Você está na página 1de 14

HORMON PADA TUMBUHAN :

ETILEN

Fahrani A.M (H41116306)


St. Hasmirawati Basir (H41116310)
Aswan Adijaya (H41116304)
Syafrian Nur Muhammad
(H41116)
Aulia Mawaddah R (H41116015)
Apakah Hormon Itu?
Hormon tumbuhan adalah senyawa organik yang
disintesis di salah satu bagian tumbuhan dan
dipindahkan ke bagian lain dan pada konsentrasi
yang sangat rendah mampu menimbulkan suatu
respon fisiologi.
hormon tanaman harus memenuhi beberapa syarat
berikut, yaitu :
(1) Senyawa organik yang dihasilkan oleh tanaman
sendiri
(2) Harus dapat ditranslokasikan
(3) Tempat sintetis dan kerja berbeda
( 4) Aktif dalam konsentrasi rendah.
Hormon Etilen
Hormon etilen yaitu hormon pada tumbuhan dengan
wujud gas yang tidak berwarna, mudah menguap, dan
berperan dalam proses pematangan buah dan
kerontokan daun. Etilen tersusun atas atom karbon dan
atom hidrogen dengan rumus C2H4.
Etilen telah digunakan sejak dahulu kala. Orang-orang
mesir mengasapi buah ara agar mempercepat
pemasakan selain itu, orang cina kuno juga
mengetahui bahwa buah yang dipetik akan cepat
matang bilah diletakkan di ruangan yang berasap
dupa.
Sejarah Penemuan Etilen
Tahun 1901- Dimitry N Neljubow (1876-1926) menyadari
pengaruh etilen terhadap pertumbuhan tanaman melalu
eksperimennya dengan bahan tanaman kacang kapri
yang diletakkan di ruangan dengan gas etilen.
Tahun 1910- laporan tahunan yang disusun oleh HH
Cousins untuk Jamaican Agricultural Departement
menyebutkan bahwa buah jeruk sebaiknya tidak
disimpan bersama dengan pisang saat dikapalkan,
sebab suatu aliran zat dari buah jeruk akan
menyebabkan buah pisang menjadi masak sebelum
waktunya.
Tahun 1934- R Gane membuktikan bahwa etilen disintesis
oleh tumbuhan yang menyebabkan proses pemasakan
yang lebih cepat.
Faktor yang mempengaruhi
aktivitas etilen
1. Suhu
Apabila suhu terlalu tinggi, etilen tidak dapat terbentuk. Etilen dapat terbentuk
pada suhu optimum tergantung jenis tanamannya.
2. Sinar radioaktif

3. Kadar oksigen.
Apabila kadar oksigen terlalu rendah, maka etilen tidak dapat diproduksi.

4. Luka pada tanaman


Hormon etilen akan merangsang pembentukan enzim peroksidase untuk
mencegah terjadinya infeksi pada bagian tanaman yang terluka.

5. Interaksi terhadap Auksin


Pada bagian tubuh tumbuhan tertentu, apabila konsentrasi auksin meningkat,
maka meningkat pula laju produksi etilen.

6. Kadar CO2
Kadar CO2 yang terlalu tinggi akan menghambat aktivitas kerja etilen.
Biosintesis Etilen
Bahan untuk proses biosintesis protein yaitu asam amino metionin
dan proses biosintesis etilen dimulai dari metionin yang diubah
menjadi SAM (S-adenosil metionin) dengan menggunakan ATP.
Jalur berikutnya yaitu konversi SAM ke jalur ACC (asam 1-amino-
siklopropan-1-karboksilat) dan MTA (CH3-S-Ribosa-Adenin).
Konversi ini terjadi secara bersamaan

Pada jalur MTA, gugus CH3S terlepas dari SAM melalui proses
hidrolisis dan menjadi 5’ metiltiribosa. Reaksi 5’ metiltiribosa
dengan ATP kemudian menghasilkan 5’ metiltioribosa-1-fosfat. 5’
metiltioribosa-1-fosfat bereaksi dengan O2 menghasilkan a-keto-
y-metilbutarat. Kemudian terjadi proses transaminasi
(pemindahan gugus asam amino dari asam amino satu ke asam
amino yang lain) yang membentuk kembali metionin.

Pada Jalur ACC, dengan bantuan ACC sintase mengkonversi


SAM menjadi ACC (asam 1-amino-siklopropan-1-karboksilat) dan
reaksi ACC dengan oksigen dengan katalis ACC oksidase
membentuk etilen.

Selain itu, ACC dapat juga dikonversi menjadi N-malonyl ACC


(MACC) dengan bantuan enzim ACC N-malonyl-transferase.
MACC Berfungsi untuk mengurangi produksi kelebihan ACC dan
mengurangi produksi etilen.
Pengaruh Etilen Terhadan
Pertumbuhan Tanaman
1. Memacu pematangan buah.
2. Mengakhiri masa dormansi pada biji.
3. merangsang pertumbuhan akar dan
batang
4. Membentuk akar adventif
5. Merangsang absisi buah dan daun.
6. Merangsang induksi pada bunga
Bromiliad
Cara kerja etilen
Etilen bekerja dengan cara perombakan
atau pemecahan klorofil yang tergantung
pada buah muda, yang mulai aktif dari 0,1
ppm, sehingga buah hanya memiliki
xantofil dan karoten. Dengan demikian,
warna buah yang semula hijau akan
menjadi jingga atau merah.
Hubungan etilen dengan
respirasi
Pematangan buah-buahan dapat dipercepat dengan
karbid atau kalsium karbida. Hal ini dikarenakan karbid
yang terkena uap air akan menghasilkan gas asetilen
yang memiliki struktur kimia yang mirip dengan etilen
alami. Prosesnya terjadi secara serentak sehingga
pematangan terjadi secara merata.
reaksi yang terjadi yaitu :
CaC2+2H2O -> C2H2 + Ca(OH)2
Penambahan karbid dapat menyebabkan konsentari
etilen di sekitar buah meningkat sehingga pematangan
buah meningkat. Semakin besar konsentrasi gas etilen
maka semakin besar proses stimulasi respirasi pada
buah karena etilen dapat meningkatkan kegiatan-
kegiatan enzim.
Proses Pematangan Buah
Buah berdasarkan kadar amilumnya
dibedakan menjadi buah klimaterik dan buah
nonklimaterik. Buah klimaterik yaitu buah yang
memiliki banyak kandungan amilum sehingga
dapat dipacu kematangannya dengan etilen
sedangkan buah nonklimaterik adalah buah
dengan kandungan amilum yang sedikit.
Proses pematangan buah disebabkan oleh adanya
aktivitas enzim piruvat dekanoksilase yang
menyebabkan kenaikan jumlah asetaldehid dan
etanol sehingga produksi Co2 meningkat. Etilen yang
dihasilkan paada pematangan mangga akan
meningkatkan proses respirasinya.

Perubahan fisiologi yang terjadi diduga karena


etilen mempengaruhi respirasi klimaterik melalui dua
cara yaitu:
1. Etilen mempengaruhi permeabilitas membran ,
hal tersebut mengakibatkan proses pelunakan
sehingga metabolisme respirasi dipercepat.
2. Selama klimaterik, kandungan protein meningkat
dan diduga etilen lebih merangsang sintesis
protein pada saat itu.
Pematanga adalah permulaan proses
kelayuan dimana karena adanya campur
tangan enzim sehingga organisasi sel
terganggu sehingga terjadi terjadi proses
pematangan buah.
Demikian
Presentasi Kami
Sekian dan Terima Kasih

Você também pode gostar