Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
ASMA
NAMA KELOMPOK
1. ULIN NIKMAH
2. SEPTI ERVIANA DEWI
3. ADITIA SAPTO
4. INA YATU SOLEHA
5. ASA CARDIKA
6. KIKI MAYA W
7. UMI HANIK
8. KUSTIANINGSIH
1. Laboratorium:
Lekositosis dengan neutrofil yang meningkat menunjukkan adanya
infeksiEosinofil darah meningkat > 250/mm3 , jumlah eosinofil ini menurun dengan
pemberian kortikosteroid.
2. Analisa gas darah:
Hanya dilakukan pada penderita dengan serangan asma berat atau status
asmatikus.Pada keadaan ini dapat terjadi hipoksemia, hiperkapnia dan asidosis
respiratorik.Pada asma ringan sampai sedang PaO2 normal sampai sedikit menurun,
PaCO2 menurun dan terjadi alkalosis respiratorik.Pada asma yang berat PaO2 jelas
menurun, PaCO2 normal atau meningkat dan terjadi asidosis respiratorik.
3. Radiologi
Pada serangan asma yang ringan, gambaran radiologik paru biasanya tidak
menunjukkan adanya kelainan.Beberapa tanda yang menunjukkan yang khas untuk
asma adanya hiperinflasi, penebalan dinding bronkus, vaskulasrisasi paru.
4. Faal paru
Menurunnya FEV1
5. Uji provokasi bronkus:
Dengan inhalasi histamin, asetilkolin, alergen.Penurunan FEV 1 sebesar 20% atau
lebih setelah tes provokasi merupakan petanda adanya hiperreaktivitas bronkus.
Asuhan Keperawatan
1. Discharge Planning
Jelaskan proses penyakit dengan menggunakan gambar-gambar
Fokuskan pada perawatan mandiri dirumah
Hindari faktor pemicu : kebersihan lantai rumah, debu, karpet, bulu
binatang dsb
Jelaskan tanda-tanda bahaya akan muncul
Ajarkan penggunaan nebulizer
Keluarga perlu memahami tentang pengobatan, nama obat, efek
samping, waktu pemberian
Ajarkan strategi kontrol kecemasan, taku dan stress
Jelaskan pentingnya istirahat dan latihan, termasuk latihan napas
Jelaskan pentingnya intake cairan dan nutrisi adekuat
Rencana Keperawatan
1. Bersihan jalan napas tidak efektif b/d produksi mukus berlebih.
HYD: Mempertahankan jalan napas paten dengan bunyi napas bersih.
Intervensi :
1. Auskultasi dan catat bunyi napas, misal: ronchi, wheezing dan crackles.
Rasional : untuk mengetahui adanya obstruksi jalan napas.
2. Kaji karakteristik batuk dan sputum.
Rasional : menentukan jenis tindakan yang akan dilakukan.
3. Berikan pasien posisi yang nyaman.
Rasional : peninggian kepala tempat tidur, mempermudah batuk dan
mengeluarkan sekret.
4. Pertahankan polusi udara seminimal mungkin, mis: debu, asap, dan
lain-lain.
Rasional : mengurangi faktor pencetus serangan.
5. Dorong dan ajarkan napas dalam dan batuk efektif.
Rasional : mempermudah mengeluarkan sekret dan memberikan cara
untuk mengatasi dispnea.
6. Kolaborasi untuk pemberian bronkodilator.
Rasional : merilekskan otot-otot pernapasan dan menurunkan
kongesti lokal, menurunkan spasme jalan napas dan produksi sekret.
2. Gangguan pertukaran gas b/d ventilasi/perfusi tidak
memadai, bronkospasme
HYD: Menunjukkan perbaikan ventilasi dan oksigenisasi ke
jaringan adekuat dengan GDA dalam batas normal dan bebas
dari gejala distres pernapasan.
Intervensi :
1. Kaji frekuensi dan kedalaman pernapasan.
Rasional : untuk evaluasi terhadap distres pernapasan.
2. Auskultasi bunyi napas.
Rasional : untuk mengetahui penurunan aliran udara.
3. Awasi tingkat kesadaran dan status mental.
Rasional : gelisah dan ansietas merupakan gejala umum
hipoxia.
4. Anjurkan untuk mengeluarkan sekret, k/p gunakan alat
penghisap.
Rasional : mencegah sumbatan jalan napas.
5. Kolaborasi untuk pemberian oksigen.
Rasional : untuk memenuhi kebutuhan oksigen tubuh
dan mencegah hipoxia.
3.Intoleransi beraktivitas b.d sesak nafas.
HYD: Klien mampu menunjukkan peningkatan toleransi
terhadap aktivitas.
Intervensi :
1. Kaji kemampuan aktivitas pasien.
Rasional : menetapkana kemampuan/kebutuhan
pasien dan memudahkan pilihan intervensi.
2. Berikan lingkungan yang tenang.
Rasional : menurunkan stress dan rangsang berlebih.
3. Jelaskan pentingnya istirahat dalam rencana
pengobatan.
Rasional : menurunkan laju metabolik, menghemat
energi untuk penyembuhan.
4. Bantu aktivitas perawatan diri yang diperlukan.
Rasional : meminimalkan kelelahan dan membantu
keseimbangan suplai dan kebutuhan O2.
4. Kecemasan b.d kesulitan bernafas.
HYD: - Kecemasan berkurang sampai hilang.
- Ekspirasi wajah rileks.
Intervensi :
1. Kaji tingkat kecemasan.
Rasional : menentukan intervensi berikutnya.
2. Dampingi pasien saat serangan.
Rasional : mengurangi kecemasan
3. Jelaskan obat-obat yang diberikan ke pasien.
Rasional : memungkinkan penyebab kecemasan.
TERIMAKASIH