Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Tumor jinak
Kista Kelenjar Bartholini
Definisi Yaitu radang pada glandula bartholini berulang yang akhirnya menjadi
kronis membentuk kista
Epidemiologi Biasanya menyerang wanita yang aktif secara seksual dengan usia 20-30
tahun
Etiologi Escherichia coli, N. gonorrhoeae, Streptococcus
Patofisiologi Infeksi, trauma, perubahan konsistensi mukus, atau kelainan kongenital
obstruksi pada duktus kelenjar kista isi kista terinfeksi abses
Tanda & gejala 1. Kecil & asimptomatik rasa tidak nyaman saat berhubungan seksual
2. Kista besar/terinfeksi nyeri vulva berat yang mengganggu aktivitas
Diagnosis Lokasi tersering : bagian inferior labia mayora/vestibula bawah
Kista unilateral, bulat/oval, bentuk fluktuan/keras
Terinfeksi eritema, lunak, nyeri tekan
Tatalaksana 1. Kista - keluhan tidak dilakukan tindakan
2. Kista + keluhan insisi & drainase, marsupialisasi, eksisi kelenjar
Bartholin
3. Abses insisi & drainase/marsupialisasi
Kista Kelenjar Bartholini
Kista Nabothian
Etiologi kelenjar endoserviks tersumbat
Gejala • Asimptomatik
• Simptomatik
Dispareunia
Nyeri vagina
Kesulitan pemakaian tampon / vaginal devices lainnya → obstruksi
Gejala urinarius
Terdapat massa yang dapat diraba
Tatalaksana :
Sadium I : histerektomi total dengan salpingo-ooforectomy bilateral.
Stadium II : histerektomi radikal. Para-aortic limfadenektomi dapat dipertimbangkan. Limfadenektomi penting untuk staging
dan membantu menentukan terapi tambahan.
Stadium III dan IV : maximal de-bulking surgery (cytoreduction surgery).
Operasi terbuka sering dilakukan, namun laparoskopi terbukti lebih baik.
Radioterapi jika KI pembedahan
Doxorubicin, paclitaxel, carboplatin, tamoxifen
Diagnosis :
-PF
- Lab : CA 125,postmenopause (CA 19-9,
CEA)
-Imaging : Sonography (Transvaginal
sonography), Radiography, CT-
scan, MRI
26
• Terapi
-Pembedahan
(histerektomi,salpingo-
ooforektomi,omentektomi)
-Kemoterapi : paclitaxel (taxol)
dengan carboplatin atau cisplatin
• Pengamatan lanjut :
-Lakukan evaluasi setiap 3 bulan
pada 2 tahun pasca pengobatan
-Tahun ke 3 : setiap 6 bulan
-Setelah tahun ke 5 : tiap 1 tahun
27
Choriocarsinoma
Definisi Tumor ganas (maligna) dari trofoblast dan biasanya timbul setelah kehamilan mola,
kadang-kadang setelah abortus atau persalinan.
Klinis:
1. Menorea
2. Dismenorea
3. Subfertil
PF: rahim membesar, nyeri tekan, tanda Halban
PA: pulau2 endometrium pd miometrium (DIAGNOSA PASTI)
PP: USG (uterus membesar, difus, rongga endometriosis ~
sarang lebih)
Hiperplasia endometriumh
• Gangguan pola pertumbuhan caused by excess estrogen without progesterone
stromal dan glandular usually occurs after menopause or perimenopause
endometrium Symptoms :
Bleeding during the menstrual period that is
• Ada 3 macam : heavier or lasts longer than usual
• Hiperplasia sederhana tanpa Menstrual cycles that are shorter than 21 days
atipia Any bleeding after menopause
• Kelenjar hiperplasi jinak yang Transvaginal ultrasound may be done to measure
membesar secara kistik the thickness of the endometrium
• Hiperplasia kompleks
• Kelenjar ukuran bervariasi
bergerombol membentuk Treatment
kelompok tidak ada atipia seluler • Progestin
• Hiperplasia atipik • Hysterectomy
• Kompleksitas kelenjar disertai
atipia seluler epitel hiperplastik
http://www.acog.org/Patients/FAQs/Endometrial-Hyperplasia
KELAINAN GINEKOLOGI
Organ genital Kelainan
Vagina • KISTA GARTNER
• KISTA & ABSES KELENJAR BARTHOLIN
• HEMATOKOLPOS
• FISTULA (vesiko-vaginal,uretero-vaginal,rektovaginal)
• CORPUS ALINEUM VAGINAE
Vulva ABSES FOLIKEL RAMBUT / KELENJAR SEBASEA
Hacker NF, Gambone JC, Hobel CJ. Editor. Hacker & Moore's
Essentials of Obstetrics and Gynecology. 6th Ed. Philadelphia:
Elsevier Saunders; 2016
Faktor Resiko Tatalaksana
• Tergantung besarnya
kista, tetapi umumnya
memiliki prognosis baik
Polip serviks
Definisi Yaitu pertumbuhan seperti jari pada bagian bawah uterus yang
berhubungan dengan vagina
Etiologi -
Faktor risiko • Sering pada wanita usia > 20 tahun yang sudah memiliki anak
• Respon abnormal terhadap ↑ kadar estrogen
• Inflamasi kronik
• Penyumbatan pembuluh darah di serviks
Klasifikasi a. Polip ektoserviks : polip serviks dapat tumbuh dari lapisan permukaan
luar serviks, sering diderita wanita yang telah memasuki periode
paska-menopause, meskipun dapat pula diderita oleh wanita usia
produktif. Prevalensi antara 2 hingga 5% wanita
b. Polip endoserviks : pertumbuhan polip berasal dari bagian dalam
serviks. Biasanya pada wanita premenopause (di atas usia 20 tahun) &
telah memiliki setidaknya satu anak.
c. pembagian polip serviks menjadi polip ektoserviks dan endoserviks
cukup praktis untuk menentukan lokasi lesi berdasarkan usia, namun
bukan merupakan ukuran absolut untuk menetapkan letak polip secara
pasti
Tanda gejala • Periode menstruasi yang hebat
• Perdarahan vagina setelah koitus
• Perdarahan vagina abnormal setelah atau pada periode
menopause
• Leukorea
Pemeriksaan Pemeriksaan pelvik pertumbuhan seperti jari yang licin,
kemerahan di serviks
Biopsi servikal
Tatalaksana Polip kecil diambil dengan cara gentle twisting
Polip besar electrocautery
Komplikasi Perdarahan & kram perut setelah beberapa hari pengambilan polip
Prognosis jinak & mudah diambil
Infertilitas
Infertilitas : masalah yang dihadapi oleh pasangan suami istri yang telah menikah
selama minimal 1 tahun, melakukan hubungan sanggama teratur, tanpa menggunakan
kontrasepsi, tetapi belum berhasil memperoleh kehamilan.
Infertilitas primer : jika sebelumnya Infertilitas sekunder jika pasangan suami istri
pasangan suami istri belum pernah gagal untuk memperoleh kehamilan setelah
mengalami kehamilan. satu tahun pascapersalinan atau
pascaabortus, tanpa melakukan kontrasepsi
apapun .
Faktor Resiko
Perempuan Laki – Laki
• menstruasi, koitus, kontrasepsi • gangguan ereksi
• penggunaan obat : NSAID • Suhu
• alkohol, kafein, obesitas, merokok • Hipospadia
• Infeksi : prostatitis, epididimitis
• Kriptokidismus, testis trauma
• Varikokel
• riwayat kemoterapi atau radiasi
• hipertensi, DM, gg neurologis
• penggunaan obat: simetidin, eritromisin,
spironolakton
Infertilitas Pada Wanita
Faktor Penyebab Infertilitas
• Faktor tuba & faktor pelvik (sumbatan atau kerusakan tuba akibat perlengketan /
endmetriosis)
• faktor lelaki (abnormalitas jumlah, motilitas/morfologi sperma)
•Disfungsi ovulasi (jarang atau tidak ada ovulasi)
•Idiopatik
•Lain-lain (fibroid, polip endometrium dan kelainan bentuk uterus)
TSH
Perempuan Prolaktin Pagi hari sebelum pukul 9
Dosis dan dosis 50-150 mg selama 5-7 hari Repronex, Menopur – Protokol flare-up cetrorelix [Cetrotide],
Ovarian stimulation
pemakaian (hari kedua siklus mens) FSH 75 IU dan LH 75 IU
Bravelle – FSH 75 IU dan
LH < 1 IU
siklus menstruasi
kelima
ganirelix)
Anwar M, Baziad A, Prabowo RP. Editor. Ilmu Kandungan. Ed 3. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; 2014
HEMATOKOLPOS
https://u.osu.edu/endometriosisinfo/path
ophysiology-and-clinical-presentation/
Carcinoma of Cervix
• Merupakan Ca ginekologik paling • HPV tipe 16, 18, 31, 33, 52, 58
sering pd wanita etiologi plg sering mukosotropik
HPV tipe 16 & 18
• Ca Servix HPV 16 & HPV 18
• Insidensi 529.000 kasus scr global; • Transmisi HPV terjadi akibat
275.000 kematian
kontak seksual berisiko
• 85% negara berkembang terinfeksi = Zona Transformasi
• Faktor Resiko (Squamous-Collumnar Junction)
pada Servix dan pektineal dari
• Infeksi HPV anal.
• Tingkat sosioekonomik rendah
• Pembagian Servix menjadi,
• Merokok
• Skuamosa
• Reproductice behavior
• Grandular
• Aktivitas seksual
• Neuroendokrin & Karsinoma
Etiologi dan patogenesis
• Infeksi HPV Ca Servix
• DNA virus berantai ganda
• Sebagian varian dari virus ini
ditemukan di mukosa & kutan Hoffman et al. Editor. Williams Gynecology. 2nd Ed. New York:
McGraw-Hill; 2012
Manifestasi klinis
• Asimptomatik, penyakit ditemukan pada pemeriksaan klinis.
• Perdarahan abnormal / pasca-coitus
• Duh tuvuh
• Nyeri lumbosakral
• Edema ekstreminitas bawah
• Disuria
Diagnosis
• Inspeksi visual dengan asam asetat ( IVA )
• Papsmear
• Hasil negatif lesi pra-kanker
• Hasil Positif Biopsi guide kolonoskopi
GOLD STANDARD: hispatologis biopsi jaringan Servix guide by kolposkopi
• Grading Ca Servix:
• Low grade squamous interephitelial lesion (LSIL)
• High grade squamous interephitelial lesion (HSIL)
• Carsinoma in situ
Teratoma