ANALISIS KUALITAS

LINGKUNGAN

Prepared by:
Mukhlasin, S.Pd., SKM., MKM
ANALISIS KUALITAS
LINGKUNGAN
LATAR BELAKANG :
 LINGKUNGAN TIDAKLAH STATIS,
BERMACAM-MACAM KEKUATAN FISIK
TERUS MENERUS MERUBAH PERMUKAAN
BUMI; GEMPA, LETUSAN GUNUNG
BERAPI, BANJIR, KEKERINGAN DAN
KEBAKARAN
 PADA SAAT YANG SAMA KEKUATAN-
KEKUATAN ITU MENGHASILKAN GAS,
UAP DAN DEBU DI ATMOSFIR.
KEMUDIAN JATUH KE TANAH DAN
LAUTAN DITEMPAT YANG JAUH DARI
SUMBERNYA
 REAKSI-REAKSI TERUS BERLANGSUNG
DI ATMOSFIR YANG DPT
MEMPENGARUHI KUALITAS OZON YANG
SEMESTINYA MELINDUNGI DARI
BAHAYA RADIASI ULTRAVIOLET
 MAKHLUK HIDUP JUGA MEMILIKI
PERANAN DINAMIS MELALUI RESPIRASI
DAN EKSKRESI
ANALISIS KUALITAS
LINGKUNGAN (lingkungan sbg sistem)

 ANALISIS : Baku

PENGURAIAN SUATU SOAL/ mutu

Data
PERMASALAHAN MENJADI BAGIAN- lab

BAGIAN UNTUK MEMAHAMI SIFAT,

FUNGSI, SERTA HUBUNGANNYA analisis
DENGAN BAGIAN YANG LAIN
 SISTEM :
KUMPULAN UNSUR-UNSUR YANG
SALING BERINTERAKSI, BERHUBUNGAN
DAN BERGANTUNGAN UNTUK MENUJU
TUJUAN BERSAMA
 ANALISIS SISTEM :
PENGURAIAN SUATU SOAL MENJADI
UNSUR-UNSUR YANG SALING
BERINTERAKSI, BERHUBUNGAN DAN
BERGANTUNGAN DENGAN TUJUAN
UNTUK MEMAHAMINYA LEBIH
MENDALAM
ANALISIS KUALITAS
LINGKUNGAN

 USAHA UNTUK MEMAHAMI, MENCARI

SOLUSI YANG TERBAIK DAN
MENGADAKAN PERAMALAN KEADAAN
DAN PERKEMBANGAN LINGKUNGAN
HIDUP, YANG DAPAT MEMBERIKAN
KEJELASAN, RINCIAN DAN KETELITIAN
ANALISIS DAN PERKIRAAN YANG DAPAT
DIJADIKAN ALAT PENUNJANG DALAM
PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN
DALAM MANAJEMEN LINGKUNGAN HIDUP.
PENGELOLAAN LINGKUNGAN

 PENGELOLAAN
KUALITAS
LINGKUNGAN:
UPAYA PEMELIHARAAN
LINGKUNGAN SEHINGGA
TERCAPAI KUALITAS
LINGKUNGAN YANG
DIINGINKAN SESUAI
PERUNTUKKANNYA UNTUK
MENJAMIN AGAR
KUALITAS LINGKUNGAN
TETAP DALAM KONDISI
ALAMIAHNYA
PENCEMARAN LINGKUNGAN

PENCEMARAN LINGKUNGAN
HIDUP:
ADALAH MASUKNYA ATAU
DIMASUKKANNYA MAKHLUK
HIDUP, ZAT, ENERGI DAN/ATAU
KOMPONEN LAIN KEDALAM
LINGKUNGAN HIDUP OLEH
KEGIATAN MANUSIA SEHINGGA
KUALITASNYA TURUN SAMPAI
TINGKAT TERTENTU YANG
MENYEBABKAN LINGKUNGAN
HIDUP TIDAK DAPAT BERFUNGSI
SESUAI DENGAN PERUNTUKKAN-
NYA. (UU NO. 23/1997 TENTANG
PENGELOLAAN LINGKUNGAN
HIDUP)
PRINSIP DASAR ANALISIS
KUALITAS LINGKUNGAN
MELIPUTI :

1. MANFAAT
ANALISIS
KUALITAS
LINGKUNGAN
2. METODA ANALISIS
LABORATORIUM
3. TEKNIK
SAMPLING, DAN
4. TEKNIK ANALISIS
1. MANFAAT ANALISIS KUALITAS
LINGKUNGAN

MELIPUTI :
 MENGENAL MASALAH YANG SEDANG DAN AKAN
TERJADI
 MENENTUKAN BESARNYA MASALAH
 MENENTUKAN PROSEDUR - PROSEDUR
PENGENDALIAN
 MERUMUSKAN LEGISLASI UNTUK MEMASTIKAN
IMPLEMENTASI PROSEDUR-PROSEDUR
PENGENDALIAN
 MEMANTAU UNTUK MEMASTIKAN BAHWA
MASALAH TELAH DIKENDALIKAN
2. METODE ANALISIS LABORATORIUM

MELIPUTI :
2.1. METODE ANALISIS
KLASIK
 VOLUMETRI
 GRAVIMETRI

2.2. METODE ANALISIS

INSTRUMENTASI
 KROMATOGRAFI
 SPEKTROFOTOMETRI
 ELEKTROKIMIA
3. TEKNIK SAMPLING

 TUJUANNYA ADALAH MENDAPATKAN BAHAN ANALISIS

YANG MEWAKILI (REPRESENTATIF). TANPA INI, HASIL
ANALISIS TIDAK AKAN MENGGAMBARKAN KEADAAN
LINGKUNGAN YANG SEBENARNYA
 KECANGGIHAN INSTRUMENTASI ANALISIS TIDAK DAPAT
MENGKOMPENSASI SAMPEL YANG TDK REPRESENTATIF
 BEBERAPA ASPEK SAMPLING, MELIPUTI :
1. BERKAITAN DENGAN YANG AKAN DIALAMI SAMPEL ITU
SENDIRI MENYANGKUT PARAMETER YANG AKAN DIUKUR
DAN TEKNIK ANALISIS YANG AKAN DIPAKAI
2. CARA MENYIAPKAN PERALATAN SAMPLING DAN KEMASAN
SAMPEL
3. CARA PENGAWETAN SAMPEL YANG MENCAKUP FIKSASI
DAN PRESERVASI
4. TEKNIK ANALISIS

 JIKA PARAMETER-PARAMETER YANG AKAN

DIUKUR TELAH DITETAPKAN MAKA LANGKAH
SELANJUTNYA ADALAH TEKNIK ANALISIS YANG
AKAN DIPAKAI

 ADA BANYAK TEKNIK ANALISIS YANG TERSEDIA

DENGAN PROSEDUR YANG SUDAH BAKU DAN
SEBAGIAN SUDAH DIOTOMATISASI
LABORATORIUM ANALISIS
KUALITAS LINGKUNGAN
AGAR TERHINDAR DARI GANGGUAN
KESEHATAN SELAMA BEKERJA
DILABORATORIUM, ADA BEBERAPA
KETENTUAN:

1. LETAKKAN TAS ANDA DIMEJA ATAU TEMPAT

YANG TIDAK DIPAKAI UNTUK PRAKTIKUM.
HANYA ALAT TULIS YANG BOLEH DIBAWA
KEMEJA KERJA ANDA. ASISTEN AKAN
MENUNJUKKAN TEMPAT YANG AMAN UNTUK
BARANG PERLENGKAPAN ANDA
2. LINDUNGI DIRI ANDA DENGAN PAKAIAN YANG
BENAR
MELIPUTI :
 MEMAKAI SEPATU YANG MENUTUPI SELURUH KAKI
(BUKAN SEPATU SENDAL) ; JANGAN KENAKAN SEPATU
BERTUMIT TINGGI KARENA TIDAK AMAN DAN ANDA
AKAN CEPAT LELAH
 MEMAKAI JAS LAB PANJANG, YANG MENUTUPI BAWAH
LUTUT ; JAS LAB HARUS DIKANCINGKAN AGAR
PAKAIAN ANDA TERLINDUNGI DARI CAIRAN-CAIRAN
KIMIA!
 BAGI YANG BERAMBUT PANJANG IKATLAH RAMBUT
ANDA, ATAU TUTUPI DENGAN KERUDUNG (BAGI
PEREMPUAN), ANDA TDK DIPERKENANKAN MEMAKAI
TOPI DI LAB
 LEPASKAN SEGALA PERHIASAN TANGAN SEPERTI JAM
TANGAN, CINCIN, GELANG DSB, SUPAYA TDK
MENGGANGGU DAN RUSAK KARENA BAHAN KIMIA
 ANDA SANGAT DIANJURKAN UNTUK MENGENAKAN
KACAMATA PENGAMAN (SAFETY SPECT) YANG
TERBUAT DARI PLASTIK; BAGI YANG SUDAH
BERKACAMATA BERLENSA MINUS ATAU POSITIF
KETENTUAN INI DENGAN SENDIRINYA TELAH
TERPENUHI (TDK PERLU MENGGANTI)
3. ANDA TDK BOLEH BEKERJA DI LAB DALAM KEADAAN
LAPAR, KECUALI SEDANG PUASA. JANGAN SEKALI-
KALI MAKAN DAN MINUM DI LAB. BILA ANDA LAPAR
DAN PUSING, MINTALAH IJIN UNTUK ISTIRAHAT
4. JANGAN SEKALI-KALI MENCICIPI ZAT KIMIA YANG ADA
DI LAB, WALAUPUN BERLABEL NaCl ATAU GLUKOSA,
KARENA MUNGKIN TELAH TERKONTAMINASI. DI
LABORATORIUM ANGGAPLAH SEMUA BAHAN KIMIA ITU
BERACUN!
5. JANGAN BANYAK BERBICARA SELAMA ANDA BEKERJA
DI LAB, KARENA SELAIN MENGGANGGU AKAN
MENAMBAH RESIKO KERACUNAN MELALUI MULUT.
ANDA SEDANG BERADA DI LAB KIMIA, BUKAN
LABORATORIUM BAHASA!
6. BACA SETIAP LABEL YANG ADA PADA ZAT KIMIA,
KARENA SERINGKALI KECELAKAAN TERJADI KARENA
LABEL TAK DIMENGERTI. PELAJARI SISTEM R/S (R =
RISK; S = SAFETY)
7. LAKUKAN PEKERJAAN HANYA PADA SAAT PERIODE
PRAKTIKUM YANG DIJADWALKAN. KEGIATAN DILUAR
JADWAL HARUS MENDAPAT PERSETUJUAN TUTOR
ATAU ASISTEN
8. AMBILLAH REAGEN SECUKUPNYA ; JANGAN SEKALI-
KALI MENGEMBALIKAN SISA BAHAN KEDALAM BOTOL
ASLINYA AGAR TIDAK TERJADI KONTAMINASI SILANG.
BUANGLAH SISA LARUTAN PADA TEMPAT YANG
DISEDIAKAN
9. BUANGLAH SISA-SISA PADATAN KEDALAM TEMPAT
YANG DISEDIAKAN, JANGAN MEMBUANGNYA KEDALAM
WESTAFEL. UNTUK CAIRAN YANG BOLEH DIBUANG KE
WASTAFEL, ALIRKAN AIR KRAN SECUKUPNYA SUPAYA
TERJADI PENGENCERAN
10. PERIKSALAH ALAT-ALAT LABORATORIUM, TERUTAMA
YANG TERBUAT DARI GELAS, SEBELUM DAN SESUDAH
PRAKTIKUM. DIAKHIR PRAKTIKUM, CUCILAH SEMUA
PERALATAN YANG DIPAKAI LALU KERINGKAN. JANGAN
BIARKAN PERALATAN KOTOR DAN BARU DICUCI PADA
PERIODE PRAKTIKUM BERIKUTNYA
11. PADA AKHIR PRAKTIKUM, MATIKAN SEMUA KRAN AIR
DAN GAS SERTA PERALATAN LISTRIK, KECUALI YANG
DIPAKAI ASISTEN. CUCILAH TANGAN ANDA SEBELUM
MENINGGALKAN LABORATORIUM
Pengukuran Parameter
Kualitas Udara

 Mengukur langsung di lapangan (in

situ)
 Mengukur scr tdk langsung di dalam
lab.
Pengelolaan &
analisis sampel

Kegiatan
Data
Sampling

16
Sampling Kualitas Udara

Lokasi:
• Dimana; berapa titik

Waktu:
• Kapan; berapa lama

Peralatan:
• Alat utama; alat bantu.
17
Lokasi Sampling

Dimana & berapa titik ?

(e.g. Laut)
Bagaimana kondisi lokasi ?
Representatif ?
18
Peralatan Sampling

Impinger set
Hi-vol sampler
Pompa vakum
Dustfall sampler
Etc.

19
Waktu Sampling
Lama sampling (PP.
41/1999):
 1 jam (SO2, CO, NO2,
O3)
 3 jam (HC)
 24 jam (PM, TSP, Pb)
 30 hari (dustfall)
 1 tahun (SO2, CO,
NO2, O3, PM2,5, TSP,
Pb)
 Waktu:
 Hujan vs. tdk hujan.
 Siang – malam.
20
Kualitas Udara Emisi
Parameter (Kep.Men
LH No.13/1995):
 Sesuai jenis emisi
 Mis. Jenis
kegiatan lain:
logam dan bukan
logam.

21
Kualitas Udara Emisi
Yang umum
(Kep.Men LH
No.13/1995):
 Partikel (PM)
 SO2
 NO2
 Opasitas.

22
Kualitas Udara Emisi: Opasitas

23
 Metoda Analisis & Peralatan
No Parameter Metode Analisis Peralatan
1. Sulfur Dioksida (SO2) Pararosaniline Spektrofotometer
2. Karbon Monoksida (CO) NDIR NDIR Analyzer
Nitrogen Dioksida
3. Saltzman Spektrofotometer
(NO2)
4. Ozon (O3) Chemiluminescent Spektrofotometer
5. Hidrokarbon (HC) Flame Ionization Gas Chromatography
6. Partikel < 10 m (PM10) Gravimetrik Hi-vol Sampler
Timbangan Analitik
7. Debu (TSP) Gravimetrik Kuantitatif; Dust
Sampler
8. Pb Gravimetrik Hi-Vol sampler; AAS

9. Dustfall (debu jatuh) Gravimetrik Cannister

24
Pengukuran di Lapangan
(Sampling)
 Peralatan dasar:
 Impinger set
 Pompa vakum
 Air flow meter
 Stop watch
 ATK.

25
Hi-vol sampler (PM10; PM2,5)

26
Analisis Data
 Data utama:
 Kualitas udara
 Data pendukung:
Baku
 Data iklim  arah Data
mutu
dispersi polutan. lab

 Justifikasi:
 Kelaziman
 Hub. Sebab –
akibat.
Analisis/
assessment
27
Hasil Analisis vs. Baku Mutu
 Data lab.:
 Rata-rata
keseluruhan
Baku
Baku  Rata-rata per
mutu
mutu daerah lokasi
nasional
 Data pendukung
(mis. BMG):
Baku mutu
internasional  Arah angin
dominan
 Kec. Angin rata-
rata, maks dan
28
min.
Kualitas udara
SEKILAS LANDASAN
TEORI
29
Pengertian Pencemaran Udara
Pengertian Pencemaran Udara
PP No. 41 Th. 1999:
“Masuknya atau dimasukkannya
zat, energi, dan atau komponen
lain kedalam lingkungan
khususnya sistem udara ambien
oleh kegiatan manusia sehingga
mutu udara ambien turun
sampai ke tingkat tertentu yang
menyebabkan udara ambien
tidak dapat memenuhi
fungsinya”.

30
Polutan utama (PP No. 41 Th. 1999)
1.SO2 (sulfur dioksida)
2.CO (karbon mono-oksida)
3.NO2 (nitogen oksida)
4.O3 (ozon)
5.HC (hidrokarbon)
6.PM (PM10; PM2,5) (particulate
matter)
7.TSP (total suspended
particulate; debu)
8.Pb (timbal)
9.Debu jatuh (dustfall).
31
Indeks Standar Pencemaran
Udara (ISPU)
ISPU = angka tanpa Sta.
satuan yg Pemantauan
menggambarkan kondisi Kualitas Udara
kualitas udara ambien di Ambien
lokasi dan waktu tertentu Otomatis
berdasarkan dampaknya
thd kesehatan manusia,
nilai estetika dan
makhluk hidup lainnya.
Landasan hukum: Kep. ISPU
Men LH No. 45 Th. 1997
32
Indeks Standar Pencemaran
Udara (ISPU)
Parameter ISPU: Baik 0-50
1. Partikulat (PM10)
2. Karbon monoksida Sedang 51-100
(CO)
3. Sulfur dioksida (SO2) Tidak
sehat 101-199
4. Nitrogen dioksida
(NO2)
Sangat
5. Ozon (O3) . tidak sehat 200-299

33
Berbahaya 300-500
Sumber Pencemar
Sumber
Alamiah (natural) Kegiatan manusia (anthropogenik)

Gunung berapi Industri

Kebakaran hutan Transportasi

Pembangkit listrik

Rumah tangga

Pembukaan lahan

Penanganan sampah, dll

34
Sumber Pencemar Tidak
Bergerak
Industri besi dan baja

Industri pulp dan kertas

Industri semen

Pembangkit listrik tenaga uap

berbahan bakar batubara

Industri pupuk

Industri minyak dan gas serta

kegiatan kilang minyak
35
Sumber Pencemar Bergerak
Kontributor utama:
transportasi
Transportasi modern:
pencemaran udara
tidak dapat
dihindarkan.
Faktor penyebab
pencemaran udara
akibat transportasi:
Kualitas bahan bakar
Kualitas mesin
Kualitas pengelolaan
sistem transportasi.
36
Sumber Pencemar Bergerak
Kualitas mesin
Pembakaran sempurna:
Emisi hanya CO2 and H2O.
Sangat jarang terjadi
Emisi umumnya: CO, S02,
NO, dan NO2.
Dipengaruhi oleh sifat
bahan bakar, kondisi
pembakaran mesin dan
perawatan.
Perlu kebijakan kontrol
teknologi.
37
Sumber Pencemar Bergerak
Pengelolaan sistem
transportasi
 Kenaikan jml kend
 Jalan sempit & kend.
padat: Iingkungan tidak
sehat.
 Sistem lalu lintas: belum
berpihak pd pejalan kaki.
 Sikap: berjalan di badan
jalan atau menyeberang
disembarang tempat.
 Kendaraan melambat 
polusi.
38
Partikel dan Debu
 Ukuran 0,001 – 500
µm
 Asal dari:
 Benda-benda yg
dibakar (Kebakaran TSP
Dustfall
hutan, BBM, (Partikel
(Debu
pembangkit Iistrik, debu)
jatuh)
batubara, pembakaran
sampah),
 Erosi tanah karena
angin PM10; PM2,5
 Pembangunan gedung (Partikulat)
 Pertambangan
 Pengilangan
 Proses-proses pabrik.
39
Gas Pencemar Utama: SO2
Sulfur dioksida (SO2):
 Berasal dari
pembakaran bahan
bakar fosil
 Penyebab utama
hujan asam
 Pada dasarnya air
hujan bersifat asam
(pH<7) dari reaksi
antara CO2 + H2O di
atmosfer  asam
karbonat.
 Hujan asam: bila pH
< 5,6 dan disebabkan
oksida belerang dan
oksida nitrogen. 40
Gas Pencemar Utama: CO
Karbon mono-oksida (CO)
 Pembakaran bahan
berkarbon
 Proses-proses industri
 Asap rokok
 Kebakaran hutan
 Pembusukan bahan organik
 Tinggi di daerah perkotaan.
Jenis gangguan:
 Pada pembuluh darah
jantung
 Berkurangnya fungsi
pancaindera
 Gejala keracunan: warna
merah pd selaput lendir,
sesak nafas sampai pingsan.
 Darah: Hb-CO keracunan. 41
Gas Pencemar Utama: NO2

Oksida-oksida nitrogen (NOx,

yaitu NO2 dan NO3)
 Merah kecoklatan; bau
tajam.
 Sumber: operasi mesin,
pabrik tenaga dan industri
kimia (asam nitrat, industri
bahan peledak dan industri
amonia).
 Menyebabkan iritasi akut
bag pernapasan, penyakit
pulmonary fibrosis kronik.
 Dg HC, NO2 dpt
mengganggu kesehatan
manusia dan tanaman.
42
Gas Pencemar Utama: Ozon (O3)
 “Good” ozone; di
stratosfer: pelindung
mahkluk hidup dari UV
( kanker kulit,
kebutaan & rusaknya
tanaman dan
kehidupan biota laut).
 “Bad” ozone; di
troposfer (damages
human health and
vegetation).
 ± 80-90% of all ozone
in the atmosphere
found in the
stratosphere.
43
Gas Pencemar
 Hidrokarbon (HC):
 Bahan organik dlm
bentuk gas atau
partikulat (butir-
butiran).
 Mis. metan, ethylene,
acetylene.
 Sumber:
 Pembakaran minyak
 Proses industri (proses
& distribusi bensin)
 Kebakaran hutan
 Jenis tertentu
karsinogen: gol.
aromatik dlm bentuk
soot dan tar.
44
Gas Rumah Kaca
Gas Rumah Kaca Kons. GHG naik
(GHG):
 CFC Temp. atmosfer
naik
 CO2
 N2O Es kutub cair
 CH4.
Kenaikan
permukaan air laut
Efek GHG: berantai
di seluruh dunia Beberapa kota
45
tergenang
Gas Rumah Kaca
CO2:
 24 negara maju:
 Jml pend 15,6% 
45% CO2
 Indonesia:
 Pend 3,5%  0,6%
CO2.
 CO2 neg maju ~
besarnya
sumberdaya alam
yang diperlukan.

46
Gas Rumah Kaca
Metana (CH4):
 Berasal dari gas alam,
tambang batu bara,
rawa, pertanian, pe-
ternakan, TPA sampah
kota.
 Scr alami pada
pembusukan biomassa
di rawa sehingga
disebut juga gas rawa.
 Metana mudah
terbakar, dan
menghasilkan CO2.

47
Gas Rumah Kaca
Chloro Fluoro-carbon
(CFC):
 Bahan pendingin
kulkas, AC, & bahan
pembersih.
 Penyebab menipisnya
lapisan ozon dan
terjadinya efek rumah
kaca
 Protocol Montreal:
CFC dilarang
 CFC paling banyak: dg
nama dagang
“Freon”; R11 dan
R12.

48
 ZAT PENCEMAR

 Sifat :
Berwarna keabu-abuan dan mengkilap
Jenis :
1. Arsen Tetraklorida, berbentuk cairan yang
menyerupai minyak
2. Arsen Trioksida, berbentuk kristal berwarna
putih
3. Arsine, gas tidak berwarna dan berbau seperti
bawang putih
 Sumber & Penggunaan
Campuran logam, Pabrik Gelas, Pestisida, bahan
pengawet kayu
 Gejala klinik sistem pernafasan
Iritasi pada hidung, pharingits, bronchitis, batuk darah,
nyeri dada
 Sifat :
Logam lunak, berwarna putih keperakan (sedikit
kebiruan), tidak larut dalam air, larut dalam asam

 Sumber & Penggunaan

bahan pelapis logam, pembuatan PVC plastic, zat
pewarna produksi plastic, pembuatan film (fotografi),
solder di perusahaan mobil dan pesawat terbang,
industri ; baterai, cat, glass, pengelasan logam

 Gejala klinik sistem pernafasan

Oedema paru, sakit dada, fibrosis
 Sifat :
Berwarna perak, titik lebur -38,850C, titik didih 35,70C

 Sumber & Penggunaan

1. Produksi natrium, kalium hidroksida dan Chlor
2. Pembuatan peralatan laboratorium
3. Bahan pengawet kayu, desinfektan, fungisida
4. Terbentuk di alam (metil merkuri dilaut)

 Gejala klinik sistem pernafasan

Pajanan uap unsur Merkuri, mengakibatkan kegagalan
fungsi paru, nafas berbau, batuk dan sesak nafas
Penyakit Minamata cukup terkenal, dilaporkan 121
orang di Jepang mengalami keracunan, 46 orang
meninggal
 Sifat :
Berwarna abu-abu kebiruan, titik lebur 3270C, titik
didih 16200C
 Sumber & Penggunaan
1. Terdapat universal dalam batu-batuan, tanah
2. Penambangan Pb
3. Industri pengguna Pb ; mainan anak, pigmen cat
para artis, abu pembakaran kayu yang di cat,
limbah
tukang perhiasan, industri rumah, baterai dan
percetakan
4. Debu ditempat latihan menembak
 Gejala klinik sistem pernafasan
Inhalasi uap Pb mengakibatkan rasa haus dan rasa
logam