Você está na página 1de 12

HUBUNGAN ANTARA STATUS GLIKEMIK (GULA DARAH PUASA, GULA

DARAH POST PRANDIAL, HBA1c) DENGAN LAJU FILTRASI GLOMERULUS


PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DENGAN GAGAL GINJAL KRONIS
Erik1, Rachmawati B, Widianingrum D2

Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro


RSUP Dr Kariadi Semarang
PENDAHULUAN

DM (The Great Imitator) merupakan suatu penyakit metabolik  hiperglikemia yang terjadi
karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya

poliuri, polidipsi, polifagi

Kadar glukosa tinggi  tidak dapat diserap dan tidak mengalami metabolisme sel

Dikeluarkan melalui
ginjal  urin
kekurangan energi, sehingga mudah lelah dan
berat badan terus turun.

KONTROL GLIKEMIK

Harian gula darah puasa , gula darah post prandial

Mingguan

Bulanan kadar hemoglobin terglikasi (HbA1c)


PENDAHULUAN

Gagal Ginjal Kronik (GGK) merupakan suatu proses etiologi yang beragam.secara klinis ditandai
dengan penurununan fungsi ginjal dan peningkatan kadar kreatinin

10%-16% populasi dewasa di Asia , Australia, Eropa dan Amerika Utara

Indonesia sebesar 0,2 %.


Prevalensi tertinggi di Sulawesi

Tengah sebesar 0,5 %


kriteria GGK
• penurunan GFR.
• tanda kelainan ginjal termasuk kelainan dalam
komposisi darah atau urin,
• kelainan dalam tes pencitraan.
TUJUAN

Mengetahui hubungan antara status glikemik GDP, GDPP, dan HBA1c) dengan GFR
pada pasien Diabetes mellitus dengan GGK
METODE PENELITIAN
• Penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional, dilaksanakan dari
periode Maret - April 2018 di RSUP Dr Kariadi Semarang.
• Data penelitian diambil dari rekam medis pasien dengan diagnosis DM dengan GGK
berdasarkan ICD 10

Kriteria inklusi Kriteria Eksklusi

Pasien DM dengan CKD yang didiagnosis Penderita dengan kelainan Hemoglobinopati


dengan status glikemik dan tes fungsi dan penderita post transfusi komponen PRC
ginjal atau whole blood

besar sampel penelitian ini adalah 70 orang

Kontrol glikemik : gula darah puasa, gula darah post prandial dan HbA1c
Nilai LFG dengan rumus Cockcroft-Gault.
ANALISIS STATISTIK

Uji normalitas menggunakan kolmogorov-smirnoff. Analisa statistik menggunakan uji


korelasi Spearman. Nilai Sigknifikan dinyatakan pada nilai p < 0,05
HASIL DAN PEMBAHASAN
Uji normalitas menggunakan kolmogorov-smirnoff. Analisa statistik menggunakan uji
korelasi Spearman. Nilai Signifikan dinyatakan pada nilai p < 0,05
HASIL DAN PEMBAHASAN
Uji normalitas menggunakan kolmogorov-smirnoff. Analisa statistik menggunakan uji
korelasi Spearman. Nilai Signifikan dinyatakan pada nilai p < 0,05
HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil di atas menunujukan hubungan positive lemah bermakna antara parameter kontrol
glikemik dengan GFR.
• Nilai GDP dengan GFR dengan nilai r sebesar 0,303, dan nilai p sebesar 0,011,
• GDPP dengan GFR dengan nilai r sebesar 0,267 dengan nilai p sebesar 0,025
• HbA1c dengan GFR dengan nilai r sebesar 0,288 dan nilai p sebesar 0,016 .

Hasil ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Mokdad A ( 2017 )
HASIL DAN PEMBAHASAN

Penderita diabetes dibandingkan dengan non-diabetes memiliki kecenderungan dua kali lebih

mudah mengalami trombosis serebral, 25 kali menjadi buta, dua kali terjadi penyakit jantung

koroner, 17 kali terjadi gagal ginjal kronik, dan 50 kali terjadi ulkus diabetika.

Patofisiologi nefropati diabetika

• peningkatan produk proliferasi dari sel - sel mesangium pada


glikosilasi non- enzimatik, membran basalis glomerulus
• peningkatan jalur poliol,
glukotoksisitas,
• Peningkatan protein
kinase-C glomerulosklerosis berkurangnya aliran darah

perubahan permeabilitas membran


basalis glomerulus

albuminuria
KESIMPULAN DAN SARAN

Terdapat hubungan yang positif lemah bermakna antara GDP,GDPP dan HbA1c dengan
GFR pada pasien DM dengan GGK.

Perlu penelitian lebih lanjut dengan sampel yang lebih besar.


TERIMA KASIH

Erik1, Rachmawati B, Widianingrum D2

Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro


RSUP Dr Kariadi Semarang

Você também pode gostar