Você está na página 1de 18

STABILISASI DAN

TRANSPORTASI
NEONATUS PASCA
RESUSITASI
TUJUAN
1. Memahami hal-hal yang harus
diperhatikan dalam
memepertahankan stabilisasi bayi
baru lahir pasca resusitasi
2. Memahami mekanisme transporatasi
bayi baru lahir yang membutuhkan
perawatan
Stabilisasi Neonatus
• Bayi baru lahir pasca resusitasi dengan
ventilasi dan sirkulasi adekuat tetap
memiliki resiko perburukan
• Akibat dari perburukan ini
menimbulkan gangguan atau
keterlambatan adaptasi berbagai organ
tiubuh neonatal, sehingga perlu
diperytahakan kondisi stabil selama
proses transportasi maupun proses
perawatan di ruang rawat inap
Upaya mempertahankan kondisi stabil
pada neonatus pasca resusitasi
berpegang pada prinsip
•SUGAR + SAFE CARE
S

•TEMPERATURE
T
•AIRWAY
A
STABLE •BLOOD PRESURE
B

•LAB WORK
L
•EMOTIONAL SUPPORT
E
SUGAR LEVEL
kadar Gula Darah
• Periksakan kadar gula darah ≥ 50 mg/dl terutama
pada bayi di bawah ini :

Terlalu
Terlalu Kurus/kecil Bayi Sakit
Gemuk/Besar

• Wajib diperiksakan  1 jam sampai 2x berturut-turut


normal
Bagaimana mencegah
hipoglikemia pada BBL ?
1. Mencegah hipotermi
2. Memberikan minum ASI 30-60 menit setelah bayi
lahir, dilanjutkan minimal 3 jam atau lebih sering
jika bayi mau
3. Beri infus D10% : 60 ml/kg/hari bila secara enteral
tidak memungkinkan
TEMPERATURE
• Ukur suhu melalui axilla

Cara Yang Benar Cara Yang Salah

• Pertahankan suhu tubuh dalam rentang 36,5-37,5C


Setiap bayi hipotermi tetapi bayi BBLR
terutama <1500 gr memiliki resiko yang
lebih besar
• Rasio permukaan tubuh dibanding massa tubuh lebih luas
• Jumlah lemak lebih sedikit
• Kulit tipis
• Kemampuan vasokontriksi rendah
• Tonus dan kemampuan fleksi rendah
• Simpanan lemak coklat sedikit
Kehilangan panas terjadi
melalui 4 mekanisme
1. Konduksi
2. Konveksi
3. Evaporasi
4. Radiasi
Bagaimana mencegah
hipotermi selama stabilisasi ?
• Menaikkan suhu ruangan 24-26C
• Meletakkan bayi dibawah infarm warmer
• Menghangatkan benda yang akan bersentuhan dengan
bayi : tempat tidur, stetoskop, tangan
• Memakai topu pda kepala bayi
• Membungkus bayi dalam plastik (BBL<1500 gr).
Memberikan oksigen yang telah dihangatkan dan
dilembabkan
• Menghangatkan inkubator sebelum dipakai meletakkan
bayi
• Menggunakan inkubator transport ke ruang perawatan
AIRWAY
1. Pastikan jalan nafas terbuka
2. Pastikan bayi bernafas dengan nyaman (tidak
merintih, tidak sianosis, tidak retraksi). Bila perlu
dapat dibantu dengan T-piece resuscitator atau
jackson rees
Bagaimana caranya stabilisasi
napas bayi ?
• Menggajal bahu dengan gulungan kain
• Posisikan bayi terlentang dengan sedikit agar faring,
laring dan trakea dalam satu garis lurus sehingga
udara dapat masuk dengan mudah
BLOOD PRESSURE
(tekanan darah)
• Pada masa stabilisasi bayi dapat mengalami gangguan
sirkulasi berupa syok
• Syok merupakan suatu keadaan dimana terjadi
disfungsi sirkulasi yang mengakibatkan pengangkutan
oksigen dan nutrisi tidak adekuat untuk memenuhi
kebutuhan jaringan
Tanda-tanda Syok
• RR , apneu, napas megap-megap
• Pulsasi perifer lemah
• Perfusi perifer buruk, CRT >3 detik, kulit dingin, kulit
tampak mottled
• Sianosis atau pucat
• Takikardi atau bradikardi
• Tekanan darah dapat normal atau rendah. Bila rendah
tanda decompensasi jantung
LABORATORIUM
Pemeriksaan Laboratorium
• Bila memungkinkan periksakan laboratorium pada
bayi (darah rutin : Hb, Golongan darah ABO atau rhesus
Pemeriksaan laboratorium yang
dianjurkan 4B :
1. Blood count
Darah Lengkap
2. Blood culture
Darah diambil dengan teknik steril dalam jumlah yang
cukup dan sebelum pemberian antibiotik
3. Blood glukosa
kadar gula darah diperiksa dini dan dipantau dengan
ketat sesuai indikasi
4. Blood gas
Pemeriksaan dilakukan pada bayi dengan distress
napas atau riwayat syok
EMOTIONAL SUPPORT
• Sampaikan informasi mengenai bayi dan rencana
tatalaksana terhadap bayi kepada keluarga dengan
adekuat
Hal-hal yang perlu dipikirkan setelah resusi
tasi :
• Penundaan pemotongan tali pusat 30-120 detik akan meningkatkan
volume darah 8-24% sekitar 8-24ml/kg
• Pada bayi dengan BBLSR mencegah gangguan sirkulasi dan perfusi
jaringan yang dapat menyebabkn kerusakab otak
• Pada bayi yang tidak diresusitasi menurunkan transfusi menghasilkan
stablisasi tekanan darah yang lebih baik, menurunkan resiko
perdarahan interventrikular dan enterokolitis nekrotitikans

Você também pode gostar