Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PERMASALAHAN TB
KERANGKA UPDATE MANAJEMEN TB
DALAM
MENDUKUNG PENCAPAIAN INDIKATOR
BERBAHAYA ..?
Didiagnosa Didiagnosa ?
Jejaring
Diperiksa Dahak Diperiksa Dahak
DPS,
Klinik Sw, Kl
Puskesmas (HC) DOTs : RS Pem/Swasta Klinik WP Kl
• HIV/AIDS
• Keadaan yang menurunkan keadaan imunitas tubuh:
pemakaian kortikosteroid jangka waktu lama
• Silikosis
• Malnutrisi
• Terpajan asap: rokok, asap tungku
• Diabetes Mellitus
3500 3441
3000
2500 2522
2000
1599
1500 1280
1000 754
500
0
2011 2012 2013 2014 2015
Indonesia
menduduki
urutan no.7
setelah
China, India,
USA, Brazil,
Rusia dan
Meksiko
dengan
beban
estimasi DM
sebesar 10
IDF Diabetes Atlas 2015
juta
World burden of diabetes
IDF Atlas 7th edition 2015
800
642
600 415
400
177
200
30
0
Year 1985 Year 2000 Year 2015 Year 2040
Year
No of people with diabetes
Diabetes Mellitus berhubungan dengan:
• Mikroangiopati paru
• Gangguan ginjal Meningkatkan risiko TB
• Defisiensi mikronutrien
• 2 pintu masuk:
Pasien TB diskrining DM
Penyandang DM diskrining TB
• Pengobatan bersama TB dan DM:
Pengobatan TB di layanan DOTS
Pengobatan DM di layanan penyakit
dalam atau Endokrin.
Penyelenggara
Yankes • Semua Faskes yg menjalin
kerjasama dg BPJS Kes baik
Faskes milik Pemerintah,
Pemda & Swasta, baik
FKTP maupun FKRTL
MODEL SISTEM PELAYANAN KESEHATAN ERA JKN
BPRS PROVINSI
Penanganan subspesialistik
RS Tipe A dan B Pendidikan
(BERJENJANG) RS KHUSUS
Koordinasi Timbal Balik INA CBG’S
AUDIT
Gatekeeper
RUJUKAN Kapitasi
Puskesmas, RS Kelas
PANDUAN PRAKTIK KLINIK PRIMER 155 D/ D Pratama
PENYAKIT KOMPETENSI DLP
FOKUS PADA PELAYANAN PRIMER
Pengelolaan keluhan kesehatan, promotif, preventif, survailans
JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
Pemerintah
BPJS Kesehatan
Regulasi (standarisasi)
Kualitas Yankes, Nakes, Obat,
Alkes
Regulator
Regulasi Tarif Pelayanan
Kesehatan,
Pembayar tunggal, regulasi, kesetaraan
Memberi Pelayanan
Fasilitas
Peserta JKN
Mencari Pelayanan Kesehatan
Sistem Rujukan
Jejaring
Rujukan Puskesmas
Rujukan
Kabupaten
Puskesmas
TB-DM
Rujukan Rujukan
Rujukan
Regional Regional
Nasional
Rujukan Rujukan
Kabupaten Kabupaten
Rujukan Rujukan
Nasional` Nasional
RS
Rujukan
Rujukan Nasional Rujukan
Regional Regional Puskesmas
Puskesmas
Rujukan Rujukan
Nasional Nasional
Puskesmas
RUJUK DAN RUJUK BALIK
Fasilitas
Tatalaksana lanjutan setelah diagnosis ditegakkan atau
Kesehatan Fasilitas
setelah penyulit/komplikasi teratasi atas pertimbangan
Tingkat dokter Kesehatan
Primer Rujukan
Tingkat Lanjut
44
Proporsi TB anak di antara semua kasus,
Indonesia, tahun 2013*
Indonesia 8%
Papua 16%
Papua Barat 14%
Jabar 13%
Maluku 11%
Jateng 11%
Babel 10%
DKI Jakarta 10%
NTB 10%
Kalteng 10%
Banten 8%
NTT 8%
Bengkulu 7%
Kaltim 7%
Bali 7%
Kalsel 6% Target: sekitar 15%
Malut 6%
Sumbar 6%
D. I . Yogyakarta 6% REALISASI 2016 : 9%
Jatim 6%
Riau 5%
Lampung 5%
Sumsel 5%
Kepri 4%
Kalbar 4%
Jambi 3%
Sulut 3%
Sulteng 3%
Sulsel 2%
Sumut 2%
NAD 2%
Gorontalo 1%
Sulbar 1%
Sultra 1%
0% 2% 4% 6% 8% 10% 12% 14% 16% 18%
Alur kerja
• bahan sputum
•Pemrosean sputum sederhana ( 1 tahap, masukan dapar
dalam wadah isi sputum campur ) 20 menit. Run time
100 menit
•Waktu seluruhnya : kira-kira 2 jam/pengerjaan
• Tak perlu biosafety cabinet ( BSC)
Harga
• 17 USD/tes MTB
• Alat dengan 4 modul: kira2 17000 USD
PENEMUAN TB DI RS
SUSPEK TB GAMBARAN TB
LABORATORIUM
49
5W
PASSIVE PROMOTIVE DIIKUTI
1H
DG
ACTIVE
Di Fasyankes DOTS
SELECTIVE
WORK PLACE
KLPK2 LAIN
UJI COBA DI PKU
TB
TB
dg
dg
DOTS
DOTS
LAPORKAN
SPT INI
HOSPITAL DOTS LINKAGE
Komitmen politik
Penemuan kasus mikroskopis
Pengobatan terstandar
Pasokan obat terjamin
Management
RS MONEV
• CNR,
SPK • CR,
SPO • SRR,
• ST
INDIKATOR KEBERHASILAN STRATEGI DOTS
Kepekaan penjaringan suspek : Proporsi BTA positif di
antara suspek yang diperiksa dahaknya, (5 – 15 %)
Kontribusi terhadap Program : TB paru BTA positif
diantara seluruh pasien TB paru ,(>65%)
Angka Konversi (Convertion Rate): Proporsi Konversi diantara
yang diobati, ( > 80%)
Angka Kesembuhan (Cure Rate) : Proporsi sembuh diantara
yang diobati. ( > 90 % )
Angka Kesalahan Laboratorium (Error Rate): Proporsi jumlah
beda baca dengan yang dibaca (< 5%)
Success Referal Rate : Proporsi pasien dirujuk yg sampai
ketempat tujuan (>90%)