PEMERIKSAAN LABORATORIUM

ASAM URAT, RF, ASTO

Oleh
Dr. dr. A.A.Ngurah Subawa,MSi
PENDAHULUAN
 Mitos ngilu sendi berarti asam urat
 Produk akhir metabolisme purin
 Pembentukan terutama terjadi di liver
 Rute utama eliminasi melalui ginjal
 Di ekskresi melalui urine rata-rata 400 – 500
mg/hari, melalui feses rata-rata 200 – 500
mg/hari.
 Dalam plasma berbentuk monosodium urat
yang relatif tidak larut air
 Bila kadar asam urat plasma > 6,4 mg/dL
 plasma akan jenuh  terjadi
pengendapan di jaringan dalam bentuk
kristal urat.
 Enzim urikase memecah asam urat
menjadi alantoin yang sangat larut dalam
air.
 Skema pembentukan asam urat
Adenosin guanosin

Inosin guanin

Hypoxanthin xanthin oxidase xanthin

xanthin oxidase
asam urat

4
NILAI RUJUKAN
 Wanita : 2,3 – 6,6 mg/dL
 Laki-laki : 3,6 – 8,5 mg/dL
PENURUNAN ASAM URAT
 Hypouricemia
 Penyebab : Diet rendah Zinc, Fe
defisiensi, Oral kontrasepsi, Multiple
sklerosis
PENINGKATAN ASAM URAT
 Hyperuricemia
 Penyebab : Faktor keturunan, Diet tinggi
purin, gagal ginjal, puasa/penurunan BB
dalam waktu cepat, Peningkatan kadar Fe
tubuh
GOUT/ARTHRITIS
GEJALA KLINIS
 Gout presenting in the metatarsal phalangeal joint
of the big toe. There is slight redness of the skin
overlying the joint
 Recurrent attack of acute inflammatory arthritis
(red, tender, hot, swollen joint)
 Metatarsal phalangeal joint at the base of big toe is
affected most. Other joints such as heels, knees,
wrists and fingers may also be affected
 Joint pain usually begins over2-4hrs and during
night due to lower body temperature at night
 Fatigue and high fever
Pemeriksaan asam urat di
laboratorium
 Memerlukan persiapan khusus  Pasien puasa
 Puasa malam hari, sampel darah diambil pagi
hari
 Sampel darah vena  whole blood  serum
 Jenis tabung yang digunakan : tabung tanpa
antikoagulan (warna merah/ kuning)
 Jumlah sampel 3 cc
Makan-minum yang dilarang selama
puasa
 Tidak makan dan juga tidak minum
minuman berkalori atau mengandung zat
yang mempengaruhi metabolisme tubuh
seperti gula, kopi, the, susu,alkohol.
Umumnya air putih saja yang
diperbolehkan
Sampel yang tidak memenuhi syarat
pemeriksaan.
 Sampel lisis
 Volume kurang
 Sampel lipemik
 Disimpan lama pada tempat yang tidak
standar
Pemeriksaan asam urat dalam urine
 Alat pemeriksa : Beckman Coulter CX9
 Bahan : urine segar
 Metode: enzymatic, colorimetric, panjang
gelombang 520 nm
 Prinsip : uricase
Uric acid + 2H2O + O2 allantoin + CO2 + H2O2
POD
2 H2O2 + 4-AAP + TOOS quinoneimine dye + 4 H2O
 Nilai normal : 37 – 92 mg/dL
Pemeriksaan asam urat dalam
Darah
 Alat pemeriksa : Beckman Coulter CX9
 Bahan : darah segar
 Metode: enzymatic, colorimetric, panjang gelombang
520 nm
 Prinsip : uricase
Uric acid + 2H2O + O2 allantoin + CO2 + H2O2
POD
2 H2O2 + 4-AAP + TOOS quinoneimine dye + 4 H2O

Nilai Normal :
 Wanita : 2,3 – 6,6 mg/dL
 Laki-laki : 3,6 – 8,5 mg/dL
PEMERIKSAAN ASTO
 ASTO : anti streptolisin O
 Pemeriksaan LAB untuk mengukur kadar antibodi terhadap
streptolisin O, (dihasilkan oleh bakteri Streptococcus grup A)
 Sampel Darah
 Ditampung pada tabung tutup merah
BEBERAPA PENYAKIT YANG DISEBABKAN
OLEH Streptococcus grup A
 Endokarditis bakterialis
 Glomerulonefritis (suatu gangguan ginjal)
 Demam rematik, yang dapat mengenai jantung, persendian,
atau tulang  sering
 Demam scarlet
 Radang tenggorokan
ASTO POSITIF DAN ASTO NEGATIF
 SAKIT
 SEHAT
 SEMBUH
RHEMATOID FACTOR
 Untuk menunjang rhematoid arthritis atau penyakit
autoimun lainnya
 Nilai rujukan <15 IU/mL atau <1:16.
 Sampel darah vena (Serum), tabung tutup merah
RF positif pada kondisi berikut
 Rhematoid arthritis
 Systemic lupus erythematosus
 Polymyositis
 Tuberculosis
 Syphilis
 Viral hepatitis
 Individu Sehat
KELUHAN PASIEN YANG
MEMBUTUHKAN PEMERIKSAAN RF
 NYERI SENDI
 BENJOLAN BAWAH KULIT
 SENDI KAKU , BENGKAK, KEMERAHAN
 TULANG RAPUH ATAU PATAH
FAKTOR RISIKO YANG MENINGKATKAN KEJADIAN RA
 USIA
 HORMONAL
 GENETIK
 OBESITAS
 LINGKUNGAN
 ROKOK DLL
DIAGNOSIS
 KLINIS (ANAMNESIS DAN PEMERIKSAAN FISIK)
 LAB
 X-RAY
C-REACTIVE PROTEIN (CRP)
 DIPRODUKSI DI LIVER SEBAGAI RESPON ADANYA
PROSES INFLAMASI
 high-sensitivity C-reactive protein (hs-CRP) and ultra-
sensitive C-reactive protein (us-CRP)
 Nilai rujukan < 5 mg/L
 Sampel serum darah vena, tabung tutup merah