Você está na página 1de 50

FAKTOR2 YANG

MEMPENGARUHI
PERSALINAN
By
Feva Tridiyawati, M Kes., M Keb
• Jalan Lahir ( Passage )
• Kekuatan / Dorongan
( Power )
• Janin ( Passager )
• Psikis dari ibu
• Penolong
PASSAGE
Jalan Lahir

Bagian Yang Keras Bagian yang Lunak

Tulang – tulang Otot – otot Dasar


Panggul ( Kerangka Panggul, Uterus.
Panggul ) Perineum
Rangka Panggul :
Hal – hal yang harus diperhatikan :
 Tulang – tulang panggul
 Articulatio
 Ruang panggul
 Pintu panggul
 Sumbu panggul
 Bidang – bidang panggul
 Ukuran – ukuran panggul
 Jenis – jenis panggul
Panggul
Anatomi Panggul

1) Pintu Atas Panggul

Pintu atas panggul adalah batas atas dari


panggul kecil. Bentuknya adalah bulat
oval. Batas-batasnya ialah: promontorium,
sayap sacrum, linea terminalis, ramus
superior ossis pubis dan pinggir atas pubis.
2) Bidang Luas Panggul

Batas-batasnya terdiri dari


pertengahan simpisis, pertengahan
acetabulum, dan pertemuan antara
ruas sakral ke 2 dan 3. Ukuran muka
belakang 12,75 cm dan ukuran
melintang 12,5 cm.
3) Bidang Sempit Panggul (bidang tengah
panggul)

Bidang Sempit Panggul ialah bidang dengan


ukuran-ukuran yang terkecil. Bidang ini
terdapat setinggi pinggir bawah simfisis, kedua
spina ischiadika dan memotong sacrum kurang
lebih 1-2 cm di atas ujung sacrum. Ukuran
muka belakang 11,5 cm, ukuran melintang 10
cm, dan diameter sagialis posterior ialah dari
sacrum ke pertengahan antara spina ischiadika
5 cm.
4) Pintu Bawah Panggul

Pada pintu bawah panggul ada tiga


ukuran:
•Ukuran muka belakang, yaitu dari pinggir
bawah simfisis ke ujung sacrum (11,5 cm)
•Ukuran melintang ialah ukuran antara
tuberischiadikum kiri dan kanan sebelah dalam
(10 cm)
•Diameter sagitalis posterior, yaitu dari ujung
sacrum ke pertengahan ukuran melintang (7,5
cm)
Jenis-jenis Panggul
1. Ginekoid NEXT ....

• Bentuk ini adalah yang khas bagi wanita.


• Diameter sagitalis posterior hanya sedikit
lebih pendek dari diameter sagitalis
anterior.
• Batas samping segmen posterio dan
segmen anterior juga membulat dan luas.
• Diameter transversa kira-kira sama
panjangnya dengan diameter antero
posterior hingga bentuk pintu atas panggul
mendekati bentuk lingkaran (bulat)
• Dinding samping panggul lurus,
spina ischiadica tidak menonjol,
diameter interspinalis 10 cm atau
lebih.
• Incissura ischiadica mayor bulat
(lekukan dibwh spina ischiadica)
• Sacrum sejajar dengan simfisis dg
konkavitas (cekung) yang normal.
• Arcus pubis luas.
• Jenis ini ditemukan pada 45%
perempuan.
2. Android NEXT ....

• Diameter sagitalis posterior lebih pendek


dari diameter sagitalis anterior.
• Batas samping segmen posterior tidak
membulat dan membentuk sudut yang
runcing dengan pinggir samping segmen
anterior.
• Segmen anterior sempit dan berbentuk
segitiga.
• Dinding samping panggul konvergen, spina
ischiadica menonjol, arcus pubis sempit.
• Incissura ischiadica sempit dan
dalam.
• Sacrum letaknya ke depan, hingga
diameter antero posterior pada
pintu atas panggul maupun pintu
bawah panggul.
• Bentuk sacrum lurus, kurang
melengkung, sedangkan ujungnya
menonjol ke depan.
• Jenis ini ditemukan pada 15%
perempuan.
3. Anthropoid NEXT ....

• Diameter antero posterior dari pintu


atas panggul lebih besar dari
diameter transversa hingga bentuk
pintu atas panggul menonjol ke
depan.
• Bentuk segmen anterior sempit dan
runcing.
• Incissura ischiadica mayor luas.
• Dinding samping konvergen, sacrum
letaknya agak ke belakang hingga
ukuran antero posterior besar pada
semua bidang panggul.
• Sacrum biasanya mempunyai 6 ruas
hingga panggul anthropoid lebih dalam
dari panggul-panggul lain.
• Jenis ini ditemukan pada 35%
perempuan.
4. Platipeloid

• Bentuk ini sebenarnya panggul


ginekoid yang menyempit pada
arah muka belakang.
• Ukuran melintang jauh lebih besar
daripada muka belakang.
• Jenis ini ditemukan pada lebih dari
5% perempuan.
POWER
Tenaga yang Mendorong
anak keluar:
 His / Kontraksi Uterus
Macam – macam His :
 His Pendahuluan
 His Persalinan
• His Pendahuluan ( His Palsu )
Peningkatan kontraksi Braxton
Hicks, Sifatnya :

1. Nyeri. Nyeri ini hanya terasa di


perut bagian bawah
2. Tidak teratur
3. Lamanya his pendek

NEXT ....
4. Tidak bertambah kuat dengan
majunya waktu
5. Kalau dibawa jalan tidak
bertambah kuat malahan
sering berkurang
6. Tidak ada pengaruh pada
pendataran / pembukaan
serviks
• His Persalinan
His yang datangnya berulang –
ulang yang menimbulkan
pembukaan pada serviks, Sifatnya :
1. Nyeri melingkar dari punggung
memancar keperut bagian depan
2. Teratur
3. Makin lama makin pendek intervalnya
dan makin kuat intensitasnya
4. Kalau dibawa berjalan bertambah
kuat
5. Mempunyai pengaruh pada
pendataran dan pembukaan
His Persalinan Ada 4 :
His Palsu
His Persalinan kala I
His Kala II
His Kala III
His Pengiring Kala IV
Akibat Dari His :
• Terhadap Ibu :
a. Nyeri yang disebabkan karena kontraksi
dari otot rahim yang akan menjepit
pembuluh – pembuluh syaraf, maka
terjadi nyeri di pinggang dan diatas
simfisis
b. Penjepitan pada pembuluh – pembuluh
darah ditandai dengan kenaikan tensi dan
nadi dari ibu menjadi cepat
c. Serviks menjadi pendek
d. Terjadi pembukaan ostium uteri
• Terhadap Anak
a. DJJ menjadi lebih cepat dan kurang jelas
b. Adanya kemajuan dari anak

Pemeriksaan his harus dilakukan setiap 30 menit untuk


mengetahui :
• frekuensi : Berapa banyak frekuensi his dalam 10 menit
• Durasi / Lama His : Berapa lamanya his yang terjadi
dalam hitungan detik
• Kekuatan Kontraksi : Menimbulkan naiknya tekanan
intrauterin sampai 35 mmHg.
• Interval antara dua kontraksi : Pada permulaan
persalinan his timbul 2 kali dalam 10 menit, pada kala
pengeluaran sekali dalam 2 menit.
 Tenaga Mengedan

Setelah pembukaan
lengkap, his kuat, kepala
sudah turun maka timbullah
perasaan mengedan
PASSANGER
• Janin
• Plasenta
• Air Ketuban
JANIN

Bagian yang paling besar dan keras dari janin adalah


kepala janin. Posisi dan besar kepala dapat
mempengaruhi jalan persalinan.Kepala ini pula yang
paling banyak mengalami cedera pada persalinan,
Sehingga dapat membahayakan hidup dan
kehidupan janin kelak.
Biasanya apabila kepala janin sudah lahir,
maka bagian – bagian yang lain
dengan mudah menyusul
kemudian.
TULANG TENGKORAK JANIN
1. Bagian muka dan tulang – tulang
dasar tengkorak ( basis kranii ) :
 Os nasalis ( tulang hidung )
 Os maksilaris ( tulang rahang
atas )
 Os mandibularis ( tulang
rahang bawah )
 Os Zygomatikum ( tulang
pipi )
2. Bagian Tengkorak
 Os Frontalis ( Tulang Dahi )
 Os Parietalis ( Tulang Ubun –
Ubun )
 Os Temporalis ( Tulang
Pelipis )
 Os Occipitalis ( Tulang
Belakang Kepala )
3. Sutura
 Sutura Sagitalis ( Sela
Panah )
 Sutura Koronaria ( Sela
Mahkota )
 Sutura Lamboidea
 Sutura Frontalis ( Sela
Dahi )
4. Ubun – Ubun ( Fontanel ) :
 Ubun - Ubun Besar ( UUB )
/ Fontanel Mayor
 Ubun – Ubun Kecil ( UUk )
5. Daerah – Daerah :
/ Fontanel Minor
 Sinsiput ( Depan Kepala )
 Vertex ( Puncak Kepala )
 Occiput ( Belakang Kepala )
6. Ukuran Diameter
 D. Occipito – Frontalis : 11 cm
( letak puncak kepala )
 D. Mento – Occipitalis : 13,5
cm ( letak dahi )
 D. Suboccipito – Bregmatika :
9,5 cm ( LBK )
 D. Biparietalis : 9,5 cm
 D. Bitemporalis : 8 cm
7. Ukuran Cirkumferensia ( keliling ) :
 Circ. Fronto – Occipitalis : 34 cm
 Circ. Mento – Occipatalis : 35 cm
 Circ. Subooccipito – Bregmatika :
32 cm
8. Planum ( Bidang )
Plan. Fronto – Occipitalis : 34 cm
Plan. Maxilo – Parietalis : 35 cm
Plan . Tracheo – Parietalis : 32 cm
URI ( PLASENTA )
Uri berbentuk bundar atau
oval dengan ukuran diameter 15 –
20 cm, tebal 2 – 3 cm, berat 500 –
600 gram.
Biasanya plasenta akan berbentuk
lengkap pada kehamilan kira – kira
16 minggu, dimana ruang amnion
telah mengisi seluruh rongga rahim.
PEMBAGIAN URI :

1. Bagian Janin ( fetal portion ) : terdiri


dari korion frondosum dan vili.
2. Bagian maternal ( maternal portion )
: terdiri dari desidua kompakta yang
terbentuk dari beberapa lobus dan
kotiledon ( 15 – 20 buah )
3. Tali Pusat : Tali Pusat merentang
dari pusat janin ke uri bagian
permukaan janin. Panjangnya rata –
rata 50 -55 cm
Faal Uri :

1. Nutrisasi : Alat pemberi makanan


pada janin
2. Respirasi : Alat penyalur zat asam
dan pembuang CO2
3. Ekskresi : Alat pengeluaran sampah
metabolisme

NEXT ....
4. Produksi : Alat yang
menghasilkan hormon –
hormon
5. Imunisasi : Alat penyalur
bermacam – macam antibodi
ke janin
6. Pertahanan ( Sawar ) : Alat
yang menyaring obat – obatan
dan kuman – kuman yang bisa
melewati uri
AIR KETUBAN

Volume air ketuban pada kehamilan


cukup bulan kira – kira 1000 – 1500 cc. Air
ketuban berwarna putih keruh, berbau amis
dan berasa manis. Reaksinya agak alkalis
atau netral, dengan berat jenis 1,008.
komposisinya terdiri atas 90 % air, sisanya
albumin, urea, asam urik, kreatinin, sel – sel
epitel, rambut lanugo, verniks caseosa dan
garam2an organik. Kadar protein kira – kira
2,6 % g/l, terutama albumin
Asal Air Ketuban :

1. Kencing Janin (Fetal Urine)


2. Transudasi (akumulasi
cairan) Dari Ibu
3. Sekresi Dari Epitel Amnion
4. Asal Campuran ( Mixed
Origin )
Fungsi Air Ketuban saat
Kehamilan:

1.Cairan yang bermanfaat untuk


memberi perlindungan pada proses
perkembangan dan pertumbuhan
janin
2.Menjadi bantalan yang menjaga janin
dari gangguan atau infeksi, yang
menyebabkan trauma dari luar.
3.Menjaga kestabilan suhu, sehingga
janin tetap dalam kondisi nyaman.
NEXT ....
4. Bagian yang membuat janin dapat lebih
bebas bergerak.
5. Membantu paru-paru untuk
berkembang dengan baik.
6. Memungkin janin untuk bergerak di
dalam rahim, sehingga memungkinkan untuk
pertumbuhan tulang.
7. Melapisi kedua sisi membran timpanik
pada telinga janin, sehingga bunyi bisa masuk
dari telinga luar ke telinga dalam.
Fungsi air ketuban saat proses
persalinan

1.Menyebarkan kekuatan his


(konstraksi yang disertai rasa sakit)
2.Membersihkan jalan lahir karena air
ketuban memiliki daya desinfektan.
3.Melicinkan keluarnya bayi saat
persalinan.
PSIKOLOGIS

Psikologis adalah : keadaan emosi,


jiwa, pengalaman, adat istiadat,
dan dukungan dari orang-orang
tertentu dapat mempengaruhi
proses persalinan
Psikologis meliputi :

•Melibatkan psikologis ibu, emosi dan


persiapan intelektual
Pengalaman bayi sebelumnya
•Kebiasaan adat.
•Dukungan dari orang terdekat pada
kehidupan ibu
Sikap negatif terhadap
persalinan dipengaruhi oleh:

•Persalinan sebagai ancaman


terhadap keamanan
•Persalinan sebagai ancaman pada
self-image
•Medikasi persalinan
•Nyeri persalinan dan kelahiran
PENOLONG

Proses persalinan tergantung dari


kemampuan skill dan kesiapan
penolong dalam menghadapi
persalinan. Peran dari penolong
persalinan adalah mengantisipasi
dan menangani komplikasi yang
mungkin terjadi pada ibu dan janin.
Penanganan yang terbaik dapat
berupa “observasi yang cermat”

Jika persalinan pasien termasuk normal,


sebenarnya pasien tidak perlu terlalu
strict memilih dokter untuk menolong
persalinan. Sebab, bidan juga merupakan
tenaga medis profesional yang cukup
kompeten dan mampu menangani
kehamilan risiko rendah dan persalinan
tanpa komplikasi.
Bidan tak kalah dengan dokter
dalam menolong persalinan. Ia
sudah cukup terdidik tentang
pengetahuan kehamilan dan
persalinan.Kalau pasien merasa
sreg dan ingin ditolong oleh
seorang bidan, pastikan ia
memang berpengalaman dan
terdidik.

Você também pode gostar