Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
ETER
ALKOHOL (R-OH)
CH3
CH3OH CH3CHCH3
CH3 C CH3
Metanol OH
CH3CH2OH 2-Propanol OH
(isopropil alkohol) 2-Metil-2-propanol
Etanol
(tert-butil alkohol)
• Atom karbon dapat berupa suatu atom karbon dari gugus
alkenil atau gugus alkunil.
• Atau dapat pula berupa suatu atom karbon jenuh dari
suatu cincin benzena.
H C CCH2OH
2-Propunol
(propargil alkohol)
• Senyawa yang memiliki suatu gugus hidroksil,
yang terikat langsung pada cincin benzena
disebut fenol.
OH H3C OH
Fenol p-Metilfenol
Ar OH
Rumus umum suatu fenol
• Alkohol dapat dilihat secara struktural :
a. sebagai turunan hidroksi dari alkana
b. sebagai turunan alkil dari air.
• Etil alkohol = etana dimana satu hidrogen
diganti dengan gugus hidroksil.
• Etil alkohol = air dimana satu hidrogen diganti
dengan gugus etil.
Gugus etil
CH3CH2 H
CH3CH3
1090 1050 O
O
H H
Gugus hidroksil
Etana Etil alkohol Air
• Alkohol dibagi dalam tiga golongan:
a. Alkohol primer (1º)
b. Alkohol sekunder (2º)
c. Alkohol tersier (3º)
• Penggolongan didasarkan pada derajat
substitusi dari atom karbon yang langsung
mengikat gugus hidroksil.
H H
H C C O H CH2OH
H H
Etil alkohol Benzil alkohol
(suatu alkohol 10) (suatu alkohol 10)
• Jika karbon tersebut mengikat satu atom
karbon lain, maka disebut karbon primer dan
alkoholnya disebut alkohol primer.
• Jika karbon yg mengikat gugus -OH juga
mengikat dua atom karbon lain, maka disebut
karbon sekunder dan alkoholnya disebut
alkohol sekunder.
• Jika karbon yg mengikat gugus -OH juga
mengikat tiga atom karbon lain, maka disebut
karbon tersier dan alkoholnya disebut alkohol
tersier.
H H H
CH2OH
H C C C H
H O H
Geraniol Isopropil alkohol
(alkohol 10 dgn H (suatu alkohol 20)
aroma mawar)
CH3
Mentol
(alkohol 20 dalam
OH minyak peppermint)
CH
H3C CH3
H
OH
H C H H3C C CH
H H
H H
H C C C H
H O H H H
O
H
Noretindron
tert-Butil alkohol
(kontrasepsi oral dgn gugus alkohol 30)
(suatu alkohol 30)
Eter (R-O-R’)
• Eter berbeda dari alkohol, dimana atom
oksigen dari suatu eter terikat pada dua atom
karbon. Gugus hidrokarbon dapat berupa alkil,
alkenil, vinil, atau aril.
• Eter memiliki rumus umum R-O-R’ dimana R’
adalah gugus alkil yang berbeda dari gugus R.
• Eter = air dimana kedua atom hidrogen diganti
dengan gugus alkil.
R R’ CH3
O atau O 1100 O
R R
CH3
Rumus umum suatu eter Dimetil eter
H2C CH2
C O C
O
O
Gugus fungsional Etilen oksida Tetrahidrofuran
suatu eter (THF)
ETER SIKLIK
TATANAMA ALKOHOL
• Dalam Tatanama Substitutif IUPAC, suatu
nama harus mengandung empat karakter :
lokant, awalan, senyawa induk, dan suatu
akhiran.
CH3CH2CHCH2CH2CH2OH
CH3
4-Metil-1-heksanol
1-Propanol OH CH3
2-Butanol 4-Metil-1-pentanol
3 2 1
CH3
ClCH2CH2CH2OH 1 2 3 4 5
CH3CHCH2CCH3
3-Kloro-1-propanol
OH CH3
4,4-Dimetil-2-pentanol
• Alkohol sederhana sering dinamai dengan
nama radikofungsional umum yang juga telah
disetujui oleh IUPAC.
• Beberapa contoh alkohol sederhana adalah
sebagai berikut ini:
OH OH OH OH OH OH
Etilen glikol Propilen glikol Trimetilen glikol
1,2-Etanadiol 1,2-Propanadiol 1,3-Propanadiol
TATANAMA ETER
• Eter sederhana sering dinamai dengan nama
radikofungsional umum.
• Untuk nama trivial (nama alkil + eter), tuliskan
kedua gugus yang terikat pada atom oksigen
(sesuai urutan abjad) dan tambahkan kata eter.
CH3
2-Metoksipentana 1-Etoksi-4-metilbenzena
O
CH3OCH2CH2OCH3
O
1,2-Dimetoksietana
Tetrahidrofuran O
(oksasiklopentana)
Dioksana
(1,4-dioksasikloheksana)
SIFAT FISIK ALKOHOL & ETER
1. Hidrasi Alkena
• Adisi air pada ikatan rangkap alkena dengan
katalis asam.
• Metode pembuatan alkohol dengan berat
molekul rendah (kegunaan utama pada
proses industri skala besar).
• Katalis asam yg paling sering digunakan:
asam sulfat & asam fosfat.
Reaksi bersifat regioselektif.
Adisi air pada alkena mengikuti hukum
Markovnikov.
Reaksi secara umum sebagai berikut :
H+
C C + H OH C C
H OH
• Sebagai contoh adalah hidrasi 2-metilpropena
CH3 CH3
+
H
H3C C CH2 + H OH H3 C C CH2 H
25 0C
OH
2-Metilpropena tert-Butil alkohol
CH3CH CH2
CH3 CH CH2 CH3 CHCH2 BH2 (CH3CH2 CH2 )2 BH
Propena H
CH3CH CH2
+
(Faktor sterik)
H BH2
Tripropilboran (CH3CH2 CH2 )3 B
• Atom boron terikat pada atom karbon ikatan rangkap yang kurang
tersubstitusi, dan satu atom hidrogen berpindah dari atom boron
ke atom karbon lain dari ikatan rangkap.
• Hidroborasi bersifat regioselektif dan mengikuti aturan anti
Markovnikov.
• Alkohol bersifat asam yang lebih kuat dibandingkan
dengan alkuna, dan sangat lebih kuat dibandingkan
dengan hidrogen, amonia dan alkana.
• Keasaman relatif :
29
Sintesis Eter
1 Dehidrasi alkohol
• Alkohol mengalami dehidrasi membentuk
alkena.
• Alkohol primer dapat juga terdehidrasi
membentuk eter.
• Dehidrasi menghasilkan eter berlangsung
pada suhu yang lebih rendah dibanding reaksi
dehidrasi membentuk alkena.
H2SO4
CH2 CH2
180 0C
Etena
CH3CH2OH
H2SO4
CH3CH2OCH 2CH3
140 0C
Dietil eter
ROR
+
ROH + R'OH ROR' + H2 O
H2SO4 +
alkohol 10 R'OR'
2 Sintesis Williamson
• Suatu jalur penting pada preparasi eter non-
simetrik adalah suatu reaksi substitusi
nukleofilik yang disebut reaksi Williamson.
• Merupakan reaksi SN2 dari suatu natrium
alkoksida dengan alkil halida, alkil sulfonat,
atau alkil sulfat.
• Hasil terbaik dicapai jika alkil halida, alkil
sulfonat, atau alkil sulfat yang dipakai adalah
primer (atau metil).
• Jika substrat adalah tersier maka eliminasi
sepenuhnya merupakan produk reaksi.
• Pada suhu rendah substitusi lebih unggul
dibanding dengan eliminasi. 32
R O Na + R' L R O R' + Na L
CH3CH2I
33
3 Tert-butil eter dari alkilasi alkohol
• Alkohol primer dapat diubah menjadi tert-butil
eter dengan melarutkan alkohol tersebut
dalam suatu asam kuat seperti asam sulfat
dan kemudian ditambahkan isobutilena ke
dalam campuran tersebut.
CH3
H 2SO4
RCH2 OH + CH2 CCH3 RCH2 O CCH3
CH3 CH3
Alkohol 10 Isobutilena tert-butil eter
34
4 Trimetilsilil eter (Sililasi)
• Suatu gugus hidroksil juga diproteksi dalam
larutan netral atau basa dengan mengubahnya
menjadi suatu gugus trimetilsilil eter, –
OSi(CH3)3.
• Reaksi ini, yang disebut sililasi, dilakukan
dengan membiarkan alkohol tersebut bereaksi
dengan klorotrimetilsilana dengan kehadiran
suatu amina tersier.
35
(CH 3CH2) 3N
R OH + (CH3 ) 3 SiCl R O Si(CH3 ) 3
Klorometilsilana
H3O+ / H2O
R O Si(CH3)3 R OH + (CH3)3SiOH
36
STRUKTUR FENOL
• Fenol adalah senyawa yang memiliki sebuah
gugus hidroksil yang terikat langsung pada
cincin benzena.
• Jadi fenol adalah nama spesifik untuk
hidroksibenzena dan merupakan nama umum
untuk kelompok senyawa yang diturunkan
hidroksi benzena.
OH H3C OH
Fenol 4-Metilfenol
37
• Senyawa-senyawa yang memiliki sebuah
gugus hidroksil yang terikat pada cincin
benzenoid polisiklik adalah mirip dengan
fenol secara kimiawi, tetapi dinamakan naftol
dan fenantrol.
7
6 8
5 OH
9
8
OH
1 10
7
OH 4
2
6 3 3 1
5 4 2
OH OH
OH
4-Klorofenol 2-Nitrofenol 3-Bromofenol
(p-klorofenol) (o-nitrofenol) (m-bromofenol)
39
• Senyawa metilfenol umumnya disebut kresol:
CH3 CH3 CH3
OH
OH
OH
2-Metilfenol 3-Metilfenol 4-Metilfenol
(o-kresol) (m-kresol) (p-kresol)
OH OH
OH
1,2-Benzenadiol 1,3-Benzenadiol 1,4-Benzenadiol 40
(katekol) (resorsinol) (hidrokuinon)
Fenol yang terdapat di alam
• Fenol dan senyawa sejenisnya tersebar
meluas di alam.
• Tirosina adalah asam amino yang terdapat
dalam protein.
• Metil salisilat didapatkan dalam wintergreen
oil (tumbuhan).
• Eugenol didapatkan dalam minyak cengkeh.
• Timol didapatkan dalam thyme (tumbuhan).
• Urushiol adalah blistering agent (vesicant)
yang didapatkan dalam ivy (tumbuhan)
beracun.
41
HO CH2CHCO2- Tirosina
NH3+
OCH3 OH
OH CH(CH3)2
Metil salisilat Eugenol Timol
OH R= (CH2)14CH3
OH (CH2)7CH CH(CH2)5CH3
(CH2)7CH CHCH2CH CH(CH2)2CH3
R
42
Urushiol
• Estradiol adalah hormon seks pada wanita.
• Tetrasiklin adalah antibiotika penting.
OH
H3 C OH O OH O
OH
CONH2
H
H H OH
Y CH3 H
HO Z N(CH3 )2
HO
Estradiol Tetrasiklin
(Y=Cl, Z=H; Aureomisin)
(Y=H, Z=OH; Teramisin)
43
Tugas
1. Sintesis alkohol ,eter dan fenol !
2. Reaksi – reaksi alkohol, eter dan fenol !
44