Você está na página 1de 25

THYRISTOR

( SCR, TRIAC,DIAC
)
ARIF RAHMAN
TE 1A

16.06.01.0002
• PENDAHULUA
N
• Thyristor berasal dari bahasa Romawi yang memiliki arti “pintu”.
• Thyristor adalah suatu piranti penghantar yang menggunakan umpan balik
internal untuk menghasilkan aksi pensaklaran. Thyristor merupakan salah satu
tipe devais semikonduktor daya yang paling penting dan telah banyak
digunakan secara ekstensif pada rangkaian daya.
• DIODA EMPAT LAPIS
1. Umpan Balik Positif
• Umpan balik positif mengubah arus basis Q2 sampai
kedua transistor menuju ke arah saturasi (titik jenuh) atau
putus.
• Setiap perubahan pada Q2 diperkuat dan diumpan balikan
melalui Q1 untuk memperbesar perubahan awal.
• Keseluruhan rangkaian akan mempunyai karakteristik
seperti saklar yang tertutup.
• Rangkaian stabil pada dua keadaan
• Rangkaian keadaan terbuka adanya kejadian
yang dapat menaikan arus basis Q2
• Rangkaian keadaan tertutup sampai adanya
kejadian yang dapat menurunkan arus basis Q2
• MENUTUP GRENDEL
• Salah satu cara untuk menutup grendel gambar b
dengan breakover. Ini berarti menggunakan
tegangan catu VCC yang cukup besar.
• Karena arus kolektor Q1 menaikkan arus basis Q2 ,
umpan balik positif akan mulai. Ini akan
mendorong kedua transistor ke kondisi jenuh.
Breakover juga terjadi apabila Q2 reakdown.
• MEMBUKA GRENDEL
• Cara membuka Grendel pada gambar a adalah dengan mengurangi VCC ko
nol. Hal ini memaksa transistor untuk berpindah dari kondisi jenuh ke
putus. Tipe pembukaan ini disebut dengan low current drop-out karena ini
bergantung pada penurunan arus latch pada nilai yang cukup rendah untuk
membuka transistor keluar dari kondisi jenuh.
• DIODA SHOCKLEY
Dioda shockley, sebuah arus yang mengalir dalam satu arah. Dibagi menjadi dua
bagian yaitu bagian sebalah kiri adalah transistor PNP dan sebalah kanan adalah transistor
NPN. untuk menutup dioda empat lapis adalah dengan breakover dan untuk membukanya
dengan low-current drop-out, yang berarti mengurangi arus menjadi lebih kecil dibanding
dengan arus holding (arus rendah ketika transistor berpindah dari kondisi jenuh ke putus).
• KARAKTERISTIK BREAKOVER
• Pada saat peranti berada pada kondisi putus, arusnya nol. Apabila
tegangan pada dioda mencoba melebihi VB, peranti akan breakover
dan berpindah secara cepat sepanjang garis putus-putus tersebut
menuju ke daerah jenuh. Saat dioda berada dalam kondisi jenuh,
dioda akan beroperasi pada garis yang di sebelah atas.
• Selama arus yang melaluinya lebih besar dari arus holding (IH).
Dioda akan terkunci pada kondisi hidup. Apabila arus berubah
menjadi lebih kecil dari IH, maka dioda akan berubah menjadi kondisi
putus. Pendekatan ideal dari dioda empat lapis adalah sebuah saklar
yang terbuka saat kondisi putus dan saklar tertutup pada saat jenuh.
• SILICON CONTROLED RECTIFIER (SCR)
• SCR adalah thyristor yang berfungsi sebagai penyearah yang
dikendalikan silikon.
• SCR dapat melakukan penyaklaran untuk arus yang besar,
sehingga banyak digunakan untuk mengatur motor, pemanas,
AC, dan pemanas induktansi.
• PEMICUAN GERBANG
• Saat dalam kondisi ON, titik operasinya berada pada ujung
bawah garis beban dc. Agar kondisi OFF pada kaki basis
Q2 diberi pemicu yang akan menaikkan arus basis Q2
sampai kedua transistor pada keadaan jenuh.
• Saat jenuh, transistor akan terlihat seperti rangkaian yang
terhubung singkat dan SCR dalam kondisi OFF.
• PEMICUAN GERBANG
• Tegangan pemicu gerbang (gate trigger voltage=VGT)
adalah tegangan minimum yang dibutuhkan untuk
menghidupkan SCR.
• Arus pemicu gerbang (gate trigger current=IGT) adalah
arus minimum yang dibutuhkan untuk menghidupkan SCR.
• Untuk memicu SCR dibutuhkan 0,7V.
• TEGANGAN MASUKAN DI KEHENDAKI
• Pada gambar disamping, ketika VG > VGT, maka SCR akan
hidup dan tegangan keluaran akan jatuh dari +VCC kesuatu
nilai yang rendah.
• Hambatan gerbang (RG) juga digunakan untuk mengatur arus
gerbang (IGT) ke suatu nulai yang aman.
• Tegangan masukan yang dibutuhkan untuk memicu sebuah
SCR harus lebih dari :
Vin = VGT + IGTRG
• MERESET SCR
• Setelah SCR hidup, SCR akan tetap hidup meskipun Vin = 0, namun tegangan
keluaran akan tetap rendah.
• Satu-satunya cara untuk mereset SCR adalah dengan mengurangi arusnya sehingga
lebih kecil dari pada arus holding ( dilakukan dengan mengurangi VCC kenilai yang
rendah )
• Karena arus holding mengalir melalui hambatan beban , tegangan catu untuk kondisi
mati harus lebih kecil dari :
VCC = 0,7V + IHRL
• FET DAYA BERBANDING SCR
• Meskipun FET daya dan SCR sama-sama dapat menyaklarkan arus yang besar, tetapi
secara fundamental keduanya merupakan piranti yang berbeda.
• Perbedaan utamanya adalah cara mereka untuk tidak aktif (turn off). Tegangan gerbang
pada FET daya tersebut dapat mengubah piranti tersebut menjadi mati atau hidup. Namun,
tegangan gerbang pada SCR hanya dapat mengubah SCR hidup.
• Karena kedua piranti harus diriset dengan cara yang berbeda, maka pemakaian mereka
cenderung berbeda pula. FET daya memberi tanggapan deperti saklar, push-buton,
sementara SCR memberi tegangan seperti saklar single-pole single-throw.
• CROWBAR SCR
• Salah satu aplikasi penting dari SCR adalah untuk
melindungi beban yang mahal terhadap kerusakan
yang dikarenakan kelebihan tegangan yang berasal
dari catu daya.
• PENGENDALI FASE SCR
Rangkaian RC pengendala sudut fasa
• Garis beban ac yang diharapkan pada suatu
rangkaian SCR yang mengendalikan arus
melalui beban yang berat. Hambatan variable
R1 dan C menggeser sudut fasa sinyal
gerbang.
• Akan tetapi, saatR1 naik, tegangan gerbang
ac akan tertinggal dibanding tegangan catu
dengan sudut antara 0 dan 90 derajat.
• ANALISA KRISTIS KENAIKAN

• untuk menghindari pemicu palsu, angka perubahan tegangan tidak boleh


melebihi angka kritis kenaikan tegangan yang disebutkan pada lembar
data.
• Transien penyaklaran adalah penyebab kelebihan angka kritis kenaikan
tegangan, cara untuk mengurangi pengaruh ini adalah dengan sebuah RC
snubber.
• Beberapa SCR besar juga memiliki angka kritis kenaikan arus. Apabila
arus anoda berusaha untuk naik lebih cepat, SCR akan rusak.
• TRANSISTOR DUA ARAH
• SCR merupakan piranti searah (unidirectional) karena arus
mengalir hanya melalui satu arah, namun ada beberapa piranti
yang disebut thyristor dua arah karena dapat menghantarkan arus
dalam dua arah.

Jenis thyristor dua arah adalah :


1. DIAC
2. TRIAC
• DIAC
• Diac dapat mengunci arus dalam dua arah.
Rangkaian ekuivalen suatu diac adalah dua
buah dioda empat lapis yang dipasang secara
pararel. Diac tidak akan menghantar sampai
tegangan yang melaluinya melebihi tegangan
breakover dalam salah satu arah.
• TRIAC
• Triac seperti dua buah SCR yang dipasang
pararel berkebalikan, ekuivalen dengan dua
buah grendel. Triac memiliki tegangan dan arus
pemicu gerbang yang lebih tinggi dibanding
SCR.
• PENGENDALI FASE

• Gambar (a) menunjukkan rangkaian Rc yang


memvariasikan sudut fase tegangan gerbang triac.
R angkaian dapat mengatur arus melalui sebuah
beban yang besar.
• Gambar (b) dan (c) menunjukkan tegangan catu
dan tegangan gerbang yang tertinggal. saat
tegangan kapasitor cukup besar untuk mencatu
arus pemicu, triac akan menghantar. Sekali
menghantar, triac akan terus menghantar sampai
tegangan catu kembalik ke nol.
• THYRISTOR YANG LAIN
Photo SCR
• Gambar (a) menunjukkan photo SCR yang
juga dikenal dengan SCR yang diaktifkan oleh
cahaya. Ketika cahaya yang dating cukup kuat,
electron valensi akan keluar dari orbitnya dan
menjadi electron bebas. Aliran electron bebas
memulai umpan balik positif dan Photo SCR
tertutup.
• Untuk mendapatkan kepekaan yang maksimum
terhadap cahaya, gerbang tetap dibuat terbuka seperti
yang terlihat pada gambar (a). Untuk mendapatkan titik
pengesetan, kita dapat memasukan penyesuai pemicu
seperti pada gambar (b).
• Hambatan antara gerbang dan ground membelokkan
beberapa electron yang dihasilkan cahaya dan
mengurangi kepekaan rangkaian terhadap cahaya yang
dating.
TERIMA KASIH

Você também pode gostar