Você está na página 1de 7

Mifta Sardilla

Kapasitas/daya dukung tanah (bearing capacity) adalah


kekuatan tanah untuk menahan suatu beban yang bekerja
padanya yang biasanya disalurkan melalui pondasi.
Kapasitas/daya dukung tanah batas (qu = qult = ultimate bearing
capacity) adalah tekanan maksimum yang dapat diterima oleh
tanah akibat beban yang bekerja tanpa menimbulkan
kelongsoran geser pada tanah pendukung tepat di bawah dan
sekeliling pondasi.
Metode Vesic (1973, 1974) dalam Bowles (1992) yang pada
dasarnya pengembangan metode Hansen, memiliki perbedaan
pada pemakaian Nγ. menggunakan persamaan Nγ = 2(Nq + 1)
tan. Beberapa faktor Vesic itu kurang konservatif daripada
faktor-faktor Hansen dan kedua metode tersebut tidak ada yang
telah diuji kebenarannya secara luas memakai pengujian-
pengujian lapangan berskala penuh, maka harus sangat berhati-
hati dalam pemakaiannya
Vesic menganalisa daya dukung tanah berdasarkan prinsip
superposisi yang diperoleh dari beberapa peneliti, yaitu:
Analisa daya dukung Vesic memperhitungkan faktor kedalaman
pondasi, kemiringan dan eksentrisitas beban, kemiringan dasar
dan kemiringan permukaan seperti halnya Brinch Hansen.
Analisa ini dinyatakan selengkapnya sebagai berikut.

dimana:
Qu= beban vertikal ultimit, dapat miring dan eksentris (kN)
B= lebar pondasi (m)
L’= panjang efektif pondasi (m)
B’= lebar efektif pondasi (m)
γ= berat volume tanah (kN/m3)
c= kohesi tanah (kN/m2)
Po= γ.fD= tekanan overburden pada dasar pondasi (kN/m2)
sc, sq, sγ= faktor-faktor bentuk pondasi
dc, dq, dγ= faktor-faktor kedalaman pondasi
Untuk faktor-faktor bentuk pondasi, Vesic menyarankan
pemakaian faktor bentuk pondasi dari De Beer (1970) sedangkan
untuk faktor-faktor kedalaman, Vesic mengadopsi faktor
kedalaman dari Hansen (1970).

Você também pode gostar