Você está na página 1de 9

Wahyu Rizki OktaVianDani

152310101156
Angina Ludwig merupakan selulitis diffusa yang
potensial mengancam nyawa yang mengenai
dasar mulut dan region submandibular bilateral
dan menyebabkan obstruksi progresif dari jalan
nafas
Penyakit ini pertama kali ditemukan oleh
Wilhelm Frederick von Ludwig pada tahun 1836
sebagai infeksi ruang fasial yang hampir selalu
fatal (Ugboko et al., 2005).
Umumnya, infeksi dimulai dengan selulitis,
kemudian berkembang menjadi fasciitis, dan
akhirnya berkembang menjadi abses yang
menyebabkan indurasi suprahioid,
pembengkakan pada dasar mulut, dan elevasi
serta perubahan letak lidah ke posterior
ANATOMI DAN FISIOLOGI
Ruang submandibula terdiri dari ruang
sublingual, submaksila dan submental. Muskulus
milohioid memisahkan ruang sublingual dengan
ruang submental dan submaksila.
Ruang sublingual dibatasi oleh mandibula di
bagian lateral dan anterior, pada bagian inferior
oleh m. milohioid, di bagian superior oleh dasar
mulut dan lidah, dan di posterior oleh tulang
hioid. Di dalam ruang sublingual terdapat
kelenjer liur sublingual beserta duktusnya
Gambar 1. Anatomi dari ruang submandibular
Ruang submental di anterior dibatasi oleh fasia
leher dalam dan kulit dagu, di bagian lateral
oleh venter anterior m. digastrikus, di bagian
superior oleh m. milohioid, di bagian inferior
oleh garis yang melalui tulang hyoid. Di dalam
ruang submental terdapat kelenjer limfa
submental.
Ruang maksila bagian superior dibatasi oleh m. milohioid
dan m. hipoglossus. Batas inferiornya adalah lapisan
anterior fasia leher dalam, kulit leher dan dagu. Batas
medial adalah m. digastrikus anterior dan batas posterior
adalah m. stilohioid dan m. digastrikus posterior. Di dalam
ruang submaksila terdapat kelenjer liur submaksila atau
submandibula beserta duktusnya. Kelenjar limfa
submaksila atau submandibula beserta duktusnya
berjalan ke posterior melalui tepi m. milohioid kemudian
masuk ke ruang sublingual. Akibat infeksi pada ruang ini
mudah meluas dari satu ruang ke ruang lainnya.
Epidemiologi
Kebanyakan kasus Angina Ludwig terjadi pada
individu yang sehat. Kondisi yang menjadi faktor
risiko yaitu diabetes mellitus, neutropenia,
alkoholisme, anemia aplastik, glomerulonefritis,
dermatomiositis, dan lupus eritematosus sistemik.
Umunya, pasien berusia antara 20-60 tahun, tetapi
ada yang melaporkan kasus ini terjadi pada rentang
usia 12 hari sampai 84 tahun. Laki-laki lebih sering
terkena dibandingkan dengan perempuan dengan
perbandingan 3:1 atau 4:1.
Ugboko, V., Ndukwe, K., Oginni, F. 2005.
Ludwig’s Angina: An Analysis of Sixteen Cases in
a Suburban Nigerian Tertiary Facility. African
Journal of oral Health. Volume 2 Numbers 1 & 2:
16-23
https://www.ajol.info/index.php/ajoh/article/do
wnload/56993/45390 [diakses pada tanggal 24
Mei 2017]

Você também pode gostar