Você está na página 1de 15

ANALISIS USAHA PETERNAKAN

Tri Agus Sulistya


Loka Penelitian Sapi Potong, Grati, Pasuruan, Jawa Timur
Email : bapakelintang@gmail.com
Pendahuluan
Usaha Pembibitan
- Beranak maksimal 14 bulan
- Sapi tidak harus gemuk (yang penting hidup) SKT 4-5
- Reproduksi tidak terganggu
- Jual pedet lepas sapih lebih menguntungkan (kecuali
untuk tabungan)
Usaha - Pakan maksimal 70% biaya produksi
sapi potong
Usaha Penggemukan
- Pemilihan bibit harus tepat ; perhatikan bangsa, BB, umur,
sesuaikan dengan ketersediaan pakan.
- Harga beli bibit dengan harga jual selisih maks Rp. 500
- Perhatikan kesediaan pakan dan pasar sesuaikan dengan
bakalan
- Rasio pakan dan PBBH maksimal 0,7
Pembibitan
POLA UMUM
7 bln 21 hr 21 hr 21 hr 9 bln

Lahir Sapih IB IB IB Bunting Lahir


Pedet Pedet

18 bulan
Pembibitan
POLA GRATI
42 hr 21 hr 21 hr 21 hr 9 bln

Lahir Masuk Kandang Kawin Bunting Lahir


Pedet Pedet

12 bulan
13 bulan (rata-rata lolitsapi)
Analisis ekonomi
Harga pedet lepas sapih di pasar 6 jt s/d 7 jt Mungkin di benak anda :
POLA UMUM Masih kurang menguntungkan mas
Pendapatan/bln = 6 jt : 18 bulan Masih kurang menarik mas
= 333.000/bulan Gimana caranya bisa lebih mas??
= 11.000/hari

Biaya produksi = pakan + tenaga kerja + keuntungan


= (70 %) + (20 %) + (10 %)
11.000 = 7.700 + 2.200 + 1.100

POLA GRATI
Pendapatan/bln = 6 jt : 12 bulan
= 500.000/bulan
= 16.600/hari

Biaya produksi = pakan + tenaga kerja + keuntungan


= (70 %) + (20 %) + (10 %)
16.600 = 11.200 + 3.200 + 1.600
Solusi Pembibitan Pola Grati
Yang harus dihapus dari pola pikir kita :
- Pelihara sapi 1 mudah
- Pelihara sapi 2 capek
- Pelihara sapi 3 tidak punya waktu
- Pelihara sapi 4 menyerah
Karena :
Peningkatan jumlah ternak = peningkatan jumlah tenaga kerja
Sebenarnya :
Peningkatan jumlah ternak = Peningkatan kemudahan beternak
SOLUSI :
Penggunaan Kandang Kelompok

1 orang 30 sapi Tanpa repot IB Modifikasi bank pakan Kompos mateng


Pola Pembibitan efektif Grati

Pedet Umur 7 bulan dipisah

Sapi beranak Umur 40 hari dimasukkan


Kandang Kawin + anaknya

Analisis Usaha 1 ekor :


Pendapatan 1 ekor = Pakan 1 ekor + 1 TK + keuntungan

Analisis Usaha 40 ekor :


Pendapatan 40 ekor = Pakan 40 + 1 TK + Keuntungan Induk bunting dipisah
PENGGEMUKAN

Ingat Titik Kritis


- Pemilihan bakalan harus tepat ; perhatikan bangsa, BB, umur, sesuaikan dengan
ketersediaan pakan.
- Harga beli bibit dengan harga jual selisih maks Rp. 500
- Perhatikan kesediaan pakan dan pasar sesuaikan dengan bakalan
- Rasio pakan dan PBBH maksimal 0,8
Bangsa sapi PBBH (kg/ekor/hari)
1 2 3
PBBH berdasar
1. Sapi Lokal potensi genetik
a.Madura 0,60
b. Ongole 0,75 0,75 1,18
c. Bali 0,66
d. Grati 0,90
2. Sapi persilangan
a. PFH 1,03 1,32
b. Brahman Cross 0,91
(BX)
c. Simental X PO 1,18
d. Limousin X PO 0,90
Analisis Usaha

- Harga Bakalan saat ini 32 ribu/kg bobot hidup


- Pilih bibit dengan berat >250 kg (untuk efisiensi konversi pakan)

Bobot Awal Bobot Akhir


6 bulan

250 kg 283 kg 316kg 349 kg 382 kg 415 kg 448 kg


8.000.000 14.336.000

PBBH (pertambahan Bobot Harian)


Anda akan bertanya :
PBBH = 1,1 kg Bagaimana bisa lebih untung???
Pendapatan Rp/hr = 1,1 x 32.000
= Rp. 35.200

Pendapatan = 80% pakan + 10% TK + 10% Keuntungan investmen


= 28.000 pakan + 3.500 TK + 3.500 untung
Penggemukan Kandang Kelompok

-PBBH tidak berbeda nyata dengan individu


-Kompos yang dihasilkan bagus
-Mudah perawatan (tanpa mandi tanpa
pembersihan kandang)
-Performa lebih bagus (dari pengakuan petugas
kandang)

Sedangkan untuk meminimalisir pakan :


- memformulasi/mencampur sendiri (mixer)
- konsentrat 1 kg maksimal seharga 0,8 x harga daging
- pergunakan limbah (Industri, rumah tangga, eks produk)

“SELAMAT BERKARYA”
Mengapa kondisi pasar seperti ini ??

Bagaimana prediksi harga sapi tahun depan??


2008 keran impor dibuka terlalu deras (semangat kebijakan protein murah)

Harga sapi jatuh, feedloter menengah kebawah gulung tikar (modal hilang,
Kepercayaan usaha hilang)
Kondisi saat ini 7 % daging (tidak boleh
masuk pasar becek)
- Tahun 2012 impor 17 % kebutuhan daging
10 % bakalan feedlot

Menyebabkan efek berantai :


-Populasi pasca idul adha berkurang
-Pemegeng kendali adalah para feedloter
-Sapi ditahan untuk beberapa kepentingan (tujuan akhir buka keran impor)
-Harga daging naik
-Blow-up berita (mahal, jagal demo, usaha pengolahan terhenti)
Fenomena menarik
-Harga daging ayam stabil (padahal erjadi keseimbangan permintaan
penawaran)
-Segmen konsumer daging sapi toleran dengan harga daging
Fenomena berbahaya
- Sapi menjadi barang spekulatif
- Pendapatan peternak bukan berdasarkan produktivitas
-Akan Terjadi hingga keseimbangan harga (toleransi konsumen, kebijakan
pemerintah, dan pupulasi sapi di Indonesia)
-Bila konflik kepentingan dan kran dibuka  peternakan Indonesia mati
Harga tahun depan??

Dipengaruhi oleh : - Kebijakan pemerintah (mendekati 2014)

-Toleransi harga dari masyarakat

-Pelaku spekulasi sudah berubah ke produktivitas

Você também pode gostar