Você está na página 1de 19

KORUPSI

DAN
PENCUCIAN
UANG
MUHAMMAD HAFIDZ AKBAR
Money Laundering/
Pencucian Uang
 Perbuatan menempatkan, mentransfer,
membayarkan,membelanjakan,menghib
ahkan,menyumbangkan, menitipkan,
membawa keluar negeri, menukarkan,
atau perbuatan lainnya atas harta
kekayaan yang diketahuinya atau
diduga (seharusnya “patut diduga”)
dengan maksud untuk menyembunyikan,
atau menyamarkan asal usul harta
kekayaan sehingga seolah – olah
menjadi harta kekayaan yang sah
Proses Pencucian Uang
Penempatan/ Placement
 menempatkan (mendepositokan) uang
haram tersebut ke dalam sistem
keuangan (financial system). Pada tahap
ini, bentuk dari uang hasil kejahatan harus
dikonversi untuk menyembunyikan asal-
usul yang tidak sah dari uang itu
Pelapisan/ Layering/ Heavy Soaping
 memindahkan uang tersebut dari satu bank ke bank lain
(transfer kawat/ wire transfer), hingga beberapa kali.

 Mengirimkan dari perusahaan gadungan yang satu ke


perusahaan gadungan yang lain

 mendirikan perusahaan fiktif, melakukan pembelian


barang – barang bernilai tinggi seperti efek-efek atau alat-
alat transportasi seperti pesawat, alat-alat berat dengan
atas nama orang lain untuk mengubah bentuk aset

Pelapisan bertujuan untuk membuat uang kotor memiliki


tingkat kesulitan untuk dilacak atau ditelusuri
Integrasi/ Itegration/ Spin Dry
 Uang hasil pencucian kembali masuk ke
dalam sistem perekonomian dalam bentuk
yang terlihat berasal dari transaksi yang legal.
Transaksi ini dapat disertai dengan penjualan
aset lain (contohnya real estat) yang telah
dibeli selama tahap pelapisan atau
pemberian dana pada kegiatan bisnis
tempat pihak yang melakukan pencucian
uang biasanya berinvestasi.
Mendeteksi Skema Pencucian
Uang
 Melakukan pembelian aset dalam jumlah besar
 Melakukan pembelian aset dengan menggunakan nama orang
lain
 Menggunakan kotak suara atau alamat pengiriman yang umum
dan bukan alamat rumah ketika terkait dengan pelaksanaan suatu
kontrak.
 Memiliki aset yang bernilai mahal tanpa keabsahan dokumen
yang seharusnya dapat dimilikinya,
 Melakukan aktivitas perbankan yang mencurigakan seperti
penggunaan cek atau melakukan permintaan uang pada kasir
secara berlebihan,
 Kegiatan bisnis tidak terlihat menghasilkan sejumlah pendapatan
yang sah secara berkelanjutan,
 Orang yang selalu merahasiakan pekerjaannya namun hidup
dengan gaya hidup yang mewah
Corruption/ Korupsi
 Korupsi adalah tindakan pejabat publik,
baik politisi maupun pegawai negeri, serta pihak lain yang
terlibat dalam tindakan itu yang secara tidak wajar dan
tidak legal menyalahgunakan kepercayaan publik yang
dikuasakan kepada mereka untuk mendapatkan
keuntungan sepihak.

Unsur – unsur dalam tindak pidana korupsi:


 Perbuatan melawan hukum
 Penyalahgunaan kewenangan, kesempatan, atau sarana,
 Memperkaya diri sendiri, orang lain, atau korporasi, dan
 Merugikan keuangan negara atau perekonomian negara
Skema korupsi
1. Skema penyuapan
 Kickback adalah pembayaran yang tidak diungkapkan
yang dibuat oleh pemasok untuk pegawai perusahaan
yang melakukan pembelian. Tujuan kickback untuk
mendapatkan pegawai yang dapat diajak bekerja sama
dalam skema penagihan yang lebih saji

 bid-rigging terjadi ketika pegawai yang curang membantu


pemasok untuk memenangkan kontrak melalui proses
lelang yang kompetitif. Cara melakukan kecurangan
dalam penawaran kompetitif tergantung pada tingkat
pengaruh pegawai yang disuap.
2. Skema konflik kepentingan
 Konflik kepentingan terjadi ketika pegawai,
manajer, atau eksekutif memiliki kepentingan
ekonomi atau kepentingan pribadi yang
tidak diungkapkan dalam suatu transaksi
yang berdampak buruk terhadap
keberlangsungan perusahaan. Elemen yang
cukup penting dalam kasus konflik
kepentingan adalah bahwa pelaku
kecurangan harus mengambil keuntungan
dari pemberi kerjanya.
3. Skema pemerasan ekonomi
 Pemerasan adalah tindakan tindakan
criminal yang terjadi ketika seseorang
memperoleh uang, properti, atau jasa lain
melalui intimidasi atau ancaman dengan
kerusaakan fisik atau reputasi kecuali jika ia
membayar sejumlah uang atau properti
dengan nilai tertentu. Contohnya dalam
perusahaan, pemasok mengancam eksekutif
untuk melakukan tindakan tertentu.
4. Skema penerimaan ilegal
 Skema penerimaan ilegal merupakan skema ynag
dilakukan oleh seseorang dengan menawarkan,
memberikan, atau mencoba memberikan sesuatu
yang memiliki nilai dengan tujuan untuk
memengaruhi keabsahan tindakan atau
memberikan penghargaan terhadap seseorang
karena telah membuat keputusan yang
diinginkannya tanpa sepengetahuan atau
persetujuan pihak – pihak yang berwenang.
Contohnya, manajer yang terpengaruh untuk
membuat keputusan keuangan yang didasarkan
pada hadiah atau penghargaan yang tidak
diungkapkan.
Faktor - faktor yang
mendorong munculnya
korupsi
 Faktor internal  Faktor eksternal
1. Sifat tamak/rakus 1. Aspek sikap
manusia masyarakat
2.Moral yang kurang terhadap korupsi
kuat 2. Aspek ekonomi
3.Gaya hidup yang 3. Aspek Politis
konsumtif. 4. Aspek Organisasi
4. Aspek Sosial
Upaya Pemberantasan
Korupsi
1. Pembentukan Lembaga Anti Korupsi
Salah satu cara untuk memberantas korupsi adalah dengan
membentuk lembaga yang independen yang khusus
menangani korupsi. Pada beberapa negara didirikan
lembaga yang dinamakan Ombudsman.

Di Hongkong dibentuk lembaga anti korupsi yang


bernama Independent Commission against Corruption
(ICAC), di Malaysia dibentuk the Anti Corruption Agency
(ACA). Kita sudah memiliki Lembaga yang secara khusus
dibentuk untuk memberantas korupsi. Lembaga tersebut
adalah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
2. Perbaikan kinerja lembaga peradilan baik
dari tingkat kepolisian, kejaksaan, pengadilan
dan Lembaga Pemasyarakatan.
 Pengadilan adalah jantungnya penegakan
hukum yang harus bersikap imparsial (tidak
memihak), jujur dan adil. Banyak kasus korupsi
yang tidak terjerat oleh hukum karena kinerja
lembaga peradilan yang sangat buruk. Bila
kinerjanya buruk karena tidak mampu,
mungkin masih dapat dimaklumi. Ini berarti
pengetahuan serta ketrampilan aparat
penegak hukum harus ditingkatkan
3.Reformasi birokrasi dan reformasi pelayanan publik
 Birokrasi yang berbelit – belit yang harus dilewati
untuk mengurus suatu hal menyebakan semakin
banyak kemungkinan untuk terjadinya korupsi.
Salah satu cara untuk menghindari praktek suap
menyuap dalam rangka pelayanan publik adalah
dengan mengumumkan secara resmi biaya yang
harus dikeluarkan oleh seseorang untuk mengurus
suatu hal seperti mengurus paspor, mengurus SIM,
mengurus ijin usaha atau Ijin Mendirikan Bangunan
(IMB) dsb.
4.Memperbaiki dan memantau kinerja
Pemerintah Daerah
 Sebelum Otonomi Daerah diberlakukan,
umumnya semua kebijakan diambil oleh
Pemerintah Pusat. Dengan demikian korupsi
besar-besaran umumnya terjadi di Ibukota
negara atau di Jakarta. Dengan otonomi
yang diberikan kepada Pemerintah Daerah,
kantong korupsi tidak terpusat hanya di
ibukota negara saja tetapi berkembang di
berbagai daerah. Untuk itu kinerja dari aparat
pemerintahan di daerah.
5.Mewajibkan pejabat publik untuk melaporkan
dan mengumumkan jumlah kekayaan yang
dimiliki baik sebelum maupun sesudah
menjabat
 Hal ini dilakukan untuk memantau tingkat
kewajaran peningkatan jumlah kekayaan
yang dimiliki khususnya apabila ada
peningkatan jumlah kekayaan setelah selesai
menjabat. Kesulitan timbul ketika kekayaan
yang didapatkan dengan melakukan korupsi
dialihkan kepemilikannya kepada orang lain
misalnya anggota keluarga.
Tindak Pidana Korupsi di
Indonesia

 Pemberantasan tindak pidana korupsI membutuhkan


penanganan yang ekstra keras dan membutuhkan
kemauan politik yang sangat besar dan serius dari
pemerintah yang berkuasa. Politik pemberantasan korupsi
itu sendiri tercermin dari peraturan perundang-undangan
yang dilahirkan pada periode pemerintahan tertentu.
Lahirnya undang-undang yang secara khusus mengatur
mengenai pemberantasan tindak pidana korupsi
sesungguhnya tidaklah cukup untuk menunjukkan
keseriusan atau komitmen pemerintah. Perlu lebih dari
sekedar melahirkan suatu peraturan perundang-
undangan, yaitu menerapkan ketentuan yang diatur di
dalam undang-undang dengan cara mendorong aparat
penegak hukum yang berwenang untuk memberantas
korupsi dengan cara-cara yang tegas, berani, dan tidak
pandang bulu.
TERIMA
KASIH 

Você também pode gostar