Você está na página 1de 27

GANGGUAN

PERKEMBANGAN (AUTISME)
PEMBIMBING
DR. H. ISA MULTAZAM NOOR, SP.KJ

Kepaniteraan Klinik Stase Ilmu Kesehatan Jiwa


Rumah Sakit Jiwa Islam Klender
2018
ILUSTRASI KASUS
Seorang perempuan, 6 tahun, memiliki kemampuan berbicara dengan
berbahasa yang terbatas, ia hanya menggunakan kalimat yang
sederhana dan akan berbicara apabila diperintah. Ia tidak agresif,
tetapi ia sering mengamuk untuk mencari perhatian. Setiap
menginginkan sesuatu, ia biasanya menarik tangan ibunya untuk
menuruti keinginannya, jika tidak terpenuhi maka ia akan menangis
dan baru bisa diam jika diberikan apa yang ia inginkan.
Pasien cenderung melakukan gerakan berulang dan terus menerus,
termasuk menggigit dirinya sendiri, memukul kakinya, memutar
lidah, dan mengepalkan tangan. Ia memiliki keterampilan motorik
halus yang buruk, seperti menggenggam dengan telapak tangannya.
Kemampuan motorik kasarnya bagus, tetapi keseimbangannya tidak
terlalu baik. Pasien memiliki kontak mata yang baik dan pengasih
terhadap keluarganya.
Keterampilan sosial pasien tidak baik, apabila pasien mendapat
mainan yang disukainya, ia hanya fokus pada mainan itu tanpa
memperdulikan lingkungan sekitarnya. Pasien juga tidak mau
bermain dengan teman-teman seumurnya.
DAFTAR MASALAH
• Memiliki kemampuan verbal dengan kemampuan terbatas
• Sering mengamuk dan sering meminta perhatian
• Menunjukkan perilaku self-stimulatory; menggigit dirinya sendiri, memukul
kakinya, memutar lidah dan mengepalkan tangan
• Keterampilan motorik halusnya buruk; menggenggam dengan telapak
tangannya
• Kemampuan motorik kasarnya bagus, tetapi keseimbangannya tidak terlalu
baik
• Keterampilan sosial tidak baik; dia akan terlibat dalam permainan paralel jika
diarahkan untuk melakukannya, tetapi tidak akan mencari anak-anak lain
KRITERIA DIAGNOSIS

Diagnostic and Statistical Manual IV atau DSM-IV

International Classification of Diseases-10 atau ICD-10 WHO

Diagnosis bisa ditegakkan apabila : Enam atau Lebih Gejala dari (1),(2),dan
(3) dengan paling sedikit 2 dari (1) dan 1 dari masing-masing (2) dan (3)
1. GANGGUAN KUALITATIF INTERAKSI SOSIAL, YANG
TERLIHAT SEBAGAI PALING SEDIKIT 2 DARI GEJALA BERIKUT

Gangguan yang jelas dalam perilaku non-verbal (kontak mata, ekspresi wajah, posisi tubuh, dan mimik
untuk mengatur interaksi sosial )

Tidak bermain dengan teman seumurnya, dengan cara yang sesuai

Tidak berbagi kesenangan, minat, atau kemampuan mencapai sesuatu hal dengan orang lain

Kurangnya interaksi sosial timbal balik


2. GANGGUAN KUALITATIF KOMUNIKASI YANG TERLIHAT
SEBAGAI PALING TIDAK SATU DARI GEJALA BERIKUT

Keterlambatan atau belum dapat mengucapkan kata-kata berbicara, tanpa disertai usaha kompensasi
dengan cara lain, misalnya mimik dan bahasa tubuh

Bila dapat berbicara, terlihat gangguan kesanggupan memulai atau mempertahankan komunikasi
dengan orang lain

Penggunaan bahasa yang stereotipik dan berulang, atau bahasa yang tidak dapat dimengerti

Tidak adanya cara bermain yang bervariasi dan spontan, atau bermain meniru secara sosial yang
sesuai dengan umur perkembangannya
3. PERILAKU, MINAT, DAN AKTIVITAS YANG TERBATAS,
BERULANG, DAN TIDAK BERUBAH (STEREOTIPIK), YANG
DITUNJUKKAN DENGAN ADANYA 2 DARI GEJALA BERIKUT

Minat yang terbatas, stereotipik dan menetap dan abnormal dalam intensitas dan focus

Keterikatan pada ritual yang spesifik tetapi tidak fungsional secara kaku dan tidak fleksibel

Gerakan motorik yang stereotipik dan berulang, misalnya flapping tangan dan jari, gerakan tubuh yang
kompleks

Preokupasi terhadap bagian dari benda


DIAGNOSIS MULTIAKSIAL
Aksis I : -Autisme pada anak (F84.0)
Aksis II : Tidak ada diagnosis
Aksis III : Tidak ada diagnosis
Aksis IV : Tidak ada diagnosis
Aksis V : GAF 50-41
TINJAUAN
PUSTAKA
PENDAHULUAN

AUTISME : yaitu suatu istilah yang menggambarkan adanya gangguan perkembangan


pervasive yang mengakibatkan adanya gangguan pada bidang bahasa perilaku,
komunikasi dan interaksi sosial

Keluhan orang tua pada umumnya keterlambatan bicara, acuh tak acuh

Anak juga tidak dapat membentuk ikatan emosionil dengan orang – orang di sekitarnya
dan yang paling menonjol adalah mereka pada umumnya melakukan aktifitas yang
berulang – ulang (obsesif stereotipik)
Ditemukan oleh Leo Kanner tahun 1943, autisme terdapat pada semua negara tidak
memandang ras, etnis,agama maupun latar belakang sosial ekonomi

Termasuk dalam pervasive developmental disorders dan Autistics Spectrums Disorder

Autisme bukan hanya gangguan fungsional semata tapi juga didasari oleh gangguan
organik dan perkembangan otak, dapat disertai dengan kelainan neurokimiawi dan
neurobiologik.
DEFINISI

Autisme berasal dari bahasa Yunani  autos yang berarti sendiri, merupakan
suatu perkembangan fungsi otak yang mencakup bidang sosial dan afek,
komunikasi verbal dan non verbal, imajinasi, fleksibilitas, lingkup interest
(minat), kognisi dan atensi merupakan suatu kelainan dengan ciri
perkenbangan yang terlambat atau abnormal dari hubungan sosial dan
bahasa
Autisme secara tipikal ditandai sebagai bagian dari kelompok
gangguan yang terdiri dari sindrom Asperger (AS) dan gangguan
menetap / pervasive developmental disorders (PDD) lainnya.

Sindrom Asperger PDD (Pervasive Developmental


keterlambatan yang bermakna secara klinik
Disorders) digunakan untuk
dalam perkembangan bahasa (1 kata pada
umur 2 tahun), selain gejala-gejala
mengkategorikan anak-anak yang
kegagalan interaksi sosial dan tingkah laku, kriterianya kurang sesuai untuk
perhatian/aktifitas yang terbatas dan autisme tetapi mereka sangat
berulang yang menandai “autism-spectrum mendekati diagnosis autisme dengan
disorders” (ASDs) 2-3 gejala autisme.

Autisme infantil  awitan sebelum umur 30 – 36 bulan (gangguan pada interaksi


sosial, tingkah laku terbatas dan berulang/ repetisi)
Gangguan dalam bidang interaksi
sosial

Gangguan dalam bidang


Gangguan dalam
komunikasi verbal maupun non
persepsi sensoris.
verbal.

GEJALA
AUTISME

Gangguan dalam Gangguan dalam


bidang bidang perilaku dan
perasaan/emosi. bermain.
PREVALENSI
Prevalensi berkisar 4 per 10.000 penduduk
dan pengidap autisme laki laki > banyak
daripada wanita

Pada wanita sering kali lebih berat dan


ditemukan adanya riwayat gangguan
kognitif pada keluarga

90 – 95% penyebab tidak diketahui, namun


berkaitan dengan adanya kelainan
neurokimiawi, neurobiologik dan beberapa
penyakit misalnya sindroma rett, sindroma
fragile – X, fenilketonuria, rubella, dll
Faktor Psikodinamik dan
Faktor biokimia
keluarga

Faktor organik neuro


Multifaktor Faktor neuroanatomi
biologik

Faktor genetik Faktor perinatal


Faktor imunologik
Sel sel pada amigdala Hipoplasia cerebelum
lebih kecil,tampak lebih dan sisterna limbik dan
padat dibanding sel menurunnya impuls
normal penghambat gerakan
tubuh yang berpusat di
serebelum ke korteks

Gangguan
metabolisme
serotonin diduga
sangat berperan
dalam patofisiologi
autisme

HIPOTESA
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Tidak ada pemeriksaan penunjang yang dapat memastikan diagnosis dari autisme
MANAJEMEN AUTIS

MEDIKAMENTOSA NON MEDIKAMENTOSA

LEBIH DITEKANKAN PADA NON


MEDIKAMENTOSA
TERAPI TERAPI OKUPASI
PERKEMBANGAN/INTERVENSI TERAPI PERILAKU
DINI

AUDITORY INTEGRATION PERBAIKAN


TERAPI PADA AUTISME
TRAINING METABOLISME

TERAPI WICARA TERAPI EDUKASI


INTERVENSI KELUARGA
TERAPI DIET
TERAPI SENSORI INTERGRASI SNOEZELEN

TERAPI PADA AUTISME

OLAH MUSIK PERBAIKAN METABOLISME


TERAPI OROFARING
TERAPI MEDIKAMENTOSA

Terapi medikamentosa hanya terapi pendamping bukan yang utama

Obat hanya untuk membantu mengatasi masalah – masalah yang tidak


dapat diatasi dengan metode non obat spt : hiperaktivitas, agresivitas,
menyakiti diri, dll

Atau kombinasi antara metode medikamentosa dan non


medikamentosa dapat memberikan hasil yang lebih baik
MEDIKAMENTOSA

STIMULAN
Inatensi merupakan suatu gejala yang dapat mengganggu proses belajar(bedakan antara
inatensi akibat ADHD dan Autisme) terapi yang bisa diberikan adalah deksamfetamin,
levoamfetamin,metilfenidatdapat meningkatkan atensi dan mengurangi distraktibilitas.
Dosis 0,3mg/kgbb

AGONIS RESEPTOR ALPHA ADRENERGIK


Dapat menurunkan agresivitas, temper tantrum, impulsivitasdan hiperaktivitas dimulai
dengan dosis rendah 0,025 – 0,05 mg diberikan 2 kali sehari (maksimal 0,3 – 0,6 mg/hari)
BETA ADRENERGIK BLOCKER
PROPANOLOL  dipakai dalam mengatasiagresivitas terutama yang disertai dengan
agitasi dan anxietas. Dosis : 1 – 5 mg/kg/hari atau lebih

POTENT LONG ACTING OPIOID ANTAGONIST


NALTREKSON memiliki potensi untuk mengatasi masalah perilaku melukai diri sendiri
dengan dosis 0,5 – 2 mg/kgbb/hari

SPESIFIK SEROTONIN REUPTAKE INHIBITOR (SSRI)


Digunakan untuk mengatasi perilaku stereotipik spt perilaku melukai diri sendiri,
resisten terhadap perubahan hal – hal rutin, obsesif dan anxietas
Pemberian dimulai dengan dosis terkecil dan perlahan mulai ditingkatkan sampai
dosis terapeutik (fluoxetin dan fluvoksamin)
NEUROLEPTIK
• potensi rendah (thioridazine) dapat menurunkan agitasi dan agresivitas dosis 0,5
– 0,3 mg/kgbb/hari dibagi dalam 2 – 3 dosis
•Tipikal potensi tinggi (Haloperidol dan pimozide) dapat menurunkan agresivitas,
hiperaktivitas, iritabilitas dan stereotipik. Diberikan dalam dosis kecil 0,25 – 0,3
mg/hari
•Atipikal (Risperidone) perbaikan hubungan sosial, atensi, dan gejala obsesif

•ANTIEPILEPSI
Digunakan pada kasus autisme yang disertai dengan epilepsi (1/3 kasus autisme
disertai dengan epilepsi), misalnya asam valproat (depakene)

•NOOTROPIK
Pirasetam  untuk memperbaiki gangguan perkembangan bahasa karena obat ini
terbukti mampu memperbaiki fungsi hemisfer kiri

Você também pode gostar