Você está na página 1de 27

Analisis Laporan Keuangan PT.

Astra
Tahun 2014 – 2016

OLEH :
NOVITA ANGRAYANI 17919001
AKBAR ABDUL GAFAR 17919002
ANDIKA MERITA TIMUR 17919003
TRI EVA MYA ROSHITA 17919004
RIZKY ELISA FILANDANI 17919006
Pendahuluan

Laporan keuangan adalah laporan yang berisi informasi keuangan sebuah organisasi. Laporan keuangan
merupakan salah satu alat yang digunakan oleh perusahaan dalam menggambarkan bagaimana kondisi
keuangan pada periode tertentu. Laporan keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan merupakan hasil proses
akuntansi yang dimaksudkan sebagai sarana mengkomunikasikan informasi keuangan baik kepada pihak
internal maupun eksternal, yang meliputi neraca, perhitungan laba-rugi dan laba yang ditahan, laporan
perubahan posisi keuangan serta catatan atas laporan keuangan.
Rumusan masalah

1. Bagaimana analisis laporan keuangan PT. Astra Internasional tbk pada periode 2014-2016 ?
2. Bagaimana kondisi kinerja keuangan perusahaan serta perkembangannya selama periode 2014-
2016 ?
3. Bagaimana kesimpulan dari laporan keuangan dalam menilai kinerja keuangan PT Astra
International Tbk pada periode 2014-2016 ?
Tujuan penelitian

1. Bagaimana analisis laporan keuangan PT. Astra Internasional tbk pada periode 2014-2016?
2. Bagaimana kondisi kinerja keuangan perusahaan serta perkembangannya selama periode 2014-
2016?
3. Bagaimana kesimpulan dari laporan keuangan dalam menilai kinerja keuangan PT Astra
International Tbk pada periode 2014-2016
Landasan teori

Laporan Keuangan
a. Pengertian Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan laporan yang berisi informasi keuangan sebuah organisasi. Laporan keuangan
yang diterbitkan oleh perusahaan merupakan hasil proses akuntansi yang dimaksudkan sebagai sarana
mengkomunikasikan informasi keuangan terutama kepada pihak eksternal.

b. Tujuan Laporan Kuangan


 Tujuan Khusus
Tujuan khusus laporan keuangan adalah untuk menyajikan laporan posisi keuangan, hasil usaha, dan perubahan
posisi keuangan lainnya secara wajar sesuai dengan GAAP (Generally Accepted Accounting Principles) atau
Prinsip-prinsip Standar Akuntansi Keuangan.
Lanjutan..
 Tujuan Umum
1. Memberikan Informasi yang terpercaya tentang sumber-sumber ekonomi, dan kewajiban perusahaan.
2. Memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber kekayaan bersih yang berasal dari kegiatan
usaha dalam mencari laba.
3. Menaksir informasi keuangan yang dapat digunakan untuk menaksir potensi perusahaan dalam
menghasilkan laba.
4. Memberikan informasi yang diperlukan lainya tentang perubahan harta dan kewajiban.
Lanjutan...
 Tujuan Kualitatif Laporan Keuangan

Berikut ini beberapa kriteria kualitas informasi keuangan:


1. Relevance
2. Understanability
3. Verifiability
4. Neutrality
5. Timelines
6. Comparability
7. Completeness
Lanjutan..
C. Pengguna Laporan Keuangan dan Tujuan Penggunaannya

1. Investor
2. Kreditur dan Calon Kreditur
3. Pemerintah
4. Langganan dan Supplier
5. Karyawan
lanjutan..
d. Jenis-Jenis Rasio Keuangan
1) Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas adalah rasio yang menunjukkan kemampuan pengelola perusahaan dalam memenuhi
kewajiban atau membayar utang jangka pendeknya. Artinya, seberapa mampu perusahaan untuk
membayar kewajiban atau utangnya yang sudah jatuh tempo.
a. Current Ratio
Rasio ini menunjukkan nilai relative antara aktiva lancar terhadap utang lancar. Formula untuk
menghitung rasio lancar adalah sebagai berikut:

b. Quick Ratio
Rasio cepat menunjukkan nilai relative antara selisih aktiva lancar dengan inventory terhadap utang
lancar. Formula untuk menghitung rasio cepat adalah sebagai berikut:
lanjutan..

2) Rasio Profitabilitas
Rasio Profitabilitas merupakan rasio yang menunjukkan besarnya laba yang diperoleh sebuah
perusahaan dalam periode tertentu. Rasio ini digunakan untuk menilai seberapa efisien pengelola
perusahaan dapat mencari keuntungan atau laba untuk setiap penjualan yang dilakukan. Adapun
jenis-jenis rasio profitabilitas yaitu:
a. Gross Profit Margin
Gross Margin on Sales biasa juga disebut sebagai Gross Margin ratio, Margin Laba Kotor, atau margin
laba kotor atas penjualan. Pada dasarnya Rasio ini menunjukkan nilai relative antara nilai Laba
Kotor terhadap nilai penjualan. Formula untuk menghitung Gross Profit Margin on Sales adalah
sebagai berikut:
lanjutan..
b. Net Profit Margin
Rasio Margin Laba Bersih atau net profit margin ratio menunjukkan nilai relative antara nilai
keuntungan setelah bunga dan pajak dengan total penjualan. Rasionya dihitung dengan membagi nilai
laba setelah bunga dan pajak dengan total penjualan.

c. Return On Total Asset (ROA)


Return on total asset (ROA) atau bisa disebut juga tingkat kembalian atas investasi (ROI) yaitu
mengukur kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan aktivanya untuk memperoleh laba.
lanjutan..
d. Return On Equity (ROE)
Return on equity (ROE) adalah rasio laba bersih setelah pajak terhadap modal sendiri yang
digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bagi pemegang saham
perusahaan.

3) Rasio Solvabilitas
Rasio solvabilitas adalah rasio yang menunjukkan besarnya aktiva sebuah perusahaan yang didanai
dengan utang. Artinya, seberapa besar beban utang yang ditanggung oleh perusahaan dibandingkan
dengan aktivanya. Rasio ini merupakan ukuran yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk
membayar seluruh kewajibannya. Baik kewajiban jangka pendek maupu jangka panjang jika
perusahaan dibubarkan, atau dilikuidasi.
lanjutan..

a. Debt To Asset Ratio


Rasio ini menunjukkan nilai relative antara nilai total utang terhadap total aktiva. Rasionya
dihitung dengan membagi nilai total utang dengan total aktiva. Formula untuk menghitung Debt to
Asset Ratio adalah sebagai berikut:

b. Debt To Equity Ratio


Debt to Equity Ratio menunjukkan nilai relative antara total utang dengan total equitas. Rasionya
dihitung dengan membagi nilai total utang dengan total equitas. Formula untuk menghitung Debt
to Equity Ratio adalah sebagai berikut:
Sejarah PT. Astra International Tbk
 PT. Astra International. Tbk (Perseroan) didirikan pada tahun 1957 di Bandung dan dikelola
serta dipimpin oleh William Soeryadjaja, Tjien Kian Tie dan Liem peng Hong. Pada tahun 1965
PT. Astra International memusatkan kantor pusatnya di Jakarta, dan kantor Bandung dijadikan
sebagai cabang pertama dengan nama PT. Astra Incorporated. Perseroan berdomisili di
jakarta, Indonesia, dengan kantor pusat di jl. Gaya Motor Raya No.8, Sunter II, Jakarta.
 Pada tahun 1969 mulai mengalihkan usaha impor alat-alat berat dan barang-barang teknik.
Makin luasnya usaha tersebut dikarenakan PT. Astra makin memperoleh kepercayaan dari para
investor luar negeri untuk memasarkan produk-produk otomotif. Pada tahun 1990, Perusahaan
mengubah namanya menjadi PT. Astra International Tbk.
 PT. Astra Intenational Tbk atau lebih dikenal dengan Astra Group ini telah tercatat di Bursa Efek
Jakarta sejak tanggal 4 April 1990. Saat ini mayoritas Kepemilikan sahamnya dimiliki oleh
Jardine Cycle dan Carriage, Singapura.
lanjutan..
 Divisi usaha dan anak perusahaan, antara lain:

1. Otomotif
• PT Toyota Astra Motor (Toyota
dan Lexus) 3. Pelayanan Finansial
• PT Toyota Auto2000 (Auto • PT Astra Credit Company
2000) • PT Toyota Astra Financial
•PT Astra Daihatsu Motor Services
(Daihatsu) 2.Agro Industri • PT Asuransi Astra Buana (Garda
•PT Isuzu Astra Motor Indonesia
Oto)
(Isuzu)
•PT Astra Nissan Diesel Indonesia •PT Astra Agro • PT Federal International
(Truk Nissan Diesel) Lestari Tbk Finance
•PT Tjahja Sakti Motor (BMW dan •PT Surya Artha Nusantara
Peugeot) Finance
•PT Serasi Autoraya (TRAC) •PT Bank Permata
•PT Serasi Auto Raya (Mobil 88) •PT Astra Aviva Life (Astra Life)
•PT Astra Honda Motor (Honda)
•PT Astra Otoparts Tbk
Lanjutan..

4. Alat-alat berat
5. Teknologi Informasi 6. Infrastruktur
•PT United Tractors Tbk
(Scania) • PT Astragraphia Tbk • PT Astratel Nusantara
•PT Traktor Nusantara • PT Astra Graphia • PT Intertel Nusaperdana
•PT Pamapersadan Nusantara Information Technologies- • PT Goldstar Astra
• PT Kalimantan Prima AGIT • PT LG Electronics Indonesia
Persada
Pembahasan

Ringkasan Laporan keuangan PT. Astra International Tbk


Tahun 2014-2016

2014 2015 2016


Aktiva lancar 88.352 97.241 103.360
Kewajiban lancar 54.718 73.523 73.066
Persediaan 14.433 16.986 18.198
Total kewajiban 107.806 115.705 117.942
Total aset 213.994 236.029 244.141
Total ekuitas 106.188 120.324 126.199
Laba kotor 35.311 9.395 8.561
Penjualan bersih 193.880 49.821 45.187
Laba setelah pajak 22.297 5.710 4.808

Sumber: Laporan keuangan PT. Astra International Tbk


Untuk lebih memperjelas dalam melihat ringkasan laporan keuangan PT. Astra International Tbk tahun 2014-
2016 maka penulis sajikan dalam bentuk grafik sebagai berikut:
Lanjutan..
2. Analisis Menurut Rasio

A. Analisis Current Ratio


Current ratio merupakan rasio yang sering digunakan dalam menganalisa laporan keuangan. Current ratio membandingkan
antara aktiva lancar dengan hutang jangka pendek atau kewajiban lancar. Current ratio digunakan untuk mengetahui
kemampuan suatu perusahaan dalam melunasi utang-utangnya dalam jangka pendek atau tidak lebih dari setahun kedepan.
Adapun hasil perhitungan current ratio pada PT. Astra International Tbk, yaitu :

Current Ratio
2014 2015 2016
Aktiva Lancar 88352 97241 103360
Kewajiban Lancar 71139 73523 73066
Current Ratio 1,24 1,32 1,41
B.Debt To Total Asset
 Debt to total asset adalah analisis yang membandingkan antara total kewajiban yaitu kewajiban jangka
panjang ditambah kewajiban lancar dengan seluruh aktiva. Adapun hasil perhitungan debt to total asset
pada PT. Astra International Tbk tahun 2014 – 2016 yaitu :

Debt to total Asset


2013 2014 2015
Total Kewajiban 107806 115705 117942
Total Aset 213994 236029 244141
Debt to total asset 0,504 0,490 0,483
Dalam persen 50,38 49,02 48,31
C.Return On Asset
 Return on asset (ROA) menggambarkan kinerja keuangan perusahaan dalam menghasilkan laba
bersih dari aktiva yang digunakan untuk operasional perusahaan. Adapun hasil perhitungan
Return On Asset PT. Astra International Tbk tahun 2014-2016 sebagai berikut:

Return On Asset
2014 2015 2016
Laba setelah pajak 22297 5710 4808
Total Aset 213994 236029 244141
Return On Asset 0,104 0,024 0,020
Dalam Persen 10,42 2,42 1,97
D. Return On Equity
 Return on equity (ROE) adalah rasio laba bersih setelah pajak terhadap modal sendiri yang digunakan untuk
mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bagi pemegang saham perusahaan. Adapun
hasil perhitungan return on equity PT. Astra International Tbk pada tahun 2014-2016 sebagai berikut:

Return On Equity
2013 2014 2015
Laba setelah pajak 22297 5710 4808
ekuitas pemegang 106188 120324 126199
saham
Return On Equity 0,210 0,047 0,038
Dalam Persen 21,00 4,75 3,81
PENUTUP
Kesimpulan

Pada laporan keuangan PT. Astra International Tbk periode 2014-2016 penulis dapat menyimpulkan
beberapa hal antara lain:
 1. Dari segi rasio likuiditas dengan analisis current ratio, dapat disimpulkan bahwa PT. Astra
International memiliki current ratio yang fluktuatif namun tetap likuid atau lancar artinya
perusahaan mampu memenuhi kewajiban jangka pendeknya pada saat jatuh tempo yang
artinya aktiva lancar perusahaan lebih besar dari kewajiban lancarnya.
 2. Dari segi rasio solvabilitas dengan analisis debt to total asset, dapat disimpulkan bahwa
PT. Astra International Tbk periode 2014-2016 solvable, artinya perusahaan dapat melunasi
semua kewajibanny baik kewajiban jangka pendek maupun kewajiban jangka panjang.
 3. Dari segi rasio profitabilitas yaitu dengan perhitungan Return On Asset (ROA) dapat
disimpulkan bahwa PT. Astra International Tbk periode 2014-2016 menunjukkan ROA yang terus
menurun dengan penurunan yang signifikan. Artinya dari aset yang digunakan laba yang
dihasilkan semakin mengecil. Jika dilihat dari ROA maka kinerja keuangan PT. Astra
International Tbk kurang baik.
PENUTUP
Kesimpulan

4. Dari segi rasio profitabilitas yaitu dengan perhitungan Return On Equity (ROE) dapat disimpulkan
bahwa PT. Astra International Tbk periode 2014-2016 menunjukkan ROE yang terus menurun
artinya laba bersih yang didapat perusahaan semakin kecil yang artinya keadaan perusahaan
menurun. Penurunan laba ini disebabkan karena seiring berkurangnya konsumsi domestik
kompetisi di sektor mobil dan melemahnya harga komoditas di Indonesia. Penurunan laba ini
terjadi di semua segmen anak usaha PT. Astra International Tbk.
5. Dilihat dari keempat analisis yang digunakan oleh penulis maka dapat ditarik kesimpulan secara
umum bahwa PT. Astra International Tbk periode 2014-2016 menunjukkan keadaan perusahaan
yang likuid, solvable namun kurang profit.
PENUTUP
Saran
1. Analisis likuiditas dengan current ratio menunjukkan PT. Astra International Tbk mampu
melunasi utang-utang jangka pendeknya. Untuk memperbesar current ratio, perusahaan dapat
memperbesar aktiva lancarnya dengan cara menambah aktiva lancar perusahaan seperti menjaga
posisi kas, memperbesar penjualan kredit, menjaga posisi persediaan dan mengurangi hutang
dagang atau hutang lancar perusahaan dengan cara membeli persediaan bahan baku tunai tidak
dengan pembelian kredit.
2. Dari segi rasio profitabilitas, baik ROA maupun ROE PT. Astra International memiliki laba yang
terus menurun, untuk meningkatkan laba perusahaan maka dapat dilakukan efisiensi dalam hal
operasional, menawarkan produk yang berkualitas dan kompetitif serta mampu melihat peluang
pasar untuk meningkatkan penjualan.
3. Untuk meningkatkan revenue, perusahaan juga harus memperhatikan struktur keuangan dan
juga memperhatikan faktor-faktor eksternal seperti tingkat inflasi, pergerakan mata uang yang
mungkin akan mempengaruhi kinerja perusahaan.
TERIMA KASIH

Você também pode gostar