Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Sand (5-8 m)
Ore (2-6 m)
Clay, sand and phosphate
Underlay (<1 m)
limestone
Sedimentary posphate deposits
• Marine sedimentary phosphate rocks
dinamakan phosphorites
• Tersebar diseluruh benua
• Phosphorites terdapat memanjang dekat
permukaan sedimentary phosphate rock
• Kandungan apatite paling tidak 50 % (18 %
P2O5)
• Francolite kandungan paling dominan diikuti
flourapatite dan hydroxyapatite
Formation of phosphorites
• Pada laut dimana lokasinya mempunyai karakter perputaran
arus dingin laut “cold upwelling ocean currents “ dan produksi
biologi yang tinggi. (daerah pemancingan dan daerah diatom
blooms)
• Contoh south western Afrika dan west coast of South
America.
• Di dalam laut P diakumulasi dari tanaman, binatang dan
mikroorganisme yang mati dan tenggelam di dasar laut.
• Bahan-bahan tersebut melepaskan P dan diendapkan pada
bagian bawah laut
• Air yg kaya P akan mengalir ke bagian laut yg dangkal melalui
aliran arus laut dr bagian bawah ke permukaan atas laut .
Igneous Phosphate Deposits
• Ditemukan di semua benua kecuali benua
antartika.
• Paling banyak dari Rusia, South Afrika, Brazil,
Canada dan Finland.
• Kualitas lebih rendah dibanding sedimentary
rock
Batuan yang berasosiasi dg igneous PR
• Digestation
• Filtration Gypsum
• Phosphoric Acid
• (H2PO4)
Acidulation- Nitro Route
• Nutric Acid Phosphate Rock
• Digestation
• Sand Separation
• Crystallization
• Mother Liquour
• (H2PO4 + Ca2+ + NO3-)
Physical Modification
• Fine grinding
– Bertujuan untuk memperhalus ukuran PR sehingga
kelarutan P lebih tinggi
– Efek lain adalah dapat membuka defect dari mineral shg
kelarutan P semakin tinggi
• Physico-Chemical modification
– Calcination : melalui pemanasan yang akan menyebabkan
Ca terlepas dan menghasilkan CO2
– Sintering : aglomerasi dari partikel kecil menjadi partikel
yang lebih besar dengan pemanasan di bawah melting
poin
– Fusion : pemanasan PR di atas meting poin
Chemical Modification
• Full acidulation :
– wet-process acid (WPA) untuk memproduksi
single superphosphate dan triple superphosphate
(TSP)
• Partial acidulation:
– pelarutan sebagian PR menjadi MCP dan sebagian
tetap menjadi PR yang lambat tersedia
– Cara ini efektif untuk PR yang mengandung Fe
dan Al oxide yang rendah
– Keuntungannya menggunakan asam yang lebih
sedikit.
Biological modification process
• Phospho-composting
– Pencampuuran PR dengan kompos shg PR menjadi
mudah terlarut karena : biasanya dekomposisi bo
menghasilkan asam; mo dekomposer
membutuhkan P, Ca-chelating dengan ggs fungsi
Bhn org hsl dekomposisi bhn org.
• Kombinasi dengan pupuk hijau
– Contoh di Kenya penggunaan PR dengan daun
Tithonia diversifolia
• Biosolubilization dg mikroorganisme
– Pelarutan PR dari mo yang menghasilkan cairan asam yang
dapat melarutkan phosphate
– Mikroorganisme biasanya jamur yang mempunyai filamen
khususnya Penicillium dan Aspergillus
• Kombinasi dengan coir dust
– Mempunyai kandungan lignin , cellulosa dan hemicellulosa
dengan Ca dan Fe yang rendah, pH5,5 – 6,0, permukaan
yang luas dan KTK yang tinggi
• Innoculation dengan Mycorrhizae
• Terjadi hubungan interaksi antara jamur, bakteri
pelarut fosfat
Keuntungan Penggunaan PR
• Berkurangnya import pupuk P
• Biaya produksi murah
• Technology sederhana
• Tidak diperlukan import asam
• Ongkos transportasi murah krn proses
pembuatan pupuk didekat sumber PR
• Peningkatan penyerapan tenaga kerja dan
menguntungkan komunitas
Faktor yang mempengaruhi
efektivitas PR
• Sifat dari PR
• Sifat tanah
• Tanaman
• Pengelolaan tanah
• Sifat dari PR
– Jenis mineral , substitusi CO2 makin tinggi makin
reaktif (substitusi makin tinggi menyebabkan jari2
makin kecil)
– Umur phosphorities, makin muda makin reaktif
dan makin banyak substitusi CO2
• Sifat Tanah
Yang mendukung terhadap kelarutan PR adalah
– Ph tanah yang rendah
– Kandungan Ca rendah,
– Kandungan P rendah
– Kelembaban tanah yg cukup
– Kandungan Fe,Al dan Mn akan memfiksasi P
• Faktor tanaman :
• Beberapa tanaman dapat meningkatkan kelarutan PR
krn sekresi akar yg bersifat asam atau punya
kemampuan menyerap Ca tinggi
• Contoh
• Buckwheat (Soba, tanaman bijian utk pakan ternak)
• Clover (semanggi)
• Kale (kangkung/bayam)
• White Lupins (tanaman semak)
• Cabbage (Kobis)
• P1geon pea (kacang polong)
• Pengelolaan tanah/pupuk
– Penempatan pupuk
• Penerapan langsung ke dalam tanah lebih efektif
– Waktu pemupukan
• Pemberian PR sebaiknya lebih awal digunakan krn
kelarutannya lebih rendah
– Pemberian kapur
• Pemberian kapur untuk meningkatkan pH dapat
mempengaruhi kelarutan P
Isu lingkungan
• Kaitan dengan masalah extraksi
– Bekas pertambangan dan hasil pembuangan sisa-
sisa ekstraksi
• Kaitan dengan benefication
– Pembuangan sisa-sisa partikel yang sangat kecil
– Bekas proses setling yang cukup luas
– Radioaktif yang ada di partikel-partikel yang
sangat halus (Radium)
• Kaitan dengan processing
– Masalah sisa-sisa processing spt gypsum dan sisa
senyawa lain yang berbahaya
– Untuk batuan P sedimen masalah terutama
adanya unsur hara mikro dan unsur radioaktif
– Pada batuan P beku bahaya tersebut lebih kecil
• Potensi unsur berbahaya pad PR
– As, Cd, Cr, Co, Pb, Mn, Ni, Se, Zn dan unsur
radioaktif
– As, Cd, Se dan unsur radioaktif (U dan Rd)
merupakan unsur-unsur yang dianggap paling
berbahaya.
Kalium (K)
• Kalium diserap oleh tanaman dalam jumlah
yang lebih besar daripada unsur mineral
lainnya kecuali nitrogen dan, dalam beberapa
kasus, kalsium.
• Membantu dalam pembentukan protein,
fotosintesis, kualitas buah dan pengurangan
penyakit.
• Kalium disediakan untuk tanaman oleh tanah
mineral, bahan organik, dan pupuk.
Kalium (Potassium)
• Di dalam tanaman berkisar antara 1 – 5 % atau lebih
• Fungsi hara ini tidak berkombinasi dengan unsur lain
dalam membentuk protoplasma, karbohidrat, lemak,
sellulosa, tetapi mempunyai fungsi tersendiri dalam
bentuk ion sebagai zat katalitik.
• Bentuk terserap
– K+
• Sumber
– Pelapukan Mineral (Felspad, Mica)
– Pelapukan BO
– Pemupukan
Kalium (Potassium)
• Manfaat
– Asktivasi enzym, lebih dari 60 enzym dalam tanaman
membutuhkan potassium untuk aktivasinya yang
terlibat dalam proses fisiologi tanaman. Enzym ini
banyak terdapat pada jaringan merismatik pada titik
pertumbuhan baik pada bagian bawah/atas.
– Ketersediaan air khususnya tekanan osmotik tanaman.
• Ketersediaan potassium yang cukup dapat memungkinkan
tanaman menyerap air lebih kuat karena tekanan osmotik
yang kuat.
• Manfaat (lanjutan)
• Menjaga turgor tanaman yang sangat penting untuk proses
fotosintesa dan metabolisme tanaman, khususnya dalam
pembukaan stomata yang membutuhkan turgor yg cukup
kuat.
• Pengaturan pembukaan stomata juga dapat mempengaruhi
terhadap kehilangan air tanaman melalui stomata.
– Hubungan dengan energy
• Tanaman membutuhkan K untuk produksi energy (ATP) yang
dibentuk pada proses fotosintesis dan respirasi.
• Jumlah CO2 akan menurun jika K turun
• K sebagian besar dalam protoplash sehingga sgt berperan
dalam proses fotosintesis.
• Manfaat (lanjutan)