Você está na página 1de 27

Pendahuluan

Congestive Heart Failure (CHF)

• suatu kondisi ketidakmampuan jantung untuk


memompa darah secara adequat, yang disebabkan
oleh karena adanya penumpukan cairan pada vena
dan jaringan
• merupakan penyakit kronis yang ditandai dengan
dyspnea dan kelelahan karena fraksi ejeksi jantung
yang berkurang kaitannnnya dengan hipertrofi
jantung
Merupakan tahap akhir dari seluruh
penyakit jantung dan merupakan
penyebab peningkatan morbiditas dan
mortalitas pasien jantung

Hasil penelitian observasional


menunjukkan bahwa mereka yang
menderita CHF memiiki harapan hidup
selama 5 tahun hanya sebesar 35-50%

 Meningkat seiring dengan usia.


 Sebesar 6-10% mempengaruhi individu di atas usia 65 tahun,
 Insiden gagal jantung sedikitnya terjadi pada 10 dari 1000
populasi dan dalam setahun diperkirakan 2,3 – 3,7 perseribu
penderita pertahun.
• Karena semakin bertambahnya usia harapan hidup dan
berkembangnya terapi penanganan infark miokard (MI) yang
dapat memperbaiki harapan hidup penderita namun dapat
mengakibatkan penurunan fungsi jantung.

• Selain itu, diantara penderita MI yang selamat, sebesar 22%


laki-laki dan 46% perempuan akan ditemukan gagal jantung
dalam waktu 6 tahun.

• Sementara pada usia 40 tahun, resiko gagal jantung adalah 1


dari 5 pada individu yang menderita MI dan resiko menurun 1
dari 9 untuk laki-laki dan 1 dari 6 pada wanita
Prevalensi
• Sekitar 1 – 2%.
• Diperkirakan 5,3 juta warga
Amerika saat ini memiliki gagal jantung kronik
dan setidaknya ada 550.000 kasus gagal jantung
baru didiagnosis setiap tahunnya.
• Pasien dengan gagal jantung akut kira-kira
mencapai 20% dari seluruh kasus gagal jantung

• Survei Kesehatan Nasional 2003 :penyakit sistem


sirkulasi merupakan penyebab kematian utama di
Indonesia (26,4%)
• Profil Kesehatan Indonesia 2003 :penyakit
jantung berada di urutan ke-delapan (2,8%) pada
10 penyakit penyebab kematian terbanyak di
rumah sakit di Indonesia.
• Riskesdas tahun 2007 Prevalensi nasional
Penyakit Jantung adalah 7,2%.6
Definisi
• Merupakan suatu sindrom klinis yang disebab-
kan oleh gagalnya mekanisme kompensasi otot jantung dalam
mengantisipasi peningkatan beban volume ataupun beban
tekanan yang berlebih, sehingga tidak mampu memompakan
darah untuk memenuhi kebutuhan metabolisme jaringan tubuh.

Jantung tidak mampu untuk mempertahankan curah jantung (Caridiac


Output = CO) dan apabila tekanan pengisian ini meningkat dapat
mengakibatkan edema paru dan bendungan di system vena, maka keadaan
ini disebut gagal jantung kongestif (CHF)
Etiologi

Hal ini karena terjadi


perubahan froman
hemodinamik yang
melibatkan neuro hormonal
selama aktivasi dan
peningkatan konsentrasi
sitokin proinflamasi, seperti
tumor necrosis factor α (TNF-
α) dan interleukin 6, dimana
secara khusus TNF α dapat
berkontribusi dalam
patogenesis dan
perkembangan penyakit CHF
Etiologi
Hipertensi
• Beberapa penelitian telah membuktikan
bahwa peningkatan risiko terjadinya gagal
jantung disebabkan oleh hipertensi.
• Sebanyak 75% orang yang didiagnosa
dengan gagal jantung meiliki riwayat
hipertensi dan mereka yang memiiki tekanan
darah 160/90 mmHg memiliki resiko 2 kali
lebih besar untuk menderita gagal jantung
seumur hidup dibandingkan mereka dengan
tekanan darah 140/90 mmHg.
• Hipertensi dapat menyebabkan gagal
jantung melalui beberapa mekanisme,
termasuk hipertrofi ventrikel kiri.
Etiologi
Kardiomiopati
Kardiomiopati dilatasi merupakan penyakit otot jantung dimana terjadi
dilatasi abnormal pada ventrikel kiri dengan atau tanpa dilatasi ventrikel
kanan.

Aritmia
Sering ditemukan pada pasien dengan gagal jantung dan dihubungkan
dengan kelainan struktural termasuk hipertofi ventrikel kiri pada penderita
hipertensi.

Alkohol
Konsumsi alkohol yang berlebihan dapat menyebabkan kardiomiopati dilatasi
(penyakit otot jantung alkoholik). Alkohol menyebabkan gagal jantung 2 – 3%
dari kasus
Obat-obatan
Obat kemoterapi seperti doxorubicin dan obat antivirus seperti zidofudin juga
dapat menyebabkan gagal jantung akibat efek toksik langsung terhadap otot
jantung
Patofisiologi

Empat faktor
yang
mempengaruhi
kemampuan
jantung untuk
memompa
darah, yaitu
Patofisiologi
Patofisiologi
Manifestasi Klinik
Gejala: Tanda:
• Dyspnoea •Cachexia and muscle wasting
• Orthopnoea •Tachycardia
• Paroxysmal nocturnal •Pulsus alternans
dyspnoea •Elevated jugular venous
• Reduced exercise
tolerance, lethargy, pressure (Peningkatan tekanan
fatigue vena jugularis)
• Nocturnal cough (Batuk •Displaced apex beat
malam hari) •Right ventricular heave
• Wheeze •Crepitations or wheeze
• Ankle swelling •Third heart sound
(Pergelangan kaki •Oedema
bengkak)
•Hepatomegaly (tender)
• Anorexia
•Ascites
Hubungan Adiponektin Terhadap Gagal
Jantung Kongestif

Pada sistem kardiovaskuler adiponektin mempunyai fungsi


menghambat proses aterogenesis, mempunyai efek protektif
terhadap endotel pembuluh darah dan menunjang pembentukan
pembuluh darah baru, berperan pada vaskular remodelling,
mengurangi hipertropi jantung, melindungi jantung terhadap
myocardial ischemia-reperfusion injury dan mencegah
perkembangan miokarditis akut.

Pada kasus gagal jantung kongestif,


adiponektin tidaklah menunjukkan efek yang
menguntungkan, bahkan pada beberapa studi
menunjukkan efek yang justru tidak
menguntungkan
Terapi Gizi Pada CHF

Secara umum tujuan terapi gizi pada penyakit jantung adalah:


•Memberikan makanan secukupnya tanpa memberatkan kerja jantung
•Menurunkan berat badan bila penderita terlalu gemuk
•Mencegah/ menghilangkan penimbunan garam/ air dalam jaringan

Perlu perhatian pada asupan kalori. Karena


bila pengeluaran kalori tinggi, asupan kalori
tidak dianggap sebagai faktor risiko
jantung, bila asupan kalori melebihi dari
pengeluaran kalori, selain berdampak pada
berat badan dan terjadinya obesitas, juga
berhubungan dengan risiko penyakit
jantung
• Pemberian diet tinggi natrium dapat merugikan dan dapat
mengakibatkan dekompensasi akut gagal jantung melalui
volume mekanisme over load

• Rekomendasi asupan natrium bagi penderita CHF adalah


sebesar 2.000 hingga 3.000 miligram perhari, tergantung
tingkat keparahan penyakitnya

• Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian diet natrium


normal dengan asupan cairan yang terbatas (1000 ml) selama
180 hari, bila dikaitkan dengan diuretik loop dapat mengurangi
kekambuhan penyakit CHF dan aktivasi neurohormonal (BNP
plasma dan kadar aldosteron, dan PRA)
Manfaat EPA dan DHA pada
• Dampak dari EPA dan berbagai kardiovaskular meliputi:
DHA pada risiko •Anti-arrhythmic
kardiovaskular telah •Peningkatan denyut jantung
diteliti oleh sejumlah
penelitian. •Mengurangi agregasi trombosit dan
• Salah satunya adalah thrombosis
dengan pemberian EPA •Peningkatan endotel vaskular dan
dan DHA dosis tinggi fungsi vaskuler
(>3mg/hari) yang •Mengurangi tekanan darah
menunjukkan terjadinya •Anti-inflamasi
penurunan yang •Meningkatkan stabilitas plak
signifikan sebesar 20-50%
kadar TG, LDL dan HDL •Hypotriglyceridaemia
Kolesterol dalam keadaan •Meningkatkan high-density lipoprotein
puasa (HDL)-cholesterol
•Menurunkan LDL
• Vitamin B6, B12 dan asam folat berperan dalam metabolisme
metionin.
• Kekurangan asam folat, vitamin B-12, vitamin B-6, atau
kombinasinya adalah penyebab paling umum untuk perubahan
konsentrasi total plasma homosistein (tHcy) pada orang
dewasa.
• Prevalensi kekurangan vitamin B tanpa asam folat di negara
Western meningkat 10% pada mereka di usia > 75th.
Konsentrasi tHcy sangat tergantung pada folat dan status
vitamin B12.
• Konsentrasi folat dan B12 yang buruk berhubungan dengan
CHF.
• Beberapa fakta membuktikan bahwa
beberapa mikronutrien memiliki antioksidan
seperti vitamin C dan E atau sebagai
komponen enzim antioksidan: superoxide
dismutase atau glutathione peroksidase.
• Dari hasil penelitian secara klinis dan
eksperimental menunjukkan bahwa CHF
berhubungan dengan peningkatan formasi
radikal bebas dan pengurangan pertahanan
antioksidan.
• Fungsi vitamin C dalam hal ini dapat
meningkatkan fungsi endotel pada pasien
CHF
• Pasien dengan CHF memiliki konsentrasi metabolit vitamin D
25-hidroksivitamin D [25 (OH) D] dan calcitriol jauh lebih
rendah dibandingkan mereka yang tidak menderita CHF

Hasil penelitian yang dilakukan secara Kesimpulannya, hasil


acak pada pasien CHF (usia rata-rata penelitian menunjukkan
75th) dengan menerima plasebo atau bahwa vitamin D dapat
koktail mikromineral yang termasuk berfungsi sebagai agen
vitamin D (10 g/hari atau 400 IU/d) anti inflamasi sehingga
dengan hasil mereka yang menerima berguna untuk pengelolaan
koktail nutrisi terjadi peningkatan yang CHF. Selain itu, vitamin D
signifikan terhadap fungsi ventrikel dan mampu menekan
kualitas hidup namun tidak berpengaruh konsentrasi serum PTH,
terhadap sistem kekebalan tubuh (yaitu hormon yang dapat
sitokin) menyebabkan gangguan
fungsi jantung
Defisiensi ringan selenium dapat mempengaruhi klinis
keparahan penyakit.
Data eksperimen terbaru menunjukkan bahwa
miokardium sangat sensitif (setidaknya dalam
menanggapi stres iskemik) terhadap kekurangan
selenium, hal ini menunjukkan bahwa enzim selenium-
dependent jantung adalah sangat penting untuk fungsi
jantung
Diet Mediterania

• Asupan tinggi antioksidan alami,


• Rendahnya asupan asam lemak jenuh,
• Asupan tinggi asam oleat (zaitun)
• Rendahnya asupan asam lemak omega-6 Kardio
(minyak jagung, wijen, kacang kedelai, protektif
dll)
• Asupan tinggi asam lemak omega-3
(minyak kacang kedelai, gandum)
Diet Mediterania

Alpha-tokoferol atau vitamin C, atau


Diet menggabungkan mengurangi lemak,
Produk susu rendah lemak dan
Asupan tinggi buah-buahan dan sayuran
Program diet Mediterania
a. Mengurangi konsumsi lemak jenuh hewani dan peningkatan
konsumsi asam lemak Omega 3 melalui peningkatan asupan
lemak ikan (sekitar 200g, dua kali seminggu)
b. Peningkatan asupan asam lemak anti-inflamasi (asam oleat
dan asam lemak omega 3) dan penurunan asupan asam
lemak pro-inflamasi (asam lemak omega 6).
c. Peningkatan asupan antioksidan alami (vitamin dan jejak-
unsur) dan folat melalui peningkatan konsumsi buah dan
sayuran segar, kacang-kacangan, dan pohon kacang.
d. Asupan sedang minuman beralkohol (1 atau 2 cup minuman
per hari), sebaiknya anggur, sebaiknya pada malam hari
makan.
e. Pengurangan asupan natrium
Rekomendasi Makanan Lainnya

Pemenuhan asupan
serat yang adekuat

Minuman alkohol
perlu dibatasi atau
bahkan dihindari
Kesimpulan
1. CHF merupakan penyakit kronis yang ditandai
dengan dyspnea dan kelelahan sebagai akibat dari
ketidakmampuan jantung untuk memompa darah
secara adequat.
2. Faktor risiko dari CHF adalah hipertensi,
kardiomiopati, aritmia, alkohol dan obat-obatan.
3. Terapi nutrisi yang diberikan pada penderita CHF
dan untuk mencegah penyakit kardiovaskuler,
yakni:
 Pembatasan asupan kalori dan lemak
 Pembatasan natrium ≤ 3.000 mg/hari
 Meningkatkan asupan EPA dan DHA, Vitamin B, C, D
serta selenium
 Menjalani pola diet Mediterania

Você também pode gostar