Você está na página 1de 25

AKUNTANSI PEMERINTAHAN DAN

OTONOMI DAERAH
AKUNTANSI KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN
Kelompok 8 :
1. Talitha Nur Aini (12030116120013)
2. Luthfina Nurin Shabrina (12030116120025)
3. Ekrak Puji Lestari (12030116120045)
4. Naufal Rheza Pratama (12030116140149)
5. Lydia Pramudyawardhani (12030116140151)

Semarang, 17 April 2018


OUTLINE PEMBAHASAN

1 PENDAHULUAN, DEFINISI, DAN KONSTRUKSI


DALAM PENGERJAAN

KONTRAK KONSTRUKSI, PENYATUAN DAN SEGMENTASI


2 KONTRAK KONSTRUKSI, DAN PENGAKUAN KDP

3 PENGUKURAN

PENGUNGKAPAN DAN PELAPORAN


4
AKUNTANSI KDP OLEH UAKPA/UAKPB
5
6 DIREKTORAT KERJASAMA DAN PEMBERDAYAAN 2015 | 2
1
PENDAHULUAN

3
RUANG LINGKUP

RUANG LINGKUP
Suatu entitas akuntansi yang melaksanakan pembangunan aset
tetap untuk dipakai dalam penyelenggaraan kegiatan
pemerintahan dan/atau masyarakat dalam suatu jangka waktu
tertentu, baik pelaksanaan pembangunannya dilakukan secara
swakelola atau oleh pihak ketiga, wajib menerapkan standar ini.

DIREKTORAT KERJASAMA DAN PEMBERDAYAAN 2015 | 4


TUJUAN

Tujuan penyusunan pembahasan Akuntansi Konstruksi Dalam


Pengerjaan adalah memberi petunjuk kepada organisasi yang
terkait dalam pelaksanaan pencatatan dan pelaporan KDP agar
organisasi tersebut memiliki persepsi yang sama sehingga
tercapai keseragaman dalam akuntansi KDP. Sedangkan tujuan
akuntansi KDP adalah:
1. menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu tentang
KDP;
2. mengamankan transaksi KDP melalui pencatatan, pemrosesan,
dan pelaporan transaksi keuangan yang konsisten;
3. mendukung penyelenggaraan SAPP yang menghasilkan
informasi KDP sebagai dasar pertanggungjawaban dan
DIREKTORAT KERJASAMA DAN PEMBERDAYAAN 2015| 5
DEFINISI

a. Kontrak konstruksi adalah perikatan yang dilakukan secara khusus untuk


konstruksi suatu aset atau suatu kombinasi yang berhubungan erat satu sama
lain atau saling tergantung dalam hal rancangan, teknologi, dan fungsi atau
tujuan atau penggunaan utama.
b. Kontraktor adalah suatu entitas yang mengadakan kontrak untuk membangun
aset atau memberikan jasa konstruksi untuk kepentinganentitas lain sesuai
dengan spesifikasi yang ditetapkan dalam kontrak konstruksi.
c. Klaim adalah jumlah yang diminta kontraktor kepada pemberi kerja sebagai
penggantian biaya-biaya yang tidak termasuk dalam nilai kontrak
d. Retensi adalah jumlah termin (progress billing) yang belum dibayar hingga
pemenuhan kondisi yang ditentukan dalam kontrak untuk pembayaran jumlah
tersebut.
e. Termin (progress billing) adalah jumlah yang ditagih untuk pekerjaan yang
dilakukan dalam suatu kontrak baik yang telah dibayar ataupun yang belum
dibayar oleh pemberi kerja.

DIREKTORAT KERJASAMA DAN PEMBERDAYAAN 2015 |


2
KONTRAK KONSTRUKSI, PENYATUAN
DAN SEGMENTASI KONTRAK
KONSTRUKSI, DAN PENGAKUAN KDP

7
KONTRAK KONSTRUKSI

Kontrak konstruksi dapat meliputi:


(a) kontrak untuk perolehan jasa yang berhubungan
langsung dengan perencanaan konstruksi aset, seperti jasa
arsitektur;
(b) kontrak untuk perolehan atau konstruksi aset;
(c) kontrak untuk membongkar atau merestorasi aset dan
restorasi lingkungan.

DIREKTORAT KERJASAMA DAN PEMBERDAYAAN 2015 | 8


PENYATUAN DAN SEGMENTASI KONTRAK
KONSTRUKSI

Jika suatu kontrak konstruksi mencakup sejumlah aset,


konstruksi dari setiap aset diperlakukan sebagai suatu kontrak
konstruksi yang terpisah apabila semua syarat di bawah ini
terpenuhi:
(a) Proposal terpisah telah diajukan untuk setiap aset;
(b) Setiap aset telah dinegosiasikan secara terpisah dan
kontraktor serta pemberi kerja dapat menerima atau menolak
bagian kontrak yang berhubungan dengan masing-masing aset
tersebut;
(c) Biaya masing-masing aset dapat diidentifikasikan.

DIREKTORAT KERJASAMA DAN PEMBERDAYAAN 2015 | 9


PENGAKUAN KONSTRUKSI DALAM
PENGERJAAN

Suatu benda berwujud harus diakui sebagai Konstruksi


Dalam Pengerjaan jika:
(a) besar kemungkinan bahwa manfaat ekonomi masa yang akan
datang berkaitan dengan aset tersebut akan diperoleh;
(b) biaya perolehan tersebut dapat diukur secara andal; dan
(c) aset tersebut masih dalam proses pengerjaan.

Konstruksi Dalam Pengerjaan biasanya merupakan aset yang


dimaksudkan digunakan untuk operasional pemerintah atau
dimanfaatkan oleh masyarakat dalam jangka panjang dan oleh
karenanya diklasifikasikan dalam aset tetap.

DIREKTORAT KERJASAMA DAN PEMBERDAYAAN 2015 | 10


3
PENGUKURAN

DIREKTORAT KERJASAMA DAN PEMBERDAYAAN 2015 | 11


PENGAKUAN
KDP dicatat dengan biaya perolehan
BIAYA KONSTRUKSI
Biaya-biaya yang dapat dikapitalisasikan untuk
KDP:
1. Nilai KDP yang dikerjakan secara swakelola:
a. Biaya yang berhubungan langsung dengan
kegiatan konstruksi
b. Biaya yang dapat didistribusikan pada
kegiatan pada umumnya dan dapat
dialokasikan ke konstruksi tersebut
c. Biaya lain yg secara khusus dibayarkan
sehubungan konstruksi yg bersangkutan
DIREKTORAT KERJASAMA DAN PEMBERDAYAAN 2015 |
2. Nilai KDP yang dikerjakan oleh kontraktor melalui kontrak
konstitusi:

a. Termin yang telah dibayarkan kepada kontraktor


sehubungan dgn tingkat penyelesaian pekerjaan

b. Kewajiban yg masih harus dibayar kepada kontraktor


berhubung dengan pekerjaan yg telah diterima tetapi
belum dibayar pd tanggal pelaporan

c. Pembayaran klaim pada kontraktor atau pihak ketiga


sehubungan dengan pelaksanaan kontrak konstruksi
DIREKTORAT KERJASAMA DAN PEMBERDAYAAN 2015 |
CONTOH

Pada 31 Desember 2007 diperhitungkan tanah yang telah dibebaskan


sedang dilakukan pembangunan yang telah menelan biaya proses
berupa pengurugan, perataan dan pemadatan sebesar Rp
120.000.000,- sehingga nilai tanah dalam pembangunan tersebut
sebesar Rp 10.370.000.000,- Maka ayat jurnalnya adalah sebagai
berikut:
Dr Kontruksi dalam Pengerjaan Rp 10.370.000.000,-
Cr Aset Tetap Lainnya Rp
10.370.000.000,-
Dimisalkan pada 25 Juli 2008 dikeluarkan uang sebesar Rp
550.000.000,- untuk pekerjaan pengurugan, perataan dan pengerasan
tanah di atas, dan dinyatakan telah selesai dan siap untk dibangun
gedung perkantoran; maka ayat jurnalnya adalah sebagai berikut:
1. Mencatat pengeluaran uang untuk biaya pengurugan, perataan
dan pengerasan sebesar Rp 550.000.000,-
Dr Belanja Barang Rp 550.000.000,-
Cr Kas di Bendahara Umum Daerah
Rp 550.000.000,-
14
DIREKTORAT KERJASAMA DAN PEMBERDAYAAN 2015 |
4
PENGUNGKAPAN DAN PELAPORAN

DIREKTORAT KERJASAMA DAN PEMBERDAYAAN 2015 | 15


Akuntansi KDP adalah melakukan
serangkaian kegiatan yang
meliputi proses pencatatan,
pemgukuran, pengklasifikasian,
pengikhtisaran transaksi dan
kejadiankeuangan,
penginterprestasian atas
hasilnya, serta penyajian KDP
dalam neraca.
Akuntansi KDP dilaksanakan oleh
organisasi terkait, yaitu:
1. Unit Akuntansi Kuasa Pengguna
Anggaran;
DIREKTORAT KERJASAMA DAN PEMBERDAYAAN 2015 |
PENGUNGKAPAN DAN PELAPORAN

KDP dilaporkan dan disajikan di neraca


secara periodik yaitu semesteran/tahunan
sebagai akun terpisah dari masing-masing
aset tetap. Contoh penyajian akun KDP
dalam neraca :
ASET TETAP :
• Tanah
• Peralatan dan Mesin
• Gedung dan Bangunan Jalan, Irigasi, dan
Jaringan
• Aset Tetap Lainnya
DIREKTORAT KERJASAMA DAN PEMBERDAYAAN 2015 | 17
Dasar yang
Penyusunan/Pengungka
digunakan pan CALK
dalam Setiap satuan kerja
pelaksanaan mengungkapkan
informasi mengenai
akuntansi KDP konstruksi dalam
adalah sebagai pengerjaan dalam CALK
berikut: per jenis KDP sesuai
laporan KDP, termasuk:
1. L-KDP;
a.
2. Rincian Kontrak Konstruksi
Lap.BMN dan Dalam Pengerjaan berikut
tingkat penyelesaian dan jangka waktu penyelesaiaanya;
ADK.
b. Nilai kontrak konstruksi dan sumber pembiayaannya;
c. Jumlah biaya yang telah dikeluarkan;
d. Uang muka kerja yang diberikan;
e. Retensi

DIREKTORAT KERJASAMA DAN PEMBERDAYAAN 2015 | 18


5
Akuntansi KDP oleh UAKPA/UAKPB

DIREKTORAT KERJASAMA DAN PEMBERDAYAAN 2015 | 19


Akuntansi KDP oleh UAKPA

1. Penambahan dalam aset KDP


• Berdasarkan L-KDP yang diterima dari UAKPB,
UAKPA membuat Formulir Jurnal Aset (F-JA)
untuk mencatat penambahan nilai aset KDP.
• Jurnal untuk penambahan nilai aset KDP adalah:
Konstruksi Dalam Pengerjaan XXXXXX
Diinvestasikan dlm Aset Tetap
XXXXXX
• Jurnal untuk membatalkan jurnal korolari
adalah:
Diinvestasikan dlm Aset Tetap XXXXXX
DIREKTORAT KERJASAMA DAN PEMBERDAYAAN 2015 |
• F-JA tersebut direkam melalui Aplikasi SAKPA
untuk menyusun Laporan Keuangan berupa
Neraca.
• UAKPA mengirimkan Neraca beserta CALK
kepada unit akuntansi keuangan level atasnya
yaitu UAPPA-W s/d UAPA.

DIREKTORAT KERJASAMA DAN PEMBERDAYAAN 2015 |


2. Pengurangan dalam aset KDP
Setelah KDP selesai dibangun dan menjadi aset
definitif sebagai barang milik negara, UAKPB
melakukan perekaman aset definitif melalui
aplikasi SABMN.
• Jurnal untuk mencatat aset tetap definitif adalah:
Aset tetap definitf XXXXXX
Diinvestasikan dlm Aset Tetap
XXXXXX
• Jurnal korolari melalui program SABMN adalah:
Diinvestasikan dlm Aset Tetap XXXXXX

|
Aset tetap sebelum Disesuaikan
DIREKTORAT KERJASAMA DAN PEMBERDAYAAN 2015
• UAKPB menghasilkan Laporan BMN dan
ADK melalui aplikasi SABMN. Laporan
BMN dan ADK dikirm ke UAKPA.
Berdasarkan Lap.BMN, UAKPA
mengurangi/menghapus nilai aset KDP
dari Neraca dengan cara membuat
jurnal pengurangan/penghapusan KDP.
• Jurnal untuk mengurangi/menghapus
nilai aset KDP adalah:
Diinvestasikan dlm Aset Tetap
XXXXXX
Konstruksi Dalam Pengerjaan
XXXXXX
2015|
• Jurnal untuk menghapus jurnal
DIREKTORAT KERJASAMA DAN PEMBERDAYAAN
Selanjutnya UAKPA melakukan posting, sehingga
pada neraca muncul akun Aset Tetap definitif yang
sesuai yaitu:
• Tanah; atau
• Peralatan dan mesin; atau
• Gedung dan Bangunan; atau
• Jalan, Irigasi dan Jaringan; atau
• Aset Tetap Lainnya.

UAKPA mengirimkan Neraca beserta CALK kepada


unit akuntansi keuangan level atasnya yaitu UAPPA-W
s.d. UAPA.

DIREKTORAT KERJASAMA DAN PEMBERDAYAAN 2015 |


TERIMA KASIH
Semarang, 17 April 2018

DIREKTORAT KERJASAMA DAN PEMBERDAYAAN 2015 | 25

Você também pode gostar