Você está na página 1de 18

PERILAKU SEHAT MASYARAKAT

MODERN DAN TRADISIONAL

 SYSTEM KESEHATAN
 PLURALISM MODERN
 TAHAPAN PERSPEKTIF
 SEKTOR POPULAR BANGSA DAN PROFESIONAL
 KLASIFIKASI LAIN MENGENAI SISTEM KESEHATAN
 HUBUNGAN ANTARA PENGOBATAN TRADISIONAL DAN BIOMEDICAL
SYSTEM KESEHATAN

Sistem kesehatan adalah suatu jaringan penyedia pelayanan


kesehatan (supply side) dan orang-orang yang menggunakan
pelayanan tersebut (demand side) disetiap wilayah, serta negara dan
organisasi yang melahirkan sumber daya tersebut, dalam bentuk
manusia maupun dalam bentuk material.
Sistem Kesehatan menurut WHO :
Sistem Kesehatan adalah semua kegiatan yang tujuan utamanya
untuk meningkatkan, mengembalikan dan memelihara kesehatan.
Pelayanan kesehatan formal, termasuk pengiriman profesional medis
pribadi, itu jelas dalam batas-batas tersebut.
Pluralism Modern

 Dalam ilmu sosial, pluralisme adalah sebuah kerangka dimana ada


interaksi beberapa kelompok-kelompok yang menunjukkan rasa
saling menghormati dan toleransi satu sama lain.
 Pluralisme dapat dikatan salah suatu ciri khas masyarakat modern
dan kelompok sosial yang paling penting, dan mungkin merupakan
pengemudi utama kemajuan dalam ilmu pengetahuan,
masyarakat dan perkembangan ekonomi.
Tahapan Perspektif

 1. Perspektif Evolusi
Perspektif ini pada dasarnya berpijak pada perubahan yang
memerlukan waktu yang cukup lama atau proses yang cukup
panjang. Dalam proses tersebut terdapat beberapa tahapan yang
harus dilalui untuk mencapai perubahan yang diinginkan dari
perspektif ini melahir kan beberapa teori tentang evolusi. Diantaranya
adalah:
a. Unilinear Theories of Evolution
b. Universal Theories of Evolution
c. Multilined Theories of Evolution
 2. Perspektif Konflik
Perspektif ini menjelaskan bahwa pertentangan atau konflik
bermula dari pertikaian kelas antara kelompok yang menguasai
modal atau pemerintahan dengan kelompok yang tertindas secara
materil, sehingga akan mengarah pada perubahan sosial.
 3. Perspektif Fungsionalis
Konsep yang berkembang dari perspektif ini adalah cultural
lag (kesenjangan budaya). Konsep ini mendukung perspektif
fungsionalis untuk menjelaskan bahwa pada dasarnya perubahan
sosial itu tidak lepas dari hubungan antara unsur-unsur kebudayaan
dalam masyarakat.
 4. Perspektif Siklis
Menurut perspektif ini suatu perubahan sosial itu tidak dapat
dikendalikan sepenuhnya oleh siapapun dan oleh apapun. Hal ini
karena dalam setiap masyarakat sudah terdapat perputaran atau
siklus yang harus diikutinya.
Sektor Popular Bangsa dan
Profesional
Adalah pertumbuhan ekonomi yang signifikansi cukup tinggi bagi
pemerataan ekonomi pada suatu negara karena memang berperan
banyak pada sektoril .
Contohnya :
Negara besar dan kaya sumberdaya alam seperti Indonesia
dengan jumlah penduduk mendekati ¼ miliar membutuhkan kegiatan
ekonomi yang berpijak pada sektoril.
investasi swasta (termasuk asing) perlu diarahkan pada
penanaman di sektor ril bukan non ril. Aliran dana insvestasi yang
berupa “hot money” hanya akan menciptakan pertumbuhan
ekonomi yang semu dan rentan terhadap gejolak politik. Jika ini terjadi
maka akan terganggu perekonomian bangsa secara keseluruhan.
Klasifikasi lain mengenai sistem
kesehatan
 Adanya suatu penilaian dari orang yang bersangkutan terhadap
suatu gangguan atau ancaman kesehatan.
 Timbul kecemasan karena adanya persepsi terhadap gangguan
tersebut.
 Penerapan pengetahuan orang yang bersangkutan terhadap hal-
hal yang berhubungan dengan masalah kesehatan, khususnya
mengenai gangguan yang dialami.
 Dilakukan tindakan manipulatif untuk meniadakan atau
menghilangkan kecemasan atau gangguan tersebut.
Hubungan antara Pengobatan
Tradisional dan Biomedical
Adalah suatu pengobatan yang pengobatannya sama tujuanya
ke sistem tubuh dengan cara terapi pengobatan. Hanya saja
pengobatannya berbeda, tradisional lebih ke bahan-bahan alami
dari alam yang tidak ada campuran bahan kimia.
Biomedikcal lebih ke alat-alat modern dan cara pengobatannya
pun dengan campuran bahan-bahan kimia dan alat-alat medisnya
pun lebih canggih dibanding alat tradisional.
Faktor Sosial Budaya dalam
Kesehatan dan Penyakit

 Faktor-faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat


 Kaitan teori Blum dengan status kesehatan masyarakat
 Kaitan sosial budaya dengan kesehatan
 Upaya-upaya untuk meningkatkan status kesehatan masyarakat
 Aspek sosial budaya dalam pelayanan kesehatan keperawatan
Faktor-faktor yang mempengaruhi
derajat kesehatan masyarakat
 Lingkungan
 Perilaku
 Pelayanan Kesehatan
 keturunan
 1. Lingkungan
Lingkungan memiliki pengaruh yang dan peranan terbesar diikuti perilaku,
fasilitas kesehatan dan keturunan. Lingkungan sangat bervariasi, umumnya
digolongkan menjadi dua kategori, yaitu yang berhubungan dengan aspek fisik
dan sosial.
 2. Perilaku
Perilaku merupakan faktor kedua yang mempengaruhi derajat kesehatan
masyarakat karena sehat atau tidak sehatnya lingkungan kesehatan individu,
keluarga dan masyarakat sangat tergantung pada perilaku manusia itu sendiri.
Di samping itu, juga dipengaruhi oleh kebiasaan, adat istiadat, kebiasaan,
kepercayaan, pendidikan sosial, ekonomi, dan perilaku-perilaku lain yang
melekat pada dirinya.
 3. Pelayanan kesehatan
Pelayanan kesehatan merupakan faktor ketiga yang
mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat karena keberadaan
fasilitas kesehatan sangat menentukan dalam pelayanan pemulihan
kesehatan, pencegahan terhadap penyakit, pengobatan dan
keperawatan serta kelompok dan masyarakat yang memerlukan
pelayanan kesehatan. Ketersediaan fasilitas dipengaruhi oleh lokasi,
apakah dapat dijangkau atau tidak. Yang kedua adalah tenaga
kesehatan pemberi pelayanan, informasi dan motivasi masyarakat
untuk mendatangi fasilitas dalam memperoleh pelayanan serta
program pelayanan kesehatan itu sendiri apakah sesuai dengan
kebutuhan masyarakat yang memerlukan.
 4. Keturunan
Keturunan (genetik) merupakan faktor yang telah ada dalam
diri manusia yang dibawa sejak lahir, misalnya dari golongan penyakit
keturunan seperti diabetes melitus dan asma bronehial.
Kaitan teori Blum dengan status
kesehatan masyarakat
 The Force Field Paradigm/Paradigma kekuatan lapangan
yaitu pengaruh faktor-faktor dilapangan terhadap derajat
kesehatan masyarakat. Maka dari itu Blum pun menjelaskan bahwa
terdapat 4 faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya derajat
kesehatan suatu masyarakat.
1. Environment/Faktor lingkungan
2. Life Style/Faktor perilaku/gaya hidup
3. Medical Care Services/Faktor pelayanan kesehatan
4. Heredity/Faktor herediter atau kependudukan
 1. Environment/Faktor lingkungan
Contoh : Akses terhadap air bersih, Jamban/ tempat BAB, Sampah, Lantai Rumah,
Breeding places, Polusi, Sanitasi tempat umum, Bahan Beracun Berbahaya (B3),
Kebersihan TPU (Tempat Pelayanan Umum).
 2. Life Style/Perilaku/Gaya hidup
Contoh : alkohol, rokok, promiscuity: tempat-tempat berisiko, narkoba, olah raga
dan Health seeking behavior (Kalau tidak sakit parah tidak akan pergi ke puskesmas).
 3. Medical Care Services/Fakto pelayanan kesehatan
Contoh : ketersediaan sarana dan prasarana kesehatan (balai pengobatan)
maupun rujukan (rumah sakit), ketersediaan tenaga kesehatan, peralatan kesehatan
bersumberdaya masyarakat; Kinerja/cakupan serta pembiayaan /anggaran.
 4. Heredity/Faktor herediter atau kependudukan
Contoh : Penyakit-penyakit yang sifatnya turunan dan mempengaruhi sumberdaya
masyarakat, Jumlah penduduk dan Pertumbuhan penduduk serta jumlah kelompok
khusus/rentan: bumil, persalinan, bayi, dll.
Kaitan Sosial Budaya dengan
Kesehatan
Hubungannya, antara budaya dan kesehatan sangatlah erat.
Sebagai salah satu contoh suatu masyarakat desa
Yang sederhana dapat bertahan dengan cara pengobatan tertentu
sesuai dengan tradisi mereka. Kebudayaan/ kultur dapat membentuk
kebiasaan dan penyakit dalam segala masyarakat tanpa
memandang tingkatnya.
Upaya-upaya untuk Meningkatkan
Status Kesehatan Masyarakat
 Mempersiapkan bahan baku sumber daya manusia yang
berkualitas untuk 20-25 tahun mendatang.
 Meningkatkan produktivitas sumber daya manusia yang ada.
 Melindungi masyarakat luas dari pencemaran melalui upaya
promotif-preventif-protektif dengan pendekatan pro-aktif.
 Memberi pelayanan kesehatan dasar bagi yang sakit.
 Promosi kesehatan yang memungkinkan penduduk mencapai
potensi kesehatannya secara penuh (peningkatan vitalitas)
penduduk yang tidak sakit (85%) agar lebih tahan terhadap
penyakit.
 Pencegahan penyakit melalui imunisasi : bumil (ibu hamil), bayi,
anak, dan juga melindungi masyarakat dari pencemaran.
 Pencegahan, pengendalian, penanggulangan pencemaran
lingkungan serta perlindungan masyarakat terhadap pengaruh
lingkungan buruk (melalui perubahan perilaku)
 Penggerakan peran serta masyarakat.
 Penciptaan lingkungan yang memungkinkan masyarakat dapat
hidup dan bekerja secara sehat.
 Pendekatan multi sektor dan inter disipliner.
 Pengembangan kebijakan yang dapat memberi perlindungan
pada kepentingan kesehatan masyarakat luas (tidak merokok di
tempat umum).
 Penyelenggaraan pelayanan kesehatan dasar bagi yang sakit.
Aspek Sosial Budaya dalam
Pelayanan Kesehatan
Keperawatan
Kegiatan pelayanan yang memadukan ilmu dan seni
keperawatan dengan kesehatan masyarakat, untuk memenuhi
kebutuhan cliennya akan pelayanan kesehatan baik sebagai individu,
keluarga dan masyarakat dalam lingkungan tertentu.
pelayanan keperawatan yang diberikan berbentuk pelayanan
profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan
kesehatan yang diselenggarakan melalui puskesmas dan rumahsakit
seprti yang dikembangkan dalam sistem kesehatan nasional.

Você também pode gostar