Você está na página 1de 50

ABSES LEHER DALAM

dr. Novialdi , Sp.THT-KL(K)

Bagian Telinga Hidung Tenggorok


Bedah Kepala dan Leher
FK Universitas Andalas/RSUP Dr. M. Djamil Padang
Abses Leher Dalam

Anatomi

Definisi

Epidemiologi

Etiologi

Klasifikasi

Abses Peritonsil

Abses Retrofaring

Abses Parafaring Pada daerah leher terdapat beberapa ruang


Abses Submandibula potensial yang dibatasi oleh fasia servikal. Fasia
Ludwig Angina
servikal dibagi menjadi dua yaitu fasia
superfisial dan fasia profunda.
Abses Leher Dalam

Anatomi

Definisi

Epidemiologi

Etiologi

Patogenesis

Klasifikasi
Abses Peritonsil

Abses Retrofaring

Abses Parafaring

Abses Submandibula
Ludwig Angina
Abses Leher Dalam

Anatomi

Definisi

Epidemiologi

Etiologi

Patogenesis

Klasifikasi
Abses Peritonsil

Abses Retrofaring

Abses Parafaring

Abses Submandibula
Ludwig Angina
Abses Leher Dalam

Fasia superfisial terletak dibawah dermis. Ini


Anatomi termasuk sistem muskuloapenouretik, yang
Definisi meluas mulai dari epikranium sampai ke aksila
Epidemiologi
dan dada, dan tidak termasuk bagian dari
daerah leher dalam
Etiologi

Patogenesis

Klasifikasi
Abses Peritonsil Fasia profunda mengelilingi daerah leher dalam
Abses Retrofaring
dan terdiri dari 3 lapisan, yaitu:
 lapisan superfisial
Abses Parafaring
 lapisan tengah
Abses Submandibula  lapisan dalam.
Ludwig Angina
Ruang potensial leher dalam
Abses Leher Dalam
Ruang potensial leher dalam dibagi menjadi
ruang yang melibatkan daerah sepanjang leher,
Anatomi ruang suprahioid dan ruang infrahioid.
Definisi
Ruang yang melibatkan sepanjang leher terdiri dari:
Epidemiologi
Ruang retrofaring Ruang bahaya Ruang prevertebra.
Etiologi (danger space)

Patogenesis Ruang suprahioid terdiri dari:


Klasifikasi
Ruang Ruang Ruang Ruang Ruang Ruang
Abses Peritonsil submandibula parafaring parotis mastikor peritonsil temporalis.

Abses Retrofaring

Abses Parafaring

Abses Submandibula Ruang infrahioid:


Ludwig Angina
Ruang Pretrakeal.
Ruang Retrofaring
• Anterior& Lateral
lapisan tengah fascia leher dalam
• Posterior
lapisan alar Fascia leher dalam
• Superior
dasar tengkorak
• Inferior
mediastinum superior (T1-2)

• Pada anak-anak banyak terisi


kelenjar limfe
• Kelenjar limfe berkurang dg
pertumbuhan anak
Ruang prevertebra
• Terletak diantara otot-otot
prevertebra dan fasia pravertebra.
Infeksi disini dapat menerobos ke
lateral atau inferior ke dalam
mediastinum psoterior

Ruang • Lapisan prevertebra melekat


prevertebra
sepanjang posterior dari ligamentum
nuchae dan bagian superiornya
berlanjut melingkari garis yang
berlekatan dengan dasar tengkorak.
• Lingkaran tersebut meliputi :
• Anterior : Melekat pada bagian
dasar tulang occipital,
area foramen jugularis
dan canalis carotis
• Lateral : Melekat pada prosesus
Ruang mastoideus
prevertebra
• Posterior : Sepanjang superior garis
akhir nuchal pada p
rotuberance occiput
eksterna yang
berhubungan dengan sisi
lawannya.
• Ruang pravertebra melekat pada
vertebra C I – C VII
Ruang Suprahioid

• Terletak diatas tulang hioid


antara lapisan selubung dan
pembungkus m. milohioid.

Ruang
• Infeksi disini dapat meluas
Suprahioid keruang submental atau
submaksila atau dapat
meluas ke bawah ke dalam
ruang visera
Ruang Parafaring
• Merupakan rongga segitiga besar
dipenuhi dengan jaringan lemak
longgar, terletak lateral dari faring
• Dikenal sebagai faringomaksila,
perifaring atau ruang faring lateral
terdiri dari dua bagian, anterior
(prastiloid) dan posterior (retrostiloid)
Ruang
Suprahioid • Berbentuk kerucut dengan dasar
tulang tengkorak dan puncaknya
pada kornu mayus os hioid.
– Batas dalam : m. Konstriktor
faring superior
– Batas luar : ramus ascenden
mandibula
Ruang Pretrakeal

• Berisi kumpulan fasia yang


mengelilingi trakhea dan
gland tiroid.
• Bagian Anterior : Berisi
lapisan pratrakea yang
melewai leher, hanya
posterior otot infrahioid
dan menutupi trachea
adan kelenjar tiroid
Abses Leher Dalam

Anatomi

Definisi

Epidemiologi

Etiologi

Patogenesis Abses yang terbentuk


Klasifikasi di dalam ruang (potensial) leher
Abses Peritonsil dalam.
Abses Retrofaring

Abses Parafaring

Abses Submandibula
Ludwig Angina
Abses Leher Dalam

Anatomi Retrofaring
7%
Definisi

Epidemiologi Parotis
Etiologi 9%

Patogenesis
Ludwig Parafaring
Klasifikasi 48%
angina
Abses Peritonsil 16%

Abses Retrofaring
Submandibul
a
Abses Parafaring 20%

Abses Submandibula
Ludwig Angina
Laki-laki dan Perempuan = 3:2
Abses Leher Dalam

Anatomi

Definisi Bakteriologi dari daerah gigi, oro-fasial, dan


Epidemiologi abses leher, kuman yang paling dominan
adalah kuman anaerob yaitu, Prevotella,
Etiologi Porphyromonas, Fusobacterium spp, dan
Patogenesis Peptostreptococcus spp.
Klasifikasi
Abses Peritonsil
Bakteri aerob dan fakultatif adalah
Abses Retrofaring Streptococcus pyogenic dan Stapylococcus
Abses Parafaring aureus
Abses Submandibula
Ludwig Angina
Abses Leher Dalam

Abses Retrofaring
Anatomi

Definisi

Epidemiologi

Etiologi Angina Ludovici AbsesParafaring

Patogenesis

Klasifikasi ABSES LEHER DALAM


Abses Peritonsil

Abses Retrofaring

Abses Parafaring
Abses Abses
Abses Submandibula Peritonsil submandibula
Ludwig Angina
Abses Leher Dalam
ABSES PERITONSIL
Anatomi

Definisi
(QUINSY)
Epidemiologi Abses peritonsil merupakan terkumpulnya
Etiologi material purulen yang terbentuk di luar kapsul
Patogenesis tonsil dekat kutub atas tonsil
Klasifikasi
Abses Peritonsil Sebagai komplikasi tonsilitis akut atau infeksi
yang bersumber dari kelenjar mukus Weber di
Abses Retrofaring
kutub atas tonsil
Abses Parafaring

Abses Submandibula
Etiologi = tonsilitis, dapat ditemukan kuman
Ludwig Angina aerob & anaerob
Abses Leher Dalam
Infeksi
tonsilitis akut
Anatomi

Definisi Infiltrasi supurasi


kedaerah superior dan
Epidemiologi lateral fosa tonsilaris
Etiologi
Peritonsil  mendorong
Patogenesis Pembengkakan
tonsil & uvula
&
Klasifikasi ke arah kontralateral
Hiperemis
Abses Peritonsil
Aspirasi
Abses Retrofaring Supurasi  lunak Abses pecah spontan ke paru
Abses Parafaring

Abses Submandibula Iritasi pada


Ludwig Angina m.pterigoid interna  Trismus
Abses Leher Dalam

Anatomi

Definisi

Epidemiologi
Gejala tonsilitis
akut Odinofagia Trismus
Etiologi

Patogenesis

Klasifikasi
Otalgia Regurgitasi Mulut berbau
Abses Peritonsil

Abses Retrofaring

Abses Parafaring Pembengkakan & nyeri


Hipersaliva tekan KGB
Abses Submandibula submandibula
Ludwig Angina
Abses Leher Dalam

Anatomi

Definisi

Epidemiologi

Etiologi

Patogenesis

Klasifikasi
Abses Peritonsil

Abses Retrofaring

Abses Parafaring

Abses Submandibula
Ludwig Angina
ABSES PERITONSIL (QUINSY)
Abses Leher Dalam

Anatomi
Pemeriksaan
Definisi – Palatum mole tampak membengkak dan
Epidemiologi menonjol ke depan
Etiologi – Uvula bengkak, terdorong kesisi kontralateral
Patogenesis
– Tonsil bengkak, hiperemis, mungkin banyak
detritus dan terdorong ke arah tengah, depan, dan
Klasifikasi bawah.
Abses Peritonsil

Abses Retrofaring

Abses Parafaring

Abses Submandibula
Ludwig Angina
ABSES PERITONSIL (QUINSY)
Abses Leher Dalam

Anatomi Penatalaksanaan
Definisi

Epidemiologi
Pilihan : Aspirasi dengan
Etiologi
Aspirasi jarum, insisi dan jarum spinal 18 G
Patogenesis drainase atau atau insisi pada
tonsilektomi segera daerah yang
Klasifikasi
Aspirasi atau insisi dan paling fluktuatif.
Abses Peritonsil drainase dapat dilakukan
setelah anestesi topikal
Abses Retrofaring
dan infiltrasi, tetapi
Abses Parafaring kadang memerlukan
anestesi umum.
Abses Submandibula
Ludwig Angina
ABSES PERITONSIL (QUINSY)
Abses Leher Dalam

Anatomi

Definisi Aspirasi Abses


Epidemiologi

Etiologi

Patogenesis
Aspirasi dengan
Klasifikasi jarum spinal 18
Abses Peritonsil G atau insisi
Abses Retrofaring
pada daerah
yang paling
Abses Parafaring
fluktuatif.
Abses Submandibula
Ludwig Angina
ABSES PERITONSIL (QUINSY)
Abses Leher Dalam

Anatomi

Definisi Insisi Abses Peritonsil


Epidemiologi

Etiologi Tempat insisi : daerah yang paling menonjol


Patogenesis dan lunak, atau pada pertengahan garis
yang menghubungkan dasar uvula dengan
Klasifikasi
gerahan atas terakhir pada sisi yang sakit.
Abses Peritonsil
Jika gagal dengan drainase dan antibiotik
Abses Retrofaring (jarang), dianjurkan tonsilektomi.
Abses Parafaring

Abses Submandibula
Ludwig Angina
ABSES PERITONSIL (QUINSY)
Abses Leher Dalam

Anatomi

Definisi
Insisi Abses Peritonsil
Epidemiologi

Etiologi

Patogenesis

Klasifikasi
Abses Peritonsil

Abses Retrofaring

Abses Parafaring

Abses Submandibula
Ludwig Angina
Abses Leher Dalam
ABSES PERITONSIL (QUINSY)
Anatomi Penatalaksanaan
Definisi

Epidemiologi Tonsilektomi
Etiologi
Dilakukan bersamaan dengan drainage =
Patogenesis tonsilektomi a chaud
Klasifikasi
3-4 hari setelahnya = a tiede
Abses Peritonsil
4-6 minggu setelahnya = a froid
Abses Retrofaring
Umumnya tonsilektomi sesudah infeksi tenang:
Abses Parafaring
2-3 minggu setelah drainase abses.
Abses Submandibula
Ludwig Angina
Komplikasi
Abses Leher Dalam

Anatomi

Definisi

Epidemiologi
Abses pecah spontan Perdarahan aspirasi paru / piemia.
Etiologi

Patogenesis

Klasifikasi Penjalaran infeksi dan abses parafaring mediastinitis


abses ke daerah parafaring
Abses Peritonsil

Abses Retrofaring
Penjalaran intrakranial Trombus sinus kavernosus,
meningitis & abses otak.
Abses Parafaring

Abses Submandibula
Ludwig Angina
Abses Leher Dalam

Anatomi
ABSES RETROFARING
Definisi Biasanya ditemukan pada
Epidemiologi anak usia < 5 tahun 
Ruang retrofaring masih
Etiologi
berisi kelenjar limfa yang
Patogenesis menampung aliran limfa
Klasifikasi dari hidung, sinus
paranasal, nasofaring,
Abses Peritonsil
faring, tuba eustachius
Abses Retrofaring dan telinga tengah usia
> 6 tahun akan atrofi.
Abses Parafaring

Abses Submandibula
Ludwig Angina
GEJALA KLINIS
Abses Leher Dalam

Anatomi

Definisi

Epidemiologi Rasa nyeri dan Demam, leher


sukar menelan kaku dan nyeri Sesak napas
Etiologi

Patogenesis

Klasifikasi Terdapat
Stridor Perubahan benjolan pada
Abses Peritonsil suara dinding
belakang faring
Abses Retrofaring

Abses Parafaring
Mukosa
Abses Submandibula bengkak dan
hiperemis
Ludwig Angina
Abses Leher Dalam DIAGNOSIS
Anatomi
Riwayat ISPA atau trauma
Definisi

Epidemiologi

Etiologi
Gejala dan tanda klinis
Patogenesis

Klasifikasi
Abses Peritonsil

Abses Retrofaring Foto Rontgen


Abses Parafaring

Abses Submandibula Pelebaran


Pelebaran
retrotrakeal > 14
retrofaring > 7 mm
Ludwig Angina mm pada anak
pada anak dan
dan > 22 mm
dewasa di C II
pada dewasa C VI
Abses Leher Dalam

Anatomi

Definisi

Epidemiologi

Etiologi

Patogenesis

Klasifikasi
Abses Peritonsil

Abses Retrofaring

Abses Parafaring

Abses Submandibula
Ludwig Angina
Abses Leher Dalam
ABSES RETROFARING
Anatomi

Definisi Terapi
Epidemiologi
• Mengatasi sumbatan jalan nafas
Etiologi • Pungsi dan insisi abses melalui laringoskopi
Patogenesis langsung
Klasifikasi
Abses Peritonsil
Komplikasi
Abses Retrofaring • Penjalaran ke ruang parafaring
Abses Parafaring • Mediastinitis
Abses Submandibula
• Obstruksi jalan napas sampai asfiksia
• Bila pecah spontan pneumonia aspirasi dan
Ludwig Angina abses paru
Abses Leher Dalam

Anatomi
Insisi Abses Retrofaring
Definisi
Posisi penderita :
Epidemiologi posisi Trandelenburg dan
Etiologi kepala hiperekstensi.
Patogenesis

Klasifikasi Insisi melalui pendekatan


trans oral, untuk
Abses Peritonsil
menghindari terlihatnya
Abses Retrofaring jaringan parut dan
Abses Parafaring kontaminasi jaringan lain
Abses Submandibula di leher.
Ludwig Angina
Abses Leher Dalam

Anatomi

Definisi

Epidemiologi

Etiologi

Patogenesis

Klasifikasi
Abses Peritonsil

Abses Retrofaring

Abses Parafaring

Abses Submandibula
Ludwig Angina
Abses Leher Dalam
ABSES PARAFARING
Anatomi

Definisi
Etiologi
Epidemiologi • Langsung: tusukan jarum
Etiologi • Supurasi kelenjar limfe leher bagian dalam gigi, tonsil,
faring, hidung, sinus paranasal, mastoid, vertebra
Patogenesis servikal
• Penjalaran infeksi ruang peritonsil, retrofaring,
Klasifikasi submandibula
Abses Peritonsil

Abses Retrofaring Gejala dan Tanda


Abses Parafaring
• Trismus
Abses Submandibula • Pembengkakan sekitar angulus mandibula
Ludwig Angina • Demam tinggi
• Pembengkakan dinding lateral faring  menonjol ke
medial
Abses Leher Dalam ABSES PARAFARING
Anatomi

Definisi

Epidemiologi

Etiologi

Patogenesis

Klasifikasi
Abses Peritonsil

Abses Retrofaring

Abses Parafaring

Abses Submandibula
Ludwig Angina
ABSES PARAFARING
Abses Leher Dalam

Anatomi

Definisi Insisi Abses Parafaring


Epidemiologi

Etiologi Drainase eksternal  fosa sub maksilaris


Patogenesis Insisi bentuk T atau hanya insisi
Klasifikasi horizontal
Abses Peritonsil Insisi horisontal sejajar dan dibawah
Abses Retrofaring mandibula
Abses Parafaring
insisi vertikal sepanjang tepi depan otot
Abses Submandibula
sternokleidomastoid
Ludwig Angina
Abses Leher Dalam

Anatomi

Definisi

Epidemiologi

Etiologi

Patogenesis

Klasifikasi
External Approach
Abses Peritonsil

Abses Retrofaring

Abses Parafaring

Abses Submandibula
Ludwig Angina
Abses Leher Dalam ABSES SUBMANDIBULA
Anatomi
 Ruang submandibula: ruang sublingual dan
Definisi
submaksila.
Epidemiologi
 Ruang sublingual dipisahkan dari ruang submaksila
Etiologi
oleh: otot milohioid.
Patogenesis
 Ruang submaksila ruang submental dan ruang
Klasifikasi
Abses Peritonsil submaksila (lateral) oleh otot digastrikus anterior.

Abses Retrofaring  Pembagian lain: ruang submandibula terbagi atas


Abses Parafaring ruang submental dan ruang submaksila saja.
Abses Submandibula  Abses dapat terbentuk di ruang submandibula /
Ludwig Angina bagiannya sbg kelanjutan infeksi dari kepala leher.
Abses Leher Dalam
ABSES SUBMANDIBULA
Anatomi

Definisi

Epidemiologi

Etiologi

Patogenesis

Klasifikasi
Abses Peritonsil

Abses Retrofaring

Abses Parafaring

Abses Submandibula
Ludwig Angina
Abses Leher Dalam
Etiologi
Anatomi Infeksi dari gigi,
Definisi
dasar mulut, faring,
Epidemiologi
kelenjar liur,
kelenjar limfa
Etiologi
submandibula
Patogenesis
Kuman: campuran
Klasifikasi
aerob & anaerob
Abses Peritonsil

Abses Retrofaring Gejala dan Tanda


Abses Parafaring

Abses Submandibula Demam dan nyeri Pembengkakan di


leher bawah mandibula Trismus
Ludwig Angina & / dibawah lidah
Abses Leher Dalam
Terapi
Anatomi

Definisi Antibiotik dosis tinggi terhadap kuman aerob dan


Epidemiologi
anaerob secara parenteral

Etiologi

Patogenesis
Evakuasi abses :
Klasifikasi
abses yg dangkal/terlokalisasi  Abses yg dalam dan
Abses Peritonsil dalam anastesi lokal luaseksplorasi dalam narkosis
Abses Retrofaring

Abses Parafaring
Pasien dirawat inap 1-2 hari sampai gejala dan
Abses Submandibula tanda infeksi mereda
Ludwig Angina
Insisi Abses Submandibula
Abses Leher Dalam

Anatomi

Definisi
Dibuat pada tempat yang paling berfluktuasi
Epidemiologi atau setinggi os. Hioid, tergantung letak dan
Etiologi luas abses
Patogenesis

Klasifikasi
Abses Peritonsil

Abses Retrofaring

Abses Parafaring

Abses Submandibula
Ludwig Angina
Abses Leher Dalam ANGINA LUDOVICI (ANGINA LUDWIG)
Anatomi Infeksi ruang submandibula berupa selulitis
Definisi dengan tanda khas:
pembengkakan seluruh ruang submandibula
Epidemiologi
tidak membentuk abses  keras pada perabaan submandibula.
Etiologi

Patogenesis Etiologi :
Klasifikasi Infeksi kuman aerob dan anaerob yang berasal dari gigi atau
dasar mulut.
Abses Peritonsil

Abses Retrofaring

Abses Parafaring

Abses Submandibula
Ludwig Angina
Abses Leher Dalam
Gejala dan tanda
Anatomi

Definisi Nyeri tenggorok dan leher


Epidemiologi

Etiologi Pembengkakan di daerah submandibula, yang tampak


hiperemis dan keras pada perabaan
Patogenesis

Klasifikasi Dasar mulut membengkak dapat mengakibatkan


dapat mendorong jalan napas tersumbat sesak napas.
Abses Peritonsil lidah ke atas belakang

Abses Retrofaring

Abses Parafaring

Abses Submandibula Riwayat sakit gigi, Gejala & tanda klinis


Ludwig Angina
Abses Leher Dalam Terapi

Anatomi Antibiotik dosis tinggi spektrum luas secara parenteral

Definisi
Lakukan eksplorasi yang dilakukan untuk tujuan dekompresi
Epidemiologi (mengurangi ketegangan)

Etiologi
Evakuasi pus atau jaringan nekrosis
Patogenesis

Klasifikasi Insisi di garis tengah secara horizontal setinggi os hioid (3-4 jari
dibawah mandibula)
Abses Peritonsil

Abses Retrofaring Lakukan pengobatan terhadap sumber infeksi untuk


mencegah kekambuhan
Abses Parafaring

Abses Submandibula Pasien dirawat inap sampai infeksi mereda.

Ludwig Angina
Abses Leher Dalam
Komplikasi
Anatomi

Definisi

Epidemiologi Penjalaran abses


Etiologi Sumbatan ke ruang leher
jalan napas dalam lain dan
Patogenesis
mediastinum
Klasifikasi
Abses Peritonsil

Abses Retrofaring Sepsis


Abses Parafaring

Abses Submandibula
Ludwig Angina
Abses Leher Dalam

Anatomi Insisi Angina Ludovici


Definisi

Epidemiologi • Eksplorasi  tujuan : dekompresi dan


Etiologi evakuasi pus
Patogenesis • Insisi dilakukan di garis tengah secara
Klasifikasi horizontal setinggi os. Hioid (3-4 jari di bawah
mandibula)
Abses Peritonsil

Abses Retrofaring

Abses Parafaring

Abses Submandibula
Ludwig Angina
Abses Leher Dalam
Komplikasi
Anatomi

Definisi
-Obstruksi jalan nafas khususnya pada
Ludwig’s angina
Epidemiologi
- Pada diagnosa salah : aneurisma
Etiologi arteriosklerotik arteri karotis interna,
Patogenesis khususnya pada abses submandibula.
Klasifikasi
- Cedera pada saraf otak (VII, X, XII) dan
pembuluh darah besar, pada drainase abses
Abses Peritonsil
submandibula
Abses Retrofaring - Cedera pada saraf otak (IX sampai XII) atau
Abses Parafaring pleksus simpatikus, pada drainase abses
Abses Submandibula
parafaring.
Ludwig Angina
TERIMA KASIH

Você também pode gostar