Você está na página 1de 16

Nama Kelompok

1. Johan witono 16700088


2. I Komang Siki Dharma Yusa 16700090
3. Kurnia Putri Ismaida 16700092
4. Made Metu Bayu Kubera 16700094
5. Dewi Manik Aulia Fadli 16700096
6. Ahmed Abdillah 16700098
7. Ahmad Hafizy 16700100
8. Novianti Indah Puspitasari 16700134
9. P. Chelsea J. R 16700172
Latar Belakang

Perilaku sesorang atau masyrakat tentang kesehatan


ditentukan oleh pengetahuan, sikap, kepercayaan, tradisi,
dan sebagainya dari orang atau masyarakat yang
bersangkutan. Disamping itu, ketersediaan fasilitas, sikap,
yang bersangkutan. Disamping itu, ketersediaan fasilitas,
sikap, dan perilaku para petugas kesehatan terhadap
kesehatan juga akan mendukung dan memperkuat
terbentuknya perilaku.
Rumusan Masalah

Bagaimana teori perubahan perilaku Lawrence Green


?
Pengertian

Beberapa teori telah dicoba untuk mengungkapkan


deteminan perilaku dari analisis factor-faktor yang
memengaruhi perilaku yang berhubungan dengan
kesehatan, salah satunya adalah teori Lawrence Green
(1980). Green mencoba menganalisis perilaku manusia dari
tingkat kesehatan. Kesehatan seseorang atau masyarakat
dipengaruhi oleh dua factor pokok ,yaitu factor perilaku
(behavior causes) dan faktor diluar perilaku (nonbehavior
causes).
Beberapa prinsip dasar mendasari
model Green:

A. Keberhasilan dalam mencapai perubahan meningkat


di mana audiens target secara aktif berpartisipasi dalam
mengidentifikasi masalah kesehatan, mendefinisikan
tujuan dan menerapkan solusi;
B. Media, kekuatan politik dan sosial adalah pengaruh
lingkungan yang penting pada perilaku kesehatan;
C. Perilaku kesehatan harus bersifat sukarela; dan karena
variasi yang luas dalam tujuan dan keinginan pribadi,
kriteria yang kaku tidak boleh dikenakan pada perilaku
kesehatan - kecuali yang dianggap oleh masyarakat secara
keseluruhan tidak dapat diterima, seperti penggunaan
obat-obatan terlarang.
Skema Kategori Faktor
Teori PrecModel PRECEDE-
PROCEED
Model PRECEDE-PROCEED menyediakan
struktur yang komprehensif untuk menilai
kesehatan dan kualitas hidup dan kebutuhan
untuk merancang, melaksanakan, dan
mengevaluasi promosi kesehatan dan program
kesehatan publik lainnya untuk memenuhi
kebutuhan tersebut.
PRECEDE
PRECEDE (Predisposing,Reinforcing dan
Enabling Constructs dalam Educational Diagnosis dan
Evaluation) menguraikan proses perencanaan
diagnostik untuk membantu dalam pengembangan
sasaran dan fokus program kesehatan masyarakat .
Lima Langkah atau Fase PRECEDE
1. Melibatkan penentuan kualitas hidup atau masalah
sosial dan kebutuhan masyarakat tertentu
2. Mengidentifasikan factor-faktor penentu kesehatan dari
masalah dan kebutuhan
3. Melibatkan analisis factor-faktor penentu prilaku dan
lingkungan dari ganguan kesehatan
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi untuk, memperkuat ,
dan memungkinkan prilaku dan gaya hidup di
identifikasi
5. Melibatkan dan memastikan promosi kesehatan ,
kesehatan pendidikan dan atau kebijakan
PROCEED
PROCEED (Policy, Regulatory dan Constructs,
Organizational dalam Educational dan Environment,
Development) memandu pelaksanaan dan evaluasi
program yang dirancang menggunakan PRECEDE.
PROCEED terdiri dari 4 tahap tambahan
6.Intervensi di identifikasi dalam tahap lima di
laksanankan
7.Memerlukan evaluasi proses intervensi
8.Melibatkan mengevaluasi dampak dari intervensi pada
factor-faktor pendukung prilaku, dan pada prilaku itu
sendiri
9.Evaluasi hasil adalah menentukan efek akhir dari
intervensi pada kualitas dan hidup penduduk.
Dalam praktik sebenarnya, PRECEDE dan
PROCEED merupakan fungsi dalam suatu siklus yang
berkelanjutan. Informasi yang 5di kumpulkan dalam
PRECED dalah panduan Pengembangan tujuan
program dan sasaran dalam pelaksanaan PROCEED
Aplikasi dari model PRECEDE-PROCEED di
bidang kesehatan
1. Untuk merencanakan, merancang,
mengimplementasikan, dan/atau mengevaluasi
program untuk kesehatan yang beragam dan
kualitas-hidup sebagai isu kanker payudara
2. Untuk membuat kebijakan kesehatan pendidikan,
dan pengembangan kurikulum serta pelatihan bagi
para profesional perawatan kesehatan.
Kesimpulan

Bahwa perilaku seseorang atau masyarakat


tentang kesehatan ditentukan oleh pengetahuan,
sikap, kepercayaan, tradisi dan sebagainya, dari
orang atau masyarakat yang bersangkutan.
Ketersediaan fasilitas, sikap, dan perilaku para
petugas kesehatan terhadap kesehatan juga
mendukung atau memperkuat terbentuknya
perilaku.
DAFTAR ISI
 Notoatmodjo, Soekidjo,2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta:
Rineka Cipt

 Novita Nesi, Franciska Yunetra,2011. Promosi Kesehatan Dalam Pelayanan


Kebidanan,Salemba Medika:Jakarta

 Mubarak Wahit Ikbal,2012. Promosi Kesehatan Untuk Kebidanan,Salemba


Medika:Jakarta

 Kholid Ahmad,2014. Promosi Kesehatan dengan Pendekatan Teori Perilaku,


Media danAplikasinya, Raja Grafindo Persada: Jakarta

 Green LW. Prevention and health education. In: Last JM, editor. Maxcy
Rosenau public health and preventive medicine. Norwalk, Connecticut:
Appleton and Lange, 1986: 1089-1108. Stainbrook G, Grisso JA. Behavior and
behaviorism in health education. Health Educ 1982; 13:14-19.

Você também pode gostar