Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Riwayat kehamilan
Riwayat persalinan
Anamnesis riwayat ibu dan obstetri
Riwayat paskanatal
Pemeriksaan fisik
• menilai status neurologis bayi
• tanda-tanda cedera
• mikosefal atau makrosefal
• episode apnea
• Pemriksaan kulit
• Inborn errors of metabolisme
Pemeriksaan laboratorium
• glukosa, gas darah, ureum dan kreatinin, Ca, Mg, kultur darah dan skeening
infeksi kongenital
• USG, CT scan dan MRI
• Pemeriksaan genetik
Ensefalopati
iskemik
hipoksik
Kejang
Perdarahan
berhubungan
intrakranial
obat
Etiologi
Kernikterus/
ensefalopati Metabolik
bilirubin
Infeksi
Kejang yang berhubungan dengan obat
Pengaruh
pemberhentian obat • Kecanduan metadon (ibu
(Drug withdrwal) hamil)/obat narkotik/heroin
Intoksikasi anestasi
• Sebelum kelahiran
lokal
Epidemiologi
• Angka kejadian sesungguhnya tidak diketahui
• Angka kejadian di Amerika Serikat 0.8-1.2 setiap 1000 bayi baru lahir
pertahun, keperpustakaan lain menyebutkan 1.5% bayi pada bulan pertama
kejang
• Bayi kurang bulan 57,5-132: bayi cukup bulan 0.7-2.7 setiap 1000
kelahiran hidup.
Patofisiologi
membran neuron
Locatan muatan listrik yang berlebihan dan sinkron pada otak atau depolarisasi otak yang
mengakibatkan gerakan yang berulang
Mekanisme Penyebab Kejang pada Neonatus
Kemungkinan penyebab Kelainan
Tonik Kejang
fokal subtle
Video : kejang subtle
Video : kejang tonik klonik
Video : kejang fokal
Berbagai gerakan lain yang bukannya
kejang
Jitteriness
Spasme
• tetanus
• dipicu oleh :
• sentuhan, suara maupun cahaya
• tetap sadar dan biasanya menangis kesakian.
• Trismus, opistotonus serta gerakan tangan seperti meninju dan mengepal.
Apnea
• berat lahir yang rendahpusat pernapasan di batang otak belum terbentuk
sempurna dan berhubungan dengan derajat prematuritas.
Tatalaksana kejang
Mengoreksi penyebab
Phenytoin Berikan jika kejang tidak Dosis awal: 20 mg/kg IV dalam cardiac aritmia
dikendalikan dengan salin normal kerusakan pada serebelum
Dosis rumatan: 3-5 mg/kg/hari
phenobarbital sahaja
Menghentikan
obat anti
kejang (AED)
Kesimpulan
Kesimpulan
• Kejang dan spasme keadaan emergensi atau tanda bahaya yang sering terjadi pada bayi baru
lahir dapat mengakibatkan hipoksia otak yang cukup berbahaya bagi kelangsungan hidup bayi
sekuele di kemudian hari
• Manifestasi klinis bervariasi bahkan sering sulit membedakan dengan gerakan normal bayi itu
sendiri. Meskipun demikian diagnosis yang cepat dan terapi tepat merupakan hal yang penting,
karena pengenalan kondisi yang terlambat meskipun tertangani akan dapat meninggalkan sekuele
pada sistem saraf.
• Penatalaksanaan kejang
• stabilisasi keadaan umum bayi
• menghentikan kejang dan identifikasi
• pengobatan faktor etiologi serta suportif untuk mencegah kejang berulang