Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
SISTIM RUJUKAN
PELAYANAN KESEHATAN
PROVINSI SUMATERA BARAT
10 SOLOK SELATAN 4 4 8
11 DHARMAS RAYA 5 8 13
12 PASAMAN BARAT 9 8 17
13 KOTA PADANG 7 15 22
14 KOTA SOLOK 1 3 4
15 KOTA SAWAH LUNTO 2 4 6
16 KT PADANG PANJANG 0 4 4
17 KOTA BUKITTINGGI 1 6 7
18 KOTA PAYAKUMBUH 2 6 8
19 KOTA PARIAMAN 2 5 7
JUMLAH 97 165 262
RUMAH SAKIT
PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2014
KATEGORI KEPEMILIKAN RS UMUM RS KHUSUS TOTAL
RS PUBLIK Pemerintah 24 2 26
- Kemkes 1 1 2
- Pemda Propinsi 3 1 4
- Pemda 14 0 14
Kabupaten
- Pemda Kota 2 0 2
- TNI/POLRI 4 0 4
RS PRIVAT SWASTA 15 25 40
0
PERATURAN GUBERNUR
SUMATERA BARAT NO. 29 TAHUN
2014
BATASAN/PENGERTIAN
BAB II
MAKSUD & TUJUAN
Maksud :
• Mekanisme kerja yang efektif & efisien
• Optimalisasi sumber daya yang tersedia
Tujuan :
Sebagai pedoman pelaksanaan sistim rujukan yankes bagi petugas &
masyarakat
Pasal 4:
Kegiatan Rujukan
meliputi:
a.Rujukan pasien ke
Faskes yang lengkap
b.Rujukan spesimen dan
atau penunjang
diagnostik lainnya
c.Rujukan pengetahuan
dan keterampilan
Pasal 6
Pemberi rujukan sebelum merujuk
harus melakukan pertolongan
Pasal 5
pertama/stabilisasi pasien sesuai
Pemberi Yankes kemampuan dan melakukan
wajib memeriksa komunikasi dengan penerima
pasien yg akan rujukan dan memastikan penerima
dirujuk dan pada rujukan dapat menerima pasien
keadaan Gadar Gadar dan membuat surat rujukan
pasien dirujuk
dengan ambulance
yang terstandar
Pasal 7 : Pasal 8
Rujukan pasien Fasyankes
dilakukan apabila: penerima rujukan
- fasyankes harus merujuk
memastikan tidak kembali pasien ke
mampu asal rujukan
memberikan setelah
pelayanan memberikan
- atau setelah
pelayanan dan Pasal 9
pengobatan, pasien Pengiriman rujukan
memerlukan berupa spesimen atau
pemeriksaan ke penunjang diagnostik
yankes yg lebih
mampu Pasal 10
Fasyankes mengajukan permintaan
rujukan pengetahuan/keterampilan
BAB III
KEGIATAN RUJUKAN
Pasal 4
(1) Kegiatan rujukan meliputi pengiriman
:
• rujukan pasien ke fasilitas pelayanan
kesehatan yang lebih lengkap;
• rujukan spesimen dan/atau penunjang
diagnostik lainnya;
• rujukan pengetahuan dan keterampilan
(2)Rujukan dimaksud pada ayat (1) hanya dapat
dilakukan apabila :
• dari hasil pemeriksaan medis, terindikasi bahwa
keadaan pasien tidak dapat diatasi dan pasien
memerlukan pelayanan medis spesialis atau
subspesialis yang tidak tersedia di fasilitas pelayanan
asal;
• pasien memerlukan pelayanan penunjang medis yang
lebih lengkap yang tidak tersedia di fasilitas
pelayanan asal;
• dapat dimanfaatkan untuk pendidikan, peningkatan
kemampuan tenaga kesehatan, peningkatan
pelayanan kesehatan, menjadi pedoman dalam
penempatan tenaga kesehatan dan pengiriman
pasien.
• Pasal 5
(1)Pemberi pelayanan kesehatan wajib terlebih
dahulu memeriksa pasien yang akan dirujuk
dan pada keadaan gawat darurat pasien dirujuk
dengan ambulance yang terstandar.
(2)Ambulance yang terstandar adalah:
ambulance yang dilengkapi dengan alat
resusitasi, perlengkapan kegawatdaruratan
(emergency kit), oksigen, dan dapat menjamin
pasien sampai ke tempat rujukan.
Pasal 6
• Pemberi rujukan sebelum melakukan rujukan
harus :
a. melakukan pertolongan pertama / tindakan
stabilisasi kondisi pasien untuk tujuan
keselamatan pasien selama pelaksanaan rujukan;
b. melakukan komunikasi dengan penerima
rujukan dan memastikan bahwa penerima
rujukan dapat menerima pasien dalam hal
keadaan pasien gawat darurat; dan
c. membuat surat pengantar rujukan.
Pasal 7
• Rujukan terhadap pasien dilakukan dalam hal :
a. perujuk memastikan tidak mampu memberikan
pelayanan yang dibutuhkan pasien secara fisik
atau berdasarkan pemeriksaan penunjang
medis;
b. setelah memberikan pelayanan dan pengobatan
ternyata pasien masih memerlukan
pemeriksaan, pengobatan dan perawatan di
fasilitas pelayanan kesehatan yang lebih
tinggi/lengkap
Pasal 8
• Pasal 23
Pengirim rujukan
• Pasal 24
Penerima rujukan
BAB VII
WILAYAH REGIONALISASI RUJUKAN
• Pasal 25
RSUD Sawahlunto,
RSUD Sijunjung,
RSUD Sungai Dareh Kabupaten Dharmasraya,
RSUD Arosuka Kabupaten Solok,
RST Solok
dan Rumah Sakit Swasta yang berada di regional
III.
Pasal 27
RSUD Sawahlunto,
RSUD Sijunjung,
RSUD Sungai Dareh Kabupaten Dhamasraya,
RSUD Arosuka Kabupaten Solok,
RSUD Muara Labuh Kabupaten Solok Selatan,
RST Solok
dan Rumah Sakit swasta yang berada di regional
III.
• Pasal 28
Pasal 34
• Pasal 36
67
2. Lanjutan….
7) Obat yang diresepkan pada poin 4a dan 4b hanya untuk obat kronis.
Apabila pasien membutuhkan obat akut maka obat tersebut disediakan
oleh Rumah Sakit dan biaya sudah termasuk dalam komponen paket INA
CBG’s.
8) Obat pada poin 4b dibayar oleh BPJS Kesehatan mengacu kepada harga
e-catalogue ditambah dengan faktor pelayanan dan embalage sesuai
Surat Edaran Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK/31/Menkes/I/2014.
Sebelum adanya ketetapan e-catalogue obat dan BMHP tahun 2014, maka
sesuai surat Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
KF/Menkes/50/I/2014 tanggal 22 Januari 2014 tentang Harga Obat Rujuk
Balik dan Paket (Obat dan BMHP) Pelayanan Continuous Ambulatory
Peritonial Dialysis (CAPD) harga obat mengacu pada e-catalogue obat
tahun 2013. Jika obat yang diresepkan tercantum dalam Formularium
Nasional Tahun 2014 namun tidak tercantum dalam e-catalogue obat
tahun 2013, maka harga mengacu pada DPHO PT Askes (Persero) Tahun
2013 .
68
3. Obat Penyakit Kronis
1) Obat Program Rujuk Balik diresepkan oleh dokter
faskes tingkat pertama berdasarkan rekomendasi dari
dokter Spesialis/Sub Spesialis.
2) Resep dapat diberikan untuk kebutuhan 30 hari dan
obat diambil di Apotek/Depo Farmasi yang melayani
Program Rujuk Balik.
3) Penagihan obat mengacu pada penjelasan poin 2
nomor 8 ( harga mengacu pada e-katalog 2014
dengan ditambah faktor pelayanan dan embalage)
4) Daftar obat Program Rujuk Balik mengacu pada daftar
obat Formularium Nasional untuk Program Rujuk
Balik dan ketentuan yang berlaku..
BPJS Kesehatan 69
5. Lanjutan…. (THALASEMIA DAN HEMOFILI )
c. Pada masa transisi:
1)Pasien thalassemia yang dilayani di rawat jalan
tingkat lanjutan ditagihkan sebagai kasus rawat
inap.
2)Pasien hemofilia A dan hemofilia B yang dirawat
inap, pengajuan klaim berupa tarif INA CBGs
ditambah tarif top up sesuai tabel berikut,
diajukan secara fee for service.
3)Tarif tambahan tersebut sama untuk semua
tingkat keparahan dan kelas perawatan pasien.
70
PERMENKES nomor 71 tahun 2013
tentang Pelayanan Kesehatan pada JKN
Pasal 25
pengobatan
2. WAKTU DIRUJUK BALIK, pastikan :
• Jumlah obat yang diberikan untuk 30 (tiga
puluh) hari
• Jenis obat yang diterima di RS sama dengan
obat yang diresepkan untuk rujuk balik
TERIMA KASIH