Você está na página 1de 22

ANEMIA

Definisi
Berkurangnya 1 atau lebih parameter sel darah merah: konsentrasi
hemoglobin, hematokrit atau jumlah sel darah merah.

Kriteria WHO anemia 


kadar hemoglobin :
• di bawah 13 g% pada pria
• di bawah 12 g% pada wanita
Etiologi

gangguan pembentukan eritrosit

kehilangan darah keluar tubuh


(perdarahan)

proses penghancuran eritrosit


didalam tubuh sebelum waktunya
(hemolysis)
Metabolisme SDM

• SDM menghasilkan energi (2 ATP) • Sel darah merah tua 


untuk mempertahankan bentuk dihancurkan makrofag setelah 120
cakram bikonkaf, volume, dan hari
kelenturan  dapat melewati
sirkulasi
• Membran eritrosit  dua lapisan
lipid, protein membran integral
dan rangka membran  bila
defek protein  kelainan bentuk
SDM
Gejala Umum
• Muncul bila Hb <7 gr/dl
• Sesak napas saat beraktivitas
• Sesak pada saat istirahat
• Mata berkunang-kunang
• Kaki terasa dingin
• Dispepsia
• Fatigue (lemah, lesu, cepat lelah)
• Gejala dan tanda keadaan hiperdinamik
- denyut nadi kuat
- jantung berdebar
- roaring in the ears (tinnitus)
• Pasien tampak pucat (konjungtiva,
jaringan bawah kuku)
Gejala Spesifik Anemia Defisiensi Besi
• Disfagia
• Atrofi papil lidah
• Stomatitis angularis
• Kuku sendok (koilonychia)
• Pica yaitu keinginan untuk
memakan bahan yang tidak
lazim
Gejala Spesifik Anemia Megaloblastik

• Glositis
• Gangguan neurologik pada
defisiensi vitamin B12
Gejala Spesifik Anemia Hemolitik

• Ikterus
• Splenomegali
• Hepatomegali
Gejala Spesifik Anemia Aplastik

• Perdarahan
- kulit
- gusi
- retina
- hidung
- saluran cerna
- vagina
- tanda-tanda infeksi.
Anamnesis

• Perdarahan
• Riwayat artritis reumatoid
• Tanda hemolisis
• Riwayat gagal ginjal
• Tanda supresi sumsum tulang
• Waktu terjadinya anemia: baru,
• Defisiensi besi dan penyebab subakut, atau lifelong
• Defisiensi asam folat dan vitamin • Etnis dan daerah asal penderita
B12 dan penyebab
• Riwayat melena pada penderita • Obat-obatan
ulkus peptikum - Riwayat transfusi
- Penyakit hati
- Pengobatan dengan preparat Fe
- Paparan zat kimia dari pekerjaan
atau lingkungan
- Penilaian status nutrisi
Pemeriksaan Fisik

B. Pemeriksaan Fisik • Splenomegali


• Takikardia, dispnea, hipotensi • Hepatomegali
postura • Nyeri tulang t.u sternum
• Pucat • Kuku rapuh, cekung/sendok
• Ikterus • Pteki, ekomosis, perdarahan lain
• Penonjolan tulang • Glositis, stomatisis angularis
frontoparietal, maksila (facies
rodent/chipmunk) • Ulkus rekuren di kaki
• Lidah licin • Infeksi rekuen
• Limfadenopati
Laboratorium

• Indeks eritrosit  menentukan • CBC


morfologi dari anemia  MCV, • Hemoglobin, hematokrit, jumlah
MCH, MCHC eritrosit, ukuran eritrosit, dan
hitung jumlah leukosit
• Hitung retikulosit

• RPI < 2  kegagalan sumsum tulang dalam produksi sel darah


merah atau anemia hipoproliferatif
• RPI 3 atau lebih  indikasi adanya hiperproliferasi sumsum tulang
atau respons yang adekuat terhadap anemia
Pendekatan Probabilistik Pola Etiologi

• Perempuan hamil  anemia • Jenis anemia yang paling sering


defisiensi folat dijumpai di dunia adalah anemia
• Endemis malaria  anemia defisiensi besi, anemia akibat
akibat malaria penyakit kronik, dan
thalassemia
• Anak-anak  thalassemia
• Daerah tropis  anemia
• Bali/Indonesia  anemia defisiensi besi >>>, anemia
aplastik sering penyakit kronik >>, thalassemia
Pendekatan Berdasarkan Awitan
Penyakit
• Anemia yang timbul pelan-pelan • Anemia yang timbul cepat (hari-
 ADB, defisiensi B12, asam minggu)  perdarahan akut,
folat, penyakit kronis, hemolitik hemolitik (AIHA, defisiensi
kongenital G6PD), leukimia akut, krisi
aplastik (hemolitik kronis)
Pendekatan Diagnostik Berdasarkan
Tuntunan Hasil Laboratorium

Anemia

Hapusan darah tepi dan


indeks eritrosit
(MCV,MCH,MCHC)

Anemia hipokrom Anemia normokrom Anemia makrositer


mikrositer normositer
Algoritme
Pendekatan
Diagnosis Anemia
Normokrom
Normositer
Algoritme Pendekatan Diagnosis Pasien dengan Anemia Hipokrom Mikrositer
Algoritme
Pendekatan
Diagnostik Anemia
Makrositer
Anemia defisiensi besi Besi peroral : Sulfas ferosus dosis 3x200mg
Ferrous gluconate, ferrous fumarat, ferrous lactate, ferrous
succinate

Preparat besi sebaiknya diberikan saat lambung kosong. Pengobatan dilakukan


selama 6 bulan setelah kadar Hb normal untuk mengurangi angka kekambuhan
Es : mual, muntah, konstipasi
Besi parenteral : iron dextran complex, iron sorbitol citric acid complex im atau
iv pelan.
Dosis besi parenteral :
Kebutuhan besi (mg) = (15-Hb sekarang) x BB X 3

indikasi : intoleransi oral berat, kepatuhan berobat kurang, colitis ulserativa,


perlu peningkatan Hb secara cepat (preoperasi, hamil trimester akhir)
es : reaksi anafilaksis, flebitis, sakit kepala, flushing, mual, muntah, nyeri perut
dan sinkop
Pengobatan lain :
Diet tinggi protein hewani
Vit C dosis 3 x 100 mg/hari Kebutuhan besi (mg) = (15-Hb sekarang) x BB X
3
Transfuse PRC dengan indikasi : adanya penyakit jantung anemic dengan
ancaman payah jantung, anemia yang sangat simptomatik, memerlukan
peningkatan kadar Hb cepat
Anemia penyakit kronik Tangani penyakit dasar

Anemia sideroblastik Simptomatik dengan transfuse darah


Pemberian vit B6 (piridoksin)

Thalasemia Hipertransfusi : 2-4 unit darah tiap 4-6 minggu


Pemberian iron chelator (desferal) dengan infusion bag atau secara subkutan
Asam folat 5 mg/hari p.o.
Splenektomi bila ditemukan splenomegali
Terapi definitive dengan transplantasi sumsum tulang
Terapi eksperimental dengan rekaya genetic : transfer gen
Sferositosis herediter Splenektomi

Defisiensi G6PD Hentikan obat yang memicu hemolisis


Transfusi bila anemia berat

Anemia megaloblastik Defisiensi vit B12 : hydroxycobalamin 200 mg/hari atau 1000 mg
diberikan tiap minggu selama 7 minggu. Dosis pemeliharaan 200 mg
tiap bulan atau 1000 mg tiap 3 bulan.
Defisiensi asam folat : asam folat 5 mg/hari selama 4 bulan

Você também pode gostar