KEBIJAKAN PENGGUNAAN ANGGARAN DESA

Dalam MENDUKUNG
PROGRAM PERLINDUNGAN PEREMPUAN DAN ANAK

Disampaiakan oleh :

Drs. T A M I N, M.A.
Kepala Seksi Pelatihan Dan Kelembagaan Masyarakat

DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA

KABUPATEN CIREBON
TAHUN 2018
 DASAR HUKUM
• Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa
• Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2014 Tentang Pengaturan
Pelaksanaan Undang-undang 6 Tahun 2014 Tentang Desa;
• Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan
Keuangan Desa;
• Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014 Tentang Pedoman
Pembangunan Desa;
• Peraturan Menteri Desa, PDT dan Transmigrasi Nomor 19 Tahun 2017 Tentang
Penetapan Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2018;
• Peraturan Menteri Keuangan Nomor 50/PMK.7/2017 Tentang Pengelolaan
Transfer ke Daerah dan Dana Desa;
• Peraturan Bupati Nomor 25 Tahun 2015 Tentang Pengelolaan Keuangan Desa;
• Peraturan Bupati Nomor 104 Tahun 2017 Tentang Alokasi Dana Desa Tahun
2018;
• Peraturan Bupati Nomor 105 Tahun 2016 Tentang Tata cara pembagian dan
penetapan Rincian Dana Desa setiap Desa di Kabupaten Cirebon Tahun
Anggaran 2018
 MELINDUNGI, MENCEGAH DAN MENANGGULANGI TINDAK KEKERASAN
TERHADAP PEREMPUAN DAN ANAK

Kondisi tingkat kekerasan terhadap perempuan dan anak di Jawa

Barat sudah cukup memprihatinkan dan memelukan penangan
yang serius, Dimana pelaku tindak kekerasan sebagian besar
adalah orang yang dikenal oleh para korban.” Sekitar 60 % adalah
keluarga, paling sering adalah saudara laki-laki, ayah, paman, atau
sepupu. 30% pelaku adalah teman dari keluarga, pengasuh, atau
tetangga. Sedangkan 10% adalah orang asing yang tidak dikenal
oleh korban.
SUMBER DATA : DPMD Prov JABAR
 Untuk mencegah tindak kekerasan terhadap
perempuan dan anak harus dilakukan :
 Meningkatkan kesadaran dan kepedulian sosial;
 Membangun sistem perlindungan berbasis masyarakat;
 .Optimalisasi peran sentra kegiatan masyarakat (posyandu,
karang taruna,majelis taklim);
 Peningkatan pengetahuan dan keterampilan;
 Melakukan penyusunan, revisi, dan sinkronisasi kebijakan;
 Melakukan koordinasi dengan para penegak hukum untuk
menyelenggarakan tatacara persidangan dengan pemidahan
yang berkeadilan.
Perlindungan, Pencegahan dan Penanggulangan
tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak
seluruh Stakeholder yang terkait diantaranya :
 Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga
Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak;
 Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa;
 Dinas Sosial;
 Dinas Kesehatan;
 Dinas Pendidikan;
 TNI/Polri;
 Lembaga Swadaya Masyarakat;
 Desa.
Alokasi Anggaran Desa dalam pencegahan
tindak kekerasan terhadap perempuan dan
anak bersumber dari :

 Penghasilan Asli Desa (PAD);

 Bantuan keuangan khusus Pemerintah,
Pemerintah Provinsi dan Pemerintah
Daerah;
 Alokasi Dana Desa;
 Dana Desa; dan
 Lain-lain Pendapatan Desa yang sah
Penggunaan Belanja Desa yang bersumber
dari Penghasilan Asli Desa (PAD) danAlokasi
Dana Desa (ADD) digunakan di semua bidang
kegiatan yaitu :
 Penyelenggaraan Pemerintahan Desa;
 Pelaksanaan Pembangunan;
 Pembinaan Kemasyarakatan;
 Pemberdayaan Masyarakat; dan
 Belanja Penanggulangan Bencana,
Keadaan Darurat Dan Mendesak Desa
Bidang Pembinaan Kemasyarakatan diantaranya
meliputi :
 Kegiatan Pembinaan Ketentraman, Keamanan dan
ketertiban;
 Kegiatan Sosialisasi /Mediasi Penanganan Konflik;
 Kegiatan Sosialisasi Penyakit Masyarakat (PeKat);
 Kegiatan Pembinaan Organisasi Perempuan;
 Kegiatan Pembinaan Lainnya sesuai dengan hak asal usul dan
kewenangan lokal Desa.
Bidang Pemberdayaan Masyarakat diantaranya
meliputi :
(Pasal 7 Permendesa Nomor 19 Tahun 2017)

 Kegiatan Peningkatan Kapasitas Lembaga Masyarakat;

 Pemberdayaan perempuan, perlindungan anak dan
keluarga;
 Peningkatan Kapasitas (Diklat) bagi Pokmasy. Lainnya;
 Kegiatan Pemberdayaan Posyandu;
 Kegiatan Pemberdayaan Lainnya sesuai dengan hak asal
usul dan kewenangan lokal Desa.
 SEJAUH MANA PEMERINTAH DESA
AMBIL BAGIAN DALAM MELAKSANAKAN
PEMBERDAYAAN PEREMPUAN,
PERLINDUNGAN ANAK DAN KELUARGA
DI KAB CIREBON ???
 DESA ADALAH DESA DAN DESA ADAT ATAU YANG DISEBUT
DENGAN NAMA LAIN, SELANJUTNYA DISEBUT DESA, ADALAH
KESATUAN MASYARAKAT HUKUM YANG MEMILIKI BATAS
WILAYAH YANG BERWENANG UNTUK MENGATUR DAN
MENGURUS URUSAN PEMERINTAHAN, KEPENTINGAN MASY
SETEMPAT BERDASARKAN PRAKARSA MASY, HAK ASAL
USUL, DAN/ATAU HAK TRADISIONAL YG DIAKUI DAN
DIHORMATI DLM SISTEM PEMERINTAHAN NKRI
 DESA MENYUSUN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA
SESUAI DENGAN KEWENANGANNYA DENGAN MENGACU PADA
PERENCANAAN PEMBANGUNAN KABUPATEN/ KOTA
PERBUP CIREBON TENTANG KEWENANGAN DESA MENGATUR KETENTUAN JENIS
KEWENANGAN DESA MELIPUTI:
 KEWENANGAN BERDASARKAN HAK ASAL USUL
 KEWENANGAN LOKAL BERSKALA DESA YANG MENGUTAMAKAN KEGIATAN
PELAYANAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
(PERBUP 137 TAHUN 2015)

KEWENANGAN DESA BIDANG PEMBINAAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

MELALUI KEGIATAN :
 KEGIATAN PEMBINAAN KETENTRAMAN, KEAMANAN DAN KETERTIBAN;
 KEGIATAN SOSIALISASI /MEDIASI PENANGANAN KONFLIK;
 KEGIATAN SOSIALISASI PENYAKIT MASYARAKAT (PEKAT);
 KEGIATAN PEMBINAAN ORGANISASI PEREMPUAN;
 PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, PERLINDUNGAN ANAK DAN KELUARGA; DAN
 KEGIATAN LAINNYA SESUAI DENGAN HAK ASAL USUL DAN KEWENANGAN
LOKAL DESA.
KEWENANGAN DESA

APAKAH DESA SUDAH MEMASUKKAN PROGRAM/KEGIATAN YANG

BERKAITAN DENGAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, PERLINDUNGAN
ANAK DAN KELUARGA DALAM RPJM DESA NYA ????
RPJM DESA

APABILA BELUM, PEMERINTAH DESA HARUS ME-REVIEW RPJM DESA NYA

TERLEBIH DAHULU

RKP DESA

MUSYAWARAH DESA UNTUK PROSES PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA

APB DESA
PERBUP TENTANG DANA DESA :
 DANA DESA DAPAT DIGUNAKAN UNTUK PENINGKATAN PARTISIPASI MASY DALAM
PROSES PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA.

PERBUP TENTANG PERENCANAAN PEMB DESA

 PENYELARASAN DATA DESA;
 PENGGALIAN GAGASAN MASY MELALUI MUSDUS;
 PENENTUAN SKALA PRIORITAS TINGKAT DUSUN;
 LOKAKARYA SKALA PRIORITAS TINGKAT DESA;
 PENYUSUNAN LAPORAN HASIL PENGKAJIAN KEADAAN DESA

PENGGALIAN
GAGASAN
PENENTUAN SKALA
PRIORITAS
TINGKAT KEBUTUHAN MASY
1. SANGAT MENDESAK (81-100)
2. MENDESAK (61-80)
3. KURANG MENDESAK (< 60)
 MENGGALI POTENSI
 PELUANG SUMBER DAYA
 MASALAH DESA
MENJADI DASAR BAGI MASY DALAM
MERUMUSKAN USULAN RENCANA KEGIATAN
DESA SEJAHTERA
INDIKATOR PENILAIAN
1. SANGAT PARAH
2. DIRASAKAN BANYAK ORANG
3. SELARAS DENGAN RPJMD KAB
4. PENINGKATAN INCOME MASY
5. PRIORITAS DANA DESA
6. SERING TERJADI
7. PEMERATAAN PEMBANGUNAN
PERBUP TENTANG DANA DESA MENGATUR PRINSIP2 PENGGUNAAN DANA DESA, YAITU :
 UNTUK MENDANAI PELAKSANAAN KEWENANGAN BERDASAR HAK ASAL USUL DAN
KEWENANGAN LOKAL BERSKALA DESA
 UNTUK KEGIATAN YANG MENJADI PRIORITAS DESA YANG DISEPAKATI DALAM
MUSYAWARAH DESA
 SELARAS DENGAN RPJMDESA DAN RKPDESA
 MENDUKUNG PROGRAM UNGGULAN PUSAT DAN DAERAH
PRIORITAS PENGGUNAAN DANA DESA
 BIDANG PEMBANGUNAN, RATA-RATA ALOKASI ANGGARAN DI APBDESA ± 80%
DARI TOTAL DANA DESA.
 BIDANG PEMBERDAYAAN, RATA-RATA ALOKASI ANGGARAN DI APBDESA ± 20%
DARI TOTAL DANA DESA.
ALASAN BIDANG PEMBANGUNAN LEBIH DOMINAN DI BANDING PEMBERDAYAAN :
1. TUNTUTAN MASY DAN PEMBUKTIAN KUWU BEKERJA SETELAH TERPILIH;
2. LEBIH TERUKUR PROGRESNYA;
3. LEBIH CEPAT DI RASAKAN; DAN
4. LANGSUNG KELIHATAN HASILNYA.
 KESIMPULAN DAN SARAN
 DESA MENYUSUN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA HARUS SESUAI
DENGAN KEWENANGANNYA.
 BAHWA PROGRAM PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, PERLINDUNGAN ANAK
DAN KELUARGA MASUK DALAM KRITERIA PRIORITAS DANA DESA DALAM
BIDANG PEMBERDAYAAN, MAKA PEMERINTAH DESA DAPAT
MENGALOKASIKAN DALAM APB DESA YANG BERSUMBER DARI DANA DESA.
 BAHWA KEGIATAN YANG MENJADI PRIORITAS DESA, MAKA HARUS DISEPAKATI
DALAM MUSYAWARAH DESA DISESUAIKAN DGAN KEMAMPUAN ANGGARAN,
BUKAN PAKSAAN TAPI MERUPAKAN OPSI/PILIHAN BAGI DESA.
 BAHWA PERLU ADA PENDEKATAN BERUPA INSENTIF BAGI DESA YANG MAU
MENGALOKASIKAN PROGRAM UNGGULAN DAERAH DALAM APBDESNYA.
 PERLU ADANYA SINERGITAS ANGGARAN DENGAN DPA OPD-OPD TEKNIS.
Terima Kasih