Você está na página 1de 14

TINDAKAN KEPERAWATAN PASCA

OPERASI – PEMERIKSAAN KESADARAN

Di Susun Oleh Kelompok 9 :


Rika Afriyanti
Elma Juliani
Sandi A.
• Pasca-operasi adalah masa setelah dilakukan
pembedahan yang dimulai saat pasien
dipindahkan ke ruang pemulihan dan berakhir
sampai evaluasi selanjutnya (Wibowo, 2001).
Tahapan Keperawatan Pasca-operasi

1. Pemindahan pasien dari kamar operasi ke


ruang pemulihan
2. Perawatan pasca-operasi di ruang pemulihan
3. Transportasi pasien ke ruang rawat (bangsal)
4. Perawatan di ruang rawat (bangsal)
Dalam pemantuan kesadaran pasien diruang
Post Anastesi Care Unit ( PACU ) dengan
general anastesi dapat mempergunakan Skor
Aldrete untuk orang dewasa
dan pada anak – anak dapat mengunakan Skor
Steward.
KRITERIA PEMULIHAN PASCA-
OPERASI (ALDERET SCORE)
POIN SAAT SETELAH
NILAI PENERIMAAN 1 jam 2 jam 3 jam
AREA PENGKAJIAN
Pernafasan :

v Kemampuan untuk bernafas dengan dalam dan batuk 2


1
v Upaya bernafas terbatas (dyspnea atau membebat)
0
v Tidak ada upaya spontan
Sirkulasi : Tekanan Arteri Sistolik

v >80% dari tingkat pra-anesthetik 2


1
v 50% – 80% dari tingkat pra-anesthetik
0
v <50% dari tingkat pra anesthetik
Tingkat kesadaran :

v Respon secara verbal terhadap pertanyaan/terorientasi 2


terhadap tempat

v Terbangun ketika dipanggil namanya

v Tidak memberikan respon terhadap perintah 1


0
Warna :

v Warna dan penampilan kulit normal 2

v Warna kulit berubah : pucat, agak kehitaman, keputihan,


ikterik 1
0
v Sianosis jelas
SKALA STEWARD
1 Pergerakan Gerakan bertujuan 2

Gerakan tidak bertujuan 1

Tidak bergerak 0

2 Pernapasan Batuk , menangis 2

Pertahankan jalan napas 1

Perlu bantuan 0

3 Kesadaran Menangis 2

Bereaksi terhadap rangsangan 1

Tidak bereaksi 0
Faktor – faktor yang mempengaruhi pemulihan
kesadaran pasien pasca-operasi)

• Jenis atau metode anastesi yang digunakan.


• Dosis obat yang diberikan.
• Keadaan umum pasien
• Hipotermi
Standar Operasional Prosedur Observasi Pemulihan Kesadaran Pasien Post Operasai

• Pengertian

Suatu proses dalam pengawasan terhadap


resiko / komplikasi - komplikasi yang dapat
terjadi pasca operasi dengan General
Anestesia
TUJUAN
• Memantau secara kontinyu dan mengobati
secara cepat dan tepat masalah respirasi dan
sirkulasi
• Mempertahankan kestabilan system respirasi
dan sirkulasi
• Memantau perdarahan luka operasi
• Mengatasi / mengobati masalah nyeri pasca
bedah
Prosedur kerja

• Persiapan alat :

1. Bed side monitor


2. Patient Stracher.
3. Defibrillator.
4. Emergenci troly.
5. Infus Pump.
6. Suction Pump.
7. Tabung oksigen.
8. Obat – obat emergensi dan cairan.
9. Resusitasi set.
Prosedur kerja
1. Perawat mencuci tangan 6 langkah
2. Menerima pasien dengan memperhatikan hal – hal dalam
pengoveran pasien seperti masalah tata laksana anesthesia , jenis
anesthesia yang diberikan, gambaran respirasi, sirkulasi,
perdarahan penyulit selama pembedahan, posis tidur pasien, dan
penanganan khusus sesuai dengan instruksi dokter
3. Pasien diatur posisi tidurnya terlentang dengan bahu diganjal
bantal , kepala diekstensi ringan.
4. Pasien diberi selimut dan apabilah pasien belum sadar lakukan
pemasangan tali restrain pada ke empat ekstermitas
5. Pemasangan monitor untuk pemgukuran tekanan darah, saturasi
oksigen, nadi
6. Pemberian oksigen mengunakan nasal, NRM
7. Melakukan observasi dengan metode B6
8. Mencatat semuahnya dalam lembaran observasi yang
disiapkan
9. Melaporkan kepada dokter penaggungjawab bila terjadi
komplikasi pasca anesthesia
10. Pasien dapat dipindahkan jika fungsi pulmonalnya tidak
terganggu, saturasi oksigen minimum 95% , tanda – tanda
vital stabil , orientasi waktu, tempat dan dapat menjawab
jika dipanggil, haluan urine tidak < 30 ml/jam, aldrete score
> 8 dan dipulangkan bila tidak ada mual muntah untuk
pasien One Day Care
11. Melakukan serah terima dengan petugas ruang rawat inap
12. Mencuci tangan
   TERIMAKASIH   

Você também pode gostar