Você está na página 1de 6

Teori Belajar Konstruktivistik

dan Penerapannya dalam


Pembelajaran

1
Karakteristik Manusia Masa
Depan
• Manusia yang memiliki
kepekaan, kemandirian,
tanggungjawab terhadap
resiko dalam pengambilan
keputusan, belajar terus
menerus, mampu
kolaborasi

• Berpikir kreatif-produktif,
pengambilan keputusan,
pemecahan masalah,
Belajar bgmn belajar,
pengendalian diri

2
Konstruksi Pengetahuan
• Apa pengetahuan ?, konstruksi kognitif seseorang
terhadap objek, pengalaman maupun lingkungan, bukan
kumpulan fakta dari suatu kenyataan yang sedang
dipelajari.
• Pengetahuan bukanlah suatu barang yang dapat
dipindahkan dari pikiran seseorang ke pikiran orang lain,
tetapi melalui proses interpretasi dan konstruksi melalui
pengalaman dan pengetahuan mereka sendiri.
• Proses mengkonstruksi pengetahuan
– Kemampuan mengingat dan mengungkapkan kembali
pengalaman.
– Kemampuan membandingkan dan mengambil keputusan akan
kesamaan dan perbedaan
– Kemampuan untuk lebih menyukai suatu pengalaman yang satu
daripada lainnya.

3
Proses Belajar menurut Teori
Konstruktivistik
• Proses belajar konstruktivistik, bukan sebagai proses perolehan
informasi yang berlangsung satu arah ke dalam diri siswa,
melainkan pemberian makna oleh siswa melalui proses asimilasi
dan akomodasi
• Peranan Siswa, Pembentukan pengetahuan dilakukan oleh si
belajar, aktif melakukan kegiatan, berpikir, menyusun konsep
dan memberi makna. Kemampuan awal menjadi dasar
pembelajaran & pembimbingan.
• Peranan Guru, membantu agar proses mengkonstruksi belajar
oleh siswa berjalan lancar. Yang meliputi:
– Menumbuhkan kemandirian dengan menyediakan kesempatan
untuk mengambil keputusan dan bertindak.
– Menumbuhkan kemampuan mengambil keputusan dan bertindak
dengan meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan.
– Menyediakan sistem dukungan yang memberikan kemudahan
belajar agar mempunyai peluang optimal untuk berlatih.

4
Sarana Belajar & Evaluasi Belajar
(lanjutan proses pembelajaran)
• Peranan utama dalam belajar
adalah aktivitas siswa dalam
mengkonstruksi pengetahuan
sendiri, sehingga sarana
belajar disediakan untuk
membantu pembentukan
kemampuan tersebut.
• Evaluasi belajar,
menggunakan goal-free
evaluation, yaitu suatu
konstruksi untuk mengatasi
kelemahan evaluasi pada
tujuan spesifik.

5
Perbandingan pembelajaran tradisional
(behavioristik) dan Konstruktivistik

Pembelajaran Tradisional Pembelajaran konstruktivistik

1. Kurikulum disajikan dari bagianbagian 1. Kurikulum disajikan dari keseluruhan


menuju keseluruhan dengan menekankan menuju bagian-bagian dan lebih
pada ketrampilan dasar mendekatkan pada konsep yang lebih
luas
2. Pembelajaran sangat taat pada kurikulum 2. Pembelajaran lebih menghargai pada
yang telah ditetapkan pemunculan pertanyaan dan ide-ide
siswa.
3. Kegiatan kurikuler lebih banyak 3. Kegiatan kurikuler lebih banyak
mengandalkan buku teks dan buku kerja mengandalkan pada sumber-sumber data
primer dan manipulasi bahan
4. Siswa-siawa dipandang sebagai “kertas 4. Siswa dipandang sebagai pemikir-
kosong” pemikir yang dapat memunculkan teori
tentang dirinya
5. Penilaian Hasil Belajar atau pengetahuan 5. Pengukuran proses dan hasil belajar
siswa dipandang sebagai bagian dari terjalin di dalam kesatuan pembelajaran
konstruktivistik.ppkm
pembelajaran 6

Você também pode gostar