Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Presiden bertanggungjawab
1. Pasal 4 UUD 1945 thdp penyelenggarakan
PENDEKATAN
2. PASAL 17 Urusan Pemerintahan di
pusat maupun daerah PELAYANAN DAN
3. PASAL 18 PENINGKATAN
KESEJAHTERAAN
Presiden wjb menjamin
UU 32/04 pelayanan kpd warganya utk
memenuhi hak
konstitusionalnya dlm rangka
PENYELENGGARAAN mewujudkan tujuan negara
OTONOMI DAN
DESNTRALISASI
-URUSAN
- PERSONIL
-KELEMBAGAAN
DASAR PELAKSANAAN URUSAN DALAM
PENYELENGGARAAN OTDA
UU UU SEKTOR
UU 32/2004 TERKAIT
SEKTOR
PP PP PP PP PP PERATURAN
PP 38/07 41/07
PP 16/10
58/08 79/05 34/00 65/05 PELAKSANAAN
PERDA PERDA
URUSAN SOTK PERMEN
JUKLAK
PERKADA DAN JUKNIS
TUPOKSI
PROGRAM
NSPK KEGIATAN
URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Dibagi berdasarkan
URUSAN kriteria Eksternalitas,
ABSOLUT KONKUREN Akuntabilitas dan
PEMERINTAHAN
Efisiensi
UMUM
URUSAN PEMERINTAHAN
dilimpahkan kepada
GUBERNUR, BUPATI/WALIKOTA
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
URUSAN PEMERINTAHAN
PEMETAAN
KEMENTERIAN/LPNK
Melakukan pemetaan prioritas urusan Dasar untuk memfasilitasi
wajib dan urusan pilihan dari provinsi daerah dalam pelaksanaan
dan kab/kota yang dikoordinasikan urusan wajib dan urusan
pilihan secara nasional
dengan Menteri Dalam Negeri.
Sinergi Pembangunan
Pusat dan Daerah
WAJIB PILIHAN mencapai tujuan nasional
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
WAJIB
PILIHAN
berkaitan dengan tidak berkaitan dengan
pelayanan dasar pelayanan dasar
1. Pendidikan;
2. kesehatan; 1. penataan ruang;
3. lingkungan hidup; 2. pertanahan;
4. Pekerjaan umum; 3. pembangunan daerah; 1. kelautan dan
5. ketahanan pangan; 4. koperasi, usaha kecil, dan perikanan;
6. kependudukan dan menengah; 2. pariwisata;
pencatatan sipil; 5. penanaman modal; 3. pertanian;
7. keluarga berencana; 6. kepemudaan dan olah raga;
7. pemberdayaan masyarakat; 4. kehutanan;
8. sosial;
9. tenaga kerja; 8. pemberdayaan perempuan; 5. energi dan
10. ketentraman dan 9. statistik; sumberdaya
ketertiban umum serta 10. persandian; mineral;
perlindungan masyarakat; 11. kebudayaan; 6. perdagangan;
dan 12. Perpustakaan; 7. perindustrian; dan
11. perlindungan anak; 13. kearsipan; dan
8. transmigrasi.
12.perumahan 14. Kawasan Perbatasan Antar Negara
13.Perhubungan 15. komunikasi dan informatika
Pasal 22
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
APARATUR DAERAH
PERANGKAT PEGAWAI
DAERAH NEGERI SIPIL
Kepala perangkat daerah bertanggungjawab Ditentukan berdasarkan kriteria
atas pelaksanaan tugasnya kepada Kepala jumlah penduduk dan kondisi
Daerah melalui Sekretaris Daerah. geografis daerah kecuali Guru
dan Tenaga Medis.
Pembentukan dan susunan Pengangkatan, pemindahan dan
organisasi perangkat daerah pemberhentian sekretaris daerah
ditetapkan dengan provinsi ditetapkan oleh Presiden.
Peraturan Daerah. Pengangkatan, pemindahan dan
pemberhentian sekretaris daerah
kabupaten/kota ditetapkan oleh
Menteri Dalam Negeri.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
APARATUR DAERAH
PERUBAHAN-PERUBAHAN
MENDASAR DALAM REVISI
PP 41 TAHUN 2007
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
1. sekretariat daerah;
2. sekretariat DPRD;
3. dinas;
4. badan;
5. unit pelaksana daerah; dan
6. lembaga lain yang diamanatkan peraturan perundang- undangan.
Perangkat daerah provinsi sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) selain melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan daerah juga melaksanakan tugas pembantuan.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
1. sekretariat daerah;
2. sekretariat DPRD;
3. dinas;
4. badan;
5. unit pelaksana daerah;
6. kecamatan; dan
7. lembaga lain yang diamanatkan peraturan perundang-undangan.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
DINAS DAERAH
BADAN DAERAH
LANJUTAN
Sekretariat Daerah
LANJUTAN
Sekretariat DPRD
KECAMATAN
Lanjutan
KELURAHAN
Lembaga lain
Asisten, sekretaris DPRD, kepala dinas tipe A dan kepala badan tipe A merupakan
jabatan struktural eselon IIa.
Kepala Biro, Kepala dinas tipe B, kepala badan tipe B, sekretaris dinas tipe A dan
sekretaris badan tipe A merupakan jabatan struktural eselon IIb.
Kepala dinas tipe C, kepala badan tipe C, kepala bagian pada sekretariat daerah,
kepala bidang pada dinas dan badan tipe A, kepala unit pelaksana teknis pada dinas
dan badan tipe A, dan sekretaris pada dinas dan badan tipe B merupakan jabatan
struktural eselon IIIa.
Kepala bidang pada dinas dan badan tipe B, kepala unit pelaksana teknis pada dinas
dan badan tipe B merupakan jabatan struktural eselon IIIb.
Kepala subbagian, kepala seksi, kepala unit pelaksana teknis dinas dan badan tipe C
merupakan jabatan struktural eselon IVa.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Asisten, sekretaris DPRD, kepala dinas tipe A dan kepala badan tipe A
merupakan jabatan struktural eselon IIb.
Kepala dinas tipe B, kepala badan tipe B, Camat, kepala bagian pada
sekretariat daerah, kepala bagian pada sekretariat DPRD, sekretaris pada
dinas dan badan tipe A merupakan jabatan struktural eselon IIIa.
Kepala dinas tipe C, kepala badan tipe C, Sekretaris Camat, Sekretaris dan
kepala bidang pada dinas dan badan tipe B merupakan jabatan struktural
eselon IIIb.
Kepala seksi, kepala subbagian, kepala unit pelaksana teknis dinas dan
badan merupakan jabatan struktural eselon IVa.
KRITERIA PEMBENTUKAN ORGANISASI
PERANGKAT DAERAH
Contoh :
Provinsi Aceh : Kabupaten = 18; Kota = 5; jumlah Kab/Kota = 23.
Bidang Pendidikan
Interval Variabel (Kabupaten/Kota)
Jumlah Siswa SD :
1. < 150.000
2. 150.001 – 300.000
3. 300.001 – 450.000
4. 450.001 – 600.000
5. > 600.000
Interval Variabel (Provinsi) :
1. < 3.450.000
2. 3.450.001 – 6.900.000
3. 6.900.001 – 10.350.000
4. 10.350.001 – 13.800.000
5. > 13.800.000
1. Total skor kurang dari 500 skor, belum dapat dibentuk dinas.
2. Total skor dari 500 sampai dengan 700 skor, dibentuk dinas tipe C;
3. Total skor dari 700 sampai dengan 800 dibentuk dinas tipe B;
4. Total skor lebih dari 800 dibentuk dinas tipe A.
FUNGSIONAL DOSEN
PROFESI DOSEN
Profesi dosen merupakan bidang pekerjaan khusus yang dilaksanakan
berdasarkan prinsip sebagai berikut:
Memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealisme;
Memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan, keimanan,
ketakwaan, dan akhlak mulia;
Memiliki kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan sesuai dengan
bidang tugas;
Memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas;
Memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan tugas keprofesionalan;
Memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai dengan prestasi kerja;
Memiliki kesempatan untuk mengembangkan keprofesionalan secara
berkelanjutan dengan belajar sepanjang hayat;
Memiliki jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas
keprofesionalan;
Dosen wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik,
sehat jasmani dan rohani, dan memenuhi kualifikasi lain yang dipersyaratkan
satuan pendidikan tinggi tempat bertugas, serta memiliki kemampuan untuk
mewujudkan tujuan pendidikan nasional
Kualifikasi Akademik
Dosen harus memiliki kualifikasi akademik
yang diperoleh melalui pendidikan tinggi
program pascasarjana yang terakreditasi
sesuai dengan bidang keahlian, minimum :
Lulusan program magister untuk program
diploma atau program sarjana
Lulusan program doktor untuk program
pascasarjana.
SERTIFIKASI DOSEN
Sertifikat pendidik adalah bukti formal sebagai pengakuan yang diberikan
kepada dosen sebagai tenaga profesional, diberikan setelah memenuhi
persyaratan sebagai berikut:
Memiliki pengalaman kerja sebagai pendidik pada perguruan tinggi sekurang-
kurangnya 2 (dua) tahun;
Memiliki jabatan akademik sekurang-kurangnya asisten ahli; dan
Lulus sertifikasi yang dilakukan oleh perguruan tinggi terakreditasi yang
menyelenggarakan program pengadaan tenaga kependidikan pada perguruan
tinggi yang ditetapkan oleh Pemerintah RI.
Untuk memperoleh sertifikasi pendidik, maka dosen tersebut harus melalui uji
kompetensi yang dilakukan dalam bentuk penilaian portofolio, yaitu
merupakan penilaian pengalaman akademik dan profesional dengan
menggunakan portofolio dosen. Penilaian portofolio dosen dilakukan untuk
menentukan pengakuan atas kemampuan profesional dosen, dalam bentuk
penilaian terhadap kumpulan dokumen yang mendeskripsikan:
Kualifikasi akademik dan unjuk kerja tridharma perguruan tinggi;
Persepsi dari atasan, sejawat, mahasiswa dan diri sendiri tentang kepemilikan
kompetensi pedagogik, profesional, sosial dan kepribadian; dan
Pernyataan diri tentang kontribusi dosen yang bersangkutan dalam
pelaksanaan dan pengembangan tridharma perguruan tinggi
Jabatan/Pangkat Dosen
Jabatan Pangkat Golongan Angka Kredit
SUKSESNYA
PENDIDIK
AN TINGGI
KOORDINASI
ANTAR
KEMENDAGRI-
KEMENDIKNAS
-KEMENKES
KEBIJAKAN DAN STRATEGI
KEBIJAKAN
MENYUSUN RENCANA AKSI ANTARA KEMENDAGRI-
KEMENDIKNAS
STRATEGI