Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
CONFUSIONAL
STATE
1 Bab I
Pendahuluan
Acute Confusional State
merupakan
suatu sindrom akut
penurunan perhatian dan
disfungsi kognitif.
“
2 Bab II
Tinjauan Pustaka
Definisi
dysergastic
delirium
reaction
EPIDEMIOLOGI
23% di IGD
14%
1-2%
pada
pada
populasi
populasi
umum
>85
tahun Epidemiologi
Patofisiologi
• Asetilkolin
• Dopamin
• Neurotransmiter lain
• Inflammasi
• Stress
2.2 Patofisiologi Asetilkolin
2.2 Patofisiologi Asetilkolin
2.2 Patofisiologi Inflamasi
2.2 Patofisiologi Stress
Klasifikasi
2.2 Klasifikasi Hiperaktif
Faktor predisposisi
Baseline cognitive impairment (dementia)
Medical comorbidities
Gangguan pendengaran sebelumnya
Gangguan pengelihatan sebelumnya
Depresi
Usia lanjut
Kelamin laki-laki
2.4 Etiologi
Faktor protektif
Good neuro-cognitif reserve
Regular exercise
Less hippocampal activity – e.g. Participating in complex mental
activities for a greater period of life
2.4 Etiologi
Faktor presipitasi
Peresepan obat dan polifarmasi
Gejala penghentian alkohol dan benzodiazepin
Sepsis, syok, hipotermia
Gangguan keseimbangan elektrolit
Defisiensi nutrien (tiamin, B12, folat)
Gagal jantung, hati, atau ginjal
Pasca-operasi, terutama jantung, ortopedik, atau perawatan di ICU
Anemia atau perdarahan saluran cerna
Nyeri
Kanker atau penyakit tahap akhir
2.4 Etiologi
Intraserebral
Penyebab
Serebral
Nutrisi
serebral
Penyebab
Etiologi
non-serebral
Penyebab
Iatrogenik
Space
Occupying
Lesion
Meningoensefa
2.4 Etiologi litis
Intraserebral
Subdural
hematoma
Status
epilepticus,
Serebral postiktal state
Hipoglikemi
Anemia
Septicemia
Penyebab Toksik
Electrolyte
Kegagalan imbalance
Extraserebral mekanisme
homeostatik Hipotermia,
Pireksia
Retensi urin
Lain-lain
Perubahan
lingkungan
mendadak
2.4 Etiologi
β-Thalassemia Mayor - Homozigot dari β-
thalassemia
• ANEMIA MENGANCAM JIWA muncul usia beberapa bulan,
progresif
• Kesulitan bertumbuh kembang pada bayi
• Tergantung pada transfusi
• Jika mencukupi: dapat tumbuh kembang, fisik baik,
komplikasi dari transfusi, cenderung pendek
• Jika tidak mencukupi: gejala tipikal anemia Cooley
• Infeksi
• Pembesaran hati dan limpa
• Hipermetabolik : demam, wasting
• Gangguan hormonal
2.4 Diagnosis - DSM V
◉Perubahan kognitif (misalnya defisit memori, disorientasi, gangguan berbahasa, atau gangguan
persepsi) yang tidak disebabkan demensia sebelumnya atau perkembangan demensia.
◉Gangguan biasanya berkembang dalam periode singkat (beberapa jam hingga hari) dan
cenderung berfluktuasi dalam satu hari.
◉Ditemukan bukti dari anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang bahwa gejala
disebabkan respons fisiologis akibat kondisi medis, intoksikasi zat, penggunaan obat-obatan,
atau lebih dari satu penyebab.
2.4 Diagnosis - DSM III-R
◉Derajat kesadaran menurun, misalnya sulit untuk tetap bangun saat diperiksa
◉Gangguan persepsi, antara lain ilusi, delusi, halusinasi, dan mis-interpretasi
◉Terganggunya siklus bangun tidur dengan terjadinya insomnia tetapi siang
hari tertidur
◉Aktifitas psikomotor meningkat atau menurun
◉Disorientasi waktu, tempat, orang
◉Gangguan memori , misalnya tidak mampu belajar materi baru.
Agitasi Apatis
◉Agitasi akibat disorientasi dan ◉Apatis dan menarik diri dari situasi
kebingungan yang mereka alami
◉Pasien dapat terlihat depresi
◉Pasien yang disorientasi
menggangap mereka dirumah ◉Penurunan nafsu makan
meskipun ada dirumah sakit,
sehingga staff rumah sakit dianggap ◉Penurunan motivasi
sebagai orang asing yang menerobos
kerumahnya. ◉Gangguan pola tidur
2.4 Diagnosis Gejala Klinis
◉Gangguan visual.
DifferentialDiagnosis
Delirium Demensia Depresi
Onset Akut Biasanya perlahan Variasi
Perjalanan Fluktuasi Progresif Diurnal
Kesadaran Terganggu, berkabut Baik sampai saat terakhir Baik
Perhatian Tidak terfokus Normal Kurang
Memori Memori jangka pendek Memori jangka pendek Baik
kurang kurang
Proses Disorganisasi, inkoheren Kesulitan dengan pemikiran Tidak terganggu
pemikiran abstrak
Persepsi Misinterpretasi, halusinasi, Normal (kecuali Lewy Body) Dapat dengan
delusi kompleks delusi dan
psikosis paranoid
MMSE Sulit menyelesai MMSE Berjuang keras untuk Kurang motivasi
mendapatkan jawaban yang
Pencegahan
Pencegahan
Non-
Farmakologis
Farmakologis
2.7 Tatalaksana
Non - Farmakologis
◉asam folat
Vit E
◉asam askorbat dosis rendah Vit C
◉alfa-tokoferol
3 Bab III
Kesimpulan
ThankYou
Any questions ?