Você está na página 1de 23

ANALISIS KUALITAS AIR

SUMBER AIR

AIR BERSIH

KUALITAS AIR DAN PENCEMARAN

POLUTAN DALAM AIR

SUMBER POLUTAN

PENGARUH POLUTAN CAIR TERHADAP KUALITAS AIR

PENYAKIT YANG BERHUBUNGAN DENGAN AIR

PENGOLAHAN AIR (WATER TREATMENT)

PERSYARATAN KUALITAS AIR MINUM


SUMBER AIR

Sumber-sumber air berasal dari berbagai jenis sumber, yaitu :

Sumber tanah, misalnya air tanah (groundwater)


Preciptation yaitu air hujan, salju, kabut, dan sebagainya
Air permukaan, antara lain sungai, gletser
Sumber biologik, misalnya tumbuhan
Air laut yang ditawarkan (desalination)
Jaringan pasokan air

Air sumber (spring water)  sumber air alami yang biasanya mengandung banyak
mineral, banyak digunakan untuk bahan air kemasan, yang disalurkan melalui
sistem saluran air minum kota. Di negara maju, air PAM dapat langsung diminum
sedangkan di negara berkembang, air PAM harus disaring atau dimasak lebih
dahulu sebelum diminum.
AIR BERSIH
Menurut KEPMENKES RI No.1405/MENKES/SK/XI/2002, yang dimaksud dengan
air bersih adalah air yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-
hari yang kualitasnya memenuhi persyaratan kesehatan air bersih yang dapat
diminum, apabila dimasak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.

• Air bersih harus memenuhi syarat kesehatan sesuai Permenkes


Persyaratan No.416/MENKES/PER/IX/1990, yaitu memenuhi persyaratan
Air Bersih fisik, kimia, mikrobiologik, dan radioaktivitas sesuai dengan
peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

• Seorang dewasa membutuhkan air minum sekitar 2 liter/hari.


Kebutuhan Kebutuhan air minum ini berbeda jumlahnya masing-masing
individu, tergantung jenis kelamin, umur individu, dan kegiatan

Air Minum fisik yang dilakukan. Suhu dan kelembaban lingkungan juga
mempengaruhi kebutuhan air minum.

• Air minum mengandung berbagai jenis mineral inorganik, antara


Elemen lain kalium, natrium, klorida, seng, mangan, fosfat dan flourida.
dalam air Namun, mineral inorganik flourida, dalam kadar rendah
bermanfaat bagi tubuh, tetapi dalam kadar yang tinggi dapat
minum menimbulkan kerusakan gigi dan gangguan kesehatan.
KUALITAS AIR
DAN PENCEMARAN

Untuk menentukan kualitas air minum, terdapat tiga


parameter, yaitu parameter kimia, parameter fisika, dan
parameter mikrobiologi. Pemeriksaan sebagian
parameter tersebut bisa dapat dilakukan di tempat
sumber air (di sungai atau di sumur) misalnya
temperatur air, keasaman (pH) dan oksigen terlarut.
Sedangkan analisa terhadap individu bahan kimia
umumnya baru dapat dilakukan di laboratorium.
Lanjutan…

Parameter Kimia dan Fisika


• Kandungan logam berat, komponen organik, total suspended solid
(TSS), dan kekeruhan air. Parameter kimia cenderung
menyebabkan gangguan kronis oleh logam2 berat, meskipun
beberapa jenis komponen misalnya nitrat,nitrit,dan arsen dapat
menimbulkan akibat yang cepat terlihat. Parameter fisik
menimbulkan perubahan penampilan dan rasa air minum akibat
pengaruh mikroba.

Parameter Mikrobiologi
• Parameter mikrobiologi ditentukan dengan melakukan
pemeriksaan bakteri coliform, E.coli, dan spesies bakteri
patogenik, misalnya Vibrio cholera. Selain itu, adanya virus dan
parasit protozoa dapat diperiksa di laboratorium.
POLUTAN DI DALAM AIR
Polutan di dalam air, berupa polutan fisik, polutan kimia dan polutan bologik

Polutan Fisik
Polutan fisik dibedakan berdasar atas kandungan zat padatnya,
warna, bau, rasa, sifat penghantarannya, dan temperaturnya.

Polutan Kimia
Polutan kimia meliputi alumunium, arsen, barium, beryllium,
baron, cadmium, calcium, chloride, chromium, copper dan
cyanide.

Polutan Biologik
Polutan biologik menggunakan oksigen untuk energiny,a, uji polutan
biologik dapat dilakukan berdasar kandungan karbon atau kebutuhan
oksigen, atau penghitungan bakterial. Untuk menentukan kebutuhan
oksigen limbah cair dilakukan uji BOD (Biological Oxygen Demand).
Tabel 1. Daftar Polutan Kimia Murni dan Efeknya terhadap Kesehatan

Polutan Kimia Murni Pengaruh terhadap Kesehatan


Alumunium (Al) Berperan pada terjadinya penyakit Alzheimer

Arsen (As) Sangat toksik;pada paparan kronis akan tertimbun di organ-


organ
Barium (Ba) Mengganggu sistem gastrointestinal dan Sistem Saraf Pusat

Beryllium (Be) Toksik terhadap tanaman ikan dan tanaman air, menghambat
fotosintesis tanaman darat
Boron (B) Dosis 30 mg/l dapat menganggu fungsi faali tubuh manusia dan
hewan
Cadmium (Cd) Mengganggu metabolisme dan toksik terhadap manusia dan
hewan, ditimbun di ginjal dan hati, bisa menyebabkan kematian
Tembaga, Copper (Cu) Pada dosis diatas 100 mg/l sangat toksik terhadap manusia dan
hewan, menyebabkan muntah dan merusak hati.
Sianida (CN) Dosis 8 mg/l menyebabkan kematian. Pada pH rendah
membentuk hidrogen sianida yang sangat toksik.
Timbal (Pb) Ditimbun di organ-organ;pada kadar di atas 0,5 mg/l
menyebabkan keracunan pada sistem saraf pusat (plumbisme).
Klasifikasi polutan berdasarkan sumbernya :

1. Polutan daerah urban  Polutan yang dihasilkan oleh berbagai macam


kegiatan di daerah urban. Kegiatan industri yang menggunakan bahan-
bahan kimia merupakan salah satu jenis industri yang berpotensi untuk
mencemari lingkungan air.

2. Polutan pertanian  Polutan ini merupakan bagian terbesar dari semua


jenis polutan yang ada. Polutan pertanian dapat tersebar melalui
daratan, bersama air hujan, dan salju yang mencair, mencemari air
tanah, sungai, danau, dan akhirnya mencapai lautan dalam bentuk
endapan dan kumpulan bahan kimia yang terbawa oleh aliran sungai.
Polutan sedimen pertanian mempengaruhi air karena :

1. Meningkatkan kekeruhan yang menghambat


masuknya sinar matahari ke dalam air. Akibatnya
pertumbuhan algae dan tanaman air terhambat dan
menyebabkan kerusakan habitat dan ekosistem
akuatik.
2. Meningkatnya sedimentasi di sungai menyebabkan
pendangkalan sungai sehingga menghambat
transportasi sungai dan menyebabkan banjir.
3. Sedimen merupakan polutan kimia, karena
membawa bahan kimia misalnya fosfor, pestisida
klorin dan logam polutan  Air tanah yang tercemar
oleh pupuk, terutama oleh nitrat tidak lagi layak
untuk diminum.
3. Polutan daerah
pemukiman  Polutan non-
industri dari daerah
pemukiman merupakan
bahan biologik yang dapat
mudah terurai. Polutan
utama daerah pemukiman
adalah tinja, urine, kertas,
sisa makanan, dll.
PENGARUH POLUTAN CAIR TERHADAP KUALITAS AIR

Masuknya sampah ke dalam air, akan meningkatkan kadar bahan


organik yang terlarut maupun padat. Hal ini menyebabkan tiga akibat,
yaitu :

1. Air menjadi keruh oleh bahan padat, sehingga sinar matahari tidak
bisa menembus air dan pertumbuhan tanaman terhambat.

2. Endapan bahan padat menyebabkan terjadinya lumpur yang


menyebabkan bau busuk.

3. Bahan organik merupakan makanan bagi organisme heterotrofik


yang akan berkembang biak. Populasi organisme dekomposer
memecah bahan organik yang ada di air dan mengurangi kadar
oksigen terlarut.
Lanjutan…

Bakteri dan patogen lainnya


Selain menyebabkan perubahan kimiawi, limbah cair juga
mempengaruhi kehidupan biota. Populasi bakteri meningkat
sehingga BOD dan atau kadar oksigen berkurang.

Nitrifikasi
Komponen nitrogen pada limbah cair
berpengaruh pada sumber nitrogen sungai.
Limbah nitrogen dapat terpecah menjadi
nitrogen organik (misalnya protein dan urea) dan
amonia. Bakteri autotrofik lalu berasimilasi
dengan amonia (proses nitrifikasi) membentuk
nitrit (NO2+) dan nitrat (NO3+). Nitrat yang
konsentrasinya sangat tinggi di dalam air minum
dapat membahayakan jiwa terutama untuk bayi.
PENYAKIT-PENYAKIT YANG BERHUBUNGAN DENGAN AIR…

Air berpengaruh besar terhadap kesehatan manusia, tetapi juga menjadi


penyebab penyakit atau menjadi sarana terjadinya penularan penyakit.
Penyakit-penyakit dan gangguan kesehatan yang berhubungan dengan air
antara lain adalah :…

Penyakit yang Penyakit-penyakit Diare pada anak.


disebabkan oleh yang ditularkan Lebih dari 90%
mikroorganisme oleh vektor penular kematian akibat
yang hidup di yang memerlukan diare di negara-
dalam air misalnya air sebagai tempat negara berkembang
penyebab penyakit berkembang biak, diderita oleh anak-
legionelesis atau misalnya penyakit anak berumur di
adanya bahan kimia malaria yang bawah 5 tahun
yang terkandung di ditularkan oleh (balita).
dalam air minum. nyamuk Anopheles
dan DBD yang
ditularkan oleh
nyamuk Aedes.
PENGOLAHAN AIR (WATER TREATMENT)…

Sebagian besar air memerlukan pengolahan sebelum


digunakan termasuk air yang berasal dari sumur dalam
maupun yang berasal dari sumber mata air. Dalam
keadaan darurat, jika pengolahan air yang konvensional
tidak dapat dilakukan, patogen-patogen yang ditularkan
melalui air dapat dimatikan atau dilemahkan dengan
cara memasak air hingga mendidih.
CARA PENGOLAHAN…

Penggumpalan dan Sedimentasi

•Tujuannya adalah untuk membuat partikel-partikel kecil mengelompok


menjadi partikel yang lebih besar sehingga akan mudah terpisah dari air
dengan menjadi endapan. Garam alun dan garam besi atau polimer organik
sintetik sering digunakan untuk meningkatkan penggumpalan dan koagulasi
partikel-partikel polutan secara alami.

Filtrasi

•Tujuannya untuk memisahkan semua partikel dari air, misalnya tanah liat dan
lumpur, bahan organik alami, besi dan mangan, dan mikroorganisme.
Dengan filtrasi ini, air menjadi lebih jernih, dan meningkatkan proses
disinfeksi.

Adsorpsi

•Kontaminan organik, warna yang tak dikehendaki, bahan-bahan penyebab


bau dan rasa dapat dihilangkan dari air minum dengan menggunakan butiran
atau bedak karbon aktif untuk menyerapnya.
Lanjutan..

Pertukaran ion
• Tujuannya untuk menghilangkan kontaminan inorganik yang
tidak bisa dihilangkan dengan cara filtrasi atau sedimentasi.
Dengan pertukaran ion, dapat digunakan untuk memproses air
sadah (hard water), menghilangkan arsen, kromium, fluorida yang
berlebihan, nitrat, radium, dan uranium.

Disinfeksi
• Sebelum sampai ke sistem distribusi air minum, air harus
disucihamakan untuk membunuh mikrobayang berbahaya bagi
kesehatan. Bahan-bahan yang sering digunakan untuk disinfeksi
air antara lain klorin, kloramin, atau dioksid klorin karena bahan-
bahan ini merupakan disinfektanyang efektif baik selama air
dalam alat pengolah air maupun selama berada di pipa-pipa
distribusi ke rumah pelanggan.
PERSYARATAN KUALITAS AIR MINUM

Parameter Parameter Kimia Parameter Fisik


Mikrobiologi Anorganik

Menurut Permenkes Arsen  0,01 mg/l Tidak berbau


No.492/Menkes/Per/IV Fluorida  1,5 mg/l
/2010 tanggal 19 April Warrna maks  15
2010, persyaratan Tot.krom  0,06 mg/l TCU
Kualitas Air Minum Kadmium  0,0003 Tot.zat padat terlarut
pada Parameter mg/l (TDS) 500 mg/l
Mikrobiologi yang
berhubungan dengan Nitrit  3 mg/l Kekeruhan  5 NTU
kesehatan, air minum Nitrat  50 mg/l Tidak berasa
tidak boleh Sianida  0,007 mg/l Suhu maks (suhu
mengandung E.coli udara)  ± 3C
maupun bakteri Selenium  0,01 mg/l
coliform.
PENCEMARAN LAUT
DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEHIDUPAN HAYATI

Jumlah air yang ada di seluruh lautan di dunia


dapat kita bayangkan “jika volume airnya adalah
1,4 x 10 9 km3, maka lapisan air setebal 2,7 km
menutup seluruh permukaan bumi. Jumlah yang
sangat besar ini memberi dasar terhadap
pendapat bahwa lautan mempunyai daya
tampung yang tidak ada batasnya. Oleh karena
itu, laut dianggap sebagai tempat pembuangan
sampah oleh kegiatan manusia sepanjang masa.
Bila ditinjau dari asalnya, maka bahan pencemaran yang masuk ke
ekosistem laut dapat dibagi menjadi 2 yaitu :

• Misalnya pembuangan limbah


Berasal dari cair dari kapal-kapal, tumpahan
minyak di laut dari kapal tangki
lautnya maupun sumur minyak dan
sendiri lumpur buangan dari kegiatan
pertambangan di laut.

Berasal dari • Bahan pencemaran dapat


masuk ke ekosistem laut
kegiatan- melalui udara (air borne)atau
terbawa oleh air (sungai dan
kegiatan di sistem drainase)
darat
Lanjutan..

Zat pencemar (polutan) dalam ekosistem laut


dewasa ini telah mulai dirasakan akibatnya,
seperti :
1. Lumpur dan endapan lain yang dibawa oleh
sungai sebagai akibat erosi tanah atau sebagai
hasil buangan kegiatan pertambangan.
2. Sampah perkotaan baik dari rumah tangga,
pasar, atau industri minyak bumi dan industri
petrokimia.
3. Biosida, khususnya hidrokarbon klorin dan
pupuk yang digunakan di dalam kegiatan
pertanian dan kehutanan dapat merembes ke
berbagai perairan pantai estuaria.
REFERENSI

1. Irianto, Koes. 2014. Ekologi Kesehatan (Health


Ecology). Penerbit ALFABETA. Bandung.

2. Soedarto. 2013. Lingkungan dan Kesehatan


(Environment and Health). Penerbit Sagung Seto.
Jakarta.
TUGAS 1

1. Mencari Jurnal Nasional atau Internasional 3 tahun


terakhir, mulai dari 2013,2014,2015 tentang masalah
pencemaran yang berdampak pada kualitas air.
2. Indentifikasi masalah, sumber penyebab, media penularan
(masuknya ke dalam ekosistem) dan dampaknya bagi
kesehatan.  bisa menggunakan simpul kesehatan
lingkungan.
3. Diketiik komputer, dan dikumpul minggu depan terhitung
perkuliahan hari ini.

4. Selamat mengerjakan tugas ^_^

Você também pode gostar