Você está na página 1de 25

ANJAK PIUTANG (FACTORING)

ATIKA SYULISWATI
PENDAHULUAN
Hambatan yang dialami perusahaan dapat
berupa kesulitan penjualan, penagihan
piutang, administrasi piutang yang tidak
teratur dan teknologi yang sudah usang.
Menanggulangi masalah piutang macet dan
administrasi yang semrawut dapat
diserahkan pada perusahaan anjak piutang.
Perusahaan ini dapat mengambil alih
pengelolaan piutang baik dengan
dikelola/dibeli serta pengelolaan
administrasi piutang perusahaan.
PENGERTIAN
Keputusan Menteri Keuangan nomor
1251/KMK.013/1988 (20 Desember 1988):
“ badan usaha yang melakukan kegiatan
pembiayaan dalam bentuk pembelian dan
atau pengalihan serta pengurusan piutang
atau tagihan jangka pendek suatu
perusahaan dari transaksi perdagangan
dalam atau luar negeri. “
Perusahaan yang kegiatannya adalah
melakukan penagihan atau pembelian,
atau pengambil alihan atau pengelolaan
utang piutang suatu perusahaan dengan
imbalan atau pembayaran tertentu milik
Kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan
anjak piutang:
1. Pengambilalihan tagihan suatu
perusahaan dengan fee tertentu.
2. Pembelian piutang perusahaan dalam
suatu transaksi perdagangan dengan
harga sesuai kesepakatan.
3. Mengelola usaha penjualan kredit suatu
perusahaan, mengelolan administrasi
kredit perusahaan sesuai kesepakatan.
Pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan
transaksi anjak piutang:
1. Kreditor/klien yang menyerahkan
tagihannya pada pihak anjak piutang
untuk ditagih/dikelola sesuai
kesepakatan.
2. Perusahaan anjak piutang
perusahaan yang akan mengambil
alih/mengelola piutang/penjualan kredit
debiturnya.
3. Debitur nasabah yang
mempunyai utang pada kreditor.
PROSEDUR ANJAK
PIUTANG
Antara lain:
a) Kreditor menyerahkan persoalan piutang
pada perusahaan anjak piutang
(memberitahukan/tidak ).
b) Perusahaan anjak piutang melakukan
penagihan pada debitur sesuai dengan
kesepakatan.
c) Debitur membayar kepada perusahaan
anjak piutang.
d) Perusahaan anjak piutang membayar
sesuai dengan tanggung jawabnya pada
kreditor (hutang piutang diselesaikan).
SKEMA ANJAK PIUTANG

1
PERUSAHAAN KREDITOR/KLIE
ANJAK PIUTANG N

2
3 DEBITUR
Jenis-jenis anjak piutang
(berdasarkan pemberitahuan)
DISCLOSED FACTORING:
1. Supplier menjual barang/jasa secara
kredit pada customer.
2. Kontrak supplier dengan factor disertai
dengan penyerahan faktur dan dokumen.
3. Supplier memberitahu customer tentang
kontrak factoring.
4. Factor membayar 60 – 80% dari total nilai
faktur.
5. Factor menagih customer disertai bukti-
bukti pendukung.
6. Customer melunasi utang kepada factor.
Mekanisme disclosed
factoring
UNDISCLOSED FACTORING:
1. Transaksi penyerahan piutang kepada factor
tanpa pemberitahuan pada customer.
2. Supplier menjual barang secara kredit.
3. Supplier menyerahkan faktur dan bukti
pendukung tanpa pemberitahuan kontrak anjak
piutang.
4. Tembusan/copy faktur diserahkan kepada factor.
5. Factor membayar 80% dan sisanya saat
pelunasan.
6. Debitur langsung melunasi utang pada supplier.
7. Supplier meneruskan pembayaran ke factor lalu
factor melunasi sisanya 20%.
Mekanisme undisclosed
factoring
JENIS ANJAK PIUTANG
Fasilitas yang diberikan perusahan anjak
piutang pada kreditor:
a. Pemberitahuan
 Disclosed fasilitas perusahan
anjak piutang yang penagihannya
sepengetahuan debitur.
 Undisclosed fasilitas perusahaan
anjak piutang yang penagihannya tanpa
sepengetahuan debitur.
b. (berdasarkan penanggungan risiko)
 recourse factoring debitur tidak
mampu melunasi kewajibannya maka
resiko ditanggung kreditur dan
perusahaan anjak piutang.
 Without recourse factoring resiko
tidak terbayar menjadi tanggung jawab
perusahaan anjak piutang sepenuhnya
bukan kreditur.
c. Berdasarkan pelayanan
 Full service factoring semua jenis
fasilitas.
 Resource factoring semua jenis
fasilitas kecuali proteksi resiko tidak
terbayar.
 Bulk factoring fasilitas jasa
pembiayaan dan pemberitahuan jatuh
tempo debitur.
 Maturity factoring perlindungan
kredit, pengurusan penjualan, penagihan
debitur dan perlindungan piutang.
D. berdasarkan pembayaran pada klien
Invoice discounting pembiayaan
anjak piutang
Undisclosed factoring proteksi
kemacetan pelunasan piutang sampai
presentase tertentu faktur yang disepakati.
Advanced payment pengalihan
pembayaran piutang pada saat jatuh
tempo sekitasr 80% dari nilai faktur.
e. Berdasarkan Wilayah
 Domestic factoring wilayah
Indonesia.
 International factoring
antarnegara (pembiayaan fasilitas ekspor
impor).
Jasa-jasa yang dilakukan perusahaan anjak piutang:
a) Jasa pembiayaan
Melakukan pembayaran di muka pada kreditur yang
besarnya tergantung dari kesepakatan kedua
pihak.
b. Jasa non pembiayaan
Meliputi:
 Analisis kelayakan kredit.
 Administrasi kredit.
 Pengawasan dan pengendalian kredit.
 Perlindungan resiko kredit.
Proses anjak piutang untuk
tagihan
Proses anjak piutang untuk
promes
KEUNTUNGAN
1. Perusahaan anjak piutang
 Memperoleh keuntungan berupa fee dan
biaya administrasi.
 Menyelesaikan perselisihan antara
kreditur dan debitur.
 Membantu manajemen kreditur dalam
penyelenggaraan kredit.
2. Kreditur
 Mengurangi resiko kerugian dengan tertagihnya
piutang.
 Memperbaiki sistem administrasi yang tidak
teratur.
 Memperlancar kegiatan usaha.
 Ditagihnya piutang oleh perusahaan anjak piutang,
kreditur dapat berkonsentrasi pada usaha lain.

3. Debitur
 Memotivasi debitur untuk segera melunasi
piutangnya (sanksi sosial).
Kerugian:
1. Biaya tinggi
2. Ada factor yang tidak bersedia
meneriman transaksi withoutcourse
3. Menurunkan laba
4. Cash flow harus dimanfaatkan cepat
5. Penggantian kepemilikan piutang
6. Cara penagihan dinilai kasar
Penyebab kurang berkembangnya usaha
anjak piutang:
1. Minimnya informasi tentang keberadan
anjak piutang
2. Takut rahasia penjualan perusahaan
terbongkar
3. Keterbukaan klien masih rendah
4. Data penjualan bocor pada pesaing
Contoh perusahaan anjak piutang:
1. PT. Sinarmas Multifinance
2. PT. BII Finance Center
3. PT. IFI Capital Indonesia
4. PT. BFI Finance Indonesia
5. PT. Mandala Multifinance
6. Dsb
TERIMA KASIH

Você também pode gostar