Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
CLINICAL
CASES
KASUS 2
Pasien laki-laki 43 tahun dengan CKD on HD datang dengan
pembengkakan pada retroaurikular kanan dengan riwayat 15 hari
otorrhoea
Imaging : abses jaringan lunak dan petrositis
Terapi : pembedahan serta drainase abses jaringan lunak dan radikal
mastoidektomi
CLINICAL
CASES
KASUS 3
Pasien laki-laki 19 tahun datang dengan gangguan berjalan, stupor,,
otalgia dan sakit kepala, papiloedema pada funduskopi
CT scan : otomastoiditis kiri
NMR : thrombosis sinus sigmoid kiri dan abses sereblum
Terapi : simple mastoidektomi, penggunan pipa ventilasi serta
eksplorasi sinus sigmoid, drainase abses via kraniektomi fossa
posterior
CLINICAL
CASES
KASUS 4
Pasien laki-laki 52 tahun dengan CKD peritoneal dialysis, datang
dengan riwayat otorrhoea kanan 1 bulan dan pembengkakan
retroaurikular, riwayat trauma 7 hari sebelumnya
CT scan : edema jaringan lunak pada regio temporal, otomastioditis
dan abses lobus temporal
Terapi : dekompresif kraniektomi, kapsulektomi, drainase abses
CLINICAL parenkim, mastoidektomi dan drinase abses retroaurikular
CASES
KASUS 5
Pasien laki-laki 42 tahun dengan DM tipe 2, datang dengan riwayat
timbul 3 gejala meningitis beberapa bulan lalu.
CT scan : mastoditis kanan
Lumbar pungsi : 6000 leukocytes/mm3 with 65% neutrophils, 332
mg/dl protein, 107 mg/dl glucose, culture negative; serum glucose of
279 mg/dl, peripheral leukocytes 10,100 uL (73% total neutrophils);
CLINICAL polymerase chain reaction for tuberculosis, negative
Terapi : vancomycin dan meropenem IV selama 14 hari dan simple
CASES mastoidektomi
Otitis media akut dibagi menjadi 5 stadium :
Stadium tubotimpanitis
Stadium hiperemis
Stadium eksudatif
Stadium suppurative
Stadium perforasi
Hanya 1-5% pasien otitis media mengalami komplikasi
Mastoiditis akut terbagi menjadi
DISSCUSION Mastoiditis insipien akut
Mastoiditis koalesen
Akut mastoiditis dapat menyebar
Lateral -> jaringan lunak telinga eksterna
Anterior -> kanal auditori eksterna
Posterior -> sinus sigmoid atau fossa kranial posterior -> trombosis
Media -> labirin atau apeks petrous -> labirintis, apisitis
Superior -> fossa kranial media -> abses epidural
Inferomedial -> mastoid point -> abses bezold
Komplikasi intracranial :
meningitis, emfiema subdural,
emfiema epidural, abses
intraparenkim, thrombosis sinus
transversus, apisitis dan otitis
hidrosefalus.
Komplikasi ekstrakranial : paralisis
fasial perifer, fistula labitin, abses
DISSCUSION Bezold, osteomyelitis, dan fasitis
servikal
Bakteri tersering yang ditemukan :
Streptococcus pneumoniae, group
A streptococcus, Staphylococcus
aureus, Haemophilus influenzae,
Pseudomonas aeruginosa,
penumococcus
Kasus 1
Pasien laki-laki 17 tahun datang dengan pembengkakan pada segitiga posterior leher kiri dengan
riwayat otitis media akut.
CT scan : mastoiditis dengan komplikasi abses Bezold
Abses Bezold bisa mengenai segala usia terutama pada remaja dan
dewasa
Dewasa yang mengalami komplikasi tsb biasanya memiliki riwayat
penyakit kronik seperti sinusitis atau kolesteatom
DISSCUSION Bakteri yang biasa ditemukan S. pneumoniae dan pyogenes
Mastoiditis dapat mengikis mastoid point dan korteks dan menyebar ke
daerah segitiga posterior leher disebut dengan abses Bezold
Manifestasi klinis : demam bertahap, ototthorea, otalgia dan hipertermi
daerah leher dengan atau tanpa pembengkakan selama beberapa hari
Terapi : mastoidektomi dan drainase
Kasus 2
Pasien laki-laki 43 tahun dengan CKD on HD datang dengan pembengkakan pada retroaurikular kanan
dengan riwayat 15 hari otorrhoea
Imaging : abses jaringan lunak dan petrositis
Dalam kasus ini pasien tidak datang dengan keluhan pada telinga yang
signifikan, melainkan dengan gejalan komplikasi thrombosis sinus
sigmoid serta abses sereblum (10-18,7% kasus dari komplikasi abses
intracranial)
DISSCUSION Patogenesis penyebaran infeksi melalui vena kecil mastoid menuju ke
sinus sigmoid menyebabkan pengikisan tulang sehingga terbentuklah
abses disekitar sinus longitudinal dan thrombosis
Manifestasi klinis : demam, ototthorea, edem retroaurikular, otalgia, sakit
kepala, mual, muntah dan gejala meningens.
Pada kasus ini terapi : mastoidektomi untuk melihat sinus sigmoid.
Jika tidak terdapat abses perisinus dan pasien tidak mengalami
gejala sepsis -> koagulasi tidak perlu disingkirkan
Jika sebaliknya -> sinus harus dibuka dan clot harus disingkirkan
serta vena jugular perlu diligasi
KASUS 4
Pasien laki-laki 52 tahun dengan CKD peritoneal dialysis, datang dengan riwayat otorrhoea kanan 1
bulan dan pembengkakan retroaurikular, riwayat trauma 7 hari sebelumnya
CT scan : edema jaringan lunak pada regio temporal, otomastioditis dan abses lobus temporal
Pada kasus ini abses otak ditemukan tidak sengaja. Tidak ada kelainan
neurologis tapi hasil ct scan dilakukan untuk menyingkirkan abses
jaringan lunak karena 7 hari sebelumnya pasien trauma kranioensefalik
ketika tangga jatuh mengenainya.
DISSCUSION Patofisiologi : telinga tengah dengan frekuensi meradang yang sering
dapat menyebabkan infeksi intraparenkim. Kavitas pada telinga tengah
sangat berdekatan dan karena dindingnya berdekatan dengan tulang
pneumatis mengakibatkan kuman menyebar ke intracranial. Biasanya ke
lobus temporal dan serebelum -> penurunan kesadaran tiba tiba dan
abses masuk ke dalam ventrikel 4
Indikasi untuk dilakukan pembedahan emergensi untuk mengeluarkan
pus dan flushing dengan anitibiotik.
Kasus 5
Pasien laki-laki 42 tahun dengan DM tipe 2 selama 12 tahun, datang dengan riwayat timbul 3 gejala
meningitis beberapa bulan lalu.
CT scan : mastoditis kanan
Lumbar pungsi : 6000 leukocytes/mm3 with 65% neutrophils, 332 mg/dl protein, 107 mg/dl glucose,
culture negative; serum glucose of 279 mg/dl, peripheral leukocytes 10,100 uL (73% total neutrophils);
polymerase chain reaction for tuberculosis, negative