Você está na página 1de 8

PENETAPAN KLORIDA PADA SAMPEL AIR

METODE ARGENTOMETRI

KELOMPOK 3

FATMA DEWI J ABNER KARYA S


NUR INAYAH IRMAWATI K
A NUR WADRIANA NOVIANTI
OLVYANI TIRA L FARAZH M
NUR KHAERAWATI WAHDANIA
PENGERTIAN

Klorida adalah ion yang terbentuk


klorida sewaktu unsur klor mendapatkan
satu elektron untuk membentuk
satu anion Cl-.

Argentometri
(pengendapan)

Argentometri berasal dari bahasa latin Argentum,


yang berarti perak.
Argentometri adalah titrasi pengendapan sample
yang dianalisis dengan menggunakan ion perak.
Metode Mohr (pembentukan dari endapan
METODE berwarna).
Larutan standar : AgNO3
Indikator : K₂CrO₄
Titrasi dengan cara ini harus dilakukan dalam suasana
netral atau dengan sedikit alkalis (basa), pH 6,5 - 9,0.
Perubahan warna kuning – merah bata

Metode Fajans (penggunaan indikator adsorbsi).


Titrasi Titran : AgNO3
argentometri indikator absorbsi seperti cosine atau
fluonescein.
Perubahan warna violet - merah

Volhard (pembentukan kompleks berwarna).


larutan standar : KCSN atau NH₄CNS
Indikator : Fe3+
METODE MOHR
Prinsip
Sejumlah tertentu sampel yang mengandung ion Cl- diendapkan
dengan penambahan larutan AgNO3 0,01 N dalam keadaan netral atau
basa lemah. Kemudian dititrasi menggunakan indikator kalium kromat
dengan titik akhir titrasi dicapai pada saat larutan berubah warna dari
warna kuning sampai terbentuk warna merah bata

ALAT & BAHAN

Alat : Bahan:
buret, Erlenmeyer, labu ukur, Sampel air, indikator kalium
gelas ukur, botol semprot, kromat 5 %, larutan AgNO3
pipet volume, corong gelas, 0,01 N, larutan NaCl 0,01 N
beaker glass, statif dan klem dan aquades.
CARA KERJA

1. Disiapkan rangkaian alat titrasi.


2. Dimasukkan larutan AgNO3 0,01 N ke dalam
buret.
Standarisasi
3. Disiapkan erlenmeyer yg masing-masing berisi
NaOH 0,01 N : 10 ml Larutan NaCl 0,01 N + 1 ml indikator
dengan NaCl K₂CrO₄ 5%
0,01 N 4. Dititrasi dengan larutan AgNO3 sampai
tercapai titik akhir titrasi ( terjadi perubahan
warna menjadi merah bata/merah kecoklatan.
5. Dicatat volume titran (AgNO3).

(Perlakuan ini dilakukan secara duplo)


CARA KERJA

1. Disiapkan rangkaian alat titrasi.


2. Dimasukkan larutan AgNO3 yang telah
distandarisasi ke dalam buret.
Penentuan 3. Disiapkan erlenmeyer yg masing-masing berisi
klorida dalam : 25 ml Larutan sampel air + 5 tetes indikator
sampel K₂CrO₄ 5%
4. Dititrasi sampel dengan larutan AgNO3 sampai
tercapai titik akhir titrasi ( terjadi perubahan
warna menjadi merah bata/merah kecoklatan.
5. Dicatat volume titran (AgNO3).

(Perlakuan ini dilakukan secara duplo)


Lanjutan …

Standarisasi Kadar Cl = V titran x AgNO3 x BE Cl x 1000


N AgNO3 = V NaCl x N NaCl V sampel
V rata2 titran

Keterangan:
• V titran = volume AgNO3 pada saat terjadi
perubahan warna diyatakan dalam satuan
ml.
• N AgNO3 = konsentrasi larutan AgNO3
yang telah distandarisasi (mgrek/ml)
• BE Cl = bobot ekivalen Klorida (35,45
mg/mgrek)
• V sampel = volume sampel air yang di
analisis (ml)
FUNGSI PERLAKUAN

Você também pode gostar