Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
OLEH
H. NASRULLAH. S.ST. M. KES
ANGINA PEKTORIS
ANGINA PEKTORIS
Jantung
Tegang tidak enak
Tertekan
Berat
Mengencangkan/diperas
Nyeri/pegal
Menekan/menghancurkan
Non jantung
Tajam
Seperti pisau
Ditusuk
Dijahit
Ditimbulkan tekanan
Terus menerus seharian
Lamanya serangan sakit dada
Biasanya berlangsung 1 – 5 menit, walaupun perasaan
tidak enak di dada masih dapat terasa setelah sakit dada
hilang.
Bila sakit dada berlangsung lebih dari 20 menit, mungkin
pasien mendapat serangan infark miokard akut dan
bukan angina pectoris biasa.
Dapat pula timbul keluhan lain seperti sesak nafas,
perasaan lelah, kadang-kadang sakit dada disertai
keringat dingin.
Angina dapat dibagi dalam beberapa subklinik :
Angina pectoris stabil
Pola sakit dadanya dapat dicetuskan kembali oleh suatu
kegiatan dan oleh faktor-faktor pencetus tertentu dalam 30 hari
terakhir tidak ada perubahan dalam hal frekuensi, lama dan
faktor-faktor pencetusnya (sakit dada tidak lebih lama dari 15
menit).
Umumnya terjadi perubahan pola :
Meningkat frekuensi
Parah atau lamanya sakit
Faktor pencetusnya ; sering termasuk disini
waktu istirahat.
Angina Prinzmetal (variant)
Terjadi karena spasme arteri koronaria.
Biasanya angina pectoris klasik tidak lebih
lama dari beberapa menit dan menghilang
dengan istirahat “Angina of effort”.
Pemeriksaan fisik
Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan bunyi jantung III, IV
dan sering terdengar bising sistolik di apeks sesuai dengan
disfungsi otot papillaris.
Diantara serangan tidak ditemukan tanda fisik apa-apa (atau
hanya bunyi jantung ke IV)
Pemeriksaan penunjang
EKG
Dibuat pada waktu istirahat (seringkali normal).
Kadang-kadang menunjukkan bahwa pasien pernah mendapat
infark miokard di masa lalu.
Kadang-kadang menunjukkan pembesaran ventrikel kiri.
Kadang-kadang menunjukkan perubahan segmen ST dan
gelombang T yang tidak khas.
Waktu serangan EKG akan menunjukkan ST segmen depresi
dan gelombang T menjadi negatif.
Uju latihan jasmani
Uji latihan jasmani, dibuat EKG pada waktu istirahat
lalu pasien disuruh melakukan latihan dengan alat
treadmill atau sepeda argometer sampai pasien
mencapai kecepatan jantung maksimal atau
submaksimal dan selama latihan EKG dimonitor
demikian pula setelah selesai.
Tes dianggap bila didapatkan depresi segmen ST
sebesar 1 mm atau lebih pada waktu latihan atau
sesudahnya.
Yang tidak memiliki treadmill, test latihan jasmani
dapat dilakukan dengan cara master yaitu naik turun
tangga dan dilakukan pemeriksaan EKG sebelum dan
sesudah melakukan latihan.
Pengobatan
Untuk mencegah timbulnya serangan angina
dapat dipakai obat:
Long acting nitrate
Seperti isosorbidnitrat atau nitrogliserin dalam
bentuk salep atau retard/sustained relased.
Obat-obat golongan penghambat beta
adrenergik (beta blocker)
Antagonis calsium
Menghalangi masuknya ion Ca melalui slow channel.
Vasodilator coroner
Terdiri atas:
Diltiazem suatu bentuk benzofiazin,
Verapanil derivat papaverin dan nifedepin antiaritmia
Suatu dihidropiridin
Obat-obat bekerja mencapai sasarannya dengan cara:
Menurunkan kebutuhan oksigen miokard.
Menaikkan aliran darah miokard dengan dilatasi arteria koroner.
Kombinasi penurunan kebutuhan miokard dan penaikan aliran
darah koroner.
Untuk mencapai sasaran tersebut maka terdapat obat:
Menyebabkan dilatasi vena kapasitans sehingga menurunkan
beban awal yaitu nitrat.
Bekerja pada jantung dengan mengurangi frekuensi denyut
jantung, tekanan darah, dan kontraktilitas miokard yaitu obat
penghambat beta adrenergik.
Dengan dilatasi arteriol atau pembuluh darah resistance
terutama akan menurunkan beban akhir beban akhir yaitu
antagnonis kalsium.
Mengatasi spasme koroner dengan obat vaso aktif yaitu nitrat
dan antagonis kalsium.