Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
1. Hedonisme
2. Theologis
3. Utilitarianisme
4. Materialisme
5. Naturalisme
6. Eksistensialisme
7. Vitalisme
8. Idealisme/spiritualisme
9. Dualisme
Hedonisme
Apa yang menjadi hal terbaik bagi manusia?
Yang menjadi hal terbaik bagi manusia adalah
kesenangan
Tindakan manusia yang mencari kesenangan
adalah kodrat alamiah
Kesenangan sebagai hal aktual, artinya
kesenangan terjadi kini dan di sini.
Kesenangan bukan sebuah masa lalu atau masa
depan.
Masa lalu hanya ingatan akan kesenangan (hal
sudah pergi) dan masa depan adalah hal yang
belum jelas.
Theologis
Theos, Allah” dan “logos, logika”
Pengetahuan metodis, sistematis dan koheren
tentang seluruh kenyataan berdasarkan iman
Iman adalah manusia dihadapan Allah, Yang
mutlak dan Yang kudus, yang diakui sebagai
Sumber segala kehidupan di alam semesta ini
Iman dalam diri seseorang di dapat melalui
pendidikan (misalnya oleh orang tua), tetapi
dapat juga melalui usaha sendiri (merenungkan
hidup)
Baik dan buruknya perbuatan manusia itu dinilai
dengan sesuai atau tidak sesuainya dengan
perintah Tuhan.
Utilitarianisme
(The greatest happines theory)
Utilitas, yang berarti useful, berguna, berfaedah
dan menguntungkan
Disebut dengan Teori Kebahagiaan Terbesar
yang mengajarkan tiap manusia untuk meraih
kebahagiaan (kenikmatan) terbesar untuk orang
terbanyak.
Suatu perbuatan dapat dinilai baik atau buruk
sejauh dapat meningkatkan atau mengurangi
kebahagiaan sebanyak mungkin orang (Utility).
MATERIALISME
Esensi kenyataan, termasuk esensi manusia
bersifat material atau fisik
Hal yang dapat dikatakan benar-benar ada adalah
materi. Pada dasarnya semua hal terdiri atas
materi dan semua kejadian yang terjadi di alam ini
merupakan hasil dari interaksi material.
tidak mengakui identitas yang bersifat nonmaterial
seperti : roh, hantu, setan, dan malaikat, hal ini
berarti para pelaku immaterial itu tidak ada. Tidak
ada allah atau dunia supranatural/adikodrati.
Naturalisme
Beranggapan bahwa kebahagiaan manusia itu
diperoleh dengan menurutkan panggilan
natural (fitrah) kejadian manusia sekali.
Manusia diciptakan agar dapat belajar dan
berpikir untuk kembali kepada penciptaNya
proses pendidikan dilakukan dengan berafiliasi
kepada prinsip keTuhanan
Proses belajar dengan mengembangkan
kepribadiannya berdasarkan karakteristik dan
perkembangan alam yang ada.
EKSISTENSIALISME
Paham yang berpusat pada manusia individu
Manusia secara Individu bertanggung jawab atas
kemauannya yang bebas tanpa memikirkan yang
benar dan mana yang tidak benar
Kebenaran bersifat relatif, sehingga setiap individu
bebas menentukan sesuatu yang menurutnya benar
batasan dari kebebasan dari setiap individu adalah
kebebasan individu lain
Jean-Paul Sartre, "human is condemned to be free",
manusia dikutuk untuk bebas, maka dengan
kebebasannya itulah kemudian manusia bertindak
Vitalisame
Makhluk hidup berbeda dengan benda material
mati yang lain karena memiliki suatu zat yang
membuat makhluk itu hidup
Zat yang berada pada makhluk hidup ini
bukanlah benda fisik
berupa energi yang memberi menjadikan
mereka benda hidup bisa berupa suatu cairan
atau suatu roh
Baik-buruknya perbuatan manusia itu sebagai
ukuran ada atau tidak adanya daya
hidup (vital) yang maksimum mengendalikan
perbuatan itu.
IDEALISME /SPIRITUALISME
Aliran ini lebih meniitkberatkan pada
keagungan JIWA manusia
Yang nyata hanyalah Idea
Idea sendiri selalu tetap atau tidak
mengalami perubahan serta penggeseran
Hakikat kenyataan yang beraneka ragam
itu semua berasal dari ruh (sukma)
Materi atau zat itu hanyalah suatu jenis
daripenjelmaan rohani.
Ruh itu tidak hanya menguasai manusai
perorangan, tetapi juga kebudayaan
Asumsinya adalah:
Nilai ruh lebih tinggi daripada badan, lebih tinggi
nilainya dari materi bagi kehidupan manusia. Ruh itu
dianggap sebagai hakikat yang sebenarnya.
Sehingga materi hanyalah badannya, bayangan atau
penjelmaan saja.
Manusia lebih dapat memahami dirinya daripada
dunia luar dirinya
Materi adalah kumpulan energi yang menempati
ruang. Benda tidak ada, yang ada energi itu saja.
Tokoh-tokoh Aliran Idealisme.
Plato (427-374 SM)
Masyarakat menjadi stabil apabila menentukan
kedudukan yang pasti bagi setiap orang dan setiap
kelas menurut kapasitas masin-masing dalam
masyarakat sebagai keseluruhan
Immanuel Kant (1724 – 1808).
Johann Gottlieb Fichte (1762 –1814
Friedrich Wilhelm Joseph Schelling (1775-
1854)
Georg Wilhelm Friedrich Hegel (1770-1831)
DUALISME
Alam ini terdiri dua hakekat yaitu materi dan
hakekat rohani.
Kedua macam hakekat itu masing-masing
bebas berdiri sendiri, sama azazi dan abadi.
Perhubungan antara keduanya itu menciptakan
kehidupan dalam alam
Contoh yang paling jelas tentang adanya kerja
sama kedua hakekat ini adalah terdapat dalam
diri manusia