarga dapat
diatasi sekaligus.
2. Perlu mempertimbangkan masalah-masalah
yang dapat mengancam kehidupan keluarga
seperti masalah penyakit.
3.Perlu mempertimbangkan respons dan
perhatian keluarga terhadap asuhan
keperawatan yang akan diberikan.
4.Keterlibatan keluarga dalam memecahkan
masalah yang mereka hadapi.
5. Sumber daya keluarga yang dapat menunjang
pemecahan masalah kesehatan/keperawatan
keluarga.
6. Pengetahuan dan kebudayaan keluarga.
Kriteria Prioritas Masalah
1. Sifat masalah, dikelompokan menjadi :
Ancaman kes. : ad/ keadaan2 yg dpt
memungkinkan terjadinya penyakit,
kecelakaan dan kegagalan dalam mencapai
potensi kesehatan. Yg termasuk ancaman kes.
Ad/
a. Penyakit keturunan
b.keluarga/anggota keluarga yg menderita
penyakit menular.
c. Jumlah anggota keluarga terlalu besar dan
tidak sesuai dgn kemampuan dan sumber
daya keluarga. Sprt jumlah anak trlalu
banyak sedangkan penghasilan kecil.
d. Kekurangan atau kelebihan gizi
e.Risiko terjadinya kecelakaan dlm keluarga, mis
benda tajam diletakkan sembarang tempat,
tangga rumah trlalu curam.
f. Sanitasi lingkungan buruk :
•Ventilasi, penerangan kurang baik
•T4 pembuangan sampah yg btdk memenuhi
syarat
•T4 pembuangan tinja mencemari sumber air
minum.
•SPAL, sumber air minum yg tdk memenuhi
syarat kes.
•Polusi udara
g. Imunisasi anak yg tidak lengkap.
h. kebiasaan-kebiasaan yg merugikan kes.
• Merokok, minuman keras, tdk memakai alas
kaki, makan obat tanpa resep, personal
hygiene kurang dan kebiasaan makan daging
mentah.
2. Kurang / tidak sehat : ad/ kegagalan dalam
memantapkan kesehatan. Yg termasuk didlmnya
ad/ :
a. keadaan sakit apakah sesudah atau sebelum
diagnosa.
b.kegagalan dalam pertumbuhan dan
perkembangan anak tdk sesuai dengan
pertumbuhan normal.
3. Situasi krisis : ad/ saat-saat yg banyak
menuntut individu a/ keluarga dlm
menyesuaikan diri termasuk jg dlm hal sumber
daya keluarga.
a. perkawinan, kehamilan, persalinan, masa
nifas, abortus.
b. menjadi orang tua, kematian anggota
keluarga, pindah rumah, anak remaja,
kehilangan pekerjaan.
Kemungkinan masalah dapat diubah,
ad/kemungkinan keberhasilan untuk mengurangi
masalah atau mencegah masalah bila dilakukan
intervensi keperawatan dan kes.
Potensi masalah untuk dicegah, ad/ sifat dan
beratnya masalah yang akan timbul dan dapat dikurangi
atau dicegah melalui tindakan keperawatan dan
kesehatan.
Masalah menonjol, ad/cara keluarga melihat dan
menilai masalah dalam hal beratnya dan mendesaknya
untuk diatasi melalui intervensi keperawatan dan kes.
Thank’s…

Continued…

Você também pode gostar